NovelToon NovelToon
Tritagonis

Tritagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Poligami / CEO / Cintamanis / Dark Romance / Cintapertama
Popularitas:701
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Setelah kesalahan yang dilakukan akibat jebakan orang lain, Humaira harus menanggung tahun-tahun penuh penderitaan. Hingga delapan tahun pun terlewati, dan ia kembali dipertemukan sosok pria yang dicintainya.

Pria itu, Farel Erganick. Menikahi sahabatnya sendiri karena berpikir itu adalah kesalahan diperbuat olehnya saat mabuk, namun bertemu wanita yang dicintainya membuat Farel tau kebenaran dibalik kesalahan satu malam delapan tahun lalu.

Indira, sang pelaku perkara mencoba berbagai cara untuk mendapat kembali miliknya. Dan rela melakukan apapun, termasuk berada di antara Farel dan Humaira.

Sebenarnya siapa penjahatnya?

Aku, Kamu, atau Dia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Ajarin

  Desiran keluar dari mulut Farel setiap kali kapas dibumbuhi alkohol mengenai memar.

  "Tahan ya," ucap Humaira meniup luka di pipi Farel, lalu beralih ke pipi satunya lagi.

  Saat ini mereka duduk di atas sofa dengan kotak p3k ada di atas meja.

  Perhatian Farel jadi tertarik kepada bibir Humaira, bagaimana bibir itu menjadi bulat dan kecil saat meniup. Farel menelan ludah.

  Humaira tentunya jarang hampir tidak pernah sedekat ini dengan laki-laki, namun kecemasan lebih tinggi dibandingkan teringat akan posisinya yang sedang ditatap buas oleh sosok di depannya. Humaira santai saja menyeka luka di bibir Farel menggunakan kapas.

  "Humaira." Satu tangan Farel terangkat dan menapak di pipi Humaira. Pupil itu menatap intens wajah istrinya.

  "Kamu kayak udah kenal lama pria tadi?" singgung Humaira tak terpengaruh usapan lembut di wajah, lebih terfokus untuk mengobati Farel.

  "Dia papa Indira, namanya Alex Rudiart," jawab Farel.

  "Begitu ya."

  Pantas saja delapan tahun lalu dia mengancamku, batin Humaira.

  "Kamu pernah bertemu om Alex? Melihat kamu yang ikut turun dalam waktu berdekatan aku ke gerbang, kayaknya kamu tahu om Alex itu berbahaya," ungkap Farel penuh selidik. Kepanikan Humaira untuk orang yang baru kali ditemui perlu dipertanyakan.

  "Pernah sekali. Hari pernikahanmu dengan Indira, papanya Indira mendatangiku dan mengancam nyawa Abi-Ummi jika aku menganggu pernikahan kalian. Dan hari ini papanya Indira mendatangi kita karena tahu kita sudah menikah dan menghancurkan putrinya, dia pasti mau membalaskan dendamnya."

  Tiba-tiba Humaira panik, tangannya menjatuhkan kapas dan menerjang ponsel di atas meja. Hendak melakukan panggilan pada orang tuanya, tapi ponselnya direbut Farel.

  "Aku harus memastikan keadaan orang tuaku, Farel," tukas Humaira agak nyaring.

  Farel langsung mendekap Humaira. "Tenang ya. Kalau kamu menelpon mereka dengan kekhawatiran begini, yang ada mereka ikut cemas juga. Biar aku yang menghubungi abimu, aku akan melakukannya dengan caraku."

  Napas Humaira yang memburu mulai normal disebabkan usapan di punggungnya.

  Dirasa sudah tenang, Farel melepas pelukannya. Farel bangkit dari sofa dan mengambil handphonenya di meja nakas samping ranjang, melakukan panggilan pada mertuanya.

  "السلام علیکم، Abi."

  "وعلیکم سلام. Kenapa kamu menelponku di malam pertamamu? Apa Humaira mengusirku?" tanya Abi Muharram yang sangat kenal watak putrinya yang pemalu.

  Humaira yang mendengar suara ayahnya ikut berdiri dan mendekati Farel. Dalam hatinya seketika mengucap syukur atas keadaan orang tuanya yang baik-baik saja.

  Farel melirik Humaira. Menurunkan ponsel dan menekan speaker. "Begini.... Aku kayaknya lupa-lupa ingat urutannya. Bolehkah Abi menjelaskannya sekali lagi?"

  Spontan Humaira mengerutkan alis.

  "Aduh, kamu ini. Memang penjelasan nggak akan berguna kalau nggak ada praktekannya. Coba kamu berikan hpnya ke, Humaira," balas Abi Muharram yang saat ini sedang duduk di kasur.

  Ummi Sakinah muncul dari pintu masuk kamar yang bertanya lewat gerakan mulut 'siapa?'

  Abi Muharram menjauhkan ponselnya sebentar. "Menantu kita."

  "Baik, Abi." Farel menyerahkan ponsel ke Humaira.

  Meski kebingungan, Humaira tetap menerimanya. "السلام علیکم، Abi. Ini, Humaira."

  "وعلیکم سلام. Begini, putriku.... Farel baru sebulan belajar agama. Selama sebulan Abi ajarin bab bersuci, shalat, dan bab nikah, tapi karena baru pertama kali suamimu itu sering lupa. Jadi kamu sebagai istri yang untuk sekarang lebih paham darinya, harus mengajarkan suami kamu cara berjimak yang benar."

  "Ap-apa? Abi ngomong apa?" Ekspresi terkejut bercampur syok dirasakan Humaira. "Hu-Humaira ajarain Farel cara berji-jimak?"

  Pekikan Humaira diujung, melirik tajam pada suaminya yang menahan tawa. Pria itu melingkari lengan pada pinggangnya.

  "Iya, do'anya juga jangan lupa. Penjelasan sambilan praktek pasti membuatnya ingat, apalagi dipraktekkan berkali-kali."

  "Ta-tapi...." Tubuh Humaira merinding merasa tubuh ditarik merapat pada Farel, reflek saja punggungnya mundur.

  "Nggak ada tapi-tapi. Sudah jadi kewajiban kita yang berilmu untuk mengajari orang yang ingin tau, apalagi kamu praktekannya sama orang yang halal bagimu."

  "Iya, Abi. Tapi Humaira 'kan perempuan!" Suara Humaira sampai melengking antara malu dan kesal secara bersamaan. "Maaf, Abi."

  "Apa masalahnya dengan perempuan, Sayyidah Nafisah juga perempuan. Pokoknya kamu ajarin ya, kasihan suami kamu pengen tau tapi kamu nggak mau ajarin." Tanpa kom dan lam abinya memutuskan panggilan.

  "Abi! Abi! Akhh!" Di detik berikutnya tubuh Humaira diputar dan di dorong menubruk kasur. Humaira panik bukan main.

  "Tu-tunggu, Farel. Kamu 'kan terluka." Humaira ketakutan selayaknya ditindih singa, ingin bangun namun tubuh Farel menghadangnya.

  Farel meraih ponsel di tangan Humaira dan melayangkannya ke sofa. "Makanya kamu yang pimpin. Selain nggak tau caranya, aku juga lagi nggak berdaya."

  Bohong! Pas ngelakuin dulu kamu kayak pemain pro, tapi kalau aku ungkit dia pasti beralasan nggak ingat.

  "Makanya jangan malam ini ya, kamu lagi terluka. Bagaimana kalau malam ini kita ngaji aja? Kita buka kitab Iannah 3 dan aku ajarin kamu?" saran Humaira dilanda kepanikan luar biasa. Ingin mendorong diri lebih ke atas agar terbebas dari Farel, tapi kedua kakinya melekung ke bawah ranjang.

  "Kitab apa itu? Kayaknya di rumah ini nggak ada kitab itu, aku masih matan taqrib. Lagian Abi bilang kamu ajarin aku sambil praktek, kamu mau membantah beliau?" Farel berkata sembari bermimik cemberut.

  Daam, inikah senjata rahasia. Humaira langsung lemas jika serangannya begitu, sampai lesu tak berdaya.

  Diam-diam Farel menyeringai.

  "Ba-baiklah. Tapi kamu harus perhatikan dan dengarkan baik-baik, nggak boleh tanya juga," ucap Humaira menunduk. Rasa malunya mencapai ubun-ubun, dan sikapnya malah dianggap manis oleh Farel.

  "Bagaimana kalau ada yang tidak aku pahami?" tanya alias goda Farel secara halus. Berpura-pura tidak tau, padahal perutnya suka kegelian sadari tadi dan aliran listrik terasa menyengat di seluruh tubuhnya akibat tingkah istrinya ini.

  "Ya, pokoknya nggak boleh tanya. Kamu cukup perhatian saja."

  "Baiklah," tutur Farel menarik napas seakan kecewa.

  Namun Humaira memilih tidak peduli. Dengan tangan gemetaran Humaira menarik jilbabnya, mengekspos rambut panjang tersanggul pada suaminya.

  Farel tertegun, melihat pertama kalinya secara sadar akan sosok Humaira yang tanpa hijab. Rambut lurus, alis sedang, mata kecoklatan, dan bibir tipis mungil yang pink kulit. Farel terpaku sampai baru tersadar saat kedua tangan Humaira memegang kedua sisi wajahnya, dan menuntunnya untuk lebih dekat.

...🌾🌾🌾🌾...

1
kalea rizuky
hmmmm gass mp
kalea rizuky
anakmu yg jalang kok nyalahin orang oh tua bangka
kalea rizuky: tau ih sebel bgt liat modelan aki2 tolol
total 2 replies
kalea rizuky
Farel ma Indira selama jd istri sering tidur bareng gk thor
@Girl_Rain67: Nggak pernah 😄
total 1 replies
kalea rizuky
Farel uda tau bukan anak nya np g cerai oon amat
kalea rizuky
uda tau kn berarti Rifka bukan anak mu jd jangan sok baik
kalea rizuky
Indira jahat amat lu
@Girl_Rain67: Cinta, Mbak🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!