"Mama masih hidup! Mama masi hidup!" mata bocah itu berkaca-kaca saat Daniel mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Ia tak terima jika ibunya dikatakan sudah tiada. Ia meninggalkan Daniel yang tidak lain ayahnya sendiri.
Terpaku menatap pundak bocah itu berlari meninggalkannya masuk ke dalam kamar.
Kenzie membanting pintu dengan keras, ia mengunci pintu rapat. hingga Daniel yang berusaha menyusulnya merasa kesulitan untuk membujuk putranya.
Daniel tau putranya, jika sudah seperti itu, Kenzie tidak akan mau bicara dengannya. Ia tidak akan memaksa putranya dalam keadaan seperti ini, hanya ia takut dengan kesehatan putranya semakin memburuk hingga ia memilih pergi.
"Temukan dokter itu, Saya akan membayarnya mahal," ucap Daniel dingin setelah mendapatkan telpon dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desi m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Waktunya sangat mendesak, waktu Deffan terburu-buru saat ingin mengganti pakaiannya dengan pakaian dengan pakaian Kenzie. Deffan tidak banyak waktu untuk berurusan dengan boneka beruang yang ada di atas tempat tidur.
Kenzie ragu-ragu sebentar.
"Tadi waktu aku mau tidur, aku memeluk boneka itu? Apakah tidak boleh?"
"Tidur dengan memeluk boneka? Tuan muda, bukankah kebiasaan kamu tidur tidak membawa apa-apa saat mau tidur?"
Eh ....
Tidak ku sangka, Kenzie juga memiliki kebiasaan seperti itu.
Deffan menyentuh kepala kecilnya.
"Kebiasaan itu kan bisa berubah, aku sudah terbiasa tidur dengan memeluknya sekarang. Ini sangat lembut dan imut, aku bisa mencubitnya ketika tidak senang, atau mencabut bulu-bulunya beberapa helai, dengan seperti itu aku merasa enakan."
Kenzie berbicara seperti itu di depan mereka sambil berjalan menuju tempat tidur dan ingin menunjukkan kepada mereka, bagaimana ia memperlakukan boneka beruang itu.
Daniel dan juga kepala pelayan rumah tangga itu masih menatap Kenzie dengan heran seraya mengernyitkan dahi.
Daniel mengenal Kenzie lebih baik dari siapapun, sejak kecil, Kenzie tidak pernah seperti itu.
"Kenapa? Menurut kalian, ini tidak lucu? Coba kalian lakukan sendiri?"
Kenzie berkata sambil menyerahkan boneka beruang itu pada Daniel.
Daniel menatapnya dengan curiga dan mengambil boneka beruang itu seraya menyingkirkannya.
"Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?"
Deffan sangat gembira dengan pertanyaan Daniel. Ini kesempatannya untuk memuji kehebatan dokter Messa, ilmu medis yang ibunya miliki, dia tidak akan melewatkan kesempatan ini.
"Sudah jauh lebih baik, dokter Messa memang hebat, hanya dalam beberapa hari saja, aku sudah penuh energi, lihatlah!"
Setelah bicara, ia sengaja menunjukkan kekuatan dirinya, dengan mendendangkan kakinya berkali-kali.
Melihat Kenzie seperti itu, cukup mengejutkan kepala pelayan rumah tangga itu.
"Tuan, sepertinya dokter Messa benar-benar seorang dokter yang hebat! Dia tidak hanya menyembuhkan Tuan muda, tetapi, bahkan Tuan muda juga terlihat lebih lincah."
Daniel menyipitkan matanya, menatap putranya dari atas sampai bawah, dia merasa putranya benar-benar aneh, kelakuannya tidak seperti biasanya.
Kenzie-nya tidak biasa banyak bicara seperti yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
Tapi hari ini, dia seperti orang yang benar-benar berbeda.
Daniel berjongkok, menyetarakan tubuhnya agar sama tinggi dengan Kenzie, lalu dia menatap putranya lebih dekat dan cermat. Dia tidak seperti putraku, tingkah lakunya bukanlah Kenzie-nya, tetapi wajahnya tidak bohong, wajah putraku tidak berubah sana sekali. Berarti dia adalah benar-benar putraku. Ya tak salah lagi, dia putraku Kenzie.
Deffan yang di tatap sedemikian oleh Daniel, jantungnya berdegup kencang. Dia berjanji pada Mama, bahwa dia harus melakukannya dengan baik dan tidak akan ketahuan. Jika tidak, maka itu akan membuat Mamanya dalam masalah.
Deffan menggaruk kepala kecilnya, lalu dengan ekspresi muram, ia menarik ujung pakaian Daniel.
"Papa, aku ingin tidur sebentar lagi, bolehkah?"
Dia sering bertindak centil pada Mamanya dan ini sangat berguna.
Hal yang sama, berlaku juga untuk papanya.
Daniel menatapnya. Anak ini benar-benar berubah! Kenzie yang biasanya hanya bicara beberapa kata padanya, tetapi hari ini dia sangat banyak bicara, dengan tingkahnya yang manja, yang tidak pernah ada dalam diri Kenzie sebelumnya, ini benar-benar aneh.
"Tidurlah, apa yang ingin kamu makan nanti? papa akan meminta pelayan bagian dapur untuk memasaknya?" Ujar Daniel seraya membantu putranya untuk naik di atas tempat tidur kemudian kembali menatapnya.
"Aku ingin makan ...," Deffan merasa kesulitan, dia benar-benar tidak tau makanan apa yang di sukai Kenzie. Apa yang harus dia katakan?
"Tuan muda, katakan saja, saya akan memberitahu kepada pelayan dapur untuk memasaknya," desak kepala pelayan.
Deffan mengelus-elus kepalanya dengan ringan.
"Aku ingin makan ..., sup iga, tahu tauco, sate lida sapi, juga roti gulung pandan dan satu lagi, bakso bakar kecap manis."
Kepala pelayan itu kembali heran, dia belum pernah menghidangkan nama masakan ini sebelumnya, bagaimana mungkin Tuan muda mau memakannya?
Daniel juga terlihat heran, semua yang di katakan Kenzie-nya hari ini sungguh tidak biasa , berbeda dan aneh sekali.
Apakah Ariana memberitahunya?
Selain Ariana, Kenzie juga jarang berbicara dengan orang lain.
"Tuan, juru masak tidak pernah memasak makanan ini, jadi saya tidak tahu, apakah mereka bisa membuatnya?"
"Minta mereka untuk membuatnya, Kenzie ingin memakannya dan itu harus di buatkan!"
"Baik tuan."
Kemudian kepala pelayan rumah tangga itu pergi meninggalkan kamar. Tidak lama kemudian Daniel juga keluar meninggalkan kamar Kenzie-nya, lalu menutup pintunya. Setelah mereka semua keluar, Deffan berguling-guling di atas tempat tidur yang sangat empuk itu. Lalu pandangannya menatap seisi kamar Kenzie, kamar yang cukup besar dengan desain biru putih. di dinding kamarnya terdapat gambar lego captain American yang ng besar memenuhi tembok sebelah. Deffan sangat mengagumi desain kamar Kenzie.
Dia juga mengimpikan kamar seperti Kenzie.
...****************...
Vote ya reader please .... 🙏🙏🙏