Xio Feng adalah seorang anak laki-laki yang lahir dari salah satu Klan Terbesar di Tianhu yait klan Xio.Xio Feng lahir dengan bakat yang biasa saja dan dantian yang rusak,dan sering sekali dia dianggap sampah klan sehingga banyak yang kucilkna,lalu bagaimana selanjutnya apakah xio feng akan bangkit dari keterpurukannya atauka dia akan tetap di hina dan di kucilkan?saksikan selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NS_1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 membunu pembunuh bayaran
Sementara itu di arena kompetisi, Tetua Hui Ling yang memiliki kepekaan tinggi terhadap kekuatan jiwa, meski sesaat ia merasakan keberadaan kekuatan jiwa yang sangat mengerikan, bahkan jauh lebih mengerikan dari kekuatan jiwa Patriark sekte Api Guntur.
Sungguh kekuatan jiwa yang sangat kuat dan mengerikan. Aku penasaran siapa pemilik kekuatan jiwa itu, dan kenapa ia mengeluarkan kekuatan jiwanya?" gumamnya pelan dengan rasa penasarannya.
Malam hari di kediaman Xio Tian tanpa sepengetahuan Xio Tian, Xio Dai sedang menerima seorang tamu yang berasal dari serikat pembunuh bayaran terbesar yang ada di Kota Thianhu.
Orang itu datang untuk menyampaikan kabar kurang baik pada Xio Dai.
"Bagaimana mereka bisa gagal membunuh anak itu? bukannya mereka para kultivator kuat yang sudah sering melakukan pembunuhan?" tanya Xio Dai pada seseorang yang menjadi tamunya.
"Tuan Muda, sebelumnya saya hanya mengirim para pembunuh yang kekuatannya berada di Langit Puncak, tapi ternyata anak itu lebih kuat dari mereka, dan hasilnya mereka semua kemungkinan besar mati di tangan anak itu."
"Namun Tuan Muda tenang saja, saya telah mengirim orang-orang yang lebih kuat untuk membunuh orang itu, dan kali ini saya yakin mereka bakalan berhasil membunuhnya," ucapnya mencoba meyakinkan Xio Dai.
"Aku berharap kali ini kalian berhasil membunuh anak itu dan anak lainnya! Kalau kalian berhasil, aku Xio Dai akan memberi kalian bonus yang tidak sedikit," ucapnya lalu dia menyuruh tamunya segera pergi karena tak lama lagi ayahnya akan pulang dari acara pertemuan para petinggi Klan Xio.
Orang itu segera pergi dan benar saja, tak lama kemudian Xio Tian pulang, dan seperti biasa sebagai anak yang baik Xio Dai selalu menyambut kepulangan ayahnya.
Sementara itu di taman Kota Thianhu Xio Feng saat ini sedang menikmati suasana malam Kota tanpa topeng yang sejak kembali memasuki kota senantiasa dia pakai.
"Besok kompetisi yang sesungguhnya akan dimulai. Menjadi pemenang diantara para generasi muda tidaklah sulit aku lakukan dengan kekuatanku saat ini. Namun sepertinya malam ini aku tidak bisa bersantai karena banyak pembunuh bayaran yang mengincar keberadaanku,”ucapnya pelan dan ia merasakan keberadaan beberapa orang yang terus memperhatikan gerak-geriknya.
"Daripada yang sebelumnya, mereka sedikit lebih kuat dan ini lebih menarik," gumam Xio Feng.
Ingin memancing para pembunuh bayaran keluar dari persembunyiannya,Xio Feng memutuskan pergi meninggalkan taman, lalu ia berjalan menuju tempat sepi yang ada di pinggiran Kota Thianhu.
"Aku rasa tempat ini sangat cocok untuk memancing mereka keluar!" ucapnya dan benar saja ia merasa ada pergerakan di sekitarnya yang semakin mendekat.
Enam orang pria yang merupakan para pembunuh bayaran dengan kekuatan masing-masing berada di ranah prajurit tingkat Raja Langit Tahap Awal Hingga Menengah, mereka terus mengikuti gerak-gerik target yang malam ini juga harus mereka bunuh, dan target mereka saat ini adalah Xio Feng.
Saat Xio Feng pergi ke tempat sepi, sulit bagi mereka untuk tidak tersenyum senang karena tidak perlu bersusah payah memancing Xio Feng untuk pergi ke tempat sepi.
Melihat Xio Feng yang hanya seorang kultivator ranah Raja Langit Tahap Awal, dengan kekuatan mereka yang sudah berada di tanah Raja Langit Tahap Awal Hingga menengah mereka sangat yakin dapat membunuh Xio Feng, dan membawa mayatnya untuk ditunjukkan pada seseorang yang telah membayar mahal mereka.
Dengan kecepatan yang luar biasa cepat, mereka muncul di hadapan Xio Feng, menghadang jalannya. Menapakkan kaki di atas tanah, aura kuat langsung meledak dari tubuh mereka, membuat Xio Feng yang
merasakannya sedikit tertekan.
Tanpa membicarakan maksud tujuan kedatangan mereka, dua pembunuh bayaran langsung saja menyeranh Xio Feng dari arah depan, dua orang dari arah belakang, dan masing-masing satu orang menyerang dari arah kanan serta kiri Xio Feng.
Mereka benar-benar ingin membunuh Xio Feng, oleh karena itu mereka tidak menyia-nyiakan waktu,dan langsung maju menyerang begitu tak ada orang lain di sekitar mereka.
Merasa unggul dalam jumlah dan kekuatan, mereka tidak terlalu mewaspadai Xio Feng. Meski menyerang menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki, mereka tak mempersiapkan diri menerima serangan balasan dari Xio Feng.
Dua orang yang menyerang dari arah depan muncul di hadapan Xio Feng dan keduanya melemparkan tinju ke arah wajah Xio Feng. Dengan gerak reflek jauh lebih cepat dari seluruh musuhnya, begitu mudah Xio Feng menghindari serangan mereka.
Namun serangan tidak berhenti sampai di situ, dua serangan dari arah belakang serta dari arah samping kanan dan kiri datang bersamaan, membuat Xio Feng harus mempercepat gerakannya supaya dapat menghindari serangan mereka.
"Kalian masih terlalu lambat!" ucap Xio Feng yang masih lebih unggul dalam hal kecepatan dibandingkan musuhnya.
"Cih, beraninya hanya menghindar! Kalau kau merasa kuat, lawan kami dan jangan terus-terusan menghindar!" ucap salah satu musuh Xio Feng yang sudah berkali-kali serangannya tidak membuahkan hasil.
"Kalian ingin aku membalas serangan? Kalau itu keinginan kalian, jelas aku akan mengabulkannya." Beralih dari posisi bertahan, Xio Feng mengganti kuda-kudanya dan seketika gerakannya berubah. Jika sebelumnya gerakannya untuk bertahan, kini gerakannya adalah untuk menyerang dan menjatuhkan musuh.
Bergantian Xio Feng melayangkan pukulan dan tendangan pada musuhnya. Awalnya seluruh serangan yang ia lakukan gagal mengenai musuh, tapi semakin ia mempercepat gerakan, tak satupun serangannya berhasil di tahan ataupun dihindari oleh musuh-musuhnya.
"Bang... Bang..." Dua orang terkena pukulan tepat di wajahnya, dan membuat mereka hampir kehilangan kesadaran.
"Tinggal empat dan kalian akan bernasib lebih buruk dari mereka berdua!" ucap Xio Feng.
"Mereka lebih lemah dari kami, dan jangan samakan kami dengan mereka yang jelas-jelas lebih lemah!" teriak salah satu musuh, yang mana kini jumlah mereka hanya tersisa empat orang.
"Baik, aku tidak akan menyamakan kalian dengan dua orang itu karena memang kalian sedikit lebih kuat dari mereka. Ya, meski sedikit lebih kuat dari mereka, itu semua tak akan pernah mampu merubah fakta kalian bukan lawan sepadan untukku!” ungkap Xio Feng.
"Banyak omong! sebaiknya kau segera mati!" tetiak pembunuh bayaran di sisi kiri Xio Feng, lalu dia melesat kencang melakukan penyerangan.
Dia sangat menginginkan kematian Xio Feng dan apapun akan ia lakukan untuk mewujudkan semua itu.
"Jangan menyerang satu-persatu! sebaiknya kalian maju bersamaan dan kerahkan seluruh kekuatan yang kalia miliki untuk membunuhku!" Tak kenal takut Xio Feng justru menyepelekan kekuatan musuh-musuhnya.
"Berisik! Sebaiknya kau segera mati!" teriak pembunuh bayaran yang sudah berada di dekat Xio Feng dengan pedang yang terayun menuju leher Xio Feng.
"Bang..." Bukannya pedang itu berhasil melukai Xio Feng tapi tubuh pembunuh bayaran dikirim mundur puluhan langkah setelah terkena pukulan cepat Xio Feng.
Tiga tumbang meski tidak mati, dan kini masih tersisa tiga orang. Meaki menyisakan tiga orang, tapi mereka sedikit lebih kuat dari tiga orang yang telah berhasil ditumbangkan Xio Feng.
Tiga orang yang tersisa tentu tidak ingin gagal menyelesaikan misi mereka.Melakukan segel tangan, ketiganya bermaksud menyatukan kekuatan jiwa yang mereka miliki, dan bersama-sama mereka ingin membunuh Xio Feng.
Dengan kekuatan mereka yang telah mencapai ranah Raja Langit, kekuatan jiwa yang mereka miliki telah terbentuk mendekati sempurna, dan kekuatan jiwa ketiganya adalah sosok ular hitam sama persis dengan pembunuh bayaran yang sebelumnya mati di tangan Xio Feng.
Bedanya saat ini ketiga ular itu bersatu, dan wujud mereka berubah menjadi wujud ular berkepala tiga yang kekuatannya setara kultivator ranah Saint Tahap Awal.
"Kalian memang kuat, tapi sayangnya kalian bertemu musuh yang salah." Xio Feng membuka segel kekuatannya dan ia menunjukkan kekuatan sejatinya pada musuh yang hanya tersisa tiga orang.
Mengeluarkan pedang kayu yang dibuat Liu Chien untuk melatih niat pedangnya, Xio Feng ingin menggunakan pedang kayu untuk melawan musuhnya. "Pedang ini cukup untuk mengalahkan kalian!" ucapnya.
"Jurus pedang menari di awan!" Nama jurus pedang Xio Feng memang terkesan aneh dan unik, tapi jurus itu sangat mematikan saat Xio Feng menggabungkannya dengan niat pedang miliknya.
"Wuung..." Pedang kayu di tangan Xio Feng berdengung, dan niat pedang kuno miliknya meledak membuat musuhnya merasakan kengerian yang baru kali pertama meraka rasakan.
"Kalian sudah di takdirkan mati di tanganku!" ucap Xio Feng dan ia melesat maju menyerang kekuatan jiwa musuhnya.
Kekuatan jiwa musuh ingin menyerangnya, tapi kekuatan jiwa naga kuno miliknya jauh lebih kuat dari mereka, membuat kekuatan jiwa musuh terpental. Meski sosok naga kuno tidak menunjukkan wujudnya, hanya dengan aura miliknya, itu sudah cukup untuk mengalahkan ular hitam berkepala tiga.
Ketiganya terdorong mundur bersama lenyapnya kekuatan jiwa mereka, tapi serangan belum berakhir karena mereka dapat merasakan niat pedang mengerikan dari sosok Xio Feng. "Semoga kalian bahagia berkumpul di alam kematian!"
Gerakan Xio Feng cepat, lincah, dan mematikan. Dalam sekejap ia berhasil membunuh ketiga musuhnya, bahkan mereka yang sudah terluka tak terhindar dari kematian.
---------&---------------
memalukan