Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Dewasa sebelum waktu nya itulah yang Alana rasakan saat keluarga hancur, ia bahkan tidak tahu menahu lagi tentang keluarga nya saat tahu jika pembunuhan itu ulah paman nya sendiri. Ingin bunuh diri namun otak nya selalu berpikir untuk membalas dendam pada mereka yang menghancurkan keluarga nya.
Lari dari mereka dan bangkit dengan kekuatan yang kuat untuk membalaskan dendam nya itulah yang selalu ia pikirkan hingga membuat nya yang dulu gadis ceria manja hidup dengan kebahagiaan harus menjadi gadis yang kejam seperti sekarang.
"Alana kamu melamun lagi"tanya Yura mengguncang lengan Alana yang diam mendadak.
"Ahh maaf"jawab Alana mengusir ingatan yang mulai berputar lagi di pikiran nya.
"Apa kamu melamun kan kekasih mu?"tanya Yura dengan bercanda.
"Aku gak memiliki kekasih tahu"jawab Alana santai.
"Kamu serius"tanya Virly menatap Alana dengan wajah terkejut.
"Ya, aku memang tidak memiliki kekasih"jawab Alana.
"Wahh sayang sekali wajah cantik mu Alana kalau jomblo"ujar Virly geleng kepala.
"Memang nya kamu punya kekasih?"tanya Alana menatap Virly.
"Punya lah"jawab Virly cepat.
"Dia memang memiliki kekasih namun kekasih nya ada luar kota kuliah di sana jadi ya mereka LDR"sahut Nesya.
"Sama aja jomblo dong kan gak bisa ketemu"sahut Alana di sambut tawa oleh Nesya dan Yura yang mendengar nya.
"Kamu tega bangat sih Alana sama aku"ujar Virly.
"Becanda kali tapi bukan kah itu sama saja kalian kan cuma bisa vidio call doang"kata Alana yang lagi-lagi membuat kedua nya tertawa.
"Tau ah aku ngambek sama kalian"ujar Virly ketus ketiga teman nya itu malah meledek nya.
"Haha sorry Vir tapi apa yang di katakan Alana itu memang benar sih kalau di pikir-pikir"kata Yura.
"Kalian yang jomblo tidak akan tahu rasa nya jika tidak mengalami nya"sahut Virly yang di sambut sorakan oleh mereka bertiga hingga mereka yang ada di meja itu menjadi pusat perhatian sekitar.
"Udah diam elah kalian bertiga gak malu apa di lihatin orang begitu"ujar Virly menutup wajah nya dengan tas nya.
"Kamu sih"ujar Nesya yang baru sadar akan suara mereka.
"Lah kok malah aku yang salah".sahut Virly tak terima di salahkan.
"Gak usah debat kita semua salah"ujar Yura menengahi kedua nya yang akan adu mulut.
"Habis ini kalian kemana?"tanya Alana mengalihkan pembicaraan.
"Langsung pulang sih"jawab Yura.
"Oh iya kamu tinggal dimana Alana?"tanya Yura menatap Alana karna memang belum tahu dimana Alana tinggal.
"Aku tinggal di apartemen Xxx"jawab Alana.
"Kamu tinggal sendiri?"tanya Nesya di angguki Alana.
"Wahh seru dong kapan-kapan kami menginap di sana deh boleh?"tanya Nesya.
"Tentu kalian boleh datang kapan saja aku juga kadang bosan sendirian di sana"jawab Alana santai.
"Sipp nanti kami akan menemani mu di sana agar kamu tidak sendirian"ujar Yura di angguki Nesya dan Virly.
"Nanti jangan mengusir kami jika sering datang ke tempat mu apalagi jika nanti kami membuat keributan di sana"sahut Virly.
"Tenang saja aku tidak akan mengusir kalian anggap saja rumah sendiri nanti"ujar Alana santai karna memang ia tidak akan keberatan jika teman-teman nya datang ke rumah nya dulu.
