NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:695.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekaguman mama Zahra

Nino terus senyum2 saat melanjutkan pekerjaan nya, bahkan ia lupa untuk sekedar makan siang, saat ini ia sedang bahagia karna melihat Anisa menerima makan siang yang ia kirimkan.

Siang pun berubah menjadi sore, Nino segera meninggalkan ruangannya, dia bergegas untuk segera keluar menuju lobi kantor, dia berharap bisa bertemu Anisa di lobi.

Dan benar saja Anisa sedang berjalan keluar dari lif, segera Nino menghampiri Anisa yang sedang berjalan menuju pintu keluar.

"Mau pulang," sapa Nino, dengan senyum ramahnya.

"Iya pak, saya mau pulang," jawab Anisa sambil menundukkan kepalanya, Anisa enggan menatap wajah Nino, hatinya berdebar-debar berada di depan Nino, sungguh jantungnya tidak sehat jika lama2 berada di dekat Nino.

"Bagai mana jika kamu ikut aku aja, kita kan satu jalur," ajak Nino.

"Gak usah pak, saya bisa pulang naik ojek," tolak Anisa dengan lembut dan sopan, panggilan mas dan aku, kamu, sekarang sudah tak lagi keluar dari ucapan Anisa, sikapnya sangat formal pada Nino.

Nino merasa kecewa dengan penolakan Anisa, namun Nino tak patah arang dia berusaha keras agar Anisa mau dia antar, dengan berbagai bujukan ahirnya Anisa mau ikut pulang bersama Nino.

Di tengah perjalanan tiba2 ponsel Nino berbunyi menandakan ada sebuah panggilan masuk, segera Nino mengangkat panggilan yang ternyata dari mama Zahra.

"Iya,halo Ma," jawab Nino setelah panggilan tersambung.

"Sayang, boleh gak, kamu ajak Anisa ke rumah?"

"Nino sekarang lagi sama dia ma,"

"Kamu ajak ke rumah ya, soalnya mama kangen sama dia."

"Iya ma."

Panggilan pun terputus, Nino menaruh ponselnya kembali.

"Mama mau kamu ikut kerumah, katanya dia kangen sama kamu," beritahu Nino sambil melirik Anisa yang tampak Asik melihat ke luar jendela.

Anisa menganggu sambil tersenyum, Nino pun balas dengan senyuman, tidak butuh waktu lama mobil yang Nino kendarai kini sudah sampai di depan rumah mama Zahra.

"Ayo kita turun," ajak Nino setelah mematikan mesin mobil.

Anisa dan Nino segera turun dari mobil, keduanya masuk setelah mengucap salam.

"Kamu apa kabar sayang?" tanya mama Zahra sambil memeluk Anisa dengan sayang.

"Aku baik tante,"jawab Anisa sopan.

"Ayo kita masuk yuk, sayang," ajak mama Zahra sambil merangkul Anisa.

Nino hanya mengekor di belakang dua orang yang sangat ia cintai, Nino langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian, sekitar 20 menit Nino keluar dengan wajah yang terlihat begitu segar.

Dia langsung duduk di ruang keluarga tanpa memperdulikan Anisa dan mamanya yang sedang sibuk di dapur, namun sesekali Nino melirik Anisa yang sedang memasak dan ngobrol dengan mama Zahra.

Di dapur Mama Zahra terus saja memancing Anisa, mama Zahra begitu penasaran dengan perasaan Anisa terhadap putranya Nino.

"Apa kamu udah punya pacar, sayang?" tanya mama Zahra di sela kegiatan nya yang sedang menggoreng ayam.

Anisa tersenyum canggung dengan pertanyaan mama Zahra, yang menurutnya sangat pribadi, tapi Anisa tetap menjawab karna dia sudah menganggap mama Zahra sudah seperti orang tuanya sendiri.

"Aku gak punya pacar tante," jawab Anisa jujur.

Mama Zahra tersenyum bahagia, berarti rencananya akan berjalan lancar, untuk menjodohkan Anisa dan Nino.

"Gak punya, apa gak pernah pacaran sayang?" tanya mama Zahra semakin penasaran tentang kisah cinta Anisa.

"Pernah tante, tapi sudah putus."

"Emang kenapa kok putus, maaf ya tante jadi kepo," ucap Mama Zahra sambil tersenyum.

"Gak apa2 tante, aku putus sama dia karna cinta kami tidak di restui," jawab Anisa jujur.

"Maksud nya, orang tua pacar kamu itu, gak ngerestui hubungan kalian gitu?"

"Iya Tante, mereka tidak setuju hubungan kami karna aku hanya seorang anak yatim piatu, Radit telah di jodohkan oleh orang tuanya dengan anak orang yang sederajat dengan keluarganya, aku hanya mengalah biarkan Radit bahagia, aku tidak punya nyali untuk mempertahan kan cinta ku dengan Radit tante," ujar Anisa dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf kan tante sayang, karna telah membuat kamu sedih,"ujar mama Zahra sambil menarik tubuh Anisa dan memeluk nya dengan erat.

"Gak apa2 tante, aku sudah melupakan dia, dia hanya masa lalu ku saja."

"Sebaiknya juga begitu sayang, apa saat ini kamu belum menjalin hubungan dengan seseorang?" tanya mama Zahra lagi, dia berharap Anisa akan menjawab jujur perasaan nya pada Nino.

Lagi2 Anisa tersenyum canggung, bagaimana dia akan menjawab jujur, sedangkan orang yang ia suka adalah putra dari mama Zahra sendiri, namun Anisa tidak akan pernah berbohong.

"Ada tante, tapi kisah cinta ku harus berahir sama, orang yang aku cintai lagi2 telah di jodohkan, jadi aku harus mundur teratur agar keluarga nya tetap bahagia dan damai," ujar Anisa tersenyum kecut.

"Emang kamu gak cinta sama dia sayang?"

"Apalah artinya cinta ini tante, kebahagian dia dan keluarganya adalah yang paling penting untuk ku, aku sadar diri sebelum di tolak oleh orang tuanya, lebih baik aku menjauh, daripada cinta ini semakin tumbuh besar yang nantinya akan sulit aku untuk melupakan nya, jika ternya orang tuanya juga tidak menyukai aku, karna aku hanya sebatang kara," jelas Anisa sambil menundukkam kepalanya, dia tidak mau mama Zahra melihat wajahnya yang sangat jelas menyimpan sebuah kesedihan yang mendalam.

Mama Zahra pun menyadari jika Anisa saat ini sedang sedih, "Kenapa kamu tidak memperjuangkan cintamu itu sayang, apakah laki2 itu tidak mencintai kamu sayang?" tanyan mama Zahra sambil mengusap punggung Anisa untuk memberikan kekuatan untuk rasa sedih yang sedang ia alami saat ini.

"Dia sangat mencintai ku tante, bahkan sampai saat ini dia masih ngejar2 aku, padahal aku sudah menolaknya, tapi dia tetap berharap bisa mendapatkan cintaku."

"Apakah kamu juga mencintai dia sayang?"

"Sangat tante, aku sangat1 mencintai dia, tapi aku akan menyimpan cinta itu dalam hati, karna dia sudah di jodohkan, aku tidak ingin orang tuanya kecewa, karna perjodohan itu adalah kebahagiaan keluarganya, aku tidak mau merusak itu tante."

Mata mama Zahra berkaca-kaca mendengar penuturan Anisa yang sangat memperdulikan keluarganya, sedang kan ia mengurbankan perasaan nya sendiri demi kebahagiaan keluarga bagaskara, Mama Zahra benar2 kagum dengan sosok Anisa yang sangat perduli dengan orang lain namun tidak pernah memperdulikan perasaan nya sendiri.

"Kamu yang sabar ya sayang, jika kalian berjodoh kalian pasti akan bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, tante yakin itu," ucap mama Zahra sungguh2.

Anisa tersenyum kecut mendengar perkataan mama Zahra, dalam hatinya dia ragu karna dia sendiri tahu Nino telah di jodohkan.

"Aku tidak terlalu berharap tentang semua itu tante, aku sadar siapa diriku ini, aku tidak pantas untuk dia," ucap Anisa, kini air matanya sudah tidak bisa lagi ia tahan.

Segera mama Zahra menarik Anisa dalam pelukan nya, dia benar2 tidak tega melihat Anisa menangis di hadapan nya.

"Tidak sayang, hanya laki2 beruntung yang mendapatkan wanita sebaik dan secantik kamu, tante yakin kamu pasti akan bahagia bersama laki2 yang kamu cintai," mama Zahra menenangkan Anisa yang kini sedang terisak dalam pelukan nya.

Tanpa mereka sadari sedari tadi Nino berdiri di balik pintu, dia mendengar semua yang Anisa katakan pada mama nya, sungguh saat ini Nino merasa senang kana Anisa ternyata juga mencintainya karna secara tidak langsung Anisa telah mengungkapkan perasaan nya pada mama Zahra.

1
Reader
basilaaa bersatu demi anak, uda jaman modern open mind dee namanya co-parenting (oleh sepasang ortu yg berpisah) enggak itu2 doang cerita
Reader
koplok aaamat Nino, jls muka si bocah mirip Annisa dah dibilang ibunya janda bkn nanya siapa namanya
Reader
knp ga dari dulu diliatin videonya Juleha!!
Khairul Azam
apapun alasannya gak banget klo balikan
Khairul Azam
meskipun nino lupa ingatan tp klo udah menceraikan anosa jgn dibikin balikan lagi, klo nympk balilan berarti yg nulis cerita bermasalah
Khairul Azam
wanita tolol anisa ini, meskipun dia lupa ingatan seharusnya gak begitu jg si nino ini,
Vincy
aq berharap ending nya sama Abi tp kayaknya nggk hm
Bundanya Pandu Pharamadina
TAMAT👍❤
Bundanya Pandu Pharamadina
mungkinkah Anisa anaknya Abi🤔🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa Nino ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
antara Radit dan Nino
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak
Bundanya Pandu Pharamadina
masukin keranjang
like Favorit 👍❤
Anonymous
Mba jadi bak=bak mandi
Ibu jadi ibuk
Bahasa daerah mana ini ya?
Yus Nita
syukurrin lo Ni o..
itu balasan yg kau terima karena tlh menyakitti Anisa.
siluman rubah di pelihara
Yus Nita
bersiap lah kau perempuan ibliis yg gak tau diri.
udah di kshhdp enak malah bertingkah.
tspi yach..nama juga jalang, pasti serakah dan tamak lah
Yus Nita
gaya mu selangit wulan...😃😃😃
Soraya
Lumayan
Soraya
mampir thor
Ruzita Ismail
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!