NovelToon NovelToon
The Price Of Affair

The Price Of Affair

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:454.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Arumi Nadine, seorang wanita cerdas dan lembut, menjalani rumah tangga yang dia yakini bahagia bersama Hans, pria yang selama ini ia percayai sepenuh hati. Namun segalanya runtuh ketika Arumi memergoki suaminya berselingkuh.

Namun setelah perceraiannya dengan Hans, takdir justru mempertemukannya dengan seorang pria asing dalam situasi yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 22

Setelah resmi bercerai dengan Hansel, Arumi tinggal bersama Hilda di apartemen milik sahabatnya itu. Ia tak punya tempat lain untuk dituju. Arumi adalah seorang yatim piatu tanpa sanak saudara, dan satu-satunya orang yang tersisa dalam hidupnya hanyalah Hilda.

Selama pernikahannya dengan Hansel, Arumi tak pernah bekerja, tak memiliki penghasilan, apalagi tabungan. Semua kebutuhannya dulu bergantung pada suaminya. Kini, setelah perpisahan itu, ia benar-benar memulai segalanya dari nol, tanpa rumah, tanpa harta, dan tanpa kepastian masa depan.

"Rum, jalan yuk," ajak Hilda begitu masuk ke apartemen, masih mengenakan dress hitam elegan dari acara fashion show yang baru saja selesai.

"Jalan?" Arumi memandangnya heran dari sofa. "Kamu nggak capek, Hil? Baru pulang kerja, masih mau jalan?"

Hilda melepas heels-nya lalu menjatuhkan diri ke samping Arumi. “Nggak lah. Kerja ya kerja, tapi jalan itu buat ngilangin capek. Sekalian nyari angin, biar kepala segar.”

“Nggak ah, Hil. Kamu aja yang jalan sama pacar kamu,” ujar Arumi sambil menggeleng pelan.

“Pacar? Aku nggak punya pacar,” sahut Hilda cepat.

Arumi mengerutkan kening. “Lah, bukannya kamu pernah bilang? Kamu punya pacar, kan?”

“Oh, itu…” Hilda melambai santai dengan tangan. “Udah putus.”

“Putus? Lah aku aja belum sempat ketemu orangnya, kok udah putus duluan?”

“Orangnya overprotective,” kata Hilda sambil memutar mata. “Baru juga jalan, udah ngatur ini itu. Nggak boleh pulang malam, nggak boleh itu, nggak boleh ini, bahkan sempet nyindir aku kerja di dunia yang terlalu bebas.”

"Seprotective itu?"

Hilda tertawa. “Makanya. Aku nggak lanjut, baru aja udah kayak gitu, kalau nikah bisa-bisa dua tahun aku dikurung di kamar.”

Arumi ikut terkekeh, lalu berkata ringan, “Ya udah, ayo deh kita jalan. Tapi jangan ke tempat mahal ya. Aku nggak tega makan uang kamu terus.”

“Tenang aja. Aku traktir.” Hilda mengedip jahil. “Lagian, kamu itu tamu kehormatan di apartemenku.”

Arumi tersenyum geli mendengarnya. “Tamu kehormatan kok disuruh cuci piring?”

Hilda langsung pura-pura tersinggung. “Itu bentuk penghormatan tertinggi! Lagian, kamu kan butuh aktivitas biar nggak pikir aneh-aneh terus.”

Arumi mengangguk pelan. “Iya sih… kalau diem doang, pikiran bisa ke mana-mana.”

“Makanya ikut aku keluar. Jalan-jalan, makan enak, ketawa-ketawa. Siapa tahu ketemu cowok ganteng.” Hilda menjentikkan jarinya dengan gaya dramatis.

Iya, deh. Ayo," kata Arumi akhirnya, tersenyum kecil.

Hilda memandangnya dari atas ke bawah, lalu mengerucutkan bibir. "Kamu ganti baju dulu, masa mau jalan pakai kaos oblong sama celana pendek gitu."

Arumi melirik pakaiannya lalu mengangkat bahu. "Emang kenapa? Nyaman, kok."

"Nyaman sih nyaman, tapi kan kita mau healing, bukan mau kelihatan kayak baru bangun tidur," sindir Hilda sambil menyilangkan tangan di dada.

Arumi terkikik. “Oke, oke. Aku ganti baju.”

"Minimal yang layak dilihat manusia, Rum. Masa kamu mau cari cowok pakai baju kucing tidur?"

Tak berapa lama kemudian, Arumi keluar dari kamar dengan atasan kaos tank top berwarna krem yang membentuk tubuh rampingnya, dipadukan dengan celana jeans high waist warna biru gelap yang membuat kakinya tampak jenjang. Rambutnya yang semula diikat asal kini dibiarkan terurai, sedikit bergelombang alami.

Hilda menatapnya sejenak lalu mengangguk puas. “Nah, gitu dong. Kamu tuh kalau dandan dikit, aura jandanya naik level.”

Arumi mendengus pelan, setengah tertawa. “Janda naik level itu gimana sih?”

"Dasar, teman ngehe," umpat Arumi sambil menahan tawa.

Hilda tertawa puas, lalu meraih tangan Arumi. “Ayo kita, let’s go!” serunya dengan semangat, seperti anak remaja yang mau hangout ke mall.

Setelah keduanya memakai sepatu, Hilda langsung menarik Arumi keluar dari apartemen. Langkah mereka ringan, diselingi tawa kecil dan obrolan receh yang entah kenapa membuat hati Arumi terasa sedikit lebih ringan malam itu.

“Emang kita mau ke mana?” tanya Arumi sambil memasang sabuk pengaman, matanya melirik curiga ke arah Hilda yang duduk di balik kemudi dengan wajah penuh semangat.

“Udah ikut aja. Pokoknya malam ini kita happy-happy,” ujar Hilda sambil menyalakan mesin mobil. Senyumnya mengembang, seperti anak kecil yang sedang merencanakan kejutan.

Arumi menatap kosong ke luar jendela, menyaksikan gemerlap lampu malam kota yang berpendar lembut di kejauhan. Jalanan yang basah sehabis hujan memantulkan cahaya seperti lukisan yang tenang, indah, menenangkan, dan sejenak mampu meredakan gelombang di dalam dadanya.

Sudah satu bulan sejak ia resmi bercerai dari Hansel. Waktu yang belum cukup lama untuk benar-benar menyembuhkan, tapi juga bukan waktu yang singkat. Ada hari-hari di mana ia merasa lega, bebas. Tapi malam-malam seperti ini, hening, tenang, dan penuh jeda, membawa kenangan itu kembali, tanpa diundang.

Kadang, wajah Hansel masih terbayang jelas. Cara laki-laki itu tertawa, menatapnya, menggenggam tangannya saat dunia terasa berat. Mungkin, hanya Arumi yang masih menyimpan memori-memori itu. Mungkin, hanya dia yang masih memutar ulang masa-masa indah mereka seperti film usang.

Sementara Hansel, mungkin tengah memadu kasih dan tertawa bahagia bersama Nayla tanpa mengingat tentangnya lagi.

********

Support author dengan like, komen dan subscribe cerita ini ya, biar author semangat up-nya, terima kasih....

1
💞Aulia Adriani💕
recommended
Tyas Djuliarko
iyaa ngapain Arumi itu aneh
Tyas Djuliarko
ngeselin sekali arum ini
Tyas Djuliarko
capeklah nangis trs..ambil keputusan dong jgn lola
Ulla Hullasoh
karya yang bagus cerita nya Thor. .trims ya
Ulla Hullasoh
tega banget ya
Ulla Hullasoh
nyesek bangetttt
ttiarapearl_
/Frown/
Nur Aiysah
aku kalau baca novel tentang peeselingkuhan suka ikut gemeter sumapah...apa masi ada trauma kali ya
Duwie Sartika
salah Nayla, KL aja Arumi ga keguguran. mungkin Alfando ga sekejam itu... 💪
Kasmawati S. Smaroni
yang aku salut di sini hilda dan ryan,merekalah yg memenagkan segalanya.kalau menurutku hilda dan ryianlah yg pemeran utamanya🤭🙏bagus thor👍
Kasmawati S. Smaroni
pengusaha kaya raya nomor satu membalas dengan cara😄😄😄😄🤭
Kasmawati S. Smaroni
mantap nayla,biarpun nayla di jebak tapi nayla sdh menang selangkah walaupun akhirnya pemeran wanitanya arumi yg menang dgn duduk2 cantik sj😄🤭
Kasmawati S. Smaroni
kalau jadi nayla sydah ku babat habis si arumi dah terlanjur jahat mending ke titik permasahannya langsung ke arumi😄😄🤭
Kasmawati S. Smaroni
kalau liat permasalahannya arumi masalah bertubi tubi,sepertinya arumi akan mengalami kontraksi yg bisa bikin keguguran🤭🤭
Kasmawati S. Smaroni
kalau menurutku arumi itu bukan baik,tapi bodoh dan lemah.
Kasmawati S. Smaroni
🤭🤭🤭🤭😄😄😄
Kasmawati S. Smaroni
tenang aja arumi mati satu tumbuh 1000.arumi ma orang baik😄
Omah Tien
kenapa g bikin cewe yg barani jg kaya gini cepat bosen apa lg lihat cewe nya ky gitu dabah bosen
Rahpuji Haningrum
mantaf keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!