NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ly_Nand

🌶Boleh Skip Part Boncabe🌶

Niat hati bekerja menjadi guru bimbel untuk menambah pendapatannya, justru Rini berada di situasi rumit yang membuatnya terjebak pada duda dingin yang juga dosen di kampusnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
"ingat, pernikahan ini hanya demi Adam. jangan harap ada cinta atau pun hubungan suami istri yang sebenarnya." Kalimat menusuk dari suami yang baru dinikahinya seketika membuatnya kecewa.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Meski tak dianggap bahkan kehadirannya seolah antara ada dan tiada dimata suaminya. Rini terus menjalankan tugasnya sebagai istri, kecuali hubungan ranjang.

Namun di suatu malam,

"Mas... tolong hentikan. Kamu sadar aku siapa?"
Pria itu terus menjamah seluruh tubuh Rini, bahkan semua pakain Rini telah disobek dan dibuang entah kemana.
"Aku tahu kamu istriku sekarang. Lakukan saja kewajibanmu untuk melayaniku" tak ada suara dengan kelembutan.
"Mash..." Rini merasakan sakit saat bagian intinya ditrobos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly_Nand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Ketakutan Dean.

Jan dindng sudah  menunjukkan pukul enam sore. Dean yang baru keluar dari kamar mandi menatap heran pada kamarnya. Tak biasanya sang istri tidak menyiapkan kebutuhannya. Jam berapapun Dean pulang, baju gantinya selalu tersedia saat dia keluar dari kamar mandi.

"Dimana Rini? Apa dia tidak di rumah?"

Dean masih terheran-heran dengan situasi yang dialaminya. Ia memutuskan segera berpakaian dan turun untuk persiapan makan malam bersama keluaganya.

Sampai di lantai bawah, Dean tidak menemukan keluarganya satupun. Karena penasaran, ia bertanya pada salah satu pembantu yang lewat.

"Bi, dimana yang lain?"

"Maksud tuan, Nyonya besar?"

"Semua."

"Kalau nyonya besar sepertinya masih membersihkan diri karena baru pulang, kalau Den kecil sudah tidur, Tuan. Sepertinya kecapekan karena habis keluar dengan Nyonya besar."

"Lalu istriku?"

"M.. M-Maaf tuan, Saya kurang tahu."

Dean merasa aneh karena pembantunya ragu menjawab pertanyaan itu, namun ia menepis perasaan itu.

Setelah sepuluh menit, Mama Bella sudah hadir di ruang makan dimana Dean sudah menunggunya.

"Ma, tumben Mama pergi dengan Adam sampai sore?"

"Kami hanya ingin menikmati sore di luar."

"Bagaimana dengan istriku? Apa dia tidak pergi bersama Mama?"

Bukan jawaban, tapi tatapan kesal dan sinis yang diberikan Mama Bella pada putranya.

"Dia tidak akan pulang malam ini."

"Kenapa begitu, Ma. Kemana Rini pergi?"

"Apa perlu kamu tahu dimana istrimu?"

"Tentu, Ma. Rini istriku. Kemanapun Rini pergi, aku harus tahu."

"Bagaimana jika justru Rini sendiri yang tidak mau kamu tahu keberadaannya?"

"Tidak, Ma. Jangan sampai itu terjadi. Tolong beri tahu aku, Ma. Dimana Istriku?" Dean memohon dengan wajah yang penuh harap dan takut. Ia takut Rini benar-benar meninggalkannya.

"Tidak, untuk sementara biarkan istrimu menenangkan pikirannya."

"Tidak, Ma. Aku mohon, beritahu dimana istriku saat ini. Aku tidak mau dia pergi, Ma. Bagaimana kalau dia tidak mau kembali. Tidak... Tolong, Ma. Aku mau istriku kembali" Dean merasa dunianya seperti mau runtuh hingga air matanya pun menggenang di pelupuk matanya. Rasa takut dan pikiran negatif terus menyerang otaknya.

"Maaf, ini permintaan istrimu. Dia butuh waktu untuk sendiri. Entah apa yang terjadi pada kalian. Yang Mama tahu, Rini wanita yang sangat sabar. Kalau sampai dia memutuskan untuk seperti ini, maka Mama mohon kalian saling introspeksi agar hubungan kalian kembali normal."

"Apa Rini mengatakan kapan dia pulang?"

"Mama sendiri tidak tahu, dia tidak mengatakan itu pada Mama."

Dean mengambil HP yang tadinya diletakkan diatas meja. Ia memutuskan akan mengirim pesan kepada istrinya.

Dean : Sayang, apa kamu baik-baik disana? Tidak apa kalau kamu ingin waktu untuk menenangkan diri. Tapi aku mohon setelahnya, kembalilah pulang kesini. Aku mohon, pulanglah. Banyak hal yang ingin aku bicarakan denganmu. Namun satu hal yang paling aku ingin katakan, Aku mencintaimu.

Pesan itu terkirim. Namun satu hal yang membuat dada Dean semakin sesak, ia menyadari bahwa ia begitu acuh pada istrinya. Bahkan banyak riwayat pesan istrinya yang menanyakan kapan ia pulang, apa ada yang ingin Dean makan untuk makan malan, dan beberapa pesan Rini yang ijin untuk keluar rumah. Semua pesan itu terkirim kepadanya, namun tak satupun yang ia jawab.

Melihat pesan yang dikirimnya hanya centang satu, Ia semakin merasa bersalah. Saat ini, ia memahani rasa sakit istrinya karena diabaikan.

"Makanlah, jangan sampai kamu sakit. Kamu butuh energi untuk menunggu istrimu pulang."

Malam semakin larut, Dean sudah kembali ke kamarnya. Namun, sepi  yang melanda membuatnya sulit memejamkan mata. Wajah yang selalu dipandanginya setiap malam, kini tak ada. Meski terkesan acuh didepan sang istri, nyatanya Dean membutuhkan istrinya untuk bisa tidur nyenyak. Seperti malam-malam yang lalu, ia akan tidur nyenyak setelah memandangi wajah istrinya yang terlelap.

Pagi menyapa, Adam yang semalam tidur sangat lelap menggeliatkan badannya. Ia merasa ada yang memeluknya. Dibukalah matanya, dan ia temukan Papanya lah yang memeluknya. Pria dewasa itu masih menutup matanya.

"Papa... ini sudah pagi. Ayo bangun Papa..." Adam menepuk lembut pipi Papanya.

"Sebentar sayang, Papa masih mengantuk." Dean mengeratkan pelukannya pada sang putra.

"Dean, mau mandi. Hari ini Dean mau sekolah. Kata Mama, Anak pintar tidak boleh malas sekolah."

Adam membuatnya tersara kembali ke alam nyata. Dean membuka matanya, rindu akan hadirnya sang istri membuat hatinya merasa nyeri.

"Adam sayang Mama?"

"Iya, Adam sangat sayang Mama. Mama Adam selalu baik dan suka membantu Adam."

"Terimakasih, sayang. Berkat Adam, Papa juga bisa memiliki istri yang sangat baik. Papa juga sangat sayang Mama Adam"

Dean memeluk putranya untuk menyembunyikan raut kesedihan yang tak lagi bisa ia sembunyikan. Entah bagaimana ia akan melalui harinya tanpa istrinya. Istri yang selalu diabaikan, namun diam-diam ia perhatikan.

"Ah, kenapa aku sekarang mudah menangis? Kamu benar-benar sudah membolak balikkan hidupku, Rin. Pulanglah sayang, aku sangat merindukanmu." bisik hati Dean.

"Pa, Sekarang tanggal berapa?" Tanya Adam saat dia sudah lepas dari pelukan papanya.

"Tanggal lima sayang, kenapa?"

"Kapan tanggal enam?

"Itu besok, Apa ada sesuatu yang special."

Adam menganggukkan kepalanya "Besok Papa ulang tahun, Aku dan Mama sudah menyiapkan kado special untuk Papa."

"Adam menyiapkan bersama Mama?. Kado apa sayang?"

"Rahasia, Papa. Kata Mama, ini untuk hadiah ulang tahun Papa. Berarti Adam harus berikan kepada Papa besok."

"Apa yang sudah kamu persiapkan untukku, Rin? Apapun itu, aku lebih menginginkan kehadiranmu. Pulanglah, Rin." kembali batin Dean mengharap kehadiran Rini.

...****************...

"Kondisi anda sudah lebih baik, Nyonya. Untuk selanjutnya anda bisa beristirahat di rumah. Namun saran saya, mohon untuk lebih memperhatikan kondisi tubuh anda. Pastikan pikiran anda relax dan nyaman. Saya akan meresepkan obat vitamin untuk membantu menguatkan kandungan anda."

"Baik, terimaksih dokter"

Pagi ini seorang dokter kembali mendatangi Rini untuk memastikan keadannya.

"Eugh..." Amel yang sedari tadi masih tidur di sofa, menggeliatkan badannya dan membuka matanya setengah sadar "Dokter tampanku kenapa ada disini? Ah... Mimpiku indah sekali. Jadi malas bangun."

Sang dokter justru tersenyum mendengar tutur kata Amel karena merasa lucu.

"Maaf ya, Dok. Teman saya lagi kumat randomnya." setelah itu Rini menoleh pada Amel "Sadar Mel, tuh bekas iler kamu masih belepotan. Sana, ke kamar mandi."

Amel yang baru menyadari bahwa itu bukan mimpi lantas bergegas ke kamar mandi.  sampai di kamar mandi ia mendapati dirinya di pantulan cermin dalam keadaan yang sangat berantakan.

"Ya tuhan... Bagaimana bisa aku bertemu dengan Dokter tampan dalam keadaan seperti ini. Ya tuhan, jangan buat dia ilfil kepadaku. Biasa berat perjuanganku kalau seperti ini." rintih Amel sambil memandangi dirinya di cermin.

1
Yoon niimaa
Luar biasa
partini
good
Reni Anjarwani
lanjut thor
partini
partner kerja ,,?
bukan partner ranjang ?
ok ok kalau ketemu face to face ga sengaja kamu berani to the point langsung ngmng ke dia jangan lagi lagi berbuat seperti itu
good job ra
Reni Anjarwani
lanjut thor
Rita Murwanti
kasian bgt si Rini Dean kesambet apaan sich thor
Rita Murwanti
Dien kenapa thor kesambet ya
partini
Rin jangan diem Bae atuh,,langsung tanya ma suami biar clear
jangan Kya rea di Pendem sendiri nangis sendiri Weh ,jangan myek2 jadi wanita be strong
Rita Murwanti
lanjut thor semangat ya
Reni Anjarwani
lanjut
Rita Murwanti
bab awal okey
Keisha Alindya
berat mana sama rindu yg siap di tanggung Dilan Mel? /Facepalm/
Mimi Rifani
lanjut
Keisha Alindya
bagus thor
lanjut /Good/
Keisha Alindya
mampir thor
kelihatannya bagus
Ly_Nand: terimakasih😊👍
Boleh kasih masuka juga kok!
Biar othornya bisa evaluasi untuk karya selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!