NovelToon NovelToon
Reincarnation System

Reincarnation System

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa / Masuk ke dalam novel
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Wiindy ArAs

STARLLETA ZOYA QIRANI, Atau biasa di panggil Zoya. Seorang gadis yatim piatu yang meninggal setelah di khianati oleh kekasih dan wanita yang ia sebut sahabat dan di bunuh oleh kedua orang yang paling ia percayai.

Di akhir hidupnya ia menyesali semuanya dan jika ada kesempatan kedua, ia ingin mengubah dan memperbaiki kehidupannya yang dulu.

Ternyata Tuhan masih memberikan ia kesempatan. Ia mendapatkan sebuah sistem untuk kembali mengulang masa lalu. Hanya saja sebelum itu, ia harus menjalani misi dan mengumpulkan point agar bisa kembali mengulang kehidupannya. Dengan cara menyelesaikan misi di dunia Novel dan ia juga mendapatkan skill dan juga kekayaan dari misinya tersebut...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Pertama - Azura 21

"Sen, bisa kita bicara sebentar?" ucap Amel dan sekilas melirik ke arah Azura.

"Bicara saja, waktu lu nggak banyak" ucap Arsen dengan nada datar nya.

"Baiklah, aku ingin tanya kenapa kamu jebloskan kakakku ke penjara, apa salah kakak ku Sen?" tanya Amel dengan menampilkan mimik wajahnya yang sedih.

Beberapa hari yang lalu ia lost kontak dengan kakaknya, ia kesulitan menghubungi kakaknya. Ia pikir kakaknya itu sudah kembali ke luar kota, namun belakangan ia tahu dari salah satu istri anak buah kakaknya.

Jika kakaknya bersama anak buahnya yang lain mendekam di penjara, setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit khusus polisi dan kini di vonis selama 15 tahun penjara.

Tentu kabar itu membuatnya terkejut, apalagi saat ia tahu pelapor itu adalah Arseno Bagaskara, yang tak lain mantan pacar sekaligus pria yang ia cintai.

"Kenapa? Salah apa? Lu pura-pura tidak tahu atau bodoh beneran, Hah??" ucap Arsen dengan nada yang ia tekan karena marah.

"Apa maksudmu? Aku benar tidak mengerti" ucap Amel.

"Itu semua pantas di dapatkan kakak lu karena sudah berani menyentuh kekasih gue. Oh apa lu terlibat di dalamnya juga? Gue pastiin akan menyelidiki ini semua. Kalau sampai lu terbukti terlibat, gue pastiin lu ikut mendekam bersama kakak lu itu" ucap Arsen pergi meninggalkan Amel dan menggandeng Azura pergi.

"Sen, dengerin aku. Aku nggak tahu apa-apa, Sen! Arsen!" teriak Amel.

Ia tidak menggubris jika ia saat ini menjadi tontonan semua mahasiswa di sana, ia tidak mungkin tenang saat Arsen mengatakan hal itu padamya. Gosip pun langsung beredar luas tentang percakapan mereka, entah siapa yang mulai menyebarkan berita itu.

....

Setelah kelas pagi selesai, Arsen sudah menjemput kekasihnya di depan kelas dan keduanya kini sudah berada di kantin kampus.

Tak lama Galang, Pras dan Adrian juga datang, terlihat Adrian menenteng sebuah tote bag. Ketiganya menghampiri kedua sejoli yang baru saja duduk di meja biasa mereka duduki, karena memang hanya di sana yang masih kosong.

"Dek, ini dari mama. Mas tadi pagi nggak sempet ngasih soalnya keburu kelasnya mulai, di makan ya!" ucap Adrian sembari mengelus kepala adik kecilnya itu dengan lembut dan sayang.

Tindakannya membuat semua orang di kanton melongo, termasuk Galang dan Pras. Sedangkan Arsen menatap tajam ke arah sahabat nya itu terlebih saat mendengar ucapan kekasihnya.

"Makasih mas" ucap Azura tersenyum.

Karena kesal apa lagi keduanya punya panggilan masing-masing, Arsen langsung mengambil Tote bag dari tangan Azura.

"Sen, apaan sih lu. Itu kan buat Azura!" ucap Adrian

"Ngapain lu sok perhatian sama pacar gue? Lu niat mau nikung gue?" ucap Arsen tajam

"Astaga bege, gue perhatian sama adik gue emang salah? Lagian mama gue masak itu buat putri kecilnya, kenapa lu sewot sih. Gue tahu adek gue itu pacar lu, gue juga percaya lu udah insyaf jadi playboy. Jadi gue kasih lampu ijo buat dukung hubungan kalian. Mau lu, lampunya gue ganti jadi lampu merah sekalian. Gue minta adik gue yang cantik ini mutusin lu hah?" ucap Adrian kesal.

Ucapannya yang mengatakan jika Azura adiknya, justru di salah artikan oleh ketiga sahabatnya itu. Mereka justru mengira Adrian hanya menganggap adik, tidak ada yang berpikir jika keduanya adalah kakak adik kandung.

"Adik-adik, adik ketemu gede iya. Awas aja lu kalau berani nikung gue, Azura cuma punya gue!" ucap Arsen

"Sen sini in Tote bag nya, aku udah laper" ucap Azura

"Tapi kamu janji dulu" ucap Arsen luluh dengan tatapan Azura

"Janji apalagi sih?" tanya Azura cemberut

"Janji nggak panggil nih kutu kupret panggilan khusus kaya mas atau apapun" ucap Adrian merajuk karena ia cemburu.

Adrian saja punya panggilan khusus, tapi kenapa dirinya yang pacar hanya di panggil nama saja. Ia tidak terima!

"Nggak bisa lah, wah parah lu sen. Masa iya adik gue sendiri nggak boleh panggil kakak ya mas, gue pecat jadi calon adik ipar nyaho" ucap Adrian sama-sama tidak terima

"Udah-udah, gini aja aku juga panggil kamu juga mas Arsen gimana?" tanya Azura

"Nggak mau, kalau kamu manggil aku begitu kamu nggak boleh panggil Adrian mas juga" ucap Arsen

"Astaga.... Ya udah gini aja, aku tetep manggil mas Adrian, mas karena dia kakak aku. Kalau kamu aku panggil sa..sa-yang mungkin, tapi kalau nggak suka aku panggil kakak aja bagaimana?" ucap Azura

"Panggil sayang no comment, no debat!" ucap Arsen tersenyum lebar karena kekasihnya ingin memanggilnya sayang.

"Cih bucin detected... Awas aja lu sakitin adik gue, habis lu di tangan gue Sen" ucap Adrian

"Nggak bakal, pegang janji gue" ucap Arsen dengan yakin.

.....

Satu minggu kemudian, Azura yang masih bergulung selimut terusik saat bunyi bel apartemen nya berbunyi terus menerus.

"Hais, siapa yang nganggu waktu istirahat aku sih? Kan mau bobo sampe siang" gerutu Azura.

Memang hari ini ia hanya punya kelas di siang hari, berbeda dengan Adrian dan Arsen yang memiliki beberapa kelas hari ini. Bahkan Arsen dan tiga sahabatnya itu ada acara kemahasiswaan yang mengharuskan kehadirannya dan keduanya sudah berangkat sejak pagi.

Dengan langkah gotai, Azura turun dari tempat tidur dan bergegas membuka pintu. Ia terkejut saat mendapati Tania yang datang bersama seorang laki-laki paruh baya yang masih tampan di usianya.

Azura bisa menebak jika itu adalah suami Tania alias ayah dari kekasihnya, karena wajahnya sangat mirip dengan Arsen.

"Selamat pagi Tante, om" ucap Zura dengan sopan.

"Cih ini Yuh sudah siang, matahari juga sudah tinggi, pagi dari mana. Jadi anak gadis males banget jam segini baru bangun, mana masih muka bantal" ucap Tania langsung masuk ke dalam dan duduk di sofa tamu sambil mengoceh.

Azura hanya terbengong melihat tingkah ibu dari kekasihnya itu. Lalu ia dengan sopan mempersilahkan Juanda masuk, terlihat laki-laki itu mengangguk dan mengucapkan terimakasih dan minta maaf atas kelakuan istrinya.

"Ini silahkan di minum om, Tante, maaf Azura tinggal dulu mau ke kamar mandi" ucap Azura.

Dengan segera ia mandi dengan cepat dan berpakaian dengan sopan. Ia heran ada apa gerangan kedua orang tua Arsen datang, namun ia tidak mau memikirkan banyak hal.

"Ada perlu apa ya Om dan Tante datang ke apartemen kecil ku?" tanya Azura lembut dan sopan.

"Ini pah yang namanya Azura, pacar anak kita yang mama bicarakan sama papa semalam. Dia yang buat mama dan Arsen berantem semalam" ucap Tania sudah mulai naik emosinya.

Memang Tania baru bertemu dengan Arsen semalam, setelah seminggu ia berangkat ke luar negeri setelah bertemu Azura. Dan Saat bertemu dengan Arsen keduanya sempat cek-cok, dan terakhir Arsen tahu jika kartu sakti miliknya yang ia berikan pada Azura di ambil oleh sang ibu. Tentu hal itu membuat Arsen marah besar untuk pertama kalinya pada Tania.

"Kamu benar pacar anak saya, Arsen?" tanya Juanda pada Azura. Namun nada bicaranya tidak sarat dengan emosi, meskipun nada bicara dan wajahnya datar.

"Ya, salam kenal om, namaku Azura" ucap Azura dengan tenang

"Boleh om tanya?" ucap Juanda

"Kan dari tadi juga udah nanya oncom" gumam Azura dalam hati

"Boleh om, silahkan" ucap Azura

"Apa bener Arsen kasih kamu black card miliknya seperti yang di katakan istri saya?" tanya Juanda

"Ya, tapi bukankah aku sudah kasih kartu itu ke tante Tania ya? Apa maksud kedatangan om sama seperti kedatangan Tante Minggu lalu? Maaf, tapi jawaban aku tetap sama. Aku tidak bisa memutuskan hubunganku dengan Arsen, jika kalian ingin hubungan kita berakhir. Maka minta Arsen yang memutuskan saya dan lagi jujur saya tidak peduli masalah black card. Saya punya uang sendiri dan dan tidak akan bergantung dengan siapapun. Hanya saja saat itu Arsen yang memaksaku menerimanya" ucap Azura apa adanya.

"Oh begitu, maafkan istri saya kalau begitu nak Azura. Kedatangan Saya ke sini hanya ingin tahu siapa perempuan yang berhasil membuat putra saya jatuh cinta bahkan selalu senyum-senyum sendiri belakangan ini. Kamu terlihat seperti anak yang baik, saya akan memberikan restu saya padamu" ucap Juanda, membuat Azura dan Tania terkejut.

"Eh, pah kok malah di setujui. Mama nggak mau ya punya menantu dari kalangan bawah" ucap Tania

"Apa Tante lahir ke dunia membawa emas, permata, saldo bank atau black card mungkin? Maaf ya Tante, dari mana Tante tahu kalau aku orang dari kalangan bawah, menengah atau atas? Tante nggak kenal aku kan? Kenapa hanya menilai buku dari sampulnya? Bahkan di lihat dari sudut manapun, apa aku terlihat seperti kalangan bawah?

Tapi jujur saja aku sampai detik ini bangga dengan diriku sendiri, karena aku masih bisa memenuhi semua yang aku mau dengan usahaku sendiri. Tanpa harus mengandalkan apalagi meminta itu pada orang tua atau orang lain.

Ah ya, Tante juga belum kasih aku nomer rekening Tante kan? Katakan berapa yang Tante minta? Aku akan mengirimkannya detik ini juga, dan gunakan uang itu agar Tante bisa bersekolah lagi dan pergi ke salon. Sepertinya bukan cuma mulut Tante yang kurang pelajaran, tapi juga pikiran Tante harus di cuci sampai bersih" ucap Azura masih sempat tersenyum.

"Ha-ha-ha...." tawa Juanda tidak di sangka pecah.

"Pantas saja Arsen sangat memuja kamu, dia bahkan tidak ingin gadis lain selain kamu untuk menjadi satu-satunya wanita yang ia punya saat ini dan masa depan. Ternyata kamu wanita yang sangat beda dan juga menarik" ucap Juanda

"Papah..." ucap Tania

"Mah, kamu tahu kan rasanya menikah karena perjodohan atau karena bisnis, seperti apa? Kita sudah mengalami itu semua, menikah tanpa adanya cinta bahkan sampai sekarang. Papa nggak mau anak papa juga merasakan kekosongan yang sama" ucap Juanda

"Tapi kita kan baik-baik saja, keluarga kita juga rukun" ucap Tania

"Ya kita baik-baik saja, tapi hubungan kita terasa hambar. Kalau bukan karena aku menghargai sebuah pernikahan yang sakral dan suci, juga karena kehadiran Arsen. Aku pikir hubungan kita akan cepat berakhir. Meskipun jujur papa sayang dengan mama dan Arsen sebagai keluarga, tapi hanya itu Dan cinta papa sampai saat ini hanya untuk Arsen. Untuk mamah belum ada sama sekali" ucap Juanda blak-blakan hingga Tania hanya bisa diam.

Ting! Nong!

Tiba-tiba bel apartemen kembali berbunyi.

...•••••••...

1
Christian Geovani
wkwkwk paparika/Smile//Smile//Smile/
nurul huda
karya yg sangat bagus aku sudah berulang kali ku baca masih aja seru
Dewi Yanti
kalo aku sih udh pst dasha😁
FXAHMMZUNX
mampir!
iwa alwarsyid
Luar biasa
Intan Noer
kakak Thor tambah boncapnya dong ampek lahiran atau seumur Keanu
penasaran pasti lucu bingittt🥺🥺
Erna Masliana
najis.. ngimpi... memang pantes mati.. percuma dikasih kesempatan hidup ke 2 tetap jadi jahat.. mending habisi
Erna Masliana
tuh kan bener
Erna Masliana
kan si David ini pasti
Erna Masliana
David? Jannett? ondel-ondel yg dibawa kakek?Demi?
Erna Masliana
tahan jangan langsung goyang nanti dikira kesurupan 🤣
Erna Masliana
syukurlah Jessi sama Arthur.. jadi tenang y
Erna Masliana
keinget Jessi y..nah kalo Darren sama kamu Jessi sama siapa? itu kan pikiranmu? soalnya itu yang ada di pikiranku 😁
Erna Masliana
jangan jangan kamu keturunan Krystal dalam misi
Erna Masliana
mantaaap
Erna Masliana
kakek bego mata picek otak kosong... dari penampilan dan pendapat Keanu udah ketauan pilihan dirimu itu jalang.. kakek tua tolil
Erna Masliana
coba ada sistem.. bisa tanya ke dia ye kan
Erna Masliana
mulutnya kayak si pemeran di misi pertama..gak suka lah
Erna Masliana
yang penting wajah dan sikap mirip..sikaat
Erna Masliana
wuiiihh Darren muncul
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!