NovelToon NovelToon
Mata Itu

Mata Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Anindia Andin

popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari spesial

hari yang ditunggu akhirnya datang juga, sejak pagi hari popy dan keluarganya sudah sibuk mempersiapkan berbagai macam hidangan untuk para tamu dan keluarga prasetya

"pop, orang MUA datang jam berapa?" tanya bunga

"mungkin sebentar lagi bun... nah itu datang"

orang MUA yang di boking popy memasuki halaman rumah

"langsung masuk aja mbk, sudah di tunggu"

2 orang itu memasuki kamar popy, dan mulai merias.

"hanya rias saja ya mbk?" tanya salah satu MUA itu

"iya mbk, tolong yang natural saja ya, jangan menor2"

"siaapp... mbaknya sudah cantik, di poles sedikit saja sudah bagus"

Orang MUA itu mulai mengerjakan tugasnya. dan di luar sana aji mempersiapkan kursi2 untuk tamu, di bantu anton

Klungting

"sayang, aku gugup" isi pesan dari prasetya

"sama mas"

Sebelum sholat jum'at, keluarga prasetya sudah sampai di rumah aji, sebelum ijab qobul, mereka melaksanakan sholat jum'at

"sayang kamu dimana?" prasetya mengirim pesan singkat

"dikamar mas, maaf ndak bisa keluar, belum kelar ini"

"kamu pasti cantik"

"pastilah... sampai ketemu nanti ya mas"

setelah melaksanakan sholat jum'at berjamaah, mereka kembali ke rumah keluarga aji

"pak ustadnya tadi kemana ton?" tanya aji

"masih di belakang om, jalan bareng abi"

"pak samsul juga datang? alhamdulillah banyak yang menyaksikan"

Tak lama kemudian pas ustad sampai di rumah aji, jantung prasetya semakin berdebar

semua saksi, wali nikah, keluarga dan tetangga sudah berkumpul di ruang tamu keluarga aji, tak lama kemudian popy keluar dari kamar, prasetya memandang popy dengan bahagia, istrinya sangat cantik, mereka duduk berdampingan di depan penghulu. wali nikah popy yaitu kakak dari pak broto, masih keluarga dari septian.

"saya Terima nikah dan kawinnya popy Maulidia bin septian dengan mas kawin uang sebesar 2jt rupiah di bayar tunai"

ucap prasetya ijab qobul hari itu

"saahhh????"

"sah"

Ucap semua yang ada di ruangan itu

"alhamdulillah, terimakasih ya Allah" tak putus prasetya bersyukur

Di balutan kebaya marun, popy terlihat sangat cantik, dengan rias wayah natural membuat mata prasetya tak berkedip melihatnya

"mas pras ntr datang kan di pernikahan ku" tanya bunga

"setelah lebaran kan bun? mudah2an bisa ya, aku ndak janji. tapi aku usahakan datang"

"semoga bisa cuti ya pras" tambah anton

"semoga kamu juga bisa pulang pop, masak aku nikah sendirian, kamu ndak kasian ke aku pop"

"aku usahain juga ya bung"

hari bahagia yang di tunggu popy dan prasetya sudah di jalani tapi mereka tak bisa berbuat lebih dari itu karena terikat janji

Popy menghampiri wali nikahnya yang sedang mengobrol dengan aji

"pak de"

"selamat ya nak, semoga di pernikahanmu yang sah, papamu bisa menjadi wali nikahmu"

"sebenarnya papa ndak bisa menjadi wali nikah ku om, karena aku anak di luar nikahnya"

"tetap hadirkan orang tuamu di hari bahagia mu nak"

"mas nginap disini kan?" tanya bunga

"gimana ya bung..." pras sambil melirik popy, jika popy yang meminta, dia akan menginap disana

"nginap disini aja mas" ucap popy

"beneran?"

"yeee... rame dunk... mas nanti malam kesini lagi ya" ucap popy ke anton yang sedang sibuk membantu aji membereskan rumah

"kenapa? masih kangen ya sama aku" goda anton

"iddiihhh... kita nge grille gimana?"

satu persatu tamu di rumah aji pamit, termasuk pak hendro dan keluarganya

"mas, di panggil popy di kamarnya"

"kamarnya sebelah mana bung?"

"lurus aja, depan meja makan"

Prasetya menuju kamar popy, rasa senang, gugup jadi satu

Tok tok

"sayang"

"masuk mas"

pras membuka pintu itu mendapati popy sedang membersihkan wajahnya dari make-up

Pras mendekati istrinya itu, dengan perasaan gugup, ingin sekali dia memeluknya, tapi takut jika popy tantrum

"sayang... mas boleh ndak meluk kamu sebentar saja"

popy bangkit dari duduknya, menghadapkan wajahnya tepat di waja pras

"mas, aku ini siapamu?"

"istri ku"

"kita sudah sah secara agama mas, mau peluk itu sangat boleh"

Prasetya memeluk istrinya yang masih belum bisa dia nikmati seutuhnya

"terimakasih sayang, maafkan aku... maafkan aku melukaimu" Prasetya memeluk tubuh mungil popy

Popy tak mampu berkata - kata, rasa marah, dan cinta.

"jangan pernah tinggalkan aku ya sayang" ucap prasetya mencium kening istrinya itu

"maaf ya mas, kalau aku tak bisa melayanimu, tak bisa menjalankan kewajiban ku sebagai istri"

"tak apa sayang, aku akan menunggu sampai kamu yang memintanya, atau saat kita menikah resmi, aku akan menunggu"

"besok kita kembali ke Jogja, aku perlu membeli sesuatu buat bu Retno dan mutiara mas"

"besok kita beli ya, waktu kita tidak banyak"

Diluar sana bunga dan anton mempersiapkan makanan untuk malam itu, malam yang indah, penuh dengan canda

*****

Malam semakin larut, mereka menyudahi acara malam itu

"bung... aku tidur dulu ya"

"lha mas pras ndak di ajak?"

"ya pastilah" ucap popy sambil menggandeng tangan suaminya itu

"kamu tidur di atas, mas tidur disini ya"

"dilantai? yang benar aja mas, tidur sini"

"nanti kalau mas khilaf gimana? dekat kamu aja rasanya mau tak lumat"

"eiitttssss... ingat janjinya mas"

Prasetya berbaring di samping istrinya itu

Memeluk tubuh wangi itu "besok akan aku ceritakan semuanya sayang" ingin sekali pras khilaf

Malam pertama mereka tidur bersama tanpa aktifitas apa2 layaknya pengantin baru

****

Pukul 3 pagi pras di bangunkan bunyi alarm dari ponsel popy, popy masih diam dalam dekapannya, pras memandang wajah cantik itu, mencium keningnya, ya hanya itu yang bisa dia lakukan

sholat subuh kali ini ada yang berbeda, subuh pertama kali sholat berjamaah di imami suaminya.

Setelah melaksanakan kwajiban 2 rakaatnya popy hendak keluar membantu bu mala di dapur

"mas, semoga aku bisa melayanimu sebagai istri ya, maafkan aku masih belum bisa menjalankan kewajiban ku"

"aku menunggu sampai kamu siap sayang, aku tak memaksa"

****

setelah membeli oleh2 untuk bu Retno dan mutiara, popy mampir dulu ke rumah Prasetya, berpamitan dengan kedua mertuanya itu

"keretanya jam berapa pras?"

"sore ma"

"biar di antar papamu ke stasiun ya"

"kita naik taksi online saja ma" ucap popy

"kalau pulang kemalang, mampir ke rumah ya nak, ini juga rumahmu"

"kak popy, cepat bikinkan mama cucu yang banyak ya, mama sudah pingin nimang cucu"

Popy dan prasetya hanya bisa tertawa mendengar adiknya itu

*****

"sudah siap semua nak" ucap bu mala

"sudah buk, kita pamit ya buk, om"

"hati2 dijalan ya nak" mala memeluk tubuh popy "kasihan pras, semoga kalian bahagia ya nak"

"sudah siap pop? itu di tunggu mas anton"

"lho kok di antar mas anton bung... "

"iya, sekalian ke kota"

popy dan prasetya berpamitan kepada pak aji dan bu mala

"pop... kalian benar semalam ndak melakukan itu?"

"kepo kamu bung..."

"kok bisa ya? kok tahan gitu maksud q"

1
Brock
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Killspree
Terinspirasi
Anindia Andin: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!