NovelToon NovelToon
Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri

Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Andreas Wilton sudah terlahir dingin karena kejamnya kehidupan yang membuatnya tidak mengerti soal kasih sayang.

Ketika Andreas mendengar berita jika adik tirinya akan menikah, Andreas diam-diam menculik mempelai wanita dan membawa perempuan tersebut ke dalam mansion -nya.

Andreas berniat menyiksa wanita yang paling disayang oleh anak dari istri kedua ayahnya itu, Andreas ingin melihat penderitaan yang akan dirasakan oleh orang-orang yang sudah merenggut kebahagiaannya dan mendiang sang ibu.

Namun, wanita yang dia culik justru memberikan kehangatan dan cinta yang selama ini tidak pernah dia rasakan.

“Kenapa kau peduli padaku? Kenapa kau menangis saat aku sakit? Padahal aku sudah membuat hidupmu seperti neraka yang mengerikan”

Akankah Andreas melanjutkan niat buruknya dan melepas wanita tersebut suatu saat nanti?

Follow instagramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Yang Kacau

Hari itu, langit begitu cerah seolah ikut merestui momen bahagia yang dinanti-nantikan oleh keluarga Wilton. Hotel mewah yang disewa keluarga Wilton disulap menjadi tempat resepsi bergaya glamor ban elegan, dihiasi bunga-bunga putih dan cahaya keemasan yang tertata rapi membingkai altar pernikahan. Kursi-kursi dengan pita satin berjejer di kiri dan kanan, memperlihatkan persiapan yang sempurna untuk sebuah pernikahan yang dikabarkan akan menjadi acara termegah sepanjang tahun.

Pernikahan keluarga Wilton bukan sekadar seremoni, melainkan simbol status dan kekuasaan. Seluruh kota bahkan media sosial penuh membicarakan acara megah ini sejak beberapa minggu sebelumnya. Undangan yang dikirim saja sudah membuat banyak orang bergidik—dicetak dengan tinta emas asli di atas kertas bertekstur mewah, dibungkus dalam kotak beludru berwarna ivory dengan inisial “R & M” yang diukir dengan pres timbul.

Lorong pengantin memanjang sejauh lima puluh meter, dilapisi karpet merah dan diapit oleh bunga peony, anggrek, dan mawar putih yang dikirim langsung dari Negara orang. Suara petikan harpa dan cello mengiringi para tamu yang mulai berdatangan, berpakaian formal dengan gaun yang tak kalah mewah dan tuksedo rancangan desainer internasional.

Panggung utama di mana pasangan akan mengikat janji suci dibangun menyerupai altar kerajaan. Pilar-pilar putih tinggi dililitkan bunga segar dengan ornamen kristal Swarovski yang menggantung di sela-selanya. Tak ada satu pun detail yang terlewat, bahkan lilin aromaterapi yang tersembunyi di antara dekorasi bunga pun menggunakan merek eksklusif yang biasanya hanya dipakai dalam acara bangsawan Eropa.

Catering pernikahan ini ditangani oleh chef Michelin Star dari Prancis dan Italia, menyajikan delapan hidangan lengkap yang terdiri dari menu fusion Asia-Eropa. Makanan tidak hanya mewah dalam rasa, tapi juga dalam penyajian—setiap piring dihiasi edible gold leaf dan sentuhan artistik seperti karya seni di museum.

Kue pernikahan setinggi hampir dua meter berdiri megah di sudut ruangan, dihias dengan fondant putih mutiara dan bunga-bunga kristal yang dapat menyala lembut saat malam tiba. Kue tersebut dikerjakan selama tiga minggu oleh tim pastry artist ternama dari New York.

Setiap tamu yang hadir tidak hanya mendapatkan souvenir biasa, melainkan kotak kecil berisi parfum eksklusif yang dibuat khusus untuk mengenang momen ini, bertuliskan inisial pengantin dengan ukiran tangan. Di meja tamu, nama-nama tertulis dengan tinta emas dan duduk di atas piring porselen dari Prancis.

Semua tamu yang datang adalah tokoh-tokoh penting—dari pemilik perusahaan multinasional, pejabat tinggi, hingga artis papan atas. Wartawan dari majalah fashion dan bisnis berebut untuk meliput acara yang digadang-gadang sebagai “wedding of the year” ini.

Dan tak kalah mencolok adalah gaun Mistiza, rancangan desainer haute couture dari Milan, bertabur kristal asli dan bordiran tangan yang memakan waktu hampir 400 jam kerja. Gaun itu bukan hanya pakaian, tapi simbol keagungan dan impian seorang wanita biasa yang kini masuk dalam lingkaran keluarga terpandang.

Seluruh tempat itu berkilauan, penuh kilau dan kemewahan yang membutakan mata siapa pun yang hadir. Setiap sudut adalah estetika yang sempurna—sebuah mimpi pernikahan yang tampak terlalu indah untuk jadi nyata.

Semua mata memancarkan kegembiraan—semua, kecuali satu pasang mata dingin yang duduk di pojok barat tempat resepsi. Andreas.

Dengan jas hitam berpotongan tegas dan kacamata gelap yang menutupi separuh wajahnya, Andreas tampak seperti bagian dari keamanan acara ketimbang tamu kehormatan. Namun kenyataannya, justru dia adalah bagian dari keluarga inti, meski tidak pernah dianggap demikian. Di tangannya, sebuah gelas berisi minuman manis berwarna ruby terus berputar pelan seiring jari-jarinya menggenggam gagangnya. Ia duduk tenang, mengamati sekeliling dengan tatapan malas.

“Seharusnya sebentar lagi pengantin wanita muncul,” bisik salah satu tamu dengan penuh antusias.

Ryan Wilton berdiri di altar, mengenakan jas putih dengan dasi abu-abu perak. Wajahnya tampak tegang tapi bahagia. Sesekali ia mengusap telapak tangannya yang mulai berkeringat. Di sebelahnya, pendeta sudah siap dengan kitab suci dan senyum tenangnya. Semuanya terlihat berjalan sesuai rencana—hingga akhirnya waktu yang dijadwalkan untuk kehadiran mempelai wanita pun tiba.

Musik berganti menjadi nada romantis khas prosesi masuk pengantin wanita.

Semua tamu berdiri. Kamera bersiap. Ryan menghela napas lega, membayangkan Mistiza akan segera berjalan di lorong bunga dengan gaun putih yang sempat ia lihat dalam fitting beberapa hari lalu.

Namun, setelah lima belas detik... tak ada siapa pun yang muncul.

Tamu-tamu mulai saling memandang. Musik masih mengalun, tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran Mistiza. Lima belas detik berubah menjadi satu menit. Kemudian dua menit. Ryan mulai menatap ke arah tim penyelenggara. Pendeta pun tampak kikuk, dan akhirnya musik dihentikan.

“Apa yang terjadi?” tanya salah seorang bridesmaid yang kini terlihat panik.

“Kami akan memeriksa ke belakang,” kata manajer acara dengan nada cemas.

Suasana mulai terasa janggal. Ketenangan berubah menjadi gumaman tak menentu. Para tamu mulai bertanya-tanya, dan sebagian dari mereka terlihat gelisah. Kamera mulai dimatikan sementara, karena kejadian seperti ini tentu di luar naskah.

Ryan akhirnya meninggalkan altar dan berjalan cepat ke ruang rias yang disiapkan khusus untuk Mistiza. Ia tidak bisa lagi menahan rasa cemas yang mendesak di dadanya.

Sesampainya di ruangan tersebut, yang ia temukan hanyalah kekacauan kecil—cermin dengan sisa bedak, gaun cadangan yang tergantung di sudut ruangan, serta para make-up artist yang berdiri dengan wajah pucat.

“Mistiza? Di mana dia?” tanya Ryan dengan suara tinggi, hampir berteriak.

Salah satu MUA gemetar menjawab, “Nona... dia sudah selesai didandani sekitar lima belas menit lalu, Tuan. Ia bilang ingin duduk sebentar untuk menenangkan diri... setelah itu, kami tidak melihatnya lagi. Kami kira dia sedang berjalan menuju altar.”

Ryan berlari menyusuri koridor, membuka setiap pintu yang dilewatinya, memanggil nama Mistiza berulang kali. Para tamu mulai berdiri dari kursi mereka, ada yang mencoba mendekat ke altar, ada pula yang menunggu dengan wajah bingung.

Di tengah kekacauan tersebut, Nyonya Olive—ibu tiri Andreas sekaligus istri kedua dari Ayahnya—bangkit dari kursi dengan wajah penuh amarah. Dengan gaun ungu gelap dan perhiasan berkilau di leher serta tangannya, ia tampak seperti ratu yang baru saja dikhianati oleh rakyatnya.

"Astaga, bagaimana mungkin pengantin wanitanya tidak ada"

"Apakah aku sedang bermimpi? Ini seperti kisah sinetron yang aku lihat di TV"

"Mungkinkah mempelai wanita kabur?"

Bisik-bisik tamu yang hadir kian membuat darah Olive memuncak, dia menggertakkan giginya mengetahui jika calon menantunya itu tidak ada.

“Aku sudah bilang dari awal, wanita itu tidak pantas untuk keluarga kita!” serunya merasa kecurigaannya selama ini benar. “Dia tidak punya asal usul, tidak punya nama, dan sekarang lihat apa yang terjadi! Ini semua salah Ryan yang memaksa menikahi wanita kelas bawah!”

“Sabar, Olive!” seru salah satu anggota keluarga, mencoba menenangkan.

Namun, kemarahan wanita itu sudah terlanjur meledak. Ia menunjuk ke arah altar dengan penuh emosi. “Dia mempermalukan kita, sayang! Di depan semua orang! Ini bencana!”

Sang suami, Gerald Wilton menghela nafas berat melihat apa yang terjadi, dia bahkan bingung harus melakukan apa di tengah banyaknya tamu spesial yang dia undang.

Andreas hanya menyesap minumannya perlahan, menonton adegan kacau itu seperti menonton pertunjukan teater favorit. Senyumnya pelan, nyaris tak terlihat, namun aura puas dari raut wajahnya tidak bisa disembunyikan.

“Aku akan mencarinya. Ini bukan kesalahan Mistiza. Aku yakin... sesuatu telah terjadi.” Ucap Ryan membela calon istrinya.

Tiba-tiba pandangan Ryan terhenti pada satu sosok yang duduk tenang menikmati segelas minuman di pojok taman.

Andreas.

Ryan menatap tajam, dan meski tidak berkata apa-apa, ada pertanyaan besar dalam tatapan itu, ia ingin mencurigai kakak tirinya, namun Ryan tak yakin sebab Andreas bahkan tak pernah melihat wajah Mistiza, sehingga tak mungkin Andreas menjebak calon istrinya.

Apa mungkin benar, jika Mistiza sengaja kabur dari pernikahan mereka?

Andreas membalas dengan anggukan kecil dan senyum tipis, seolah berkata, “Selamat atas pernikahanmu.”

Ryan memalingkan wajahnya, tak ingin berkonfrontasi saat pikirannya kacau. Namun satu hal pasti, hari itu bukanlah hari bahagia seperti yang ia rancang.

Acara resepsi dibubarkan. Para tamu meninggalkan lokasi dengan wajah penuh tanda tanya. Gosip mulai menyebar, reputasi keluarga Wilton mulai diguncang. Olive marah besar, Ryan hancur, dan Gerald dibuat malu sejadi-jadinya.

Andreas—akhirnya merasa satu langkah lebih dekat menuju kehancuran keluarga yang telah mengabaikannya seumur hidup.

Dan di balik semua itu, Andreas hanya berbisik pelan.

“Ini baru permulaan, kawan"

1
As Lamiah
jangan sampai ada permainan yg akan mempermainkan mu Andreas kan konyol
partini
hati hati benci dan cinta sangat tipis loh Andreas
As Lamiah
udah tau mistiza gadis yang menderita eee malah kau tambah lagi penderitaan di hidup mistiza sungguh kejam yg salah sasaran loh Andreas seharusnya yg di hancurkan itu Riyan dan keluarganya bukan mistiza yg nota Bene g bersalah sungguh sadis kamu Andreas
Neng Nurhaeni
blum up thor
Mamie_Luv: Hari ini sudah up ya kak😊
Ditunggu besok🙏🏼
total 1 replies
Aira Zaskia
Seru
As Lamiah
sadis bener tuh Andreas
Halimah
Andreas salah besar.....Dia benci sm keluarganya tp knp Mistiza yg ke korban
As Lamiah
sungguh miris nasip mistiza dan Andreas
partini
makin menarik
As Lamiah
ya begitulah kalau seorang anak yang sudah terlalu kecewa dan menderita
Jelo Muda
kata2mu thorrr...kerennnn
Mamie_Luv: Terimakasih kak🥰
total 1 replies
As Lamiah
terasa berat dan lama untuk seorang mistiza nasip apa yg mistiza dapat kan sudah g punya keluarga eee kebebasan pun terenggut semoga mistiza masih diberikan kewarasan
As Lamiah
ayolah Andreas jangan pintar tapi bodo dan masa bodo dengan umpan mu yg harus terjaga kewarasan nya demi menghancurkan keluarga tirimu itu 😇
partini
something wrong with her body,, apa hidup nya sangat menderita
come cari tau masa sekelas anda yg power full ga bisa kan ga lucu
As Lamiah: ya heeh tuh Andreas g bisa nutup mata dan telinga
total 1 replies
As Lamiah
nah tuh pasti mistiza ngedrop dan tertekan tuh dikurung andreas
As Lamiah
ayo mistiza jangan berikan Andreas kesempatan untuk menyiksamu kembali buatlah dia terkesan dengan sikapmu
As Lamiah
semoga mistiza bisa melewati masa sulit yg dihadapinya dan meluluhkan hati Andreas meski sulit dan penuh penolakan
As Lamiah
ayo mistiza ikuti permainan andreas dan pulihkan dirimu beripelajarannyg manis untuk Andreas yg Takan dia lupakan dan hancurkan kesombongan nya terhadap mu karna dia salah menghukum mu mistiza
Eka Bundanedinar
salam sehat mammy semangat krya barunya udah nangkring nih
Mamie_Luv: Selamat membaca kakak🥰
total 1 replies
As Lamiah
hemmm gebrakan apanih yg bakal mistiza dapat dari Andreas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!