NovelToon NovelToon
Om Posesif Itu, SUAMIKU!

Om Posesif Itu, SUAMIKU!

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:312.2k
Nilai: 5
Nama Author: Icha Annisa Amanda

Hanya kisah sederhana yang menceritakan tentang kehidupan rumah tangga dua anak manusia yang memiliki perbedaan usia yang sangat jauh berbeda.

Walaupun dengan perbedaan usia yang sangat jauh itu, mereka tetap saja saling jatuh cinta. Dan sama-sama berusaha untuk menjaga kesucian cinta mereka.

Si pria dewasa yang bertingkah seperti bocah, dengan sikap posesif dan pencemburunya. Dan si Gadis Kemarin Sore yang bertingkah sok dewasa.

Mereka diibaratkan bagaikan dua sayap dari satu ekor burung. Patah satu sayap saja, maka seekor burung pun tidak bisa terbang dengan satu sayap lainnya. Begitulah mereka, saling menyayangi, saling merawat dan saling menjaga, agar tidak ada sayap yang patah, dan agar seekor burung bisa tetap terbang sesuai dengan keinginan hatinya.


Om Posesif Itu, SUAMIKU!


________

Ig: Ichaannisaamanda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Annisa Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENGORBANAN

Singapura, 26 Februari.

Pengorbanan yang kulakukan belumlah seberapa. Jika dibandingkan dengan apa yang telah Suamiku lakukan untukku selama satu tahun lebih ini.

Aku, aku baru saja mengorbankan waktu sekolahku untuk menjaganya. Jauh dari teman-temanku untuk dekat dengannya. Tapi Dia, terlalu banyak hal yang sudah dia korbankan dan berikan untuk istri Bodohnya ini.

"Nyaman banget tidurnya? Mimpiin apa aja selama ini? Sampai nggak mau bangun lagi?" sapaku saat memasuki ruang rawatnya. Ya, aku akui, dia memang mendapatkan perawatan yang lebih baik di sini.

"Em, Manda boleh ngajikan di sini? Manda nggak ganggu, kan?"

Aku menarik kursi untuk duduk di dekat ranjanngnya.

"Tegur Manda, ya. Kalo Manda salah nanti!"

Aku senyum sendiri. Seperti orang yang sudah kehilangan kewarasannya. Berharap dia akan menergurku saat aku salah membaca harokat atau salah huruf nanti. Sungguh, aku selalu berharap itu terjadi.

...----------------...

Aku mendekap tubuhku yang kian kurus ini. Bahkan hampir satu minggu, aku tidak pernah mengonsumsi nasi lagi. Bukan karena aku tidak mampu membeli, tapi selera makanku sudah tidak ada sama sekali.

Hari-hari selalu aku habiskan untuk di sisi Om Zidan. Pagi, siang bahkan malam. Aku benar-benar tetap di sisinya. Tidak pernah jauh darinya.

"Hai!"

Aku menggeser tubuhku menjauh, saat mendengar seseorang menyapaku. Entahlah, aku sudah tidak asing lagi jika ada orang yang menyapa lalu dia memakiku. Karena menganggapku sebagai pembawa sial bagi Om Zidan. Mereka yang mengatakan itu adalah sepupu atau kadang teman Stella.

"Manda, kan?" tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk tanpa berniat melihat ke arahnya.

"Salam kenal. Saya Vanessa!"

Spontan, aku langsung berdiri begitu mendengar namanya. Tapi Dia, dia malah menahan tanganku.

"Saya mau bicara, Manda."

"Kalo mau nyalahin saya. Saya--"

"Nggak, saya nggak bermaksud untuk itu. Justru saya ke sini untuk belajar padamu." Di masih menahan tanganku. Membuat aku akhirnya menatap ke arahnya.

"Ajarin saya baca, apa yang selalu kamu bacain untuk Zidan."

"Al-Qur'an maksudnya?" aku menatapnya tak percaya.

"Iya, itu. Saya merasa tenang setiap mendengarmu membacanya. Gimana, kamu mau kan ngajarin saya?"

Tanpa pikir panjang. Aku menyetujui permintaannya. Bukan karena apa, tadi karena hal itu sudah menjadi kewajibanku. Sebagai saudarinya di dalam Agama.

"Manda mau!"

Sejak hari itu, Tante Vanessa datang ke Mushola rumah sakit untuk menemuiku setelah sholat ashar. Kami berdua banyak menghabiskan waktu bersama. Saling bertukar cerita.

Tante Vanessa juga menceritakan awal dia mengenal Om Zidan. Dan ternyata apa yang Om Zidan ceritakan dulu memang benar. Dia dan Tante Vanessa memang dipaksa menikah oleh pihak keluarga mereka. Demi mendapat keuntungan bisnis yang lebih banyak lagi. Salah satu dari kerja sama dari kedua belah pihak adalah Rumah sakit ini. Oleh sebab itu, tidak ada yang berhak melarang dia keluar masuk di sini.

"Makasih ya, Manda. Karena mau ngajarin saya," ucap Tante Vanessa.

"Sama-sama, Tan--"

"Panggil Kakak aja!" Dia menyenggol bahuku pelan sambil tertawa.

"Eh, Iya, Kak." Aku ikut tersenyum malu. Saat dia dengan lebar membuka tangannya untuk memelukku.

"Yang kuat ya Manda!"

Banyak hikmah di balik semua kejadian ini. Kejadian ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Tentang persaudaraan. Tentang kasih sayang. Dan tentang keperdulian.

Sungguh, dulu aku selalu berpikir buruk tentang sosok wanita bermana Vanessa. Tapi Rabb-ku malah mempertemukanku dengannya di sini. Meluruskan semua anggapan buruk tentangnya. Bahkan Dia memperkuat ikatan persaudaraan kami. Sebagai sesama muslimah.

...----------------...

...Singapura, 11 April....

Tidak seperti pagi sebelumnya. Biasanya aku sudah di rumah sakit sejak jam 7 pagi. Tapi pagi ini, aku sedikit telat, karena meresa kurang enak badan sejak tadi malam. Namun aku tidak menjadikan itu alasan untuk tidak mengunjungi Om Zidan.

"Sekarang nggak ada lagi orang yang memastikan apakah pakaianku sudah pantas untuk keluar rumah." Gumamku saat teringat bagaimana perilakunya yang selalu mengecek cara berpakaianku. Apakah sudah memenuhi syarat atau tidak untuk keluar rumah.

Saat aku hendak mengunci pintu apartement. Seseorang tiba-tiba langsung mencengkeram lenganku.

"Sini!" Stella mendorongku masuk. Menarik tubuhku sampai terbentur ke tembok.

"Aku mau nagih janjimu ke Mama!"

"Tenang, aku masih inget. Dan kamu nggak perlu melakukan cara kasar ini padaku!" Aku menarik lenganku dari cengkeramannya.

"Oke, bagus kamu masih inget. Sekarang, beresin semua barangmu! Ini, tiket penerbangan spesial untukmu!" Dia melempar selembar tiket ke wajahku.

"Inget, jangan muncul lagi di hadapan Kak Zidan!"

Aku baru sadar sekarang. Jika Mama sudah menagih janjiku. Itu artinya Suamiku sudah sadar, kan?

"Jadi, Bang Zidan udah sadar?" tanyaku bahagia.

"Tuh tau. Ets... Tapi kan kamu udah janji. Jadi, nggak ada kesempatan atau permohonan lagi!"

Alhamdulilah, ya Allah. Bukannya sedih, aku malah tersenyum karena Rabb-ku sudah mengabulkan salah satu do'aku. Walaupun do'a untuk selalu bersama dengan suamiku belum terkabul juga.

"Dulu, aku pernah bilang. Kalau aku nggak bakal sanggup hidup tanpa kamu. Tapi sekarang, lihatlah, aku sendiri yang mengambil keputusan itu."

Aku mendekap Al-Qur'an yang Om Zidan berikan. Mendekapnya erat. Sambil membayangkan Om Zidan tersenyum padaku. Walau aku tau, dia tidak akan pernah tersenyum melihat kepergianku.

...----------------...

...Rumah Sakit Keluarga...

...----------------...

"Zidan..." Melinda tersenyum bahagia saat melihat anak sulungnya kembali membuka mata. "Gimana keadaanmu? Apa yang kamu rasakan?"

"Alhamdulilah. Aku baik, Ma." Jawabnya tersenyum. Dia menoleh ke kanan dan kiri. Mencari sosok yang begitu ia rindukan selama ini.

"Manda mana?"

Hening. Melinda diam. Tak mampu menjawab pertanyaan sederhana dari putranya itu.

"Ma? Dia ada di sini, kan?"

Hening lagi. Melinda benar-benar diam. Mengunci bibirnya. Diam seribu bahasa.

"Nyariin siapa Kak?" tanya gadis yang baru saja masuk tanpa mengusap salam itu.

"Manda mana?" bisik Melinda pada sang putri bungsu.

"Lah. Udah aku berisin, Ma. Ini baru aja dari apartemennya!" jawab Stella santai.

"Kamu!" Kini tatapan tajam itu Melinda tunjukkan pada Stella. Anak yang selalu ia banggakan. Yang kini malah membuat kecerobohan.

"Kenapa nggak bilang ke Mama dulu?!"

"Kan--"

"Stella, kali ini kamu udah keterlaluan!" ucap Zidan kecewa.

Pria itu memejamkan matanya. Tidak tau lagi harus dengan apa ia menghadapi Mama dan Adiknya, yang selama ini membenci sosok gadis sebaik Manda.

"Zidan. Denger penjelasan Mama dulu, ini bukan sepenuhnya salah Mama. Tapi Dia sendiri yang menjauh darimu!" ucap Melinda, mencoba untuk membela diri.

"Aku kenal dia, lebih dari aku kenal diriku sendiri, Ma. Dia nggak mungkin berani ngambil keputusan seperti itu, kalo bukan dalam keadaan terpaksa. Tanpa Mama jelasin lagi, Aku udah bisa menduga apa yang udah terjadi!"

"Zidan, maafin Mama!"

Sebenarnya sejak Melinda melihat bagaimana perlakukan dan sifat Manda saat Zidan terbaring lemah, hati Melinda sudah mulai luluh. Terutama ketika dia melihat, bahwa gadis itu ternyata tidak ada niatan untuk meninggalkan putranya. Malah dia yang selalu ada di samping Zidan. Membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an di setiap kesempatan.

Pernah saat itu, Melinda ingin menemui Manda. Bermaksud untuk memperbaiki semuanya. Namun saat itu, ia malah melihat kedekatan Manda dengan Vanessa. Dia mengira bahwa Manda akan sama seperti Vanessa. Mendekati putranya hanya demi harta atau kepentingan bisnis saja. Dan semua yang Manda lakukan selama ini ia kira hanya sebatas sandiwara.

Melinda mencoba belajar dari kejadian sebelumnya. Bahwa ia tidak ingin masalah bisnis dikaitkan lagi dengan perasaan anaknya. Tapi tetap saja. Melinda salah mengambil keputusan kali ini. Seharusnya dia lebih bisa membedakan. Mana yang benar-benar tulus. Dan mana yang sekedar modus.

...----------------...

1
᪤ ˖ ْ LT junimo, Kimberly.
MasyaAllah.. lucu amat, Om-Om perjaka satu ini, meminta hadiah yaitu Manda menutupi auratnya. Suami idaman!
Heryta Herman
waaah..tmn baik om zidan si om bian rupanya.../Good/
Heryta Herman
subhanallah...
Qaisaa Nazarudin
Tahajjud?? Bukannya tadi katanya Manda lagi lampu merah ya??🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
54kg?? Aku 55kg,Suami ku bilang aku kurus ..
Atiah arini
suka semoga ada kelanjutannya aamii
ChaManda: Terimakasih banyak untuk dukungannya, Kak💐💐
total 1 replies
💞Nia Kurnaen💞
ntar tak cek,apakah undanganku sudah sampai belum...🤭🤭🤭
💞Nia Kurnaen💞
😭😭😭
💞Nia Kurnaen💞
smoga om zidan baik baik sj.
💞Nia Kurnaen💞
haiiiissss...baper abiiiiisss😅😅😅
💞Nia Kurnaen💞
Dan netizen yg baik hati pun terbaper baper di buat pasangan ini...🤭🤭🤭
💞Nia Kurnaen💞
Mungkin Gilang emng msh ada rasa sama Manda
💞Nia Kurnaen💞
bobo sendiri...pas bangun jadi berdua...hihiiiiii...serem dong...ikutan POLOS untuk sesaat...😜
💞Nia Kurnaen💞
Full romantic...❤❤❤
💞Nia Kurnaen💞
wuidiiiiihhhh...ternyata Manda laris maniiiiisss...bnyak bngt mantannya...jangan2 pd dm smua tuh trs d bc ma om suami makanya sikapnya jd aneh...buat gilang jaga jarak ya...🤭
💞Nia Kurnaen💞
uluh...uluh...jadi ikutan baper...thor,masih punya stok gak yang kyak om Zidan,kalau ada pesan satu ya,dibungkus kasih tanda pake karet merah...😍😍😍😂😂😂
ChaManda: udah habis setookkk kakk😅😅😅
total 1 replies
💞Nia Kurnaen💞
Apa kabar bu Diah,jika tahu Manda adalah istrinya om Zidan...btw jadi penasaran setampan siapa sih om Zidan...🤔🤭🤭🤭
💞Nia Kurnaen💞
Sepertinya seru...jd mulai baca.
Salam kenal untuk authornya.
ChaManda: semoga suka ya kakk, terimakasih banyak udah mampir 🙏
total 1 replies
mh_iya89
wah ternyata ketinggalan 3 judul aku,cerita tentang om om🤭 sambil nunggu updatean piramid mampir disini dulu deh,yg 2 nyusul bacanya,,,Sama kok neng icha,sodaraku juga namanya ANNISA panggilan nya ICHA🤭
ChaManda: wah terimakasih kak udah berkenanan mampir, sehat-sehat selalu ya orang baekkkk, hehe peluk sayang buat kakaknyaaa😚💓
total 1 replies
Merry Mey
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!