NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:660.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Keluarga

Tak terasa rombongan pak Bonar sudah selesai berlibur. Semua tamu merasa puas dengan pelayanan dari tim Kamisha. Saat ini Norman juga sudah bergabung lagi setelah cuti karena istrinya melahirkan.

"Norman, ini mbak Misha. Anggota tim kita yang baru."

"Hmm aku sudah dengar dari temen - temen tim tiga."

"Wah terkenal dong aku," ucap Kamisha.

"Itu karena kamu berani bertarung dengan Doni, Sha."

"Ternyata berita itu sudah menyebar ya."

"Ya dong."

Saat mereka sedang berbincang - bincang, datanglah Kyara menemui Kamisha.

"Mbak bisa bicara sebentar?"

Kamisha diam dan memandang pada Kyara "Ras... Man... aku ke kafe bawah dulu."

Mereka berdua mengangguk. Kamisha segera berjalan menuju kafe. Selama perjalanan menuju kesana mereka saling terdiam tanpa ada pembicaraan. Sudah dua hari ini Kamisha memang diam, tidak berbicara sama sekali dengan Kyara atau pun mbak Ayu. Hati nuraninya belum bisa menerima kebohongan yang mereka lakukan.

Setelah mendapat apa yang ia pesan Kamisha segera duduk. Ia sengaja memilih kursi yang jauh dari keramaian.

"Mbak, please bicara padaku."

Sebenarnya Kamisha juga tidak tega melakukan ini yang nota bene nya mereka adalah keluarganya.

"Kamu tahu kan kenapa aku memilih diam dan tidak peduli?"

"Aku tahu mbak, tapi beri aku waktu untuk menjelaskan pada Xander. Karena selama ini hubungan kami masih biasa saja. Tidak ada kemajuan."

"Justru karena itu, cobalah berterus terang, Ra. Cari tahu reaksinya, kalau memang dia benar - benar mencintaimu maka ia akan menerimamu apa adanya."

"Mbak, terus terang aku mencari pria kaya tujuannya juga untuk membahagiakan ibu."

"Membahagiakan? dengan tidak mengakui ibumu di depan Xander kamu anggap membahagiakan?"

"Nanti mbak setelah berjalannya waktu!"

"Nanti? ya tuhan kamu kok bisa ya hidup dalam kebohongan seperti ini. Tidur tenang, makan dengan tenang. Kalau aku tidak bisa, Ra. Apalagi Xander sudah baik dengan keluarga kita."

"Mbak sama sekali tidak mengerti perasaanku! posisiku!"

"Percuma kita bicara panjang lebar, karena hasilnya akan seperti ini."

"Hari ini ibu mau pulang mbak."

Kamisha terdiam, ia sebenarnya kasihan dengan kakaknya itu "Jam berapa mbak Ayu pulang?"

"Nanti sore mbak."

"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali bekerja." Kamisha berdiri beranjak pergi.

"Aku minta maaf mbak."

"Jangan minta maaf padaku, minta maaflah pada Xander." Kamisha pergi meninggalkan Kyara yang duduk termenung sendiri.

Kamisha ingin mengurus tamu rombongan pak Bonar yang besok sudah harus kembali ke Medan. Sesi jadwal kali ini adalah spa. Kamisha sudah mempersiapkan treatment spa apa saja yang bisa mereka dapatkan. Karena rombongan keluarga pak Bonar adalah suami istri maka Kamisha memberi penawaran paket spa untuk pengantin.

Disaat asyik sedang mengurus semua administrasinya Kamisha dikejutkan oleh kedatangan seseorang.

"Misha."

"Eh mama Atta," Kamisha segera menghampiri dan mencium tangannya. "Ayo duduk di sana ma."

"Kamu sibuk?"

"Hmm tidak ma, hanya menyelesaikan administrasi untuk keluarga pak Bonar."

"Sebenarnya mama ingin spa disini. Tolong kamu uruskan."

"Pasti ma, mama ingin treatment seperti apa? nanti saya bantu."

"Yang cocok untuk seusia mama apa?"

"Hmm karena aku lihat kulit mama sangat mulus dan terawat lebih baik totok tubuh dan dilanjut dengan sauna. Kebetulan kami ada terapis baru untuk totok tubuh."

"Wah cocok, mama ingin coba."

"Sebentar saya uruskan dulu ma."

Mama Attalia menunggu Kamisha mengurus administrasinya terlebih dahulu. Suara dari belakang mengagetkannya.

"Selamat pagi nyonya."

"Alex, ngapaian kamu kesini?"

"Pak Xander menyuruh saya untuk membawa nyonya ke ruangannya."

"Buat apa? pokoknya aku minta besok dia sudah membawa calonnya di hadapanku. Kalau tidak aku pergi ke Paris."

"Pak Xander pasti akan membawa calonnya."

"Dia berbicara seperti itu padamu?"

"Iya nyonya."

"Kamu tidak bohong Alex?"

"Tidak nyonya, saya tidak berani."

"Oke nanti setelah aku spa aku ke ruangannya."

"Baiklah kalau begitu saya akan menyampaikannya pada tuan. Saya juga akan mengutus seseorang memesan spa untuk nyonya."

"Tidak usah, sudah ada Misha yang mengurusnya," jawab mama Attalia. "Oya tolong bilang ke anakku itu, kalau sampai berbohong lagi aku pergi."

"Baik nyonya akan saya sampaikan pada pak Xander."

"Bagus, sekarang pergilah. Aku tidak ingin Kamisha tahu."

"Baik nyonya."

Alex segera pergi meninggalkan mama Attalia duduk sendiri. Tampak Kamisha sudah selesai mengurus administrasinya dan menghampiri mama Attalia.

"Ayo ma, saya antar."

"Terimakasih Misha."

"Mama datang sendiri?"

"Sama sopir tadi."

Mereka berdua menuju tempat spa.

"Mama Atta saya tinggal sebentar ya. Nanti saya jemput lagi."

"Baik."

Kamisha pergi meninggalkan mama Attalia sendiri di tempat spa.

Drrrtt... drrtt... drrtt... suara dering handphone

Kamisha melihat orang rumah meneleponnya "Halo."

"Sha, ini aku."

Kamisha terdiam begitu tahu siapa yang menelepon.

"Terserah kamu mau diam atau memilih berbicara denganku. Aku akan tetap bicara," ucap mbak Ayu. "Hari ini aku akan pulang. Jadwal bus nya nanti malam."

"Sha, mbak mohon kamu jaga Kyara baik - baik. Kamu tahu kan sejak kecil ia sangat menderita," mbak Ayu mulai terisak.

"Ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Ia juga tertimpa masalah yang begitu berat. Itu yang membuat sifatnya berubah."

"Mbak Ayu, aku minta maaf karena sudah mendiamkan mbak selama dua hari ini. Aku melakukan ini karena aku tidak mendukung kebohongan yang dia buat. Aku ingin Kyara berterus terang pasti aku akan bantu menyelesaikan masalahnya. Kita bisa mendidik Axel bersama - sama dan mencari orang yang benar - benar mencintainya sehingga bisa membentuk keluarga yang bahagia. Aku mau dia belajar dari kesalahannya di masa lalu bukan malah membuat permasalahan baru."

"Sha, aku tahu kamu sangat tidak setuju. Aku tahu sifatmu tapi bisakah kamu diam dan pura - pura tidak tahu sampai Kyara rela jujur pada dirinya, pada Axel dan juga Xander," pinta mbak Ayu. "Aku akan membujuknya."

"Baiklah, aku tunggu kejujuran Kyara mbak."

"Terima kasih Misha."

Panggilan diakhiri. Kamisha termenung ia berharap Kyara akan cepat berterus terang.

"Hei, melamun."

"Pak Harvey, maaf pak saya tidak melihat bapak tadi."

"It's okey, habis spa?"

"Ah tidak, tadi habis mengantar tamu."

"Bisa bantu saya?"

"Kalau saya mampu pasti saya bantu."

"Aku yakin kamu mampu," ucap Harvey. "Jadi begini aku butuh pendapatmu untuk design ruangan resort yang baru."

"Wah, terus terang saya tidak ada basic ke design interior."

"Hanya masukan saja kok, bisa kan?"

"Baiklah," Kamisha akhirnya menyetujui permintaan Harvey walaupun sebenarnya ia malas.

Mereka berdua menuju resort yang sedang di renovasi. Resort ini lebih ke nuansa kayu yang memang saat ini banyak dipergunakan untuk penginapan.

"Nah ini kamar pertama bagaimana menurutmu?"

"Bagus pak, cuma untuk design kamarnya kurang nyambung."

"Maksudmu?"

"Bapak kan sudah menggunakan bahan dasar kayu jadi design lebih ke klasik tidak modern seperti ini."

"Hmm masuk akal juga. Oke nanti aku benahi," ucap Harvey. "Terima kasih bantuannya Sha, aku jadi bisa mendesign ulang lagi."

"Sama - sama pak, kalau begitu saya akan melanjutkan pekerjaan saya."

"Eh tunggu, mau ke ruangan kan?"

"Iya."

"Kita sama - sama saja, kebetulan aku mau ketemu Xander jadi searah."

"Baik pak."

Mereka berdua jalan beriringan, ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Xander.

"Kenapa kalian bisa berdua disini? kamu tidak kerja?"

"Maaf pak tadi___"

Belum sampai Kamisha menjawab pertanyaan Xander sudah dipotong oleh Harvey.

"Hei tenang bro, aku yang meminta Kamisha untuk menemani aku sebentar."

"Buat apa?"

"Aku minta pendapatnya tentang design interior resort kamu yang baru dan ternyata masukannya berguna juga."

Xander memandang dengan sorot mata tidak suka "Kamu teruskan saja pekerjaanmu."

"Baik pak," jawab Kamisha.

"Bukan kamu tapi dia," tunjuknya pada Harvey.

"Maaf saya kira bapak memerintah saya, habis pandangan mata bapak ke saya terus."

"Tapi ada yang mau aku bicarakan denganmu bro."

"Sudah nanti saja, ini lebih penting."

"Oke lah, aku lanjut dulu."

Harvey segera meninggalkan mereka berdua.

"Ke ruanganku."

"Baik pak."

Kamisha berjalan di belakang Xander, ia sedikit kewalahan mengikuti langkahnya yang cukup lebar. Setelah sampai ke ruangan.

"Duduk."

"Baik pak."

"Mamaku sudah mendesakku untuk membawa calon pendampingku ke rumah jadi aku memintamu besok datang ke rumah untuk acara makan malam."

"Hmm maksud bapak Kyara?"

"Kok Kyara?"

"Calon pendamping bapak, Kyara kan?"

Xander mengalihkan pandangannya malu karena menyadari kekeliruannya "Ah ya, maksudku itu," ralat Xander. "Kamu dan Axel juga ikut karena termasuk keluarga."

"Baik pak."

"Apa yang kau bicarakan tadi?"

"Maksud bapak?"

"Yah, yang kau bicarakan dengan Harvey tadi?"

"Oh yang itu, ya masalah design interior pak."

"Ya kenapa dengan design nya?"

"Menurut saya kurang nyambung."

"Kalau di tanya jangan setengah - setengah dong jawabnya," ucap Xander jengkel

"Jadi begini pak Xander, nuansa kamar resort dari bahan kayu sedangkan design nya modern seharusnya ke klasik atau bisa juga dari alam."

"Masuk akal," Xander manggut - manggut. "Pembicaraan yang lain?"

"Tidak ada pak, cuma itu saja."

"Masalah rayuan mungkin, Harvey itu dulu playboy."

"Hahahahh nggak ada pak, apalagi pak Harvey sudah punya istri. Tidak mungkin lah merayu saya."

"Bisa saja terjadi karena kamu can___" Xander tidak meneruskan kata - katanya.

"Cantik maksud bapak?"

"Alex yang bilang bukan aku."

"Oh kalau begitu kapan - kapan saya harus mengajak pak Alex minum kopi di cafe bawah."

"Buat apa?"

"Ucapan terima kasih sudah mengatakan saya cantik."

"Terserah," Xander mendengus kesal.

"Ada lagi yang perlu bapak sampaikan? kalau tidak ada saya akan melanjutkan pekerjaan saya lagi? soalnya saya takut atasan saya galak."

"Maksud kamu aku?"

"Atasan saya pak."

"Ya atasan kamu kan aku!"

"Oh iya, ya," ucap Kamisha sambil tersenyum.

"Ya sudah kembali ke ruanganmu, jangan ngobrol - ngobrol lagi dengan Harvey. Dia itu playboy."

"Baik pak Xander kalau begitu saya permisi dulu," Kamisha segera keluar dari ruangan Xander berpapasan dengan Alex yang akan masuk ke dalam ruangan.

"Ada perintah pak?"

"Kamu awasi Harvey, jangan sampai dia merayu wanita - wanita disini. Kasihan kan Zeline."

"Siapa korbannya pak?"

"Kamisha! untung saja aku segera memergokinya."

"Oh mbak Kamisha, bapak tidak sedang cemburu, kan?"

"Tidak Alex! aku tidak cemburu."

"Oh begitu."

"Oya kau urus acara makan malam besok di rumah."

"Makan malam?"

"Iya, kau tahu kan mama mendesakku membawa calon pendampingku."

"Bapak yakin dengan mbak Kyara?"

"Entahlah aku tidak tahu Lex, sampai sekarang aku belum merasakan getaran apa - apa di hatiku."

"Bagaimana dengan yang lainnya?"

"Maksudmu?"

"Yah dengan wanita yang lain apa bapak juga tidak merasakan getaran. Hmm dengan mbak Misha misalnya?"

"Kok sampai Kamisha? Sudah... sudah... kau lanjutkan pekerjaanmu."

"Baik pak, kalau begitu saya permisi."

"Ingat! awasi Harvey."

"Siap pak, saya akan mengawasi pak Harvey agar tidak mengobrol lagi dengan mbak Misha."

"Bagus," jawab Xander. "Eh tunggu maksudku dengan semua karyawan wanita di hotel ini!"

"Siap pak," Alex tersenyum dengan kelakuan atasannya itu.

🍁🍁🍁🍁

"Mommy gimana penampilanku?"

"Tampan, sangat tampan," puji Kamisha.

Axel mengenakan celana panjang dengan kemeja warna coklat senada dengan baju yang di kenakan Kamisha.

"Mommy juga sangat cantik."

"Terima kasih sayang."

Kyara keluar dari kamar dengan mengenakan baju warna hitam. Cocok sekali dengan kulitnya yang putih.

"Mbak, aku sudah siap."

"Ya tunggu sebentar, kuenya biar di masukkan mbok Sri ke mobil."

"Mommy bolehkah aku makan kue nya, satu saja please."

"Jangan sayang, itu buat keluarganya om Xander," jawab Kamisha. "Lain kali nanti mommy buatkan."

Setelah semua siap mereka bertiga menuju rumah Xander. Kamisha menyetir mobil sesuai dengan alamat yang diberikan oleh Xander. Tak berapa lama mereka sampai di rumah Xander.

"Wow, rumah om Xander bagus sekali mom."

"Iya sayang, ayo kita turun."

Kamisha membantu Axel turun dan membawa hampers berisi kue buatannya.

"Mbak, aku takut."

"Tidak apa - apa, tapi aku minta mulai malam ini kami jujur, Ra. Karena kamu akan bertemu dengan keluarga besarnya."

Kyara hanya diam dengan perkataan Kamisha.

Mereka kemudian mulai masuk ke dalam rumah yang sudah di sambut oleh Alex.

"Selamat datang di kediaman keluarga Hadid."

"Terima kasih pak Alex," ucap Kamisha. "Ini untuk pak Xander."

"Silahkan," Alex mengantar mereka masuk ke dalam.

"Mommy rumah om Xander bagus sekali."

"Ya sayang."

"Om Xander," Axel berlari menghambur ke pelukan Xander.

"Hei Axel, kau suka rumahku?"

"Yah aku suka, bagus dan luas."

"Axel turun sayang. Om Xander biar sama kak Kya."

"Baik mommy."

Xander menghampiri Kamisha dan menurunkan Axel "Hai, selamat datang di rumahku."

"Rumah yang bagus pak," jawab Kamisha.

"Hai," sapa Kyara.

"Hai, ayo duduk di sana sambil menunggu mama ku," Xander menggandeng Kyara, diikuti Axel dan Kamisha di belakang.

"Mommy apakah makanan sebanyak itu untuk kita?"

"Mungkin saja sayang, tunggu sampai tuan rumah mempersilahkan."

Xander yang mendengar perkataan Axel tersenyum "Kau ingin makan coklat?"

"Mau om."

Xander mengambil coklat dan menaruhnya dalam piring kecil kemudian menyerahkan ke Axel.

"Makannya jangan belepotan Axel."

"Baik mommy."

Xander tersenyum mengingat kejadian tempo hari waktu dengan spontan Kamisha mengusap mulutnya yang terkena krim.

"Nah itu mama ku sudah siap."

Terlihat seorang wanita yang sudah berusia akan tetapi masih cantik tak lekang oleh waktu.

"Mama Attalia," teriak Kamisha kaget

"Kamisha," ucap mama Attalia tak kalah terkejut.

🍁🍁🍁🍁

1
Dwisur
aku tersinggung niich , enak saja ngatain kayak kerbau , awas yaa jender ..
Lydia
Bagus
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Rizkaa
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Dwisur
kamisha lahir e hari kamis pasti nich
test terts
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Rina Arie
good story /Smile/
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Yuni Martopo
Luar biasa
nina widanarti: mksh.. dukung juga karyaku yg lain..🥰
total 1 replies
Isah Naenah
Lumayan
Diana Puji Astuti
cakeuupp ceritanya Thor...ini novel mu yg kedua ,yg aku baca... tengkyu sdh bikin cerita yg menghibur... semangat
nina widanarti: mksh..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
ada lagi manusia gila, msk in kin aja rmh sakit jiwa 🤑seru thour, cerita nya org2 phiskopat
Katherina Ajawaila
Siena salah kira, pasti Musha dikira cewek Mettew
Katherina Ajawaila
ada cewek yg sentimen, tuh
Katherina Ajawaila
ada aja org yg iseng ntar salah tapsir lagi. 😎
Katherina Ajawaila
jgn tegang Sof ngk di utak atik ko.
Katherina Ajawaila
kaya nya Misha hamil ya thour, danSofi jodohnya Metteo
Katherina Ajawaila
semoga mrk bahagia ngk ada lg pelakor 🥰
Katherina Ajawaila
mertua mrngong
Katherina Ajawaila
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
biar rasa misha udh di ksh tau sofi ngk percaya, ponakan gila di tampung
Katherina Ajawaila
sakit jiwa, thour biar terbuka tsbirnua kyra. baca nya jadi sakit hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!