NovelToon NovelToon
Aku Dibenci Ayah

Aku Dibenci Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Konflik etika
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah nyata tapi kutambahin dikit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

Teta sedang menimbang terigu didalam warung kecilnya ketika seorang wanita yang jauh lebih muda dua tahun mendekatinya dan berdiri diluar warung.

Teta mendongak. "Iya mbak?" ternyata wanita itu adalah tetangganya.

"Mbak Teta, roti tawar sama susu coklat ada nggak?"

Teta menatap sekeliling di rak yang biasa dia gunakan untuk menaruh susu dan roti tawar. Terlihat dirak sana masih ada beberapa bungkus saja.

"Ada mbak mau berapa bungkus?"

"Sepuluh ada nggak mbak? Soalnya aku lagi butuh banyak nih ada acara keluarga soalnya,"

"Waduh, ini sih tinggal lima aja mbak nggak nyampe sepuluh, gimana dong?" tanya Teta menatap tetangganya itu setelah menghitung susu serta roti tawarnya yang masih ada.

Si tetangga menggaruk sisi kepala pastinya sedang berpikir. "Yasudah, lima tidak apa-apa, deh. Tapi sekalian jajan-jajan roti yang lain ya mbak. Kira-kira ada seratus biji nggak?"

"Sebentar mbak aku hitung dulu."

Teta mengambil kantong kresek warna putih lalu mengambil beberapa jajanan kecil yang ada dirak dagangan, sambil menghitung Teta memasukannya kedalam kantong kresek itu.

"Ada mbak. Kalau mau nambah itu juga masih ada," Teta menunjuk sisa jajan kecil yang tergeletak dirak itu.

"Nggak deh itu seratus aja cukup kok." kata si tetangga. "Totalnya jadi berapa mbak?" si tetangga mengeluarkan dompet kecil dari dalam saku lalu mengambil beberapa lembar uang.

"Dua ratus sepuluh ribu mbak," Teta dia menunjukan kalkulator yang dia gunakan untuk menghitung supaya lebih cepat.

Si tetangga mengulurkan uang pas pada Teta. Dengan senang hati Teta menerimanya menyimpan uang itu dilaci meja kasir yang sudah usang.

"Mbak Teta bisa bantu bawain nggak? Soalnya aku bawanya motor bebek mbak bukan yang matic, susah."

"Oh boleh mbak. Ayo," Teta menenteng satu kantong kresek yang berisi susu dan roti tawar memang terasa sedikit berat sih dan Teta juga yakin kalau tetangganya ini akan sedikit kesusahan jika membawa belanjaannya sendirian dengan motor bebeknya itu.

Setelah selesai membantu tetangga membawa belanjaannya pulang kerumahnya, Teta pun memilih pulang kerumah dengan berjalan kaki. Sebenarnya tadi mau diantar tapi Teta menolak karena jarak rumah tetangga dengan rumahnya tidak terlalu jauh. Juga tidak membuat Teta capek sama sekali apalagi total belanjaan tetangga tadi cukup banyak untuknya dan itu juga termasuk penyemangat hari ini.

Rasa lelahnya hilang seketika.

Teta membuka pintu rumahnya dan dia langsung menuju keruang makan ketika mendengar suara dentingan sendok dari arah sana.

"Ibumu kemana?"

"Pas aku pulang rumah sepi, Pak. Enggak tahu Ibu kemana,"

Suara Sendi dan suaminya masuk ke dalam pendengaran Teta membuat dia yakin kalau suami dan anaknya sudah pulang dari kebun dan dari sekolah.

"A--"

"Pasti Ibumu keluyuran nggak jelas,"

Langkah Teta terhenti mulut yang sudah terbuka itu kembali terkatup rapat. Teta mendengus sebal mendengar kalimat tuduhan suaminya.

"Aku nggak keluyuran. Aku baru saja mengantar belanjaan tetangga." kata Teta yang langsung membuat suaminya serta Sendi menoleh ke arahnya. "Kamu jangan suka ngomong yang aneh lah, Pak." raut wajah Teta sudah tak bisa di kendalikan lagi dan Roni suaminya juga menyadari akan raut wajah itu.

Teta kesal, Teta tak terima.

Roni mendengus. "Kopi buat aku mana? Aku juga sudah laper," nada bicaranya sungguh tidak terdengar bersahabat sama sekali.

Teta menahan kekesalan tapi tetap melakukan tugasnya sebagai istri yang baik. Teta mengambilkan makanan untuk suami dan juga membuatkan kopi untuk suami.

......................

Tok tok tok

"Bu, aku pulang,"

"Kamu ini kenapa sih Pak? Aku sudah katakan berkali-kali kalau aku ini nggak selingkuh, justru kamu yang selingkuh, kamu yang berhubungan badan dengan tetangga kita, mbak Azi...!"

"Kapan kamu melihat aku selingkuh, hah..?! Mana buktinya?!"

Di luar rumah tepatnya di depan pintu sini gadis yang baru berusia dua belas tahun mengerutkan kening ketika mendengar suara gaduh dari dalam rumah orang tuanya, dia adalah Haya anak ketiga dari Roni dan Teta.

Tok tok tok

"Bu, Haya pulang," serunya lagi kali ini lebih keras supaya kedua orang tuanya di dalam sana mendengar.

Dan benar tak butuh waktu sampai bermenit-menit pintu rumah itu pun terbuka menunjukan sosok wanita paruh baya yang sangat Haya sayangi.

"Haya kamu sudah pulang, Nak?" tanya Teta menatap putrinya itu yang masih mengenakan seragam warna coklatnya lengkap dengan hasduk topi serta tali bahkan tas gendongnya yang terlihat menggembung besar masih tersampir di pundaknya.

Haya baru pulang dari kegiatan sekolahnya, berkemah di SD tetangga.

Haya mengangguk sambil menatap ibunya, dan saat itu juga Haya baru menyadari bahwa bulu mata ibu basah dan hidung ibu sedikit memerah. Apa ibu baru saja menangis? Tapi menangisi hal apa? Apa ibu merindukan serta menghawatirkan aku? Pikir Haya.

"Ayo masuk Nak, di luar dingin. Lagi pula ini juga sudah malam banget jam sepuluh lho ini," Teta mengambil alih tas gendong Haya yang ternyata cukup berat, wajar sih kalau berat kan isinya adalah baju serta perlengkapan kemahnya Haya selama tiga hari.

Baru saja Haya dan Teta masuk ke dalam rumah dan menutup pintu, terdengar suara nyaring dari arah dapur dan itu cukup membuat Teta dan Haya terlonjak kaget.

"Bu, itu---"

"Pak..! Ini sudah malam tolong jangan membuat kebisingan..! Malu di dengar tetangga..!" teriak Teta dari tempatnya berdiri di sebelah Haya, membuat Haya sedikit takut sekaligus penasaran pada apa yang sedang terjadi terhadap kedua orang tuanya.

"Halaaah.. aku nggak peduli..! lebih baik kamu pergi saja dari sini..! Pergi dari rumah jerih payah ku ini, dasar tukang seling.kuh..!" Dari dapur sana Roni berteriak kencang bahkan membanting piring serta gelas yang membuat Haya semakin takut.

"Huhuhuuu..." Teta menangis di tempat masih di sebelah Haya dengan kedua telapak tangan yang menutupi seluruh wajahnya.

Haya tertegun ada rasa kasihan dalam hatinya melihat ibunya yang menangis dan suara keras Ayah yang memintanya pergi.

Apakah Ayahnya baru saja mengusir Ibu? Ah, Haya masih terlalu kecil untuk mengetahui hal itu untuk mencerna perkataan Ayah yang tadi, tapi di usia 12 tahun ini tentunya Haya sudah jauh lebih bisa bepikir ketimbang adiknya, Sendi.

"Ayah sama Ibu kenapa sih? Kok Ayah ngomong kenceng begitu, Bu?" Haya menatap Ibu yang kini memintanya untuk duduk di sofa usang di ruang tamu.

"Huhuhuuu... Ayah kamu itu Nak. Keterlaluan," Teta sangat sakit hati karena suaminya malah mengusirnya. "Ayah kamu itu marah sama Ibu. Ayah kamu menuduh Ibu berselingkuh dengan kakak ipar kamu Nak,"

HAH...???!!!!

1
Aksara_Dee
kasian banget sama Sendi 🥺
Aksara_Dee
dicky udah gemes banget pengen ke pelaminan yak
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
Ilham
BG lanjut
Cakrawala: oke...............
total 1 replies
ADEF
kasian banget masa diusir
Aksara_Dee
anakmu sakit pak Roni
ADEF
lah kok gitu si ayah
ADEF
hahaha
ADEF
emang ganteng si sendinya ya
ADEF
dasar si Agel
ADEF
sdorang ibu tidak akan membiarkan anaknya kelaparan. dia rela tidak makan asal anaknya makan. biasanya. ssmangat sen selalu sabar ya
ADEF
wadidaw dicky oh ya elaaah
ADEF
sendi keren nggak pelit sama cewek
ADEF
mau
ADEF
knp debar
ADEF
tega bngt
ADEF
kasihan bngt sendi
ADEF
emosian si ayah nggaj suka gue sama dia
ADEF
bensin 12 500 mie ayam 12 ribu. abis dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!