Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 .perkelahian antara Chandra dan Andrew.
"Ma-mas Chandra?" ucap Tika dengan gugup karena merasa terkejut saat suaminya ada direstoran.
"Kenapa kamu kaget, aku ada disini iya hem?" tanya Chandra sambil menatap tajam istrinya,"Tika ... Tika ... ternyata benar ya, kamu kerja sebagai pelacur kan!" Bentak Chandra terhadap istrinya.
Plakk ... Tika menampar pipi kanan Chandra,"jaga ucapanmu Chandra, Aku bukan kerja sebagai pelacur!"
"Kamu bilang bukan kerja sebagai pelacur hem? Terus apa yang sudah kamu lakukan tadi bersama pria biadab ini hah? Main tatap segala, mana main pegang tubuhmu lagi," ucap Chandra sambil menatap kesal Andrew.
"Kamu kalau bicara di jaga ya, dan jangan seenaknya menuduh kalau Tika kerja sebagai pelacur!" Andrew merasa emosi lalu menarik kasar kerah Chandra.
"Kenapa emangnya kalau aku berkata seperti hah? Oya berapa besar uang yang kamu bayar kepada Tika? Kamu pastinya sangat menikmatinya kan," ucap Chandra sambil tersenyum sinis.
"Kamu benar-benar brengsek! Dasar anj**g!"
Brugkk ... Andrew memukul bibir bawah Chandra dengan keras sehingga mengeluarkan sedikit darah.
"Kamu berani sekali memukul saya hah? Kamu pikir, kamu siapa hah?"
Bruggkk ... Chandra merasa emosi dan membalas pukulan Andrew sehingga bibir Andrew lembab dan mengeluarkan sedikit darah.
"Aku ini atasan kerja Tika, aku bukan orang yang kamu pikirkan! Dan kamu jangan seenaknya kalau bicara!" Andrew menatap tajam Chandra.
"Ck, mana ada seorang atasan melakukan hal senonoh seperti tadi. Dasar pria gatal!"
"Kamu bicara kurang ajar banget ya hah!" Andrew kemudian menarik dan mencengkram kerah Chandra kembali karena emosi yang memuncak.
"Apa hah? Tidak terima!"
"Cukup hentikan!" ucap Tika mencoba menengahi pertengkaran Andrew dan Chandra.
"Tapi Tika, dia sudah kurang ajar berkata seenaknya!" ucap Andrew sambil menatap Tika.
"Kenapa tidak terima? Bilang saja kalau kamu-" ucapan Chandra terputus saat Tika tiba-tiba memotong pembicaraannya.
"Saya bilang cukup Mas! Dan saya mohon sama pak Andrew lepasin dia," ucap Tika sambil menatap Andrew. Lalu Andrew pun melepaskan cengkramannya.
"Asal mas tahu, dia itu atasanku! Pemilik perusahaan PT.CAHYA, dan aku tadi hampir terjatuh dan pak Andrew menolongku!" ucap Tika menjelaskan terhadap suaminya.
"Terus aku harus percaya dengan ucapanmu gitu? Tidak Tika!" ucap Chandra menatap tajam istrinya.
"Tunggu dulu! Kamu bilang sama dia Mas? Apakah dia suamimu?" tanya Andrew terhadap Tika.
"Iya," jawab Tika sambil menganggukan kepala.
"Wow sungguh aneh sekali, macam suami apaan dia? Dengan seenaknya menuduh istrinya pelacur! Dengar ya Tika, suami kayak dia itu pantasnya di buang ke laut!" Andrew dengan menatap sinis Chandra.
"Kamu bilang barusan apa hah?" Chandra dengan emosi memuncak dan mencengkram kerah Andrew.
"Stop!! Sayang sudah hentikan!" Tiba-tiba Vika datang dengan mencoba memisahkan Chandra dan Andrew.
"Tapi dia-"
"Aku bilang hentikan sayang! Lihatlah malu sama orang-orang yang melihat pertengkaran kalian!" ucap Vika memotong pembicaraan Chandra.
Chandra pun dengan segera melepaskan cengkramannya dan merapihkan baju yang kusut dan berantakan karena ulah pertengkarannya dengan Andrew.
Awalnya Vika ogah memisahkan Chandra dan Andrew yang kini saling berdebat, karena Vika belum siap harus bertemu dengan Tika. Tetapi Vika tidak terima kekasihnya kini di serang oleh Andrew dan Tika.
Prok ... prok ... prok ... Tika pun bertepuk tangan,"pak Andrew barusan dengarkan kalau wanita ini memanggil sayang? Kenapa dia tidak bercermin pada dirinya sendiri, dan malah menuduhku sembarangan!"
"Oh iya saya dengar kok Tika, seharusnya mereka yang pantas disebut sebagai manusia sampah yang tidak punya harga diri!" Sindir Andrew.
"Kamu kalau bicara jangan kurang ajar ya!" Bentak Vika terhadap Andrew.
"Loh emangnya kenapa? Emang benarkan yang di katakan pak Andrew hem?" ucap Tika menatap tajam Vika lalu menatap sesuatu yang dipegang dari tangan Vika, dengan segera Tika pun mengambil barang tersebut.
"Kamu itu apa-apaan sih main rebut saja barang milik orang lain!" ucap Vika menatap tajam Tika dan mencoba merebut barang tersebut, tetapi sayangnya gagal karena Andrew menghalanginya.
'bagaimana bisa si Vika ceroboh banget, tidak memasukannya ke dalam tas. Mampus nih aku, harga diri aku bisa di injak sama mereka,' batin Chandra sambil menatap Tika dengan perasaan was-was.
Tika pun kaget dan syock dengan apa yang dilihatnya saat kertas tersebut di buka olehnya, perasaan Tika begitu hancur, remuk, sakit dan kecewa. Lalu menatap Chandra dan Vika dengan tatapan yang susah di artikan.
Bersambung....