NovelToon NovelToon
Mata Itu

Mata Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:317
Nilai: 5
Nama Author: Anindia Andin

popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pagi yang panas

hari minggu mereka menghabiskan waktu mereka berdua

"sayang, kalau kamu tinggal sama bude aja gimana?"

"tinggal sama bude?" Popy berfikir sambil membuatkan sarapan untuk suaminya

"iya, Kasian sendrian di rumah, kalau ada kamu kan ada teman ngobrol juga, biar ndak kesepian"

"boleh juga sih mas, aku juga jenuh sendirian"

"sayang.... "

"hmmm... apa lagi mas?"

"setelah sarapan jalan2 yuk"

"mau kemana lagi? ke mall? ke pasar? aku capek, pingin rebahan, mas juga nanti kan berangkat, apa ndak capek?"

"kalau di dekatmu ndak akan capek sayang"

"gombal"

"aku berdoa"

"berdoa apa? berdoa jadi satria baja hitam?"

"aku berdoa semoga istri ku berubah pikiran"

"maksudnya?*

"iya berubah pikiran, tiba2 minta kawin sah... ahhh bahagianya hatiku"

"jangan menghayal mas, kuliah disini sudah menjadi cita-cita ku"

Popy menyelesaikan masakannya pagi itu

"aku masih ingin berlama-lama denganmu sayang"

"jangan lama2 mas, takut khilaf"

"mas berharap khilaf kok"

Popy merebahkan tubuhnya di samping prasetya

"mas tau ndak? pernikahan kita ini kayak pernikahan main2"

"kok bisa? kamu ndak yakin sama aku?"

"bukan ndak yakin gitu mas, tapi apa ada ya yang menikah seperti kita, sudah sah secara agama tapi tak melakukan kewajiban sebagai suami istri"

"ya ini namanya pacaran halal, kamu ndak pingin khilaf kah sayang?"

"yeee... berharap ya mas? ya sebenarnya aku ingin menjalankan kewajibanku mas"

prasetya seketika senang dan berharap popy membuka diri untuknya

"kenapa ndak dilaksakan sayang?"

"kan mas sudah janji tidak akan menyentuhku"

"kalau kau inginkan mari kita lakukan sayang, aku menunggu ikhlasmu"

"tapi aku takut"

"takut kenapa?"

"takut hamil, aku kan malu"

"hamil ya ndak masalah kan, juga aku suamimu, mas senang jika kita secepatnya meresmikan pernikahan kita sayang"

Popy berfikir

"gimana?"

"bismillah ya mas"

"bismillah apa sayang"

"bismillah aku siap melayanimu sebagai istri" popy malu mengucapkannya

prasetya mendekap tubuh istrinya itu "kamu siap kan sayang" bisik prasetya di telinga popy yang seketika itu memejamkan matanya

Pagi yang cerah dan indah menjadi saksi kesempurnaan cinta mereka berdua

"mas, aku masih takut"

"pelan2 sayang"

tidak ada jarak di antara mereka berdua "kamu yang memintanya ya sayang"

Popy mengangguk pelan, memang bukan pertama ini popy merasakannya, tapi kali ini dia memberikannya dengan iklas

Pras menjelajahi semua lekuk tubuh istrinya itu, wangi, dan tak ada noda, hanya deru nafas mereka yang beradu lembut penuh gairah

"pasti masih sakit mas"

"pelan2 sayang, aku tak akan menyakitimu"

Tubuh mereka polos tanpa sehelai benang, popy terlihat masih malu2 untuk pagi pertama mereka, prasetya sangat menikmati pesona kemolekan istrinya itu, wangi aroma tubuhnya menjadi candu untuknya

"terimakasih ya sayang, sudah mengijinkanku untuk ini"

"ahhh.... " tubuh popy mengerang "sakit mas"

"masih sakit?"

Popy menganggukan kepala, pras menghentikan aktifitasnya, membuat rileks lagi tubuh popy, mata pras tak lepas memandang istrinya itu, melanjutkan lagi aktifitasnya dengan sangat pelan, semakin popy mengerang semakin besar gairah prasetya. sampai prasetya menuju pelepasannya untuk yang pertama kali, sebelum cairan itu menyembur kedalam rahim popy, pras segera menarik joninya.

"terimakasih sayang"

Pras mencium lembut istrinya itu

Pagi yang panas di ruangan kamar popy membuat mereka berdua tertidur dengan lelapnya, dan di bangunkan oleh suara gaduh dari kamar lain, mata popy seketika terbuka dan mendapati tubuh pras masih mendekapnya dengan nyaman

"mas bangun, sudah siang" bisik popy

"nanti dulu ya sayang, masih ngantuk"

Popy menggoda suaminya itu dan membuat Pras menghajar lagi istrinya

"ahhh masss.... "

"kenapa sayang?"

Erangan lembut keluar dari mulut popy, desahan demi desahan yang di buat popy semakin membuat prasetya nafsu

"sudah mulai nikmat?"

Ya senikmat itu yang popy rasakan dan Pras mendapatkan pelepasannya lagi

"mau lagi?"

"sudah mas cukup, perih" ucap popy sambil beranjak dari tempat tidur

"aku gendong ya" ucap Pras langsung mengangkat tubuh mungil itu masuk kedalam kamar mandi

Setelah mereka bersama-sama mandi dan tak salah lagi Pras melakukannya lagi di kamar mandi itu, tak ingin hari ini berlalu begitu saja, sebentar lagi pras akan pergi untuk waktu yang lama

Pras keluar terlebih dahulu membereskan sisa pertempurannya, nampak popy yang kesusahan untuk berjalan akibat ulah brutal prasetya

"sakit sayang? mas bantu"

"sakit lah" ucap popy sambil meringis menahan sakit

"apa aku bisa mengantarmu nanti, dengan jalan ku seperti ini"

"sebentar lagi juga hilang sayang"

"sakit mas, aku mau sekali aja eh ini malah 3 kali, sakit tauk"

"kamu candu ku sayang" ucap pras membantu istrinya memakaikan baju

"aku pasti akan sangat merindukanmu sayang"

prasetya hendak keluar untuk mencari makanan kecil, tak mungkin dia mengajak popy

"mau kemana pras?" sapa bu Retno

"mau beli makanan bude"

"popy ndak ikut?"

"kecapean bude" kecapean karena perbuatan prasetya

"jalan sama bude yuk, bude jenuh"

prasetya dan bu Retno menyusuri trotoar jalan menuju Minimarket terdekat

"bude, tadi Pras minta popy untuk tinggal dengan bude"

"iya Pras, tadi bude mau bilang itu tapi bude lupa, gimana? popy mau?"

"mau bude, pelan2 di kemasi barang-barangnya"

Sesampainya di minimarket itu Pras mencari apa yang dibutuhkan

Pras berpapasan dengan prempuan yang membuat dia mengingat akan seseorang

"kayak pernah tau ya, dimana gitu" ucapnya sambil mengingat-ingat, wajah yang tidak asing

"bu ini laporannya shift semalam" ternyata perempuan itu pemilik minimarket itu

"pernah ketemu dimana ya?" Pras mengingat lagi tapi tak kunjung ingat

"kamu lihat apa Pras?"

"itu lho bude, kayaknya aku pernah ketemu, dimana gitu"

"dia pemilik minimarket ini, mirip popy ya"

"iya bude, sama2 cantiknya"

Setelah mereka membayar barang belanjaannya, Pras dan bu Retno kembali ke rumahnya

prasetya mendapati popy sedang asik dengan laptopnya

"assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam, banyak bgt belanjaannya mas"

Popy membantu membawa belanjaan suaminya itu

"kamu ngerjakan apa sayang?"

"ndak ada, cuma mempelajari pelajaran bela saja, barusan mbak Ratih mengirim tugas bela melalui e-mail"

"kalau bisa berhenti dari kegiatanmu ya sayang, aku takut kamu kecakepan"

"aku malah senang kok, bela juga anak yang pintar, cepat menangkap apa yang aku ajarkan"

"jangan sampai kecapean ya, sebenarnya aku takut kamu ketemu sama ida, adik iparnya mbk Ratih sayang"

"ida? selama aku mengajar bela, belum pernah ketemu siapa2 tuh mas, suaminya mbk Ratih juga aku belum pernah tau"

"ida itu suka sama aku sayang, pernah meminta untuk di jodohkan sama aku"

"cantik?"

"cantik, tapi aku tak suka cewek agresif"

"trus suami mbk Ratih dimana mas?"

"namanya mas danang dia bekerja di pelayaran"

Jelas prasetya

1
Brock
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Killspree
Terinspirasi
Anindia Andin: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!