LAYAR SAKTI ARIEF

Selasa dini hari. Arief dan Bripda Laura Pratiwi sedang melakukan patroli jalan kaki rutin. Arief, sebagai 'Asisten Patroli Kebersihan', membawa tongkat pemungut sampah, sementara Laura membawa handy talky dan pistol dinasnya.

Mereka berjalan beriringan, berbagi Keripik Keju Langka.

“Gila lu, Rief. Gue enggak nyangka, lu kan anak SMA, tapi lu punya kekuatan super gitu,” kata Laura, mengunyah keripik dengan gaya santai.

[Arief, dia sudah nyaman dan penasaran! Sekarang waktunya flirting serius! Tunjukkan kalau kamu mature dan bisa diandalkan, meskipun absurd!], Sist memberi aba-aba.

Arief tersenyum cool. “Bu Polwan, saya kan calon Imam yang bisa ngelindungin Negara dan Keluarga sekaligus. Kekuatan ini kan cuma bonus.”

Laura tertawa pelan. “Hah. Imam? Lu udah punya pacar, kan? Si Ketua OSIS itu?”

“Ehm. Iya, sih. Tapi, Bu Polwan tau enggak? Hati seorang protector itu besar, Bu. Hati saya ini bisa muat banyak orang yang butuh perlindungan.” Arief menatap Laura, matanya penuh makna ganda.

Laura berhenti berjalan. Ia menatap Arief lurus-lurus. Jarak mereka sangat dekat. Arief bisa mencium aroma body spray Polwan yang segar bercampur keringat dari latihan.

“Arief, lu ini beneran ngajak gue bercanda atau serius nih? Gue kan Polwan. Gue enggak main-main sama perasaan,” Laura berkata, nadanya tegas, tapi ada nada penasaran yang jelas.

“Saya serius, Bu Polwan. Saya suka ketegasan Ibu, dan saya ngerti kalau Ibu butuh teman yang bisa diandalkan di balik seragam keras Ibu. Gimana kalau kita bikin ikatan profesional yang intens?” Arief menawar.

Laura menyeringai. “Ikatan profesional intens? Maksud lu?”

“Ya, kita latihan sparring setiap malam. Gue ajarin Ibu Pernapasan Naga Langit gue, dan Ibu ajarin gue teknik beladiri Polwan yang bikin gue kuat. Gimana?” Arief mengalihkan flirting-nya ke training untuk menjaga kesan 'profesional'.

Laura mengangguk, matanya bersinar. “Deal! Gue suka ide lu! Mulai besok, kita latihan rutin di pos ronda. Tapi, jangan pernah coba-coba macam-macam!”

[Energi Keintiman +25! Flirting berhasil mencapai kesepakatan Latihan Rutin yang Intim! Hubungan Laura Pratiwi stabil!], Sist mengumumkan dengan nada kemenangan.

Keesokan harinya, saat Arief sedang berjalan menuju lapangan olahraga, Sist tiba-tiba berteriak panik.

[Peringatan! Target Keempat Terdeteksi! Karisma Tomboy dan MILF yang sangat kuat! Arief, fokus!], Sist memperingatkan.

Arief mendongak, dan ia melihatnya.

Di tengah lapangan, sedang memimpin pemanasan, berdiri seorang wanita yang mengenakan seragam olahraga training ketat: Bu Maya Setyorini, Guru Olahraga yang baru dipindah tugas ke SMA Nusa Bangsa.

Bu Maya Setyorini (30 tahun) adalah Guru Olahraga Tomboy. Tingginya sekitar 175 cm, posturnya atletis, perutnya six-pack samar. Rambutnya dicukur cepak dan dicat highlight biru. Dia memancarkan aura seksual dan dominasi yang luar biasa. Ia adalah tipe MILF (Mother I'd Like to Flirt) yang tomboy.

Ciri Fisik Khusus: Meskipun atletis, ia memiliki pantat yang sangat indah dan padat (perkiraan size L-XL). Pakaian training ketatnya menonjolkan bentuk tubuhnya yang proporsional dan menggoda.

[MISI UTAMA KEEMPAT TELAH DITETAPKAN]

Misi Utama (Wajib): The Tomboy MILF Challenge

Target: Bu Maya Setyorini, Guru Olahraga.

Status: Baru Ditetapkan.

Deskripsi: Bu Maya adalah wanita dominan dengan Karisma Tomboy dan Athletic. Dapatkan perhatiannya, tunjukkan kalau kamu memiliki energi fisik dan semangat kompetitif yang tinggi, dan jadikan dia kekasih! Misi ini membutuhkan AGI dan STR yang tinggi.

Reward Keberhasilan: 200 Energi Keintiman, Rp 20.000.000 Tunai, dan Item Acak (Belum Terbuka)

Arief terbatuk. Empat target? Ketua OSIS, Ustadzah, Polwan, dan sekarang Guru Olahraga MILF Tomboy?

“Sist! Gila! Gue bisa mati karena overdosis PDKT nih! Gimana cara gue ngedeketin Bu Maya?! Dia kan galak banget kalau lagi olahraga!” Arief membatin panik.

[Gampang, Arief! Bu Maya menyukai kompetisi dan dominasi. Kamu harus tantang dia! Tunjukkan kalau kamu adalah siswa paling atletis dan bersemangat di kelas! Start dengan mengagumi fisik dia!], Sist memberikan strategi.

Saat itu, Bu Maya melihat Arief yang berdiri mematung di pinggir lapangan.

“Hei! Arief Indiyanto! Ngapain kamu berdiri di situ?! Cepat gabung! Sekarang kita Lari Keliling Lapangan 10 Putaran! Yang paling lambat, harus ngepel lapangan setelah ini!” Bu Maya berteriak, suaranya lantang dan seksi.

Arief tersenyum. Ini adalah kesempatan.

“Siap, Bu Guru! Tapi, ehm, Bu Guru! By the way, otot bisep Bu Guru keren banget lho! Gimana caranya bisa sekuat itu?” Arief berteriak, mengaktifkan jurus absurd yang didukung Karisma 25.

Bu Maya terkejut. Belum pernah ada siswa yang berani mengomentari fisiknya sefrontal itu. Wajahnya yang biasanya tegas kini sedikit melunak. Ia menyeringai.

“Hah. Kamu mau tahu? Kalau kamu bisa kalahin saya lari keliling lapangan, nanti saya kasih resep latihan pribadi saya!” Bu Maya balik menantang.

“Deal!” Arief berteriak, langsung berlari secepat kilat.

Arief kini memiliki empat misi PDKT yang aktif: The Ice Queen, The Solehot, The Protector, dan The Tomboy MILF.

Malam harinya, Arief kembali ke pos ronda untuk 'latihan' dengan Laura. Laura sedang menunggu di pos ronda.

“Ayo, Arief! Jangan cuma ngandelin kekuatan fisik aja! Gue tau lu punya kekuatan lain!” Laura menantang Arief.

[Arief, malam ini kamu harus gunakan MAG (Kekuatan Sihir)! Kita akan coba skill baru yang didapatkan dari Fragment Chaos! Aktifkan Pukulan Sihir Naga!], Sist memberi instruksi.

Arief mengangguk. Ia sudah berlatih Pernapasan Naga Langit setiap hari, dan MAG dasarnya sudah naik menjadi 2.5.

Arief dan Laura memulai sparring di area sepi. Tiba-tiba, aura dingin yang familiar kembali muncul.

[Peringatan! Lesser Fiend Kelas B terdeteksi! Minion Iblis level lebih tinggi! Dia mengincar Polwan Laura!], Sist berteriak.

Di balik semak-semak, muncul sosok yang lebih besar dari Shadow, tampak seperti setan kecil bertanduk dengan kulit merah gelap. Ia membawa pisau kecil.

Laura langsung sigap, mengeluarkan pistolnya. “Gila! Begundal apa lagi nih?!”

Arief menahan Laura. “Stop, Bu Polwan! Jangan tembak! Biar gue yang urus!”

Lesser Fiend itu berlari cepat ke arah Laura. Laura siap menembak, tapi Arief lebih cepat.

Arief melompat di depan Laura, melindungi body Laura yang tobrut dengan tubuhnya. Ia mengumpulkan seluruh MAG dan energi kultivasinya di tangan kirinya.

“Pukulan Sihir Naga!”

Arief melepaskan pukulan ke arah Lesser Fiend. Pukulan itu tidak cepat, tapi di ujung tinju Arief, energi biru tipis itu kini berubah menjadi bola energi biru kecil!

FWOOM!

Bola energi itu meluncur dan menghantam dada Lesser Fiend!

BLAAAR!

Ledakan energi sihir kecil itu membuat Fiend tersebut menjerit kesakitan. Tubuhnya terlempar jauh ke dinding pos ronda dan langsung melebur menjadi debu.

Kalahkan∗LesserFiend∗KelasB.Dapatkan50PoinEXP.

EnergiKeintiman+30!MelindungiTargetdenganKekuatanSihir!∗Skill∗∗∗PukulanSihirNaga∗∗berhasildiaktivasi!

Laura Pratiwi terdiam. Ia menjatuhkan pistolnya. Matanya menatap Arief, lalu ke dinding yang kini retak karena ledakan sihir.

“Arief... Lu... lu penyihir?” Laura berbisik, terkejut luar biasa, tubuhnya gemetar.

Arief tersenyum puas. Ia sudah menunjukkan skill sihir pertamanya.

“Ehm. Enggak, Bu Polwan. Saya cuma... Imam yang udah dapat berkah spesial dari Naga Langit,” Arief berbohong, menyempurnakan cerita absurd-nya.

Laura menatap Arief, kali ini dengan ketakutan dan admirasi yang bercampur. Ia tidak bergerak.

Arief maju, mengambil tangan Laura yang gemetar, dan meletakkannya di lengan kekarnya.

“Udah, Bu Polwan. Jangan takut. Saya kan janji, saya enggak akan biarin siapa-siapa nyentuh Ibu. Percayakan keamanan Ibu pada saya,” Arief berkata dengan suara paling lembut dan tegas yang ia punya.

Laura menelan ludah. Ia membiarkan Arief memegang tangannya. Misi The Protector Challenge kini berada di ambang keberhasilan.