Akibat tidak mau berhubungan badan membuat Scarlet dijual oleh kekasihnya sendiri pada seorang pria pecinta kebersihan.
Pertemuan tanpa sengajanya dengan Samuel membuatnya harus terjebak dengan Samuel selama dua tahun akibat perjanjian yang tidak dia inginkan sama sekali. Samuel menginginkannya karena hanya Scarlet satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengannya oleh sebab itu dia menerima tawaran dari Darien, kekasih Scarlet yang ternyata telah menipu Scarlet.
Scarlet berusaha memberontak namun gagal sampai akhirnya dia memutuskan memanfaatkan kekuasaan yang Samuel miliki untuk membalas dendam pada Darien yang telah menjualnya dan pada orang-orang yang sudah menghina dan menginjak harga dirinya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Yang Memaksa
Waktu lima menit yang diberikan oleh Samuel pada Scarlet sudah lewat tapi Scarlet tidak juga kembali. Samuel sudah beranjak dari tempat duduknya, jangan katakan Scarlet melarikan diri lagi darinya. Wanita itu benar-benar sulit untuk ditundukkan tapi bukankah ini sebuah tantangan?
Dia tidak berharap Scarlet akan patuh dengannya begitu mudah karena dia tahu Scarlet tidak mungkin bisa menerima hubungan mereka begitu saja apalagi mereka belum begitu saling mengenal dan mereka berdua masih sangat asing satu sama lain.
Samuel melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Jika dalam waktu lima menit lagi Scarlet tidak kembali maka dia akan pergi mencarinya lalu memberikan hukuman pada Scarlet agar dia patuh dan tidak lari lagi darinya. Meski Scarlet terus memberontak tapi dia tetap membutuhkan wanita itu.
Scarlet yang sudah mendapatkan apa yang dia inginkan bergegas kembali ke ruangan Samuel. Selembar cek berisi dua juta dolar sudah berada di tangan, dia pun sudah memberikan obat yang Catrine inginkan. Tentunya yang dia berikan hanyalah aspirin untuk sakit kepala yang dia beli di toko obat. Beruntungnya Catrine tidak tahu akan hal itu jadi dia bisa mendapatkan uangnya dengan mudah.
Samuel sudah akan pergi untuk mencari Scarlet namun kembalinya Scarlet membuatnya mengurungkan niat. Scarlet melangkah mendekatinya dan menatapnya dengan tajam, hari ini dia akan lepas dari cengkeraman tangan Samuel lalu dia akan mencari Darien untuk membalas dendam.
"Dari mana saja kau, kenapa baru kembali?" tanya Samuel.
"Itu bukan urusanmu dan ini!" Scarlet meletakkan cek berisi dua juta dolar ke atas meja dengan kasar, "Mulai sekarang aku bukan kekasih bayaranmu lagi!" ucapnya dengan sinis.
Tatapan mata Samuel jatuh pada cek yang ada di atas meja lalu tatapan matanya tertuju pada Scarlet yang sedang berdiri dengan angkuh dan menatapnya sinis. Dia yakin hari ini dia bisa bebas dari pria aneh itu dan pergi darinya.
"Ck... Ck, aku tidak menduga kau bisa mendapatkan uang dua juta dolar begitu cepat. Katakan padaku, dari mana kau mendapatkannya?" Samuel melangkah melewati meja, dia tidak menduga Scarlet bisa mendapatkan uang itu dalam waktu singkat.
"Aku mau mendapatkan uang itu dari mana itu bukan urusanmu yang pasti aku sudah tidak terikat lagi denganmu. Itu jumlah yang tertera sesuai dengan perjanjian, bukan? Bahkan ada lebih lima ratus ribu dolar tapi kau bisa mengambilnya, anggap sebagai ganti rugi yang lainnya!" ucap Scarlet.
"Beraninya kau? Apa kau pergi keluar untuk menjual dirimu pada pria lain untuk lepas dariku?"
"Apa maksud perkataanmu?" Scarlet melotot dengan ekspresi marah.
"Jika bukan dengan menjual tubuhmu, lalu dengan cara apa kau mendapatkan uang dalam waktu singkat? Kau bahkan pergi tidak sampai dua puluh menit tapi kau bisa kembali dengan uang dua juta dolar di tangan. Apa kau bertemu dengan pengusaha yang lebih kaya dari pada aku dan menjual keperawananmu dengan harga dua juta dolar agar kau bisa mendapatkan uang itu?"
"Aku tidak melakukan hal kotor itu!" teriak Scarlet tidak terima.
"Berpikirlah dengan logis, Scarlet. Jika bukan cara itu, lalu dengan cara apa kau bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat?" Samuel sudah melangkah mendekati Scarlet. Scarlet melangkah mundur, dia tampak takut dengan Samuel.
"I-Itu bukan urusanmu. Aku mau mendapatkan uang dengan cara apa itu bukan urusanmu. Yang penting perjanjian kita sudah berakhir!" teriak Scarlet. Sebaiknya dia segera pergi.
"Aku tidak akan membiarkan kau pergi!" Samuel meraih tangan Scarlet lalu menariknya dengan keras. Scarlet berteriak, dalam sekejap mata saja dia sudah berada di dalam gendongan Samuel.
"Lepaskan aku! Aku sudah memberikan uang sesuai dengan isi perjanjian jadi lepaskan aku!" teriak Scarlet sambil memberontak.
"Sayang sekali. Kita berdua belum menandatangani kesepakatan pembatalan perjanjian jadi kita masih terikat dengan kontrak!"
"Apa yang kau inginkan?" Scarlet terus memberontak agar Samuel melepaskan dirinya tapi Samuel yang gelap mata karena tidak mau Scarlet pergi membawa Scarlet ke dalam ruangan pribadi yang biasa dia gunakan untuk beristirahat.
"Apa yang mau kau lakukan? Apa yang mau kau lakukan?!" teriak Scarlet ketakutan.
"Tentu saja melakukan apa yang bisa aku lakukan sesuai dengan isi perjanjian yang telah kau sepakati!"
"Apa? Tidak!"
"Kau tidak bisa menolak!" Samuel melempar Scarlet ke atas ranjang ketika mereka sudah berada di dalam ruangan. Scarlet berteriak dengan keras, sedangkan Samuel melangkah menuju pintu dan menguncinya.
Samuel melangkah mendekati ranjang sambil melepaskan dasi yang dia kenakan. Scarlet meringis sambil mengusap lengannya, semoga tidak terkilir.
"Apa kau sudah gila?!" teriak Scarlet seraya berpaling. Scarlet terkejut ketika melihat Samuel melepaskan jasnya dan melemparnya. Kancing kemeja pun dilepaskan satu persatu. Samuel terlihat menakutkan, dia tidak seperti biasanya.
"A-Apa yang mau kau lakukan?" Scarlet memundurkan tubuhnya karena takut.
"Sebelum kau pergi, aku harus mendapatkan apa yang seharusnya aku dapatkan dalam surat perjanjian itu. Sebelum ada pria lain yang menikmati tubuhmu, aku harus menjadi orang pertama yang akan menikmatinya!" Samuel tidak bercanda sama sekali. Setelah ini dia mau melihat, apakah pria yang membeli keperawanan Scarlet masih bisa menerima Scarlet atau tidak. Salahkan Scarlet yang menggunakan cara licik untuk lepas darinya padahal dia tidak pernah mau melakukan hal ini pada Scarlet.
"Aku tidak menjual tubuhku pada siapa pun, aku tidak menjualnya!" teriak Scarlet. Dia hendak lari namun Samuel sudah menangkapnya. Scarlet memberontak namun tenaga Samuel tidak bisa dia lawan sama sekali sehingga apa yang dia lakukan sia-sia saja.
"Jangan lakukan hal ini, Samuel!" teriak Scarlet.
"Kau yang memaksa aku padahal aku tidak ingin melakukannya!" Samuel menarik baju Scarlet hingga lepas. Teriakan Scarlet tidak lagi dipedulikan bahkan permohonannya tidak dihiraukan. Scarlet terus memberontak dan berteriak namun Samuel membungkam bibirnya dengan ciuman.
Scarlet tak berdaya, seharusnya dia tidak menerima tawaran dari Catrine jika dia tahu akhirnya akan jadi seperti ini. Sekarang dia tidak bisa menghindar lagi, kedua tangannya diikat menggunakan dasi sehingga dia tidak bisa melawan apalagi perbedaan tenaga antara dirinya dan Samuel.
Seperti yang dia duga, hanya ciuman saja sudah membuatnya kewalahan dan sekarang, pria yang tak pernah menyentuh wanita selama hidupnya itu benar-benar liar karena ini kali pertama Samuel bisa melakukannya. Scarlet hanya bisa pasrah di bawah kendalinya. Sakit, bagian bawahnya sangat sakit. Dia merasa seperti dihantam menggunakan palu. Scarlet hanya bisa terbaring pasrah dengan air mata mengalir di mana Samuel benar-benar menyalurkan hasratnya untuk pertama kali agar wanita yang ingin selalu lari darinya itu tidak bisa lari lagi.
Catrine yang mengira rencananya sudah berhasil dan mengira Scarlet sudah pergi masuk ke dalam ruangan Samuel. Dia pun sudah meminum aspirin yang diberikan oleh Scarlet karena dia mengira dengan obat itu dia bisa mendekati Samuel tapi nyatanya itu hanya aspirin sakit kepala.
"Samuel, aku datang!" ucap Catrine dengan perasaan bahagia namun tidak ada siapa pun di dalam ruangan itu.
"Sam?" Catrine sangat heran, apa Samuel sedang keluar untuk makan siang? Dia hendak pergi mencari namun ******* yang terdengar dari ruangan pribadi Samuel menghentikan langkahnya. Catrine mengerutkan dahi, kakinya melangkah menuju ruangan itu lalu Catrine berdiri di depan pintu untuk mendengar siapa yang ada di dalam ruangan itu.
"Pelan-Pelan, Samuel. Sakit!" terdengar teriakan permintaan Scarlet yang tak sanggup menahan percintaan liar Samuel.
"Aku tidak akan melepaskan dirimu, Scarlet. Kau milikku dan kau tidak akan bisa pergi dariku!" Samuel yang pertama kali bercinta tentu tak menahan diri sama sekali.
Kedua mata Catrine melotot dan kedua tangannya di cengkeram dengan erat. Tidak, tidak mungkin tapi dia tidak salah mendengar. Catrine masih berdiri di depan pintu dan mendengarkan des*han Scarlet akibat percintaan panasnya dengan Samuel. Kedua matanya terasa panas, emosi pun meluap di hati. Kurang ajar, Scarlet menipu dirinya. Wanita itu mengambil uangnya tapi dia juga bercinta dengan Samuel. Dia benar-benar sudah tertipu dan dia tidak akan memaafkan Scarlet yang sudah menipu dirinya sedemikian rupa.
Scarlett bukan lagi wanita polos, naif dan bodoh spt duluu
ga sgampang itu lah
Jalan ceritanya mudah di mengerti
minta Samuel untuk membuat Dariej mnyesal krn telah menjualmu