Takdir membawaku dalam keadaan yang sungguh tak kuduga akan terjadi.
Widuri Lidyaningrum terpaksa menerima tawaran dari mantan kekasihnya bernama Bisma Arya Mahendra untuk menjadi simpanannya. Semua dilakukan Widuri demi menolong kakak kandungnya bernama Alamsyah agar tak dipenjara.
"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.
Benci dan cinta bercampur dalam pekatnya permainan takdir keduanya.
"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.
"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.
Bagaimana kehidupan Widuri menjadi wanita simpanan dari mantan kekasihnya yang sudah beristri?
Widuri dan Bisma juga melakukan sebuah pernikahan rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
Senyum Bisma yang sebelumnya terpancar bersinar seketika redup karena tak menemukan Vivian di kamar mereka. Bahkan ia sudah mencari ke kamar mandi juga tak ada batang hidung sang istri di dalam sana.
"Ke mana Vivian?" gumamnya.
Buket bunga yang ia pegang, diletakkan Bisma di atas ranjang. Ia pun segera keluar dari kamarnya menuju ke dapur.
"Madam, di mana istriku?"
"Ah, Tuan Bisma mengagetkan. Maaf, sebelumnya tadi saya sedang mencuci baju di belakang jadi gak dengar Tuan masuk."
"Tidak apa-apa, Madam. Di mana Vivian? Kenapa istriku tak ada di kamarnya?"
"Saya kurang tau, Tuan. Tadi pagi ketika saya datang, apartemen sudah sepi seperti ini. Jadi, saya merapikan seperti biasanya."
"Madam kemarin sewaktu pulang sore hari, apa bertemu istriku?"
"Tidak, Tuan. Saya hanya bertemu Nyonya Vivian pagi hari saja. Setelah Tuan berangkat, Tuan Wilson datang menjemput nyonya. Suster Berta juga turut pergi dengan mereka. Katanya menemani Nyonya Vivian kontrol ke rumah sakit," jawab Madam Lafonte.
"Ya sudah, makasih. Madam bisa melanjutkan pekerjaan kembali. Aku ingin istirahat sebentar di kamar,"
"Apa perlu saya buatkan teh atau kopi untuk Tuan?"
"Tak perlu,"
"Baik, Tuan. Selamat beristirahat,"
"Hem,"
Bisma segera berjalan cepat untuk masuk ke dalam kamarnya. Lalu, ia mer0goh saku celananya untuk mengambil ponsel. Dengan cepat ia mendial nomor ponsel Vivian. Namun berulang kali mencoba, tetap hasilnya nihil. Nomor sang istri sedang tidak aktif.
Bisma tak menyerah begitu saja. Saat ini ia sedang mencemaskan kondisi Vivian. Biasanya sang istri akan selalu pamit padanya jika pergi ke mana pun.
Bisma mencoba untuk menghubungi ponsel Suster Berta. Tapi, ternyata tidak aktif juga.
"Kenapa ponsel semua orang dihubungi tidak aktif?" batin Bisma semakin cemas sekaligus dongkol tak karuan.
☘️☘️
Lalu, Bisma menghubungi Dhika. Siapa tau, Vivian meninggalkan pesan sesuatu pada Dhika. Terlebih kemarin ponsel Bisma sedang tidak aktif semalaman suntuk.
Tak perlu waktu lama, Dhika pun mengangkat panggilan dari bosnya itu.
"Ha_lo, Bos." Sahut Dhika di seberang sana dengan nada suara serak khas orang bangun tidur.
"Jam segini masih m0lor!" seru Bisma yang sangat tau setelah mendengar suara Dhika barusan, ia menembak jika asistennya itu baru bangun tidur.
"Ini Hari Minggu, Bos. Apalagi sedang long weekend alias libur panjang. Kalender di kamarku dalam beberapa hari ke depan merah semua, Bos. Jadi saya mau mbangk0ng beberapa hari ke depan juga tak ada yang melarang," sahut Dhika seraya menguap di seberang sana.
"Dasar pemalas!" gerutu Bisma.
"Ada apa Bos, pagi-pagi telepon saya? Bukan mau ngasih kerjaan gak penting kan di hari libur begini?" Dhika mulai was-was.
"Tepat sekali dugaanmu," goda Bisma.
"Dasar bos resek! Tau gitu tadi teleponnya gak perlu ku angkat. Biar jarinya keriting plus darting karena telepon aku terus. Haha..." batin Dhika.
"Ada apa lagi, Bos? Semua urusan kantor udah beres,"
"Bukan urusan kantor. Apa Vivian menghubungimu?"
"Maksud, Bos?"
Bisma pun menjelaskan jika ketika dirinya pulang, Vivian dan Suster Berta tak ada di apartemen. Bisma sudah menghubungi ponsel keduanya, namun tidak aktif. Madam Lafonte pun tak tau ke mana Vivian pergi.
"Saya kurang tau, Bos. Nyonya Vivian tak meninggalkan pesan apapun. Tapi yang pasti Nyonya Vivian tidak pergi ke luar negeri," jawab Dhika memastikan.
Dikarenakan Dhika punya chanel di bandara maupun perbatasan antara negara di sana sehingga ia bisa memastikan Vivian sedang tidak bepergian ke luar negeri.
"Bos coba hubungi Paman Wilson saja. Bukankah Nyonya kemarin pergi dengannya ke rumah sakit,"
"Ah, iya. Benar juga saranmu. Kenapa tadi aku gak kepikiran telepon Paman Wil?"
"Makasih, Dhik."
Bip...
Seketika telepon itu pun terputus secara sepihak oleh Bisma.
"Dasar Bos resek tapi ganteng dan baik hati serta gak sombong! Ganggu saja!" omel Dhika. "Tidur lagi ah," imbuhnya seraya memejamkan kedua matanya kembali untuk melanjutkan mimpi yang terjeda.
Sedangkan Bisma di apartemennya semakin cemas karena ponsel Paman Wil juga tidak aktif.
Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silahkan tinggalkan pesan setelah nada berikut ini. Bip...
Begitulah bunyi mesin penjawab yang terus didengar oleh Bisma.
"Haissh !! Ke mana perginya semua orang ini?!" Bisma semakin menggerutu sebal.
Sedangkan sosok yang dicemaskan oleh Bisma, tengah tertidur pulas di bawah selimut. Tepatnya di sebuah vila di kawasan yang sunyi sepi pinggiran Milan.
Pasangan yang bukan suami istri tersebut dalam kondisi polos tanpa sehelai benang pun di atas ranjang. Semalam keduanya bermandi pe_luh, men_desah bersama menikmati percintaan yang cukup lama tak dilakukan.
Walaupun yang banyak bergerak si pria karena sang wanita sedang lumpuh, namun tetap si wanita yang berada di bawah kungkungannya itu mencapai puncak kenikmatan hingga keluar berkali-kali.
Keduanya terlelap menjelang fajar setelah melakukan percintaan hingga beberapa ronde. Bermain hingga ke puncak, lalu beristirahat sejenak. Kemudian lanjut bercinta kembali. Begitu yang mereka lakukan semalaman suntuk dan terus berulang.
Tanpa dosa, mereka sengaja melupakan pasangan masing-masing di rumah yang begitu setia. Selingkuh.
"Eugh..."
"Kenapa, Darl?"
"Jangan nakal,"
"Apanya yang nakal?"
"Tangannya,"
"Ya sudah, aku pakai yang lain buat nakalin kamu."
"Uh, semalam kan sudah."
"Masih kurang, Darl. Aku belum puas masukin kamu. Aku belum puas buat kamu menjerit-jerit tak berdaya di bawah sana. Aku masih kangen bercinta denganmu, Darl.
"Aku juga kangen," ucapnya tak kalah mesra dengan membalas pagu_tan dari lelaki selingkuhannya itu semakin dalam.
Keduanya saling berbagi saliva dan keringat. Seakan terus berdahaga untuk bercinta.
"Apa tubuh ini juga kamu bagi buat bercinta dengan Bisma?"
Bersambung...
🍁🍁🍁
*Rating bintang lima yess💋💋
sampai kebawa mimpi gitu.... penasaran banget sebesar apa kesalahan mu pada si Bis Bis ini di masa lalu??????
awasss bikin ulah...