Logan Ruiz, putra tunggal Darius Ruiz, marah besar ketika pria paruh baya yang ia hormati itu memutuskan menikah lagi. Ia bahkan membawa seorang wanita dan anak perempuannya ke Mansion Keluarga Ruiz. Logan berusaha menggagalkan rencana pernikahan itu dan mengajak anak perempuan wanita itu untuk bekerja sama. Namun, anak perempuan itu tak mau mengganggu kebahagiaan wanita yang sangat ia sayangi. Hingga akhirnya Logan menggunakan cara yang menurutnya paling ampuh, yakni menodai gadis itu dan mengaku di hadapan Darius Ruiz. Hal itu akan menggagalkan rencana pernikahan Ayahnya itu. Namun siapa yang menyangka jika Alina, nama gadis itu, memilih pergi agar pernikahan itu tetap berlangsung dan menutup rapat kejadian malam kelam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAWA AKU BERSAMAMU
Para petinggi perusahaan, direktur, dan manager, telah berkumpul di dalam ruang meeting. Ruang meeting terlihat sedikit penuh dan berisik karena semua tampak berbicara sendiri.
“Ada apa ini sebenarnya? Mengapa Tuan Logan mengumpulkan kita di sini?”
“Apa jangan-jangan Perusahaan ini bangkrut dan ia mau memecat kita?”
“Bangkrut?! Tak mungkin! Apa kamu tidak tahu kalau Perusahaan Ruiz itu merupakan perusahaan besar?”
“Besar atau tidak, tetap saja ada kemungkinan bangkrut. Kamu tahu kan kadang ada orang-orang yang bermain uang di dalamnya.”
Mendengar salah satu ucapan itu, membuat jantung Delano tiba-tiba saja berdetak dengan kencang. Ia bahkan langsung duduk di kursinya karena ia adalah salah satu orang yang memiliki jabatan penting di Perusahaan Ruiz.
Pintu ruang meeting kembali terbuka dan tampak Logan masuk bersama dengan Vin, asisten pribadinya. Logan memindai ke sekeliling ruangan dan matanya kini terhenti serta beradu pandang dengan Delano, Uncle-nya sendiri.
Sepertinya ia benar-benar mencurigaiku. - batin Delano.
Delano menghela nafasnya pelan dan berusaha bersikap biasa. Ia harus tenang hingga tak ada yang bisa melihat perubahan sikapnya.
“Aku mengumpulkan kalian semua di sini, ingin mengatakan sesuatu,” kata Logan dengan suara yang sedikit meninggi.
Semua tampak terdiam dan menatap ke arah Logan. Tak ada satu pun dari mereka yang berani menimpali perkataan Logan, kecuali satu orang.
“Ada apa sebenarnya ini, Log? Jangan membuang-buang waktu karena waktu adalah uang! Bukankah Perusahaan Ruiz akan terus berjalan setiap menit-nya?” ujar Delano.
“Menurutmu begitu, Uncle?” tanya Logan dengan tatapan tajam.
“Tentu saja!”
“Apa maksud Uncle setiap menit sangat berharga karena uang harus mengalir ke dalam rekeningmu?!” Logan meminta Vin menyalakan sebuah video di mana Delano terlihat tertangkap kamera sedang mengambil sebuah berkas di salah satu meja seorang manager.
Manager itu memergokinya dan hasilnya hanya mendapatkan makian dari Delano yang berujung dengan sebuah pemecatan tanpa rasa hormat. Mata Delano membulat karena ia yakin tak ada CCTV di sana.
“Kamu kaget, Uncle?” tanya Logan.
Mata Delano memindai ke sekeliling, di mana tatapan para direksi dan manager melihat ke arahnya. Ada juga beberapa manager yang tampak menundukkan kepalanya karena apa yang mereka lakukan telah terbongkar.
“Kamu sengaja memanipulasi rekaman itu untuk menyingkirkanku kan Logan?!” teriak Delano.
“Apa aku perlu mendatangkan manager yang telah Uncle maki-maki itu? Ataukah aku perlu memperlihatkan kiriman uang dalam jumlah besar ke rekening Uncle?”
Brakkk
Delano menggebrak meja yang membuat semua orang di dalam ruangan itu pun tersentak kaget.
“Kamu sengaja memanggil mereka semua di sini untuk mempermalukanku hah?!” ujar Delano.
Delano mengambil sesuatu di balik jas hitamnya dan tanpa berkata-kata lagi, menarik pelatuk lalu menembakkan sebuah peluru mengarah ke Logan, keponakannya sendiri.
Dorrr
Delano menembakkan senjatanya ke atas, membuat suasana ruang meeting seketika menjadi ricuh. Mereka pun berlarian menuju ke arah pintu agar bisa segera keluar dari ruangan tersebut. Teriakan dan lalu lalang orang membuat pandangan Logan dan Vin pada Delano pun terhalang.
“Kamu sudah perintahkan polisi untuk berjaga di depan dan di lobby kan, Vin?” tanya Logan.
“Sudah, semua sudah diatur sesuai perintahmu,” jawab Vin.
“Ia tak akan bisa ke mana-mana karena ini adalah akhir dari semua kejahatannya. Aku pastikan ia akan mendekam di penjara karena memanfaatkan kebaikan Dad Darius,” kata Logan.
Dorrr dorrr
“Arhhhh!!!”
“Logan!” teriak Vin ketika melihat Logan terjatuh begitu saja setelah terdengar bunyi dua kali tembakan.
“Mati kauuu, Logan!!! Aku juga akan melakukan yang sama pada Darius. Kalian harus hancur!!” teriak Delano yang kini berlari mendekat ke arah Logan.
Semua orang masih berlari keluar dan polisi yang kembali mendengar suara tembakan pun segera masuk dan menahan orang-orang yang hendak keluar.
“Berhenti kalian di sana atau aku tembak mati dia!” ancam Delano.
Vin masih memangku Logan yang terjatuh karena terkena tembakan dari senjata yang dipegang oleh Delano. Logan ternyata salah langkah. Ia tak menyangka Delano menyimpan senjata dan membawanya ke ruang meeting. Logan mengira dengan mengundang banyak orang, Delano tak akan banyak berkutik, tapi termyata ia salah.
“Log …,” bisik Vin.
“Aku tak apa,” kata Logan dengan suara yang sangat pelan.
“Tak apa bagaimana?!” Vin merasa kesal dengan sikap Logan yang sepertinya begitu pasrah dengan apa yang terjadi.
“Kalau kamu tak mau, maka biar aku saja yang melakukannya!” ujar Vin. Sahabat Logan itu mengambil sebuah pisau lipat kecil yang selalu ia simpan di dalam sakunya.
Jlebbb
Dengan kecepatan tangannya, Vin melemparkan pisau itu dengan tepat ke arah pergelangan tangan Delano yang memegang senjata. Sontak senjata tersebut jatuh dan sebuah tembakan dilepaskan oleh pihak kepolisian dan mengenai kakinya.
“Arghhhh sialllannn!!!” teriak Delano.
Ia terjatuh, tapi Delano masih berusaha menggapai senjata yang tadi terjatuh. Vin tang melihat itu langsung meletakkan tubuh Logan dan berdiri. Ia menginjak jari-jemari Delano.
“Cepat tangkap dia!” perintah Vin. Pria itu juga sedikit berlutut di samping Delano dan berbisik, “Lihatlah pria buangan ini, Tuan Delano yang terhormat. Aku sendiri yang akan memastikan anda berada di penjara dalam waktu yang lama.”
Pihak kepolisian langsung membawa Delano dan mereka juga membantu Logan yang sudah tak sadarkan diri.
**
“Ada apa?” tanya Flo saat melihat perubahan raut wajah Darius yang kini sedang menemaninya belajar berjalan. Flo memang harus melakukan terapi minimal satu kali sehari untuk membuat kakinya semakin kuat untuk berjalan.
“Tidak ada apa-apa,” jawab Darius. Hatinya gundah karena kabar yang ia dapatkan pasti akan kembali menyakiti hati Flo, karena itu juga saat ini menyakiti hatinya.
“Jangan berbohong padaku. Apa kamu ingin menutupi lagi hal yang begitu penting? Saat ini aku tak punya Natalie untuk mengatakan semua kebenarannya padaku,” kata Flo.
Darius menghela nafasnya dalam kemudian menatap Flo. Ia mendudukkan Flo kembali ke kursi rodanya terlebih dahulu karena tak ingin jika istrinya itu jatuh karena mendengar berita itu.
“Sekarang katakan padaku, apa yang terjadi? Apa ini tentang Alina? Kamu sudah menemukannya?” tanya Flo.
Darius menggelengkan kepalanya, “ini bukan tentang Alina. Aku harus segera pergi ke rumah sakit, Logan tertembak.”
Deggggg
“Bawa aku bersamamu!”
🌹🌹🌹
Karyanya bagus alurnya thorr💞🙏🏻