NovelToon NovelToon
Bulan Pembantu Licik

Bulan Pembantu Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: cherrypen

🍒 Ayo masukkan dalam rak buku kalian 🍒

"Badan Tuan sangat kekar. Bulan menyukainya."

"Apa Kamu sedang menggodaku?!"

Bulan pembantu cantik yang ingin merebuat semua yang di miliki oleh Nyonya besar, majikan perempuannya. Tidak hanya itu saja, gadis itu juga ingin membuat manjikannya merasakan penderitaan.

Ada apakah di balik semua ini?

#Bulan Pembantu Licik#

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. BPL

“Di mana?! Di mana cincinku?! Aku jelas-jelas meletakkannya di dalam laci ini,” geram Hana mengobrak-ngabrik semua barang-barang di atas

meja. "Aku tidak mungkin lupa dengan cincin semewah itu," tambahnya meracau sendirian.

Cincin bukan sembarang cincin. Cincin berkelas yang hanya ada satu di dunia. Di buat khusus dan juga di rancang oleh perancang ternama dari Swiss. Cincin yang terbuat dari batu Alexandrite merupakan jenis chrysoberyl dan pertama kali ditemukan di Pegunungan Ural, Rusia pada tahun 1830-an. Batu Alexandrite memiliki nilai yang sangat fantastis per karatnya yang tidak semua orang mampu membelinya.

ARGHHHHHHH…….

Hana berteriak sangat keras sampai terdengar semua para pembantunya.

BRAKK…

Wanita itu keluar dari kamar pribadinya sembari membanting pintu. Sorot matanya yang tajam bak kerasukan setan menatap tajam ke depan. Kakinya

dengan cepat melangkah turun menuruni anak tangga meskipun memakai high hells yang tingginya sepuluh sentimeter.

“Kalian semua ke sini!” pekik Hana sembari mengendus dingin.

Semua para pembantu laki-laki dan Perempuan tersentak majikannya memanggil dengan begitu sarkas. Di dalam rumah itu ada delapan pelayan termasuk Bulan dengan pekerjaannya masing-masing.

Hana mengamati setiap wajah pembantunya. Bola matanya membesar tajam seperti singa kelaparan yang sudah siap menerkam musuhnya.

 “Di mana Bulan?!” tanya Hana ketus.

“Bu-Bulan masih di pekarangan rumah Nyonya,” sahut salah satu pembantu itu terbata-bata. Wajahnya pucat pasi tak berani menatap majikannya yang tengah amarahnya memuncak.

“Bulan ke sini!” jerit Hana dari ruang tamu.

Semua pembantu yang berkumpul saling menoleh dan mengedipkan matanya. Sebagai tanda diam dan jangan banyak bicara.

“Iya, Nyonya,” sahutnya dari halaman. Bulan segera

meninggalkan semua alat-alat nya. Dirinya bergegas berlari menuju ruang tamu. Gadis itu melihat semua pelayan yang tertunduk, terlihat jelas raut wajah

ketakutan di mata mereka sembari memipil ujung roknya. “Ada apa Nyonya memanggil Saya?” Bulan bertanya di depan majikannya yang tengah duduk di sudut sofa.

Hana beranjak dari duduknya mendekati Bulan dengan sorot matanya yang tajam mengangkat dagu pembantunya hingga mendongak ke atas. Bulan

menelan ludahnya kasar seraya tatapan ke bawah menatap wajah majikan perempuannya.

“Nyonya, ada apa?”

Hana melepaskan tangannya. “Pegang ke dua tangannya,” perintah Hana pada pembantu yang lain.

Ke dua pembantu laki-laki itu memegang pergelangan tangan Bulan di sebelah kanan dan kiri.

“Nyonya, apa yang sedang Kamu lakukan. Aku melakukan kesalahan apa sama Nyonya?” Bulan bertanya sembari mencoba menarik tangannya dari cengkeraman.

“Kamu masih belum tahu ke salahan mu. Hei Kamu cari di atas cincinku!” titah Hana pada salah satu pembantu yang berdiri di belakang Bulan.

Hana mengendus dingin. Berulang kali dirinya menarik nafas kasar. “Bulan, Kamu ‘kan yang mencuri cincinku di laci?!” tuduh Hana sembari menekan nada bicaranya.

“Apa maksud Nyonya,” sanggah Bulan.

“Jangan berpura-pura tidak tahu Kamu. Kamu adalah pembantu yang membersihkan kamarku. Aku sangat jelas dan masih ingat meletakkan cincin itu di kotaknya lalu ku masukkan ke dalam laci sebelum sarapan pagi. Kalau bukan Kamu siapa lagi pelakunya!” gumam Hana mencecar gadus itu.

“Tidak Nyonya. Saya sungguh tidak tahu cincin yang Nyonya maksud dan Saya juga tidak mengambilnya,” kekeh Bulan seraya gerakannya melemah akibat terlalu kuat tangannya di cengkeram.

PLAKK…

Tamparan keras mendarat pada pipi merah merona Bulan. Tangan Hana seketika memegang rahang Bulan dengan kuat.

“Sa-sakit Nyonya,” ucap Bulan.

Hana menghempaskan tangannya ke samping dengan kasar hingga rambut Bulan berantakan. Bulan memainkan bibirnya lalu menatap wajah majikannya

datar. Diam, mendengarkan semua kata-kata kasar yang di lontarkan padanya.

“Lucuti semua pakaiannya,” titah majikan perempuannya.

Salah satu pembantu Perempuan itu mencoba membuka resleting belakang baju Bulan dengan tangan gemetar.

“Tidak Nyonya, jangan melakukan ini padaku,” ucap Bulan seraya menggerakkan tubuhnya agar pembantu itu tidak melanjutkannya.

“Cepat buka seluruh bajunya. Aku harus memeriksanya sampai ke dalam sekalipun. Apa Kamu tidak mendengarku?!” titah Hana seraya membentak

pembantu itu.

Resleting baju Bulan perlahan turun ke bawah. Akan tetapi atensi Gadis itu tertuju pada pekarangan rumah di mana Jeremy bersama beberapa staffnya dari kantor berjalan masuk menuju ke dalam rumah. Di dalam hati gadis cantik itu menyeringai sinis menarik kedua sudut bibirnya ke atas tipis.

“Hentikan. Biar Aku sendiri yang membukanya,” cetus Bulan dengan suara parau.

"Cepat buka,"

Hana berdiri di hadapan Bulan seraya mendongak ke atas. Tatapan angkuh dan meremehkan tak pernah lepas dari sorot matanya. Ke dua tangan Bulan terulur kebelakang perlahan gadis cantik itu menurunkan resleting bajunya sampai ke bawah.

Seragam pembantunya luruh hingga ke lantai hanya

pakaian dalam berwarna putih tipis yang membungkus tubuh seksinya lalu ke dua tangan Bulan memeluk dirinya sendiri menutup dadanya sembari menundukkan kepala.

“Hana, apa yang sedang Kamu lakukan padanya?” tanya Jeremy sembari menutupi tubuh Bulan dengan jasnya. Di depan semua pembantu dan staff kantor Jeremy membentak istrinya.

“Dia sudah mencuri cincinku,” jawab Hana. Matanya terbelalak sembari jari telunjuknya menunjuk ke arah Bulan. Tarikan nafasnya yang kasar lalu keluar terdengar jelas di telinga suaminya. Hana telah terbakar amarah sampai kehilangan akal sehat.

Bulan tertunduk lemah tak berdaya sembari menutupi tubuhnya dengan jas Tuan besarnya. Netranya melirik dengan tajam bak tikungan sembari

tersenyum licik.

“Apa Kamu punya bukti menuduhnya mencuri?” tanya Jeremy.

“Aku masih ingat dengan jelas menyimpan cincin itu di dalam lemari meja riasku, Jeremy.  Dia yang membersihkan kamarku. Pasti dia pelakunya,” kekeh Hana.

Jeremy menarik nafas Panjang menatap istrinya yang tengah kesetanan. “Kamu ingat-ingat lagi. Di mana Kamu meletakkan cincinmu itu, jangan sampai menuduh orang tanpa bukti,” tegas suaminya seraya menekan nada bicaranya.

“Nyonya, Nyonya lihatlah. Saya sudah menemukan cincin Anda,” tutur pembantu itu sembari menyodorkan cincin Hana di telapak tangannya. “Apakah ini yang Nyonya maksud?” tambahnya.

Hana seketika mengambil cincinnya lalu memeriksa dengan teliti. “Di mana Kamu menemukannya?” Hana bertanya seraya menoleh ke arah pembantu itu.

“Saya menemukannya di dalam saku kemeja Nyonya yang ada di dalam almari pakaian.”

“Lihatlah itu. Jelas-jelas Kamu sendiri yang lupa

menyimpannya. Minta maaf sama Bulan sekarang!” tandas Jeremy.

“Kamu menyuruhku meminta maaf sama seorang pembantu. Gila Kamu, Jeremy. Aku tidak akan pernah mau minta maaf padanya!” tampik Hana sembari menunjuk Bulan.

“Tuan, sudah tidak apa-apa kalau Nyonya tidak ingin meminta maaf. Yang penting cincinnya sudah ketemu,” sela Bulan dengan suara parau.

Hana mengernyitkan dahinya menatap Bulan. “Bisa-bisanya Kamu berkata seperti itu.”

“Sudah Hana, cukup,” bentak Jeremy.

Jeremy melingkarkan tangannya pada bahu Bulan lalu mengantarkannya sampi daun pintu kamar gadis itu. Melihat pemandangan itu, Hana menghentakkan

kakinya kesal melihat sikap suaminya yang baik pada seorang pembantu.

“Bulan, jangan pikir Kamu sudah menang,” batin Hana.

Bersambung 🍒✍️

Hayooo jempolnya di gerakin tekan Vote, Like, suscribe, follow, dll. Biar Author tambah semangat. Lovu You All ❤️

1
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰

bulan semangat dalam misi mu
semoga kamu berjodoh sama hansel
risti
lanjut kakkkkk, jangan kelamaan dongggg/Facepalm/
kaylla salsabella
wah kira" misi bulan berhasil gak ya🤔🤔🤔
IG : cherrypen_: 🤣🤣🤣🤣 berhasil gak yaaa
total 1 replies
kaylla salsabella
kasihan Hansel tidak tahu apa" tapi kena imbas dari dendam bulan
Bamboe
terus buat karya yg bagus LG
Endang Oke
hrsnya jeremy bilang hrsnya kamu telanjang bulat jalan2 didlm rumah ini.
dan kamu duduk di sofa sambil kamu buka paha kamu lebar2

begitu di bulan lakukan itu , masuk kamar kasih tahu si hana biar didamprat dan diusir hana.
kaylla salsabella
apakah nanti bulan kan jatuh hati pada hensel
kaylla salsabella
lanjut thor
IG : cherrypen_: siap kakak 🥰
total 1 replies
Bamboe
lanjutt LG ka
risti
lanjut thorrrrr /Smile/
kaylla salsabella
semoga bulan tak jatuh cinta sama anak hana
kaylla salsabella
lanjut thor
IG : cherrypen_: otw kak /Smile/
total 1 replies
Bamboe
episode 17 dong ka ,cepettt
kaylla salsabella
wah semoga jangan sampai teman nya bulan jadi korban
kaylla salsabella
lanjut thor
kaylla salsabella
pasti bulan nanti menemukan sesuatu di dalam gudang
kaylla salsabella
wuaaah kandang kambing embek. ..embek 😂😂😂
kaylla salsabella
wah aku udah deg " an Thor
apakah Hana datang
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
IG : cherrypen_: iya kakak. maaf up nya kadang beda waktunya 🙏
total 1 replies
Astina Putri
mungkin hana ibu tirinya sibulbulan ni dulunya x
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!