NovelToon NovelToon
HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Om Bima! Apa yang Om lakukan padaku!"

Sambil mengernyitkan dahi dan langkah pelan mendekati Sang Gadis yang kini menjaga jarak waspada dan tatapan setajam silet menusuk netra tajam Bima.

"Seharusnya, Saya yang bertanya sama Kamu? Apa yang semalam Kamu lakukan dengan Alex?"

Bima, Pria yang masih menggunakan handuk sebatas lutut kini menunduk mendekati Laras, Perempuan yang seharusnya menjadi Calon Menantunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengertilah

Langkah Bima dan Laras berjalan cepat menyusuri lorong Rumah Sakit tempat dimana Alex dirawat.

Bima diberi kabar oleh pihak Rumah Sakit bahwa kondisi Alex yang baru saja kembali siuman setelah diberi obat penenang mendadak histeris saat dijenguk oleh seseorang.

"Lex,"

Bima dan Laras masuk bersamaan tepat saat melihat Bella sudah tersungkur dilantai sedangkan Alex berada tak jauh dari lantai juga sudah tergeletak dan selang infus lepas membuat darah di tangannya bercucuran.

Tanpa aba-aba Laras menuju nursery room memanggil perawat mengatakan bahwa pasien atas nama Alex butuh tindakan.

Sementara Bima segera membantu Alex yang masih kesulitan berjalan, kaki Alex masih dipasang gips dan tentu saja membuat Alex susah bergerak bebas.

Bima tak bertanya mengapa Alex maupun Bella kini berada di lantai.

"Kamu, berdarah?" Belum selesai otaknya mencerna kondisi Alex, kini dihadapannya Bima dikejutkan oleh Bella yang berdarah disekitar pahanya dan mengalir hingga betis.

"Maaf, Pak Alex, Kami akan pasang kembali infus Anda, tapi tolong jangan gegabah, Anda masih harus banyak istirahat."

"Sus, tolong Dia, dia berdarah." Perawat seketika melihat kearah Bella dan benar saja Bella perlahan menutup matanya dan tak sadarkan diri.

Laras mendekati Bima, terlihat Bima yang kacau dan kalut semua rasa menjadi satu.

Sementara Alex sejak tadi hanya memilih bungkam dan kini terlihat enggak menatap pada Laras dan Bima.

"Mas, Kamu baik-baik saja kan?"

Alex menoleh menatap Laras dan Bima bergantian, "Ck!" Muak, satu kata yang mewakili perasaan Alex.

"Ras, Kita lihat le ruangan Bella, apa yang terjadi dengan Dia."

"Kenapa Papa perduli?" Langkah Laras dan Bima terhenti saat Alex akhirnya buka suara.

Sambil berbalik, melepaskan sejenak jemari Laras, Bima kembali melangkah menuju brangkar dimana Alex kini terbaring.

"Karena Kamu anak Papa! Dan bayi tang ada di rahim Bella adalah anak Kamu! Cucu Papa!" Suara tenang Bima memberi tekanan penuh pada setiap bait kata yang terucap. Seolah menegaskan bahwa apapun dan bagaimanapun Alex Bima masih menganggap Alex adalah Putranya.

"Itu bukan anakku Pa!" Mungkin penyangkalan bisa menutupi rasa bersalah Alex saat mata Alex bersitatap dengan Laras, Mantan Kekasih yang kini Menjadi Ibu Tirinya.

"Ayo Ras," Bima memilih melanjutkan langkah keluar ruang rawat Alex dan berjalan menuju ruangan rawat Bella.

Laras melihat ruangan rawat Bella tampak tertutup, Bella sedang diperiksa Dokter dan Perawat disamping banyak melakukan tindakan media atas perintah Dokter.

Bima entah apa yang kini ada dalam pikirannya. Segala kemungkinan tergambar dalam otak yang saat ini tengah bercabang.

Laras tahu, Uluran tangan Laras disambut erat jemari Bima yang butuh pegangan dan tempat berbagi pilunya kini.

"Kita tunggu Dokter keluar baru Kita tanya kondisi Bella Mas."

Bima menatap balik netra teduh Laras. Seharusnya perempuan dihadapannya merasa senang karna karma Alex dan Bella dibayar kontan oleh yang Maha Kuasa. Tapi bukan itu yang Bima lihat dari sorot mata Laras, yang ada rasa kasihan dan iba.

"Kamu baik-baik saja?" Tentu pertanyaan Bima membuat Laras mengernyitkan dahi. Seperti ada yang salah, seharusnya bukannya Laras yang menanyakan kepada Bima? Begitulah otak Laras mencerna.

"Mas, Kita semua akan baik-baik saja." Laras menumpuk jemarinya diatas jemari Bima yang betah dan butuh pegangan.

Kini dengan langkah pelan, Bima dan Laras masuk ke ruang rawat Bella. Terlihat Bella berbaring menatap langit-langit putih dengan tatapan kosong namun air mata terus mengalir disudut mata yang melewati kedua pipi.

"Bagaimana kondisimu?" Bima membuka suara, matanya mencari tahu apakah ada hal buruk yang terjadi pada Bella dan janinnya.

Dengan sorot mata nyalang, Bella bergantian menatap Laras dan Bima.

"Kalian mengharapkan apa? Keguguran?" Bella berdecak kesal, pikirannya negatif padahal belum tentu Laras dan Bima berharap keburukan pada dirinya dan janin dalam kandungannya.

"Aku bukan Kamu Bel! Aku manusia! Entah apa Kamu ini! Kami hanya bertanya baik-baik, apa salahnya?" Laras tersulut emosi. Bagi Laras Bella benar-benar menguji kesabarannya.

"Bayi ini masih ada. Sehat. Hanya terjadi pendarahan ringan dan sudah teratasi. Sudah?" Bella menjelaskan dan kini menunggu respon dari kedua orang tua Alex.

"Syukurlah. Kamu harus ikuti anjuran Dokter. Saya akan pantau Kamu dan juga Alex. Cukup sekali Saya teledor dan kehilangan pengawasan kepada Alex selebihnya Kalian harus bertanggung jawab atas apa yang sudah Kalian perbuat. Tapi, tolong, mengertilah kondisi Alex dia baru saja selesai operasi dan butuh waktu lama untuk proses pemulihan. Apa Kamu siap jika harus merawat Alex? Apa Kamu tidak memikirkan semuanya sebelum berbuat lebih jauh? Jangan lemparkan kesalahan Kalian kepada orang lain, karena jika memang salah maka terima kesalahanmu dan perbaikilah, bukan mengkambinghitamkan orang lain untuk membenarkan kesalahanmu."

Saat Bima dan Laras akan meninggalkan Bella, Kini dengan tegas Bella manggil keduanya.

"Alex tidak mau menikahiku,"

"Bukankah Kamu lihat sendiri bagaimana kondisi Alex? Dia tak akan bisa kabur, Kalian dalam satu Rumah Sakit yang sama. Jadi pulihkan dulu kesehatanmu dan jika memang Kamu mau Alex bertanggung jawab, maka yakinkan dia dan bukan menyalahkan orang lain."

Bima mengkode Laras, genggamannya membawa Laras meninggalkan ruang rawat Bella.

"Mas," Bima menggandeng jemari Laras, entah kearah mana, Laras paham Bima sedang kacau hingga tak jelas arah langkah kaki membawa keduanya.

"Mau disini, atau pulang dulu?"

"Kamu tidak apa-apa? Maaf, karena Alex Kamu banyak mengalami hal-hal buruk." Bima menenggelamkan wajahnya, menunduk bagai perwakilan orang tua meminta maaf atas kesalahan anaknya.

"Mas, sudah. Mas gak boleh lemah begini. Mas Bima harus kuat. Alex butuh Mas untuk menyelesaikan semuanya. Mas harus ada dan tegar."

"Tapi Mereka sudah menyakiti Kamu Ras. Mereka begini bisa saja teguran dari Tuhan atas apa yang Mereka lakukan pada Kamu. Apa Kamu tidak membenci Mereka?"

"Benci. Awalanya. Namun Aku melihat sisi baiknya, dan sekarang Aku disini untuk mendukung Mas, memastikan Mas tetap sehat agar bisa melalui semuanya. Dan Aku yakin Mas Bima akan bisa memberikan keputusan yang bijaksana."

"Makasi Ras, Tuhan Maha Tahu apa yang Aku butuhkan sekarang."

"Apa?"

"Kamu."

"Jangan gombal Mas, ini udah epik loh dari tadi!"

"Serius!"

"Sudah ah! Yuk, Kamu belum jadi makan kan tadi dirumah? Makan dulu, ngurus anak butuh tenaga!"

"Iya apalagi anaknya sudah bisa bikin anak!"

"Astaga! Bapak-Bapak loss doll banget ya mulutnya!"

"Loh bener kan? Saya aja belum!"

Laras memilih jalan duluan meninggalkan Bima yang kembali Absurd dengan candaan khas Bapak-Bapak.

"Ayo Om cepet!"

"Kok Om lagi!"

"Biarin, habis ngeselin!"

"Sayang, panggil Mas lagi ya?"

"Gak mau!"

"Mau dong!"

"Bodo Amat!

"Iya kan?"

"Ih Mas, malu!"

"Gapapa, cuma ada Kamu kok!"

1
Radya Arynda
gas pol,,,belah semangkanya💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat ras cepet2 belah semangka lah
mustika mus
lanjut terus thorrr seru banget
TIARA: Siappp Kak
total 1 replies
Chauli Maulidiah
hahahhahahahaaa... sangaarrrr... lanjut ras🔥🔥🔥🔥🔥😂
CieDina Kardinah Mbem'z
ditunggu kelanjutannya
merry
knp Bima gk mau jjur alex bukn ank kandung tp ank kkk sepupunya biar alex cri Bpk kndungy
Dewi Anggraeni
hahahah kakasih halal ya mommy muda
merry
om duda msk istri di blg betina yg unik dr peradaban sejarah 🤣🤣🤣🤣🤣
evi siagian
semangat up nya thor
TIARA: Siap Bunda. Makasi sudah Mampir Baca Karyaku.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up nya cantik💪💪💪💪💪
TIARA: Siap Kakak Cantik😍🥰
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up,,,udah halal,boleh belah duren
Radya Arynda: manut aku.....
TIARA: Malem Apa Siang Kak Belah Durennya nih? 🫣🤭
total 2 replies
mustika mus
lanjuttttttttt
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Uswatun Hasanah
lanjut
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
jalan ceritanya bagus mengalir alami ga melulu romantis tpi ada komedinya.
tokoh utamanya karakternya tegas.
kebaikan bima dibalas dngn kehadiran laras yg msh fresh dan suci.
cinta bs dtng dngn sendirinya asalkan ketulusan sllu menyertainya.
Eti Alifa
ooo kirain hasil selingkuhan istrinya ternyata ponakan ya brti.
Radya Arynda
semangaaaat cantik💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
ma2 lana asyik jd mama, jd mertua pun ga kalah asik😍
Chauli Maulidiah
bagus
Chauli Maulidiah
bgs banget dialog nya. kayak percakapan sehari2 di dunia nyata.

lanjuut lagi thoorr..
Chauli Maulidiah
nah.. lho.. SADAR..!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!