[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.
Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.
Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.
Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.
Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.
Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.
QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎
QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 - A?NP!
Rhea mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya lampu yang mengenai iris sebiru permata sapphire sambil melenguh pelan.
'Loh, ini gue ada dimana?' batinnya merasa bingung dengan ekspresi wajah linglung.
Rhea terduduk di atas ranjang kasur King Size dan matanya menelisik sekeliling yang nampak sangat asing dan aneh baginya.
Sebuah kamar yang sangat luas seukuran kamarnya yang bercat biru tosca dengan perabotan mewah.
Kamarnya yang asli bercat abu-abu dan berantakan.
Lah ini? Rapi pakai banget, nggak seperti kapal pecah dengan tisu, bungkus kosong snack dan baju-baju kotornya yang berserakan.
Rhea ingat bahwa dia sebelumnya pingsan di kelas karena hidungnya mencium bau kentut pak Gatot.
Harusnya dia dibawa ke UKS oleh Erza, tapi kenapa malah terdampar di kamar yang bukan miliknya.
Rhea beranjak dari ranjang kasurnya dan berdiri di depan cermin yang ada di samping meja belajar.
Seketika dia langsung syok berat dan hampir saja pingsan lagi untuk kedua kalinya.
"I-inii? Ini wajah siapa cok?! Gue kan nggak pergi ke Korea buat oplas wajah gue yang seimut Zhao Lusi, dan secantik Kim Jisoo!"
"Tapi, tunggu sebentar... Wajah gue yang sekarang ini berkali-kali lipat lebih cantik daripada wajah asli gue, anjing! Kayak perpaduan wajah antara Dilraba Dilmurat sama Bai Irene, njir!"
Kecantikan wajah unreal yang terlihat di pantulan cermin bagaikan melihat versi dewi Aphrodite.
Pipi chubby, bulu mata lentik, alis cokelat, hidung mancung, rambut pirang, bibir mungil pink.
Kulitnya halus, lembut dan seputih salju. Apakah ini yang dinamakan bidadari tak bersayap? Atau benar reinkarnasi dewi kecantikan?
Sekilas persis boneka hidup, hanya tinggi badannya yang berbeda jauh dengan tubuh aslinya yang cuma 157 cm. Tinggi badan tubuh ini sekitar 168 cm, dan selisihnya 11 cm. Mengsedih sekali.
Memiliki persamaan pinggang ramping, lekukan tubuh menonjol di area dada, pinggul dan pantat. Membentuk tubuh seperti jam pasir yang terlihat sangat ideal dan idaman para wanita di luar sana.
"Ini mimpi bukan sih?! Aduh!! Kok pipi kiri gue yang kecubit sakit? Berarti ini beneran nyata dong, anjir?!"
Rhea mengaduh kesakitan saat mencubit sekeras mungkin di pipi kirinya hingga tampak memerah.
Lirikan ekor matanya tidak sengaja melihat potret pigura di atas meja belajar dengan sebuah nama.
Rheavyna Lauren Harleyn.
"Kayak nggak asing sama nama ini?" monolognya sambil jari telunjuknya mengetuk dagu.
Satu detik.. Lima detik.. Sepuluh detik..
Matanya refleks melotot saat mengetahui tentang nama itu bahkan bola matanya hampir saja keluar dari tempatnya.
"What the fuck! Itukan nama antagonis sampingan di novel yang cuma gue baca sekilas sinopsisnya."
"Masa iya jiwa gue ngalamin transmigrasi ke tubuh antagonis sampingan, kayak nggak ada peran yang lain aja! Bisa mati lagi gue kalau gini caranya, njir!"
"Duh!! Sial banget sih hidup gue! Ya Tuhan... Apa ini balasan ke gue yang selalu bikin semua orang yang darah tinggi setiap hari? Gue kudu eottokhe cok?!"
Rhea merasa frustrasi hingga menjambak rambut dan tertawa sumbang seperti orang gila.
Bagaimana Rhea bisa menjalani hidupnya di dunia novel kalau mengetahui alurnya dari sinopsis yang dibaca bagian belakang novel?
...
Novel 'Stand by Me' baru-baru ini ramai dibicarakan di kalangan remaja pecinta genre romansa fantasi.
Rhea pernah membacanya sekilas karena dipinjami Erza yang hobi mengoleksi novel, sampai membuat perpustakaan pribadi di rumahnya.
Novelnya cukup klise karena hanya berfokus pada dua pemeran utama pada akhirnya bahagia.
Namun, tidak dengan para pemeran tokoh lain yang berkorban demi keduanya bersatu di epilog novel.
Zevan Xaviero Delarz. Tokoh utama pria yang resmi bertunangan dengan Rheavyna Lauren Harleyn yang menjadi tokoh antagonis sampingan.
Namun, pertunangan itu berakhir secara sepihak karena Zevan jatuh cinta dengan Luana Mentari.
Sang tokoh utama wanita dari desa yang merantau ke kota, untuk menggapai mimpinya bersekolah di GIHS (Genius International High School).
Luana berhasil masuk karena dibawa oleh bibinya yang menjabat sebagai guru BK di GHS, dan tidak melalui ujian beasiswa bagi murid tidak mampu.
Adelia Meysanie Caitland, sang tokoh antagonis utama wanita merasa tidak terima dari kelakuan Zevan yang telah berani mempermainkan hati si Rheavyna Lauren Harleyn, sahabat kecilnya.
Adelia dan si Rheavyna melakukan aksi membully pada Luana sebagai bentuk pembalasan dendam.
Zevan dan tokoh antagonis utama pria yaitu Sagara Elindwise Crowle yang sama-sama jatuh cinta pada Luana tidak tega saat pujaan hati mereka dibully.
Mereka yang sejak lama bermusuhan harus bekerja sama untuk melenyapkan Adelia dan Rheavyna.
Karena Zevan pria licik dan manipulatif, dia berhasil mengkambinghitamkan Sagara sebagai pelaku dari kasus kematian Adelia dan Rheavyna.
Dia menjalani kehidupan bebas, dan tidak menjadi buronan polisi meskipun ikut serta menghilangkan nyawa anak dua keluarga berpengaruh dari kelima keluarga sultan di dunia.
Sagara mati karena dibunuh keluarga Caitland dan keluarga Harleyn, yang tidak terima kematian putri kesayangan mereka dibunuh secara kejam.
Di saat akhir ceritanya, Zevan dan Luana menikah setelah lulus sekolah dan dikaruniai anak kembar. Tamat.
...
Rhea yang masih melamun memikirkan nasibnya yang mengenaskan dari alur cerita novel, terkejut saat pintu kamarnya diketuk seseorang dari luar.
"Rhea, mama boleh masuk ke dalam?"
Rhea membenahi rambutnya yang berantakan dan penampilannya yang acak-acakkan. "Masuk aja ma. Pintunya nggak aku kunci." sahutnya cepat dengan sedikit berteriak agar bisa terdengar hingga ke luar.
Wanita paruh baya berusia 40 tahun yang wajahnya nampak cantik dan awet muda seperti Mommy-nya, membuka pintu dan masuk ke dalam kamar setelah mendapat izin dari putrinya selaku pemilik kamar.
Pakaiannya sederhana tapi berkelas dan anggun, mengingatkannya ke Mommy-nya yang tampilan selalu fashionable entah di rumah dan ada acara.
Tiba-tiba Rhea merindukan orang tuanya. Terlebih Mommy-nya yang mengomel saat mendengar dia membuat ulah di kampus.
Dia bahkan rindu Daddy-nya yang selalu membaca dongeng dan menemaninya tidur, membela dirinya saat dimarahi yang berakhir tidur di ruang tamu.
Daddy-nya yang seringkali datang ke kampus guna menghajar mahasiswa yang ketahuan menyatakan cinta ke dirinya.
Mengantar dan menjemput setiap hari, membeli tiket VVIP guna menonton konser boy grup idola, menghabiskan uang dengan mengajak Mommy.
Benar-benar Daddy sempurna sebagai suami dan ayah yang baik, bahkan akan tidak pernah diganti oleh ayah tiri ataupun ayah angkat.
Tanpa dia sadari, setetes air mata sebening kristal mengalir di pipi chubby-nya.
Diana Stevizeana Harleyn, nama wanita paruh baya yang merasa terkejut melihat putrinya menangis itu, seketika mendekat dengan raut wajahnya panik dan jantung yang berdebar tidak karuan.
Raut wajah dan tatapan sorot matanya nampak jelas bahwa wanita paruh baya itu tengah khawatir.
Diusapnya lelehan air mata itu sambil menangkup pipi chubby putrinya dengan lembut.
"What's wrong with you, princess? If you have a problem, don't hesitate to tell me."
"Mama's heart hurts because can't see you cry, princess. Please, don't cry again."
Rhea merasa tersentuh dengan perkataan tulus dari mulut ibunya pemeran antagonis sampingan karena menyayangi putrinya dengan sepenuh hati.
"I'm okay, mama. Aku hanya merasa sedih setelah menonton drama Move to Heaven."
Diana berpikir sejenak, mencoba mengingat judul yang familiar di pikirannya dari ribuan drama yang selesai marathon.
"Drakor yang alur ceritanya bikin nangis itu bukan ya? Mama juga nonton. Kamu suka nonton drakor, Rhea? Kok kamu nggak kasih tahu ke mama?"
Rhea mengangguk jujur. Dia tidak berbohong jika menyangkut hobinya, pengoleksi film drakor dari negara ginseng.
"Mama baru tahu malahan, kalau gitu kapan-kapan kita nonton bareng gimana? Rhea mau nggak?"
"Mau banget ma! Rhea niatnya mau marathon juga yang judulnya Flower of Evil, mama tahu filmnya?"
"Tahu kok, dramanya itu dapat rating tinggi. Oh ya, Rhea nanti harus pakai dress ini, karya buatan dari mama." terang Diana sambil menunjukkan sebuah dress di tangannya bewarna peach.
Diana adalah seorang desainer untuk membuatkan pakaian artis beserta model papan kelas atas yang namanya sudah terkenal di dunia.
Bahkan sudah ada lebih dari 10 cabang butik yang ada di berbagai negara.
Rhea menerimanya dengan ekspresi penasaran dan menatap takjub, penuh kekaguman pada gaun yang terlihat cantik, berkelas dan indah itu.
"Kenapa harus Rhea pakai? Memang ada acara apa malam ini, ma?" tanyanya dengan ekspresi bingung.
Diana menjawil gemas hidung mancung putrinya.
"Tentu saja acara pertunangan kamu dan Zevan, princess. Sekarang ini kan tanggal 5 Maret 20xx, masa princess lupa?"
Rhea mendadak terdiam kaku. Dia tidaklah bodoh mengenai acara sakral yang akan dilaksanakan di tanggal yang sama dengan perkataan ibunya.
Menurut dugaannya, dari acara pertunangan inilah di mana alur cerita novel akan dimulai.
Karena si Rhea asli jatuh cinta dengan Zevan dan dia jangan sampai melakukan kesalahan yang sama lagi jika ingin hidup damai dan aman sentosa.
Si Rhea asli kan jatuh cinta pandangan pertama ke Zevan yang dijuluki pria ideal untuk menjadi suami idaman para wanita di luaran sana.
Rhea harus mengubah alur ceritanya agar nantinya bisa menyelamatkan nyawanya dan Adelia.
"Mama... Apa pertunangan ini boleh dibatalkan? Aku tidak cinta dengan Zevan. Please?"
Diana mengusap lembut kepala putrinya dengan penuh kasih sayang dan tatapan sorot mata yang hangat nan teduh.
"Pertunangan kalian sudah diatur oleh kedua kakek kamu dan kakek pihak ayah dari keluarganya Zevan. Tidak bisa dibatalkan begitu saja, Rhea."
"Menurut mama, cinta pasti datang sendiri seiring kebersamaan kalian dan jalani dulu dengan resmi tunangan sebelum kalian ke jenjang pernikahan."
Pernikahan?! Holy shit!! Rhea bahkan tidak tahu apa dia masih bisa hidup damai dan aman sentosa saat sudah resmi menikah dengan Zevan.
Dia beneran tamat hidupnya jika memilih Zevan sebagai suaminya yang terus menyembunyikan sikap iblis si psikopat sinting haus darah dibalik topeng dinginnya.
Topeng dingin yang akan meleleh seperti gunung es yang terkena matahari setelah bertemu Luana.
Hanya memikirkannya saja, Rhea mendadak ingin menghilang dari sini menggunakan pintu ajaibnya kemana saja milik doraemon.
"Mama keluar dulu ya, mama tunggu kamu di ruang tamu. Jangan lama-lama ya Rhea.. Dandannya yang cantik biar Zevan terpesona sama kamu."
Diana mengecup sekilas pipi chubby putrinya dan melangkah keluar dari kamar.
Meninggalkan Rhea yang tetap terbengong karena bingung harus melakukan apa agar nanti tidak bisa bertemu Zevan dan pertunangan bisa dibatalkan.
Dia emang pecinta cogan apalagi tipenya bad boy seperti Zevan, tetapi harus berpikir dua kali karena pria itu psikopat sinting yang haus darah.
Maunya milih Sagara, tetapi pria itu juga salah satu malaikat maut pencabut nyawa Adelia dan dirinya.
'Enaknya gue harus ngasih alasan apa, anjir! Masa iya sih gue pura-pura nggak enak badan?' batinnya sembari menggigit kuku jarinya, kebiasaan tengah cemas dan otaknya tidak bisa diajak berpikir.
"Tapi kalau semisal gue ketahuan bohong bakalan berabe urusannya nanti!! Sudahlah, pasrah aja gue daripada keluarga Rhea asli dalam bahaya."
"Gue sebagai jiwa yang nempatin tubuhnya harus bisa melindungi keluarga yang disayang Rhea asli. Meskipun gue nggak tahu keberadaan jiwanya."
Rhea yang tidak ada pilihan lain hanya bisa pasrah dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Dia menghabiskan waktu lima belas menit untuk mandi dan mengenakan gaun pilihan ibunya.
Sepertinya dia tidak bisa menghindar dari acara pertunangan ini. Poor Rhea.
-TBC-
Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.
Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.