Menceritakan konflik antar aku dan kakak sepupuku Dia selalu menginginkan segala sesuatu yang ku punya maupun yang aku kerjakan.
Dari kecil dia tidak mau kalah denganku, karena dia dimanjakan orang tuanya.
Aku dan keluargaku mengalah bukan karena takut , tapi menghargai kekeluargaan yang sangat dekat.
kak sandra bahkan mengakui pacarku sebagai pacarnya, padahal sebelumnya dia juga sudah mengambil pekerjaanku sebagai pengajar paud di kelurahanku.
Tapi dia itu teryata ....
Kenapa kak sandra selalu iri padaku? Padahal aku merasa bisa saja.
bahkan hanya pelayan toko..
Ini adalah tulisan pertama ottor ya temans... dukung ottor terus jangan lupa like dan comentnya ottor tunggu. Terimakasih untuk semua temans ottor sudah mampir di tulisan ottor ini 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
hahh...
" Loh.. kok nanya sama ayah rumah orang tuanya Rizal? memang ayah tahu dimana mereka tingal? ". tanya ibu terkejut dan penasaran. akupun penasaran.
" Tidak tahu lah bu, makanya tadi kak sam marah, dia bilang ayah yang tidak mau memberikan alamat Rizal, padahal memang tidak tahu"... " tambah marah lagi saat Dini pulang tadi diantar oleh rizal, dan langsung pulang marah- marah ". jawab ayah.
Aku terdiam sejenak, aku pikir kak sandra sudah tidak akan mengangguku lagi, ternyata masih.
padahal aku sudah tenang dengan tidak pernah bertemu dengan kak sandra. semoga kak sandra bisa cari yang lain saja dia kan banyak teman., katanya
"Yah... Orang tua bang Rizal katanya mau berkunjung, ingin silaturrahmi saja boleh kan yah? ". ucapku setelah diam beberapa saat.dan setelah berfikir sejenak.
" Boleh saja Din, ayah juga sudah lama tidak bertemu dengan mereka". jawab ayah.
"Mm... Ayah sama ibu saja yang menjamu mereka ya yah.. jangan ajak kakek dan nenek, kita belum tahu apa yang akan di bicarakan, kan tidak enak kalau ramai ". jawab ku malu.
" Ya.... ayah tahu... kan cuma silaturrahmi... temu kangen saja, bukan lamaran, eh.. kalau lamaran sekalian boleh juga tu din !! ..". jawab ayah sambil mengerak- gerakkan matanya padaku.
" aah ayah.... mereka ingin berkunjung saja... ". jawabku
malu sambil berdiri . " aku mandi dulu..". sambil berlalu dari ruang tamu menuju kamarku. setelah kututup pintu kamarku aku berdiri di belakang pintu.
Hahahaha...... masih Terdengar suara tawa ayah sampai kamarku. Aku kesal saja mendengarnya
" Ayah usil ..". jawab ibu ikut tertawa.
"haha.... dini saja yang baperan , ayah cuma nanya saja sama dini kalau- kalau , kan nebak saja, ternyata dia malu juga. hahaha..... cuma berkunjung Kita jamu sebaik- baiknya ya Nur. Ah..sudah lama tidak bertemu dengan haji Faisal ,semenjak pindah dulu". jawab ayah .
" Baik bang... Abang magrib di mesjid ? segera mandi dan siap- siap , sebentar lagi masuk magrib". ucap ibu.
" Iya... abang ada janji sama pak sutan, mau mengajaknya untuk panen padi, seminggu lagi sawah yang dua sebelah kiri siap panen, dan minta dia mencarikan dua orang untuk bantu- bantu, juga menyuruh anaknya ikut , biar bekerja ramai. ilham katanya juga bisa bantu panen". jelas ayah
Aku yang masih berdiri di belakang pintu masih mendengar pembicaraan ayah dan ibu. Ayah membuatku malu saja, mungkin mukaku merah merona saat digoda ayah tadi. Ooh lupa...kulitku kan agak coklat, dari mana bisa nampak merah meronanya?.. yang ada eksotis karena berjemur di sawah 🤣😊.
saat tidak ada terdengar pembicaraan lagi aku bersiap- siap untuk mandi. aku mengambil pakaian ganti dan handuk. Aku keluar kamar untuk mandi, karena di kamarku tidak ada kamar mandi nya.
kamar yang pakai kamar mandi hanya kamar putri dan kamar ayah. Karena kamar putri dan kamar ayah di buatnya belakangan, saat kami masih kecil.
dulu rumah ini hanya punya dua kamar, kamar aku dan kamar ilham sekarang. Setelah kami lahir dan punya dua anak perempuan serta satu laki- laki maka ayah menambah kamar dua lagi di seberang kamar lama dan membuat kamar mandi di dalam kamar .
Jadilah aku mandi di kamar mandi belakang di samping dapur.
Dulu aku dan putri satu kamar di kamarku sekarang, dan kamar putri dulu itu dijadikan musholla, semenjak aku masuk smp dan putri masih sd sering dia marasa terganggu denganku , karena aku tiap malam membuat pr banyak hingga larut malam, sedangkan putri itu kalau tidur harus mematikan lampu besar cukup pakai lampu meja saja untuk tidur atau gelap sekalian.
Kami sering bertengkar setiap aku lembur membuat pr, hingga ayah menyuruh salah satu dari kami untuk pindah ke kamar yang dijadikan mussolla. Dan kami bertengkar lagi, disana kan belum ada tempat tidur, siapa yang akan pindah kesana.sedangkan dikamar kami semula hanya ada satu tempat tidur besar, bagaimana membaginya.
Akhirnya ayah membelikan kasur kapuk singel untuk disana dan masih di tarok di lantai karena tidak ada tempat tidur. Bertengkar lagi, kenapa tidak pakai tempat tidur ,tidak ada ysng mau disana. akhirnya ibu beri pendapat yang merasa di untungkan bagi penghuni kamar baru.
Kamar baru tidak punya tempat tidur dan kasurnya kecil , tapi punya kamar mandi. jadi kalau mau kekamar kecil tidak jauh ke belakang . Atau kamar lama pakai tempat tidur besar tapi tidak punya kamar mandi, kalau kebelet harus kebelakang dulu. bertengkar lagi berebut ingin disana. anak kecil ini...
Pusing ayah dan ibu saat itu, karena tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya ibu memberi pilihan lagi. Yang tinggal dikamar baru jika ada keluarga atau kerabat yang datang tidak boleh melarang untuk menginap dikamar itu, atau ada tamu yang mau sholat pas bertamu harus di izin kan sholat disana, karena sebelumnya kamar ini adalah musholla.
Aku yang mengalah akhirnya, karena aku tidak suka barang- barangku dikepoin oleh orang lain.tidak suka tidur dengan orang lain. ya akhirnya aku di kamar yang lama.
Kalau mengigat masa kecil yang sering berebut dengan putri aku sering tertawa sendiri, biasanya putri yang sering mengalah. tapi masalah kamar aku yang mengalah karena ingin privasi tidak terganggu.
selesai mandi aku ikut bersih- bersih di dapur , karena putri tadi sudah selesai masak, sekarang dia yang mandi. gatian aku yang beres- beres dapur.
Ayah pergi sholat magrib ke mesjid, maka ilham yang jadi imam sholat magrib di rumah. Selesai sholat dan berdo'a . kami berbincang ringan sambil menunggu ayah pulang dari mesjid.
....
Masih seperti hari- hari sebelumnya rutinitasku tetap berjalan dengan tenang, dijemput bang rizal untuk pergi bekerja kepasar dan pulang lagi sampai rumah. Jualan online ku pun lancar karena lebih banyak di handel putri. kalau putri sibuk belajar dan banyak tugas baru aku yang gantian mengerjakannta.
Tapi sore itu beberapa hari setelah mak sam datang kerumah, motor kami dihadang oleh sebuah mobil, ya.. aku tahu itu mobil ayah kak sandra, aku melihat kak sandra dan ayahnya turun dari mobil.
" Masih keganjenan kamu ya Din!. sudah dibilangin supaya jauh- jauh dari Bang rizal masih saja nempel, masih saja minta antar jemput ". ucap kak sandra sambil menarik ku dari atas motor bang rizal.
" Bang rizal itu pacarku kak, jadi tidak salah kami pulang dan pergi kerja bareng, lagian aku tidak pernah menganggu kakak, kenapa kak sandra terus mengangguku!!.. selama ini aku selalu mengalah pada kakak !!". jawabku sambil menahan tagannya yang mencoba menarikku keras. kucoba menjawab kak sandra kali ini, biasa aku hanya diam saja dengan ocehannya.
dia berusaha menarikku keras.
Bang rizal lekas memegang tanganku, tapi kalah cepat dengan kak sandra karena bang rizal masih duduk di jok motornya dan mesin motor masih hidup.
Aku hampir tejengkang dari atas motor, dan terus di tarik kak sandra menjauh dari motor bang rizal . bang rizal mamatikan motornya, dan menuju ke arahku yang di tarik kak sandra.
Tapi dia dihadang oleh ayah kak sandra dengan cara memegang tagan bang rizal agar tidak bisa mendekat padaku.
"Biarkan saja dia, tidak perlu membelanya .sudah diperingatkan masih saja keras kepala ". ucap ayah sandra.
Bang rizal menepis tanggan ayah kak sandra dengan kasar,
" Apaan sih om, yang harus di peringatkan itu si sandra, selalu menganggu kami....." .Ucap bang rizal sambil menariku kesamping nya. Tapi kak sandra juga menarik tanganku keras, sehingga terjadi tarik menarik antara bang rizal dan kak sandra dan membuat tangan dan bahu ku sakit
" Sakit... sakit... lepaskan... " . tegasku keras sambil menghentakan tanganku kuat sehingga terlepas dari cengraman mereka berdua. kugosok - gosok pergelangan tanganku karena sakit di tarik- tatik tadi.
"Kamu jangan pernah menganggu kami lagi sandra!!. aku tidak punya hubungan denganmu!!. bilang sama orang tuamu agar jangan ikut campur dengan hubunganku dan dini !!". teriak bang rizal marah.
" Rizal... kamu itu calon suamiku ".
" Siapa yang bilang!?. calon istriku Dini... bukan kamu!!".
"Tidak boleh..!!". potong ayah sandra " kamu tidak pantas untuk dia rizak, dia akan mempermalukan keluargamu nanti, dia tidak pantas untukmu ".
" Itu urusanku dan keluargaku, tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga kalian!" tegas bang Rizal sambil membawaku mendekat kearah motornya.
" Kalian akan menyesal telah melawan ku, aku akan memperhitungkannya dengan kalian". ucap ayah kak sandra
kami pun pergi dari tempat tersebut.
" kamu tidak apa- apa Din?". tanya bang rizal saat di atas motor.
"Tidak apa- apa bang ". Jawabku "aku kira kak sandra tidak akan menganggu lagi, sebab sudah beberapa minggu tidak nampak ". tambahku.
" Dia tidak pernah menemuimu??". tanya bang rizal.
"Iya bang!. kenapa bang rizal terkejut begitu?". tanyaku heran.
Bang Rizal menarik nafasnya pelan. Ada masalahkah? pikirku. ada apa?.
" Dia tiap hari datang ke tempat kerja, bahkan ke kosan, tapi tidak ku tanggapi sering kubiarkan saja tanpa peduli dan ku acuhkan saja".
.
.
.
Lah .. kira in sandra sudah mundur mengejar Bang Rizal...
like & koment ya temans otor....
terimakasih sudah mampir di karya otor🙏🙏
5f thor..🙏
moga2 tidak salah😁
kalau mmg seting cerita di ranah
minang,ada di salah satu bab yg
agak janggal mengenai panggilan kpdn
variasi