MAFIA GIRLS DEVIL

MAFIA GIRLS DEVIL

1

#MASIH TAHAP REVISI#

***

Bunyi sirine ambulane sedang menggema di jalanan nampak wanita muda berumur 29 tahun menangis karena anak sulungnya celaka.

"Sayang jangan tinggalin Mama Nak," ucap wanita itu yang biasa di sapa Nyonya Citra.

Sesampainya di rumah sakit, Citra mondar-mandir sambil menunggu dokter memeriksa anaknya.

Ceklek!

"Dokter gimana keadaan anak saya dok?" tanya Citra.

"Lukanya lumayan parah tapi tidak berdampak serius, kurang lebihnya pasien baik-baik aja," sahut dokter.

"Hah syukurlah, boleh saya jenguk anak saya Dok," ucap Citra lagi.

"Boleh Nyonya saya permisi dulu," sahut dokter itu lalu pergi.

Citra langsung masuk dan membelai pipi anak sulungnya itu.

"Kenapa nasib kamu malang begini nak," ucap Citra dengan sendu.

Drrrt...

Drrrt...

“Hallo Mas ada apa?“ tanya Citra dalam telponnya

“Bagaimana keadaan Xavier,“ kata suami Citra Papanya Xavier.

“Lukanya lumayan parah Mas tapi gak terlalu serius ini aku lagi menunggu Xavier sadar,“ sahut Citra lagi.

Ya sudah, secepatnya Mas akan kesana ada yang ingin Mas urus dulu,“ kata Kazio.

“Iya Mas,“ sahut Citra.

Tut!

Sedangkan Kazio langsung masuk ke gudang dan menyeret bocah perempuan yang berumur 7 tahun dengan kasar.

Brak!

"Ikut Papa, anak sialan!" maki Kazio menyeret Shani dengan kasar.

"Huhu ... Papa sakit Pa tangan Shani sakit Pa," ringis Shani karena tangannya di cengkram Kazio dengan kuat.

"Gak usah nangis kamu anak pembunuh, kamu apakan Abang kamu Xavier sampai dia terluka parah seperti itu ha!" bentak Kazio.

"Shani gak melakukan apapun Pa, Shani lihat ada orang yang nusuk Bang Xavier huhuhu...hiks," sahut Shani sambil menangis.

"Kamu jangan menyalahkan orang lain tidak ada siapapun disana selain kamu, jadi anak kecil itu jangan suka banyak alasan dan mengelak! cepat katakan apa yang kamu lakukan ha!" bentak Kazio dengan sarkas.

Shani hanya menangis memang dia tidak melakukan apapun.

"Shani gak melakukan apapun Pa," jawab Shani lagi.

"Dasar anak tak tau di untung!" ucap Kazio lalu menampar pipi mulus Shani.

Plak! l

Lalu menariknya dan memasukkannya ke mobil.

"Papa mau bawa Shani kemana, huhu ... Papa jangan sakiti Shani Pa," rengek Shani ketakutan.

"Diam kamu! ini semua gara-gara kamu. Xavier celaka? sekarang kamu tanggung akibatnya," ucap Kazio lalu berhenti di dijalanan yang sepi.

Shani bingung kenapa dia dibawa ke jalanan yang sepi.

"Papa, Shani mau dibawa kemana," ucap Shani kebingungan.

"Kamu gak usah banyak tanya sini kamu," sahut Kazio lalu menarik tangan Shani dengan kasar sampai lengannya merah karena cengkraman kuat Kazio.

"Aduh Papa sakit jangan kencang-kencang," ringis Shani kesakitan.

Bruk!

"Diam kamu disini, mulai sekarang jangan pernah menggunakan marga Arizaya! mulai saat ini kamu bukan anak saya lagi," ucap Kazio dengan tatapan datar dan benci.

Degh!

"Papa buang Shani, enggak Pa! Shani gak pernah ingin celakai Bang Xavier, percaya sama Shani ada orang yang mencelakai bang Xavier Pa huhu ... hiks," ucap Shani lagi sambil menangis.

Kazio tidak mendengarkan ucapan Shani, dia langsung mendorong Shani sampai terjatuh dan meninggalkan Shani di jalanan.

Brugh!

"Gak sudi saya punya anak perempuan seperti kamu!" tunjuk Kazio lalu meninggalkan Shani begitu saja.

Brom ...

Brom ...

"Aw ...aduhh ... sakit, huhu ... hiks ... Papa jahat," ucap Shani memegangi lututnya yang lecet akibat dorongan Papanya.

Ada beberapa pasang mata yang mengintip kejadian tadi, mereka tersenyum lalu menampakkan diri di hadapan Shani.

"Hay anak kecil haha ..." Sapa mereka semua di iringi dengan tawa.

"Siapa kalian?" tanya Shani gemetar karena takut.

"Tenang anak cantik hihi ... ayo tangkap dia," titah orang itu.

"Gak mau lepasin aku ... " Berontak Shani tapi karena dia masih kecil tentu kalah dengan orang dewasa.

"Diam kamu, ikut kami dengan manis dan tenang," ucap orang itu dengan sangar.

Orang-orang itu membawa Shani ke gudang dan menjatuhkan Shani dengan kasar.

Brugh!

"Aw ... huhuhu ... hiks ... sakit Om jangan sakiti Shani Om," melas Shani biar di kasihani.

"Hahah ... kami gak peduli anak kecil yang penting kami dapat duit," ucap penjahat itu kemudian muncul dua orang.

"Eh Bos sudah sampai," ucap penjahat itu.

Shani mengenali kedua orang itu tidak lain adalah Om dan Tantenya sendiri.

"Kenapa Om lakukan ini ke Shani apa salah Shani Om?" ucap Shani dengan mata yang berkaca-kaca.

"Salahnya kamu itu cuma tiga, pertama kenapa kamu jadi anaknya Kazio Arizaya seharusnya yang jadi anak Kazio itu Gea, kedua semua yang kamu inginkan dikabulkan oleh kedua orang tua kamu sedangkan anak kami Gea tidak bisa mengabulkannya, dan yang terakhir kamu melihat kejadian tadi dan itu membuat kami resah," sahut Ken adiknya Kazio.

"Itu kan sudah takdir Om," ucap Shani.

"Akh masa bodo, kamu hari ini harus mati biar Gea menggantikan posisi kamu," ucap Ken menyeringai lalu menarik Shani dengan kasar dan membawanya ke tengah hutan.

"Om kenapa bawa Shani kesini lepas Om jangan sakiti Shani Om," ucap Shani memohon dilepaskan.

"Enak aja, menculik kamu itu sudah susah," timpal Laras istrinya Ken.

"Sudah Laras kamu tidak usah ikut campur, bawa Gea ke dalam mobil biar aku membereskan anak ini," tambah Ken dengan santainya memukuli Shani dengan brutal sampai Shani pingsan.

Lalu Ken membuang Shani ke jurang sampai tubuh Shani tak terlihat.

"Jurang sedalam ini pasti anak itu tidak akan selamat," gumam Ken dengan senyum jahatnya.

Lalu Ken masuk mobil dan Laras menanyakan keadaan Shani.

"Kamu apakan Shani sayang?" tanya Laras.

"Tentu saja menghabisinya sayang," Sahut Ken.

"Kamu yakin sudah menghabisinya," ucap Laras sekali lagi.

"Kamu gak percaya sama aku sayang," sahut Ken sedikit kecewa.

"Bukannya aku tidak percaya sayang tapi kamu tahu sendiri kan kalau kita gak boleh gagal," ucap Laras.

"Sayang ... aku sudah menghajar anak itu sampai babak belur, belum lagi aku membuangnya ke jurang paling dalam sudah pasti dia tidak selamat sayang!" sahut Ken.

"Ya siapa tahu, apa tadi kamu bilang membuangnya ke jurang paling dalam," ulang Laras.

"Iya," sahut Ken.

"Haha ... bagus sayang, aku setuju dan menyukai cara kamu. Ya sudah ayo kita pulang dan rayakan kemenangan kita kali ini hahah ..." Laras begitu senang sambil tertawa.

"Iya sayang aku dah gak sabar kasih aku jatah yahh," goda Ken.

"Ck ... dasar mesum." Ledek Laras lalu mereka pergi dengan senyumnya.

♥️♥️♥️

Malam harinya sepasang suami istri rem mendadak karena ada orang di tengah jalan.

Chiiiiit!

"Astaga Papi kamu kenapa aaa..." teriak wanita cantik yang berumur 27 tahun.

***

***BERSAMBUNG

DUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE DAN KOMEN KALIAN YAHH🥰🥰🥰***

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

adanya org tua yg jahat gitu

2024-09-23

0

Aisyah Haris

Aisyah Haris

bagus banget kak semangat

2024-02-13

0

MPit Mpit MPit

MPit Mpit MPit

mampir akuh thor

2023-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!