NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, ISTRIKU

MAAFKAN AKU, ISTRIKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Patahhati / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:14.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: nazwa talita

Perjuangan Abimanyu untuk mendapatkan kembali cinta Renata, sang istri yang telah berulang kali disakitinya.

Tidak mencintai gadis yang menjadi wasiat terakhir ibunya membuat Abimanyu seringkali menyiksa dan menyakiti hati Renata hingga berkali-kali.

Akankah Bima bisa kembali mendapatkan cinta istrinya? Sementara hati Renata telah mati rasa akibat perbuatan Abimanyu yang telah menyebabkan buah hati dan ibunya meninggal dunia.

"Mas Bima-"

"Panggil aku Tuan seperti biasanya, karena kau hanyalah seorang pembantu di sini!"

"Ta-tapi Mas, kata Nyonya-"

"Ibuku sudah meninggal. Aku menikahimu karena keinginan ibuku, jadi kau jangan berharap dan bermimpi kalau aku akan menuruti keinginan ibuku untuk menjagamu!"

"I-iya, Tu-Tuan ...."

Yuk! Ikutin ceritanya, jangan lupa siapin tisu karena novel ini banyak mengandung bawang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 PULANG BULAN MADU

Renata mematikan sambungan teleponnya dengan kesal. Gadis itu kemudian bergegas meninggalkan dapur setelah memberikan ponselnya pada Mang Udin.

Gadis itu bahkan meninggalkan sarapan yang sudah dia hidangkan di meja tanpa dia sentuh sama sekali. Selera makannya langsung menghilang setelah berdebat dengan Bima di telepon tadi.

Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria menyebalkan dan egois seperti dia?

Jika kau berpikir kalau aku adalah perempuan lemah yang bisa kau tindas seenaknya, kau salah besar, Tuan Abimanyu!

Renata mengepalkan kedua tangannya. Menahan amarah yang bergejolak di dadanya.

Tanpa berpamitan pada Mang Udin seperti biasanya, Renata langsung pergi begitu saja dari rumah itu. Renata naik ke dalam taksi online yang dipesannya.

Sementara Bima kembali menelepon Mang Udin. Pria itu menyuruh Mang Udin terus mengawasi Renata.

***

Renata sampai di depan kafe. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan senyum tersungging di wajah cantiknya.

Kekesalan yang dia rasakan saat di rumah dan sepanjang perjalanan tadi, langsung sirna saat dia sudah sampai di tempat kerjanya.

Setelah sampai di dalam kafe, Renata mulai bekerja seperti pegawai lainnya. gadis cantik itu bersiap membereskan kursi juga meja sebelum kafe mulai dibuka.

Seorang pegawai pria dengan wajah lumayan tampan bernama Panji ikut membantu Renata menata kursi dan meja, membuat Renata tersenyum simpul.

"Terima kasih, Panji."

"Sama-sama, Cantik." Panji tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya, membuat Renata tersenyum kecil.

Panji menatap perempuan itu dengan tersenyum manis.

Cantik sekali dia. Kenapa orang secantik dia mau bekerja sebagai pelayan kafe?

Renata membersihkan kaca, mengelap meja dan menyiapkan segala perlengkapan di atas meja yang nantinya dibutuhkan oleh pelanggan kafe itu.

Baru beberapa hari bekerja, Renata sudah cekatan dan paham tentang pekerjaannya, membuat teman-teman yang lain menyukainya.

Tak jarang, Renata juga membantu pekerjaan mereka hingga mereka pun merasa sangat senang.

Sepulang kerja, Renata pulang ke rumah barunya. Semenjak kemarin, perempuan itu membeli beberapa perabotan untuk mengisi rumah barunya.

Renata kini tak lagi segan memakai uang yang diberikan oleh Bima. Toh, biar bagaimanapun pria itu adalah suaminya. Jadi, Renata juga berhak memakai uang yang memang sudah diberikan oleh suaminya itu bukan?

Selain membeli perabotan, Renata juga mengirimkan uang untuk keluarganya di kampung sesuai yang diamanatkan suaminya. Saat itu, Bima memberikan dua kartu debit yang dia siapkan untuk memenuhi kebutuhan rumah besarnya dan juga untuk menjamin kehidupan Renata dan keluarganya.

Dengan perasaan senang, Renata menata sendiri semua perabotan yang dia beli. Aldrian yang biasa menemaninya, kini sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya.

Pria tampan itu hanya sesekali menelepon untuk sekedar menanyakan kabar.

Renata benar-benar menikmati hari-harinya selama Bima tidak ada. Sudah seminggu ini perempuan itu mengabaikan panggilan telepon masuk dari Bima. Gadis itu tidak memedulikan kemarahan suami tercintanya itu.

Tercinta ... huh! berkali-kali Renata mencoba melupakan pria itu dari hatinya. Namun, tetap saja, Renata tidak bisa menghapus bayangan pria itu dari hatinya.

***

Shinta menarik kopernya dengan kesal. Perempuan itu terus mengumpat dan menggerutu kesal di sepanjang jalan. Dari mulai naik pesawat di Bandara negeri sakura sampai akhirnya dia sampai di negaranya, perempuan itu tidak berhenti mengomel.

Shinta sangat kesal karena Bima tiba-tiba membatalkan rencana bulan madunya yang masih tersisa beberapa hari lagi. Padahal, masih ada beberapa tempat yang belum sempat mereka kunjungi sesuai rencana sebelumnya.

Alasan pekerjaan menjadi faktor utama Bima meminta segera pulang dan membatalkan semua rencana mereka.

"Sayang, nanti kalau ada waktu kita bisa kembali ke sana. Aku minta maaf karena mendadak ada pekerjaan yang mengharuskan kita pulang secepatnya," ucap Bima, pria itu berkali-kali menenangkan wanita pujaannya itu.

Namun, Shinta tidak menggubrisnya. Perempuan itu terus mengumpat dan berteriak kesal menyalahkan Bima.

"Kau benar-benar keterlaluan! Kalau tahu bulan madu kita akan berakhir seperti ini, mending aku memilih tidak bulan madu sekalian!"

"Sayang-"

"Stop! Aku tidak ingin bicara denganmu!" Shinta bergegas melangkah terlebih dahulu sambil meninggalkan kopernya di depan Bima.

"Shinta!"

"Shinta!"

"Aku akan tinggal di apartemen. Selama seminggu ini, jangan pernah menghubungiku, karena aku benar-benar marah padamu!" teriak Shinta, kemudian menyetop taksi dan masuk ke dalam mobil itu.

Sementara itu, Bima mengumpat kesal saat melihat perempuan itu pergi meninggalkannya begitu saja.

Sebenarnya bukan alasan pekerjaan yang membuat Bima mempercepat kepulangannya. Akan tetapi, dia merasa kesal karena Renata tidak bisa dihubungi.

Perempuan itu bahkan tidaksu bicara sama sekali meskipun berkali-kali dia menelepon lewat ponsel Mang Udin.

Dasar sialan! Gara-gara perempuan itu, aku tidak fokus bulan madu bersama Shinta. Setiap kali aku sedang bercinta dengan Shinta, bayangan wajah Renata selalu hadir menggodaku.

Brengsek!

1
Norma Koelima
milikmu... hahahaha..
Borahe 🍉🧡
EGOISSSSSSS GILA LO
Borahe 🍉🧡
kta seumuran Dok.
Borahe 🍉🧡
aku padamu Aldrian.
Borahe 🍉🧡
Bohong Shin. dia mau ketemu istri pertama nya hohoho
Borahe 🍉🧡
ihh kok gw geli dgn si Bima ini, pen kutabok
Borahe 🍉🧡
ini termasuk talak gak Sih
Borahe 🍉🧡
Gila si Bima
Julia Juliawati
ngelunjak itu namanya udh dimaafkan minta kembali bersama setelah membuat luka yg sangat kejam.
Julia Juliawati
bonyok2 tuh muka si bima
Julia Juliawati
aduh aq gedek banget sm si kepala batu. dia g tau bahasa manusia x ya ngeyel banget
Julia Juliawati
pingin aku tampil kepala, si bima pake palu biar g keras kepalanya. udh tau salah msh ngeselin. dasar kepala batu
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
klo udh cerai sm bima jgn smpe rujuk lg ya thor. biarkan renata bahagia bersama pria yg mencintainya
desember
hahahaha lucu sekali kamu bima
Rahman Padaka
ok lanjud
Mom Nazriel
hadehhh,,sama aja ternyata cewe nya sok berani tp mudah d jebak juga,,emang udh bodoh dr awal si renata ttp aja bodoh🤣🤣🤣
Elmi Yunas
penasaran gimana kelanjutan hubungan bian dan renata,pengennya sih bian berhasil meluluhkan hati renata yang telah dibuat bian teramat sakit.
Vitha Vivi
Luar biasa
annethewie
banyak emang sampah yg ga bisa didaur ulang dikasih nyawa ya si sintul ini satunya..mbak di rumah dr umur 13 sampai tua dan akhirnya dipanggil Mak jenab ga pernah kita asal panggil..malah kita takutan ma dia kalau misal taruh baju sembarangan🤪🤪 dan dia yg nentuin menu makan tiap hari dirumah..suka suka dia..kebiasaan dia yg kita paling paham nonton sinetron sembari seterika baju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!