kisah menceritakan kriminal dan persaingan cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode XXVII : Rencana Liburan.
"Kamu harus ikut, Ayu!.
"Kata Steffani.
"Aku pingin sekali ikut bersamamu, Fanni.
"Tapi aku takut, kalau orang tuaku tidak memberi ijin, Fanni.
"Jawab Ayu.
"Biar aku yang bicara dan memohon ijin kepada orang tuamu, Ayu.
"Aku merasa yakin, pasti mereka akan memperbolehkan kita berlebur disana.
"Lagi pula, kita bukan hanya berdua, Fanni!, masih ada beberapa teman yang lain akan ikut.
"Mereka sudah setuju ikut liburan bersamaku.
"Bahkan si Ridho pacarmu juga ikut nantinya.
" Kata Steffani.
"Memang siapa saja yang pergi selain kamu, aku dan Ridho?.
"Tanya Ayu.
"Ferdi dan Lisa, mereka berdua akan ikut kesana, jadi kita berlima yang akan berlibur disana.
"Jawab Steffani.
"Berapa lama rencananya kita disana, Fanni?.
"Tanya Ayu kembali,
"Paling lama satu minggu, Ayu.
"Kita berangkat hari senin dan kembali hari minggu, bagaimana?, kamu setuju kan?.
"Tanya Stefffani.
"Hanya ke Bali ya, Fanni?, ada rencana ke tempat yang lain?.
"Tanya Ayu lagi.
"Bukan hanya ke Bali, Ayu?.
"Sebelum ke Bali, kita berangkat ke Pulau Komodo terlebih dahulu, kita akan liburan di sana, selama tiga hari, nanti disana kita bisa lihat Komodo.
"Kamu pasti belum pernah ke sana kan, Ayu?.
"Kata Steffani.
"Aku takut, Fanni.
"Lihat kadal saja, aku takut, apalagii lihat komodo, gak ada tempat yang lain lagi, Fanni.
"Tanya Ayu.
"Kamu itu adik seorang pria pemberani, Ayu!.
"Hanya karena komodo, kamu takut!.
"Dimana adrenalinmu, lagi pula, Ayu, nanti disana ada yang membawa kita, jadi kamu tidak perlu takut di gigit sama Komodo.
"Kalau aku lebih takut kalau nanti kamu di gigit sama si Ridho, daripada di gigit komodo.
"Canda Steffani.
"Kita hanya pergi berlima aja, Fanni?.
"Kenapa kamu tidak ajak yang lain, semakin ramai kan makin seru."Tanya Ayu.
"Kita berlima sudah seru, Ayu."nanti kalau satu kampus ikut, jadi repotkan??.
"Jawab Steffani.
"Maksudku, bukan satu kampus, Fanni?.
"Kamu terlalu banyak bercanda, gak pernah serius, kalau ngomong denganku.
"Tapi, kamu punya kesamaan dengan bang Johan.
"Bang Johan juga, kalau bicara denganku, lebih banyak bercandanya daripada seriusnya.
"Kata Ayu, mengingat sifat kakaknya yang memiliki kesamaan dengan sahabatnya Steffani.
"Oh iya, Ayu.
"Kalau kakakmu bisa ikut, pasti lebih seru kan?."Kata Steffani.
"Bang Johan??.
"Kalaupun dia bisa ikut, dia tidak mungkin mau, Fanni?, aku kenal dengan sifat kakakku itu.
"Jawab Ayu.
"Tadi, kamu yang bilang kan??."Kalau aku memiliki persamaan dengan kakakmu?.
"Kata Steffani.
"Beda kasus, Fanni!.
"Kasus kamu berbeda, tidak sama dengan bang Johan!.
"Jawab Ayu.
"Kamu ini, Ayu.
"Ngomong seperti detektif aja, bilang beda kasus.
"Memang kasus apa yang beda?."Tanya Steffani.
"Kasus hati, Fanni?.
"Masalahnya adalah bagaimana bang Johan mengerti masalah hatimu, Fanni?.
"Kasus yang terjadi padamu ini aneh, Fanni.
"Kamu bertemu sama bang Johan baru satu kali dan sudah lima tahun yang lalu kan?.
"Tapi kamu sudah suka padanya sejak lima tahun yang lalu.
"Kisahmu ini seperti cerita sinetron aja ya, Fanni.
"Pertemuanmu dengan bang Johan baru satu kali, dan kau sudah jatuh hati padanya?.
"Aku takut bang Johan sudah lupa dengan wajahmu, Fanni.
"Kata Ayu.
"Kamu payah, Ayu!."kamu tidak ngerti aku.
"Kata Steffani lagi.
"Okelah, Fanni?, Calon kakak iparku?."Tapi bagaimana ya, Fanni.
"Ada yang ingin ku katakan padamu, Fanni!, tadi pagi aku sempat berbicara sebentar dengan bang Johan.
"Walaupun hanya sebentar, tapi aku sempat menyebutkan namamu dengannya
."Kata Ayu.
"Apa yang kamu katakan, Ayu?."Tanya Steffani penasaran.
"Aku katakan padanya begini, Fanni!.
"Bang Johan!, kamu masih kenalkan dengan Steffani, sahabatku??.
"Kata Ayu mengulang pertanyaan kepada Johan tadi pagi.
"Dia jawab apa, Ayu!."Tanya Steffani dengan perasaan tak sabar.
"Itulah yang gak enaknya, Fanni.
"Dia jawab begini.
"Ayu??.
"Gak mungkinkan?,aku kenal dengan semua temanmu??, apalagi nama yang kamu sebut tadi."
"Nama itu terlalu pasaran untuk di ingat.
"Begitu jawabnya, Fanni.
"Setelah bicara seperti itu denganku, dia pergi tanpa basa basi lagi.
"Ayu menceritakan kepada Steffani tentang pembicaraan singkatnya dengan kakaknya tadi pagi.
"Jadi bagaimana ya, Ayu?.
"Aku pingin ketemu dengannya?, kamu punya ide lagi kan?.
"Tanya Steffani.
"Besok kan Ulang tahunmu, Steffani.
"Kalau ibuku pergi ke acaramu, kemungkinan bang Johan bisa ikut.
"Sebab kalau ibu yang ngajak, dia tidak bisa nolak.
"Kata Ayu.
"Kalau begitu alasanmu, Ayu."Dia pasti datangkan??, sebab ibumu sudah janji pasti datang, benarkan?.
"Jawab Steffani.
"Kamu benar, Fanni!.
"Bang Johan pasti datang kalau ibu yang ajak.
"Tapi, Fanni, kalau bang Johan datang?, kamu mau ngomong apa sama dia?.
"Tanya Ayu.
"Aku akan ajak dia berdansa, Ayu.
"Kata Steffani.
"So sweetttt??."Romantis banget, pastinya.
"Kata Ayu membayangkan suasana sahabatnya yang akan berdansa dengan kakaknya Johan.
"Dan aku akan rayu kakakmu, Ayu.
"Aku akan ajak dia pergi liburan bersama kita.
"Kata Steffani.
"Kalau yang itu, aku rasa gak akan mungkin, Fanni.
"Kecuali kalau nanti kamu diculik, mungkin bang Johan datang membebaskanmu.
"kata Ayu sambil bercanda.
"Tadi kamu ngomong apa, Ayu??.
"Kalau aku di culik."Ide yang bagus itu, Ayu."Jawab Steffani.
"Aku tadi cuma bercanda, Fanni?."Kenapa kamu serius gitu."Kata Ayu.
"Candaanmu itu, bagiku ide yang bagus, Ayu!.
"Kalau aku di culik, pasti abangmu bisa datangkan?.
"Jawab Steffani.
"Maksudmu bagaimana, Fanni?, aku masih belum faham.
"Tanya Ayu.
"Kamu, kenapa tulalit gitu, Ayu?.
"Maksudku begini, Ayu.
"Sesampainya di Pulau Komodo, aku akan suruh orang menculikku.
"Tugasmu, Ayu, kamu telpon mamiku, bilang sama mamiku, bahwa aku di culik, dan bilang sama mamiku supaya dia minta inspektur Johan yang menjadi penyelamatku dari si penculik.
"Bagaimana menurutmu, ide yang baik kan?.
"Kata Steffani mengatakan rencananya kepada sahabatnya Ayu.
"Tapi kamu yakin berhasil, Fanni?.
"Bagaimana nanti kalau yang datang menyelamatkanmu nantinya adalah detektif yang lain, bukan bang Johan.
"Kata Ayu yang merasa ragu dengan rencana sahabatnya itu.
"Kamu tidak perlu khawatir, Ayu?.
"Kamu pasti kenal mamiku kan?, kalau dia yang meminta inspektur Johan yang menyelamatkanku, pihak kepolisian tidak akan pernah menolak, dan menjadi tugasmu nantinya meyakinkan mamiku, Ayu.
"Kata Steffani.
"Kalau kamu yakin, rencanamu akan sukses, Fanni.
"Aku sih, oke oke saja.
"Jawab Ayu.
"Oke, deal ya, Ayu."Rencana ini, cukup hanya kita berdua yang tau, oke??.
"Kata Steffani.
"Aku setuju dan siap, Fanni.
"Tapi tugas kita sekarang, bagaimana meyakinkan ayah dan ibuku, supaya mereka ijinkan aku ikut denganmu pergi berlibur ke Bali dan Pulau Komodo.
"Kata Ayu.
"Beres, Ayu?."Sebentar lagi Ridho, Ferdi, dan juga Lisa akan datang, aku sudah telpon mereka bertiga.
"Setelah mereka datang, kita berlima akan bersama sama ke rumahmu, Ayu, dan nanti biar aku yang ngomong dengan ibumu, tentang rencana kita berangkat liburan ke Pulau Komodo dan Bali.
"Percayalah, Ayu, ibu dan ayahmu pasti setuju.
"Jawab Steffani meyakinkan Ayu.
Tak lama kemudian, ketiga orang teman Steffani dan Ayu sampai dan bergabung dengan mereka berdua, setelah itu, mereka bersama sama pergi ke rumah Ayu.