"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-22. Tiba di kerajaan dewa bumi
"Baiklah, sekarang saatnya kita melanjutkan perjalanan" ucap Lin Feng.
"Tunggu tuan, aku masih harus kembali ke danau, karena ada sesuatu yang harus aku ambil di sana" ujar Heilong.
"Pergilah, aku akan menunggumu!" sahut Lin Feng.
"Terima kasih, tuan" jawab Heilong masuk kedalam danau.
Beberapa menit kemudian, Heilong akhirnya keluar dari dalam danau dengan membawa tiga peti kayu, ketiga peti kayu tersebut nampak biasa-biasa saja dan tidak sedikitpun menunjukkan bahwa isinya adalah benda yang berharga, tapi Lin Feng dan yang lainnya tahu kalau peti kayu yang dibawa oleh Heilong bukanlah peti kayu biasa, karena mereka bisa merasakan aura yang sangat besar dari dalam peti kayu tersebut.
Setelah itu, Heilong langsung memberikan peti berukuran kecil kepada Lin Feng, sedangkan peti yang ukurannya agak panjang ia berikan kepada Luo Ning. Selanjutnya, Heilong langsung menjelaskan bahwa peti kayu yang ia berikan kepada Lin Feng, berisi lima mutiara naga yang sangat berguna untuk meningkatkan kultivasi, sedangkan peti kayu yang ada di Luo Ning berisi pedang yang terbuat dari taring naga, yang memiliki ketahanan dan kekuatan yang sangat luar biasa.
"Terima kasih, Heilong" ucap Luo Ning, ia benar-benar sangat menyukai pedang pemberian Heilong, karena selain ukurannya yang tidak terlalu besar, pedang tersebut juga sangat ringan, bahkan jauh lebih ringan daripada pedang yang ia gunakan selama ini.
"Sama-sama nona, anggap saja sebagai hadiah perkenalan dariku" jawab Heilong.
"Heilong, apa kau tidak membawakan hadiah untuk kami?" tanya Lang Diyu.
"Tentu saja, hadiah untuk kalian bertiga ada di sini" jawab Heilong, kemudian memberikan peti kayu ditangannya kepada Lang Diyu.
Peti kayu yang diberikan Heilong kepada Lang Diyu juga berisi mutiara naga, namun kualitas mutiara naga tersebut tidak sebanding dengan yang ia berikan kepada Lin Feng. Meski begitu, kegunaan serta manfaat dari mutiara naga tersebut masih tetap sama, yaitu sangat berguna untuk meningkatkan kekuatan serta kultivasi seseorang. Dan bisa dikatakan bahwa mutiara naga adalah sumberdaya terbaik untuk meningkatkan kultivasi.
"Heilong, darimana kau mendapatkan mutiara naga ini?" tanya Lin Feng.
"Ada apa tuan, apakah ada yang salah dengan mutiara naga itu?" tanya Heilong.
"Bukan apa-apa, aku hanya penasaran saja" jawab Lin Feng.
"Jika aku tidak salah ingat, mutiara naga ini diberikan oleh yang mulia raja naga di Alam Nirvana, sama halnya dengan pedang yang ada di nona, yang juga merupakan pemberian raja naga" jawab Heilong.
Sebuah ingatan tiba-tiba saja muncul di kepala Lin Feng ketika mendengar nama Alam Nirvana, ingatan tersebut membuat Lin Feng mengetahui apa itu Alam Nirvana dan apa saja yang ada di sana, lalu ingatan tersebut juga membuat Lin Feng mengetahui bahwa Alam Nirvana adalah tempat tinggal orang-orang yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, bahkan jauh lebih hebat dibandingkan orang-orang yang ada di daratan suci.
Selain itu, ingatan tersebut juga menunjukkan bahwa sebenarnya, Dewi Nuwa juga berasal dari alam Nirvana, bahkan ingatan tersebut menunjukkan dengan sangat jelas saat Dewi Nuwa sedang duduk di takhtanya, lalu di hadapannya ada beberapa orang yang sedang berlutut padanya, namun Lin Feng tidak bisa melihat siapa saja orang tersebut, karena kepala mereka tertunduk ke bawah.
"Sepertinya ada yang aneh, jika memang alam Nirvana adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang jauh lebih kuat dari daratan suci, lalu kenapa para dewa tidak tinggal di sana saja? Dan kenapa harus daratan suci yang menjadi tempat tinggal para dewa?" gumam Lin Feng dalam hatinya.
"Ada apa, Lin Feng?" tanya Luo Ning.
"Bukan apa-apa, aku hanya sedang memikirkan sesuatu" jawab Lin Feng.
"Sudahlah, sekarang mari kita lanjutkan perjalanan" lanjutnya, kemudian mereka semua melanjutkan perjalanan untuk pergi ke kerajaan dewa tanah atau dewa bumi.
Kerajaan dewa tanah atau dewa bumi.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya Lin Feng dan yang lainnya benar-benar sampai di kota kerajaan dewa bumi. Sebenarnya mereka sudah sampai sejak lama, namun karena harus mengantre untuk melakukan pemeriksaaan, jadi mereka terpaksa harus menunggu cukup lama sebelum akhirnya benar-benar bisa masuk ke kota kerajaan dewa bumi.
Sama halnya dengan kerajaan dewa petir dan kerajaan dewa lainnya, yang hanya memiliki satu kota, kerajaan dewa bumi juga terdiri dari satu kota saja, namun kota kerajaan dewa bumi jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kota kerajaan dewa lainnya, bahkan bisa dikatakan bahwa kerajaan dewa bumi adalah kerajaan dewa terbesar di daratan suci, tapi bukanlah yang terkuat.
Saat ini, Lin Feng dan yang lainnya sedang berjalan menyusuri jalanan kota untuk mencari penginapan, karena bagaimanapun juga, mereka akan tinggal di kota tersebut untuk waktu yang cukup lama. Selain itu, Lin Feng masih harus mencaritahu alasan kenapa banyak kultivator yang ingin datang ke bagian Utara daratan suci, karena tidak mungkin jika tidak ada alasan yang bisa membuat mereka sangat ingin datang ke tempat tersebut.
"Ada apa itu, kenapa sangat ramai?!" tanya Lang Diyu, sambil melihat ke arah keramaian.
"Karena kau yang bertanya, maka kau harus cari tahu sendiri" jawab Yin Ouyang.
"Memangnya kau siapa?! Berani sekali memberiku perintah!" ujar Lang Diyu.
"Yin Ouyang benar, sebaiknya kau cari tahu apa yang terjadi di sana, siapa tahu ada sesuatu yang menarik, atau mungkin ada informasi berguna untuk kita nantinya" ucap Lin Feng.
"Baik tuan!" jawab Lang Diyu, kemudian mendatangi keramaian yang tadi ia lihat.
Beberapa menit kemudian, Lang Diyu akhirnya kembali menemui Lin Feng dan yang lainnya, ia kemudian mengatakan jika malam ini akan ada pelelangan besar-besaran di kerajaan dewa bumi, lalu ia juga mengatakan bahwa akan ada barang yang sangat menarik yang akan di lelang nantinya.
"Baiklah, kalau begitu kita akan ikut lelang malam ini. Tapi sebelum itu, Yin Ouyang, kau harus mencari topeng untuk kita semua" ucap Lin Feng.
"Baik tuan" jawab Yin Ouyang, kemudian pergi menjalankan perintah Lin Feng.
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan, agar mereka bisa segera bersiap-siap untuk mengikuti acara pelelangan tersebut, karena dalam beberapa jam lagi, matahari di daratan suci akan segera terbenam. Selain itu, mereka juga sudah cukup lelah dan harus segera mengistirahatkan tubuhnya.
Selang beberapa menit kemudian, mereka akhirnya berhasil menemukan penginapan dan langsung memesan kamar di sana, tapi...
"Apa?! Kamarnya hanya tersisa tiga?!" ucap Lin Feng.
"Benar tuan, karena malam ini ada pelelangan jadi banyak pengunjung yang datang ke kota ini, selain itu, hanya di penginapan ini yang masih belum terisi penuh" jawab pelayan penginapan.
"Sudahlah, kalau begitu aku akan pesan ketiga kamar itu untuk empat belas hari" ucap Lin Feng, kemudian menyelesaikan pembayarannya dengan pelayan tersebut.