My Husban Perfect Imam
Ciara Salsabila, dia seorang gadis yatim piatu. Gadis itu tidak menyangka, pria yang merupakan king badboy di sekolahnya sekaligus ketua geng motor yang paling menakutkan kini sudah sah menjadi suaminya. Menurutnya ini sebuah mimpi buruk bagi Ciara, kehidupan bagi wanita itu idam-idamkan kandas setelah dirinya di nikahi seorang pria angkuh dan keras kepala. Dafi Firmansyah, pria yang tidak mau mengalah dan keras kepala. Seorang anak tunggal sekaligus pewaris perusahaan Firmansyah group yang namanya sangat tersohor di dunia bisnis.
Dafi dan Ciara sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka untuk kenyamanan bersama. Namun, sepertinya kehidupan Ciara tidak berjalan mulus. Satu hal yang Ciara ketahui, ternyata Dafi memiliki seorang kekasih yang merupakan siswi paling popular sekaligus seorang pembully yang paling di takuti di sekolah Taruna.
Bagaimana Ciara menghadapi situasi itu ? akankah Dafi bisa menaruh hati kepada Ciara ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Hukuman
“Sebaiknya lo buang hapan lo untuk menikahi Ciara” Ceplos Dafi
“Kenapa ? apa lo tahu rahasia tentang Ciara ?” Tanya Ahsan mengerutkan dahinya bingung
Dafi terdiam, perasaannya menjadi bingung untuk memberitahu yang sebenarnya. Dafi belum siap memberitahu sahabat-sahabatnya tentang hubungannya bersama Ciara.
“Pokoknya kamu harus nurut aja, lo gak perlu mikirin cewek. Lo fokus ke belajar saja, kita kan janjian mau kuliah di luar negeri dari jalur prestasik kan ?” Ucap Dafi
Ahsan mengangguk paham …
“Kalau masalah sekolah, lo gak perlu khawatirkan otak gue. Otak gue sudah pintar untuk masalah pelajaran, sekarang gue akan mengejar cinta gue. Gue akan mendapatlkan hati Ciara lalu selanjutnya mengajaknya menikah setelah lulus nanti” Jawab Ahsan
“Tapi …” Ucapan Dafi terpotong oleh Ahsan
“Tapi apa ? lo suka sama Ciara ? makanya lo ngelarang gue buat ngejar itu cewek ?” Tanya Ahsan
Dafi menikkan sebelah alisnya, bagaimana bisa Ahsan berpikir jika Dafi menyukai Ciara karena melarang Ahsan untuk menyukai Ciara. Dafi pun menghela nafas panjangnya.
“Udahlah, lo mendingan balik. Mood gue rusak karena lo bahas soal cewek” Alibi Dafi
“Hhh… gue kira lo bakan antusias setelah tahu gue menyukai cewek, kalau begini ceritanya mending gue cerita sama Bisma aja” Sela Ahsan
Seperti ada yang enahan detak jantung, tenggorakan Dafi tercekat. Dafi berpikir, jika Ahsan memberitahu perasaannya pada Bisma. Kemungkinan Bisma akan memberitahu tentang kedekatannya dengan Ciara. Ya walau pun Bisama hanya tahu jika Dafi di tugaskan untuk menjaga Ciara, anak teman papahnya. Bisma sendiri juga belum tahu, jika Dafi dan Ciara itu sudah menikah.
“Fokus sekolah San, jangan mikirin cewek” Ucap Dafi
“Jangan mikirin cewek, tapi lo selalu gonta-genti cewe” Sela Ahsan
“Itu dulu, sekarang gue bertahan sama Nabila” Jawab Dafi
“Ada apa sih sama Nabila ? kenapa lo bisa bertahan dengan Nabila ?” Tanya Ahsan
“Gue gak tahu” Balas Dafi cuek
“Aneh ya lo, ya udah gue pulang dulu Daf. Lo istrirahat deh” Ucap Ahsan
Dafi mengangguk, kemudian dia teringat sesuatu lalu memanggil Ahsan.
“San” panggil Dafi
Lalu Ahsan berhenti di ambang pintu lalu menoleh.
“Kenapa Daf ?” Tanya Ahsan
“Besok lo jemput Nabila ya” Jawab Dafi
“Kenapa ?” Tanya Ahsan dengan wajah penuh tanya
“Pokoknya jemput aja dan bilang sama dia kalau gue datang telat” Jawab Dafi
“Ah selalu begitu, dulu lo juga minta Bisma buat jemput Nabila. Sebenarnya lo suka sama Nabila atau gak sih ? kalau buat main-main doang mending lo putusin, kasihan Bisma” Ucap Ahsan
“Kasihan Bisma ? maksud lo ?” Tanya Dafi
Mendadak wajah Ahsan menjadi panik dan gelisah, keringan bercucuran dari wajahnya.
“Jawab Ahsan” Ucap Dafi memaksa
“Maaf Daf, sebaiknya lo tanyakan sama Bisma sedndiri. Besok gue suruh Bisma aja buat jemputin Nabila, gue pamit ya Daf” Jawab Ahsan
Ahsan pun pulang daru rumah Dafi setelah membuat Dafi penasaran, Dafi kemudian keluar dari ruangan berniat untuk mengahampiri Ahsan. Namun, pandangannya tak sengaja melihat Ciara yang mengenakan piyama yang belari seperti orang tertangkap basah.
“Ciara” Teriak Dafi
Ciara kemudian berlari sekuat tenaga, wanita itu tadinya hanya berniat ingin emngambil minum. Namun, karena terdengar suara Ahsan tak jauh dari tempatnya berdiri membuatnya mendekatkan diri dan berdiri di belakang pintu untuk mendengar perbincangan dua sahabat itu.
Ciara sendiri juga terkejut setelah mendengar bahwa Ahsan menyukainya bahkan akan melamarnya setelah lulus nanti. Ciara juga tak tega kepada Ahsan, jika dia memberitahu yang sebenarnya tentang statusnya sudah pasti Dafi akan marah besar dan mungkin saja akan berdampak buruk untuk keberlangsungan rumah tangganya dengan Dafi.
Ciara tak mau itu terjadi, bagi Ciara pernikahan ini merupakan amanah yang harus dirinya pertahankan. Walaupun Dafi tak sedikit pun bersikap manis kepadanya. Ciara akan terus berpegang teguh bahwa tidak ada ujian yang melebihi kemampuannya sendiri.
Langkah Ciara membawa dirinya ke kamarnya, segera Ciara menutup pintu rapat-rapat lalu menguncinya.
Brak Brak Brak
Suara Dafi yang menggebrak pintu cukup kencang.
“BUKA PINTUNYA” Teriak Dafi
“Cewek munafik buka pintunya gue bilang” Ucap Dafi
“Gak mau, kalau kamu mau marh-marah mending kmau di luar aja. Aku gak suka kamu marah-marah” Tutur Ciara dari balik pintu
“Makanya buka kalau lo gak mau gue marah-marah” Jawab Dafi
“Nggak, kamu pasti berbohong. Kamu pasti mau mengata-mangatai lagi, kan ?” Tanya Ciara
Dafi terdiam dan hal itu membuat Ciara bertanya-tanya. Apa Dafi sudah pergi ?, Ciara sedikit membuka pintu matanya mencari keberadaan Dafi. Rupanya Dafi berdiri di samping tembol, di saat Ciara lengah Dafi kemudian menahan pintu dengan menaruh kakinya di celah pintu.
“Daf-fi” Ciara tergagap
Brak …
Dafi mendorong pintu sangat keras, membuat Ciara terjungkal ke belakang sehingga tubuhnya terjatuh ke lantai. Dafi menghampiri Ciara kemudian mencekal kedua pipi Ciara dengan sebelah tangannya, matanya nyalang menatap Ciara dengan penuh amarah.
“Jadi lo pergi ke rumah Ahsan ?” Tanya Dafi penuh penekanan
Ciara terdiam
“Lo munafik, so alim. Kalau lo gatal ingin di goda cowok harusnya lo gak perlu pakai jilbab dan cadar, sama saja merusak fungsi untuk wanita sholehah” Sarkas Dafi
“Aku sama sekali nggak ada niatan untuk menggoda Ahsan, aku juga punya alasan kenapa ke rumah dia” Jawab Ciara tergagu karena takut
“Apa alasannya hah ? lo cumin cewek yang haus kasih sayang cowok kan ?” Tanya Dafi membentak
“Apa ? aku bukan wanita seperti itu, dan aku menerima ajakan Ahsan pergi ke rumahnya karena dia seperti mengawasiku. Aku takut dia tahu jika aku berbelok ke rumah kamu” Lirih Ciara
“Halah, jangan berdusta, gue tahu akal bulus lo. Mulai sekarang jangan pernah lo deketin Ahsan apalagi pergi ke rumahnya, jangan coba-coba menyakiti perasaan sahabat-sahabat gue atau lo bakal gue bikin menyesal” Ancam Dafi
Dafi kemudian melepaskan cekalannya dari pipi Ciara dengan kasar, Dafi berdiri dengan tegap. Sebelah tangannya menunjuk Ciara yang masih terduduk di lantai.
“Lo harus ingat ancaman gue, kalau lo mau ngadu sama nyokap bokap gue. Lo akan tahu akibatnya Ciara” Ancam Dafi
Setelah memberikan ancaman, Dafi kemudian pergi begitu saja. sementara Ciara kini mulai mengepalkan tangannya. Ciara kemudian berdiri, lalu berlari mengejar Dafi. Rupanya Dafi pergi ke halaman depan, Ciara bisa mendengar bunyi deruman motor Dafi.
Brum …. Brum …. Brum…
Suara deruman itu terdengar sampai di telinga Ciara, Ciara bisa melihat Dafi pergi meninggalkan rumahnya.
“Dafi” Teriak Ciara, namun Dafi tetap melajukan motornya dengan kecepatan tinggi
Ciara menghela nafas panjang, kebetulan ada asisten rumah tangga. Dia mendekati Ciara yang terduduk lesu di depan rumah.
“Nona Cia” Panggilnya
“Iya, kenapa mbok ?” Tanya Ciara Nampak terkejut
“Den Dafi itu orangnya gampang marah, kalau ada yang mengganggunya dia akan mengamuk. Apalagi mengganggu sahabatnya, dia pasti akan berubah menjadi singa yang mengamuk dan mengerikan” Jawabnya
Ciara manggung-manggut
“Tapi, saya pernah melihat den Dafi menyimpan satu foto wanita cantik” Ucapnya
Ciara mengangguk sambil tersenyum kecut.
“Tapi saat mbok perhatikan, itu adalah foto nona Ciara. Foto itu seperti diam bil secara diam-diam” Imbuh Asisten rumah tangga itu
Ciara mengangkat sebelah alisnya, dia tidak percaya dengan ucapan asisten tumah tangganya itu. Mana mungkin Dafi bisa mengambil fotonya secara diam-diam, orang tua Dafi saja tidka tahu keberadaan Ciara semasa tinggal di pesantren. Tidak mengkin Dafi mengetahuinya, namun hanya diam saja tidak memberitahu orang tuanya.
“Gak mungkinlah mbok, memngnya mbok lihat dimana ?” Tanya Ciara
“Mbok pernah melihatnya di kamarnya den Dafi, sudah beberapa bulan yang lalu. Mbok lupa dimana tempatnya” Jawab Asisten rumah tangga
“Oh iya mbok, terima kasih” Ucap Ciara
“Sama-sama non, saya permisi mau pamit ya” Ujar Asisten rumah tangga
“Mbok, papah dan mamah kemana ?” Tanya Ciara
“Tuan dan nyonya besar hari ini akan pergi ke Kalimantan” Jawab Asisten rumah tangga
“Oh, begitu ya. Terima kasih mbok” Ujar Ciara
“Sama-sama nona” Jawab Asisten rumah tangga
Asisten rumah tangga pun pergi, Ciara kemudian beranjak dari sana kemudian kembali ke kamar untuk menunggu magrib tiba.
*****
Saat ini Ciara tengah duduk di depan meja makan, dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam. Namun, seseorang yang di tunggu tak kunjung datang.
Sudah berkali-kali Ciar menghubungi nomor Ciara namun tak juga di balas atau di angkat oleh Dafi, dia kemudian mencari akun seseorang lewat media sosial di IGnya. Sambil berjalan ke arah kamar, dia masih meneliti satu persatu akun.
“Cuma Bisma yang tahu kalau aku dan Dafi dekat” Gumam Ciara
Karena Ciara tidak memiliki nomor Bisma, akhirnya dia menghubungi Bisma lewat Ignya.
Bisma [Hallo, ini dengan siapa ?]
Ciara [A-assalamu’alaikum]
Bisma [Eh cewe gue kira cowok, wa’alaikumsalam. Habisnya profil saman ama akunnya lo gak nunjukkin kalau lo cewek, ini siapa sih ? ngapain lo nelpon gue malam-malam. Lo fans fanatic gue ya ?]
Ciara [Bukan, aku Ciara Bisma]
Bisma [Ciara ?]
Ciara [Iya, yang ketemu di toko buku tadi siang]
Bisma [Oh iya, cewek yang harus di jaga sama Dafi ya. Kenapa ? lo pasti kesemsem sama gue ya sampai lo nyari IG gue, iya kan ?]
Ciara [Is, bukan kamu kegeeran banget. Aku menghubungi kamu buat nanyain dimana Dafi, kamu pasti tahu]
Bisma [Lah ? buat apa nyariin Dafi ?, paling dia ada di rumahnya. Udah malam gini, mau apa di keluyuran di luar, kita juga gak ada janji untuk kumpul]
Ciara [Tapi dia gak ada di rumah]
Bisma [Kok lo tahu kalau Dafi gak ada di rumah ? lo ada di rumah Dafi ? lo ngapain di umah cowok yang bukan muhrimnya lo suka sama Dafi ya ?]
Ciara [Ternyata, sahabat Dafi yang namanya Bisma ternyata nyebelin banget ya. Ya sudah aku tutup dulu telponnya Assalamu’alaikum]
Ciara kemudian mematikkan sambungan telponnya, dia menggerutu kesal. Dia menyesal karena telah menghubungi Bisma, bukan mendapat pencerahan malah masalah menjadi bikin blibet.
Kruuuk ….
Terdengar suara perut Ciara yang meminta di isi
“Lapar, tapi aku gam mau makan sendirian. Sebaiknya aku nunggu Dafi di ruang kelaurga, biar bisa makan bareng” Ucap Ciara kemudian kembali berjalan ke lantai satu
Setelah sampai di ruang keluarga, Ciara membaringkan tubuhnya di atas sofa sambil mengsekrol tiktok.
*****
Tepat pukul 06:30 pagi, Ciara baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Dia melirik jam dinding, dia langsung berdiri karena terkejut dan bergegas ke kamar mandi.
Malam tadi Ciara terjaga sampai pukul 3 pagi, makanan yang tertata rapi di meja makan dia masukkan ke dalam lemari. Tidak sedikit pun Ciara sentuh makanan itu.
“Aduh, aku bisa telah ini” Gumam Ciara sembari memasan pakaiannya dan alngsung bergegas pergi ke sekolah
*****
Saat sampai di depan sekolah, rupanya pagar sudah tertutup Ciara segera berlari menghampiri penjaga sekoalah yang tengah berjaga di sana.
“Pak tolong bukain dong, tadi di jalannya macet” Ucap Ciara memohon
“Aduh anak baru ya ? karena kamu anak baru, jadi saya bolehin masuk. Tapi kamu ikut bergabung di barisan murid yang terlambat” Ujar Satpam
“Baik pak, terima kasih” Jawab Ciara
Ciara pun bisa masuk, lalu dia berjalan gontai ke arah murid-murid yang terlambat. Dia depan terlihat seorang pria berwajah seram sepertinya itu guru BK.
“Kalian yang terlamabat akan saya hukum berlari 20 putaran lapangan” Perintahnya
“Pak, itu namanya penyiksaan” Protes salah satu siswa
“Kalau ada yang tidak suka dengan hukuman saya, kalian mending pulang ke rumah dan tunggu surat panggilan orang tua kalian di rumah masing-masing” Jawab Guru BK
Siwa-siswa yang terlambat pun terdiam, termasuk murid yang protes barusan.
“Kerjakan hukuman kalian” Teriak Lantang guru BK
Ciara terpaksa berlari di barisan yang sama terlambat, tas yang dia gendong pun terasa begitu berat. Baru lima puteran, tapi Ciara seperti ingin pingsan. Itu karena Ciara belum sarapan pagi.
Gap …
Seseorang menarik tas Ciara
“Siniin tas lo, biar aku yang bawa”
#Siapakah seseorang yang membantu Ciara membawakan tasnya ?#