Gagalnya Pernikahan Berkah Untukku

Yoga dan sintia kemudian berjalan keluar rumah,siap berangkat ke kantor.

Mereka berjalan menuju mobil yang terparkir di depan rumah,yoga membuka pintu mobil untuk Sintia dan mempersilahkan dia untuk masuk terlebih dahulu.

Sintia tersenyum dan mengucapkan terimakasih sebelum masuk ke dalam mobil.

Setelah Sintia masuk Yoga menutup pintu mobil dan berjalan ke sisi pengemudi .

dia masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mesin, siap untuk berangkat ke kantor.

"siap-siap, kita berangkat," kata yoga sambil tersenyum kepada Sintia .Sintia membalas senyum yoga dan mereka berdua siap untuk memulai perjalanan ke kantor.

"Sayang", nanti saat sampai di kantor, kita makan di restoran yang ada di depan kantor yang baru buka itu ya sayang! Katanya menu disana enak-enak loh .

apalagi dessert disana katanya bentuk nya lucu-lucu dan unik . Aku sudah tidak sabar ingin mencobanya.

Yoga tersenyum dan mengangguk,

"baiklah, sayang.kita akan coba restoran baru itu .aku penasaran dengan menu yang kamu bilang enak-enak itu". Sintia tersenyum kembali dan merasa senang .

"Senangnya bisa makan bersama kamu ,sayang" kata Sintia dengan suara manja .yoga membalas dengan senyum hangat," aku juga senang bisa bersama kamu terus katanya sambil tersenyum hangat kepada Sintia.

Sepanjang perjalanan mereka mengobrol ringan tentang berbagai hal, hingga rencana tentang liburan akhir pekan .

tanpa terasa mobil sedah mulan memasuki area kantor .

"Kamu akan masuk ke ruangan dulu atau kita langsung pergi ke restoran ?" tanya yoga kepada Sintia .

"kita langsung saja", aku sudah lapar sekali , kalo kita masuk ruangan dulu akan memakan waktu lebih banyak .sebaiknya kita langsung pergi ke restoran saja agar lebih menghemat waktu agar kita tidak terlambat masuk kantor.

Yoga tersenyum dan mengangguk setuju,

"baiklah, kita langsung pergi ke restoran saja .aku juga sudah lapar dan ingin segera mencicipi menu disana . "Sintia tersenyum kembali dan mengucapkan terimakasih.

Mereka berdua kemudian menuju restoran yang terletak di di depan kantor.saat mereka berdua berjalan tanpa sengaja Sintia melihat Amarta yang sedang duduk di meja sudut restoran .

Seketika ide licik muncul di kepalanya , "sayang sepertinya itu Amarta! Sintia meberitahu yoga sambil menunjukan posisi Amarta duduk , yoga pun menoleh dan menemukan Amarta yang sedang sarapan dan duduk sendirian di dekat jendela .

Sayang bagaimana kalo kita gabung bersama Amarta agar lebih rame daripada Amarta duduk sendirian .

yoga terkejut dengan ide Sintia untuk duduk bergabung dengan Amarta .

Tapi yoga tidak bisa menolak ajakan Sintia untuk bergabung satu meja dengan Amarta .

mereka berdua pun berjalan mendekati tempat duduk Amarta .

Yoga merasa tidak nyaman dan mencoba untuk berpikir cepat , tentang bagaiman caranya menghadapi situasi ini , disisi lain yoga senang bisa duduk satu meja dengan Amarta karna yoga memang ingin mendekati Amarta kembali tapi di sisi lain ia takut Sintia akan curiga .

Saat mereka mendekati meja Amarta , yoga mencoba untuk memasang senyum santai dan berharap semuanya akan berjalan lancar.lain halnya yang ada di pikiran Sintia ,

ia ingin menunjukan kalo ia lebih hebat dari Amarta ia berencana membalas dendam pada Amarta dengan cara memanas-manasi nya dengan yoga .

Tanpa ia tau sebenarnya Amarta sudah tidak lagi mencintai yoga , yang dia lakukan kemarin hanya ide jahil Amarta untuk membuat Sintia kesal saja .

Sintia tersenyum manis saat mendekati meja Amarta, dengan niat untuk memanas-manasi Amarta dan menunjukan bahwa dia lebih hebat dari Amarta.

Ia juga berencana untuk memberitahu hubungan mereka kepada Amarta agar Amarta tidak lagi mengganggu yoga , karna ia merasa yoga adalah miliknya seutuhnya.

Namun , Amarta sebenarnya sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap yoga semenjak ia mengetahui perselingkuhan mereka berdua. Yang ada hanyalah rasa jijik , di pertemuan kemarin ia hanya ingin membuat Sintia cemburu saja.

"Hai, Amarta. Apa kabar?" kata Sintia dengan nada yang manis, tapi dengan sedikit nada yang provokatif. Amarta membalas dengan senyum dan mengangguk, sementara yoga merasa tidak nyaman dan mencoba untuk melepaskan tangan Sintia.

Amarta melihat Sintia dan yoga mendekat ke arah mejanya ,Amarta merasa terganggu dan tidak nyaman dengan kedatangan yoga dan sintia , karna ia merasa terganggu dan tidak bisa menikmati sarapan nya dengan tenang.

Amarta memasang senyum palsu dan mengucapkan salam, tapi di dalam hatinya, ia merasa sangat kesal, karena mereka berdua menggangu sarapan paginya yang seharusnya tenang dan damai, tapi mereka malah mengganggunya.

"hai, apa kabar?" kata Amarta dengan nada yang santai tapi dengan sedikit rasa tidak nyaman karna mereka sudah sudah menggangunya sepagi ini jadi membuat mood nya seketika buruk.

Sintia membalas dengan senyum manis dan memeluk yoga, sementara yoga hanya mengangguk dan tidak banyak berbicara.

"Amarta kita boleh gabung disini ya?" please , semua meja disini sudah penuh , ucap Sintia dengan memohon .Amarta tersenyum dan mengangguk, "oh, ya, silahkan.

Meja lain memang sedang penuh, jadi kalian bisa bergabung disini." dia berusaha untuk terlihat ramah, meskipun di dalam hatinya ia sangat terganggu dengan kedatangan mereka berdua.

Sintia dan yoga segera duduk , mereka berdua duduk di depan Amarta .suasana menjadi sedikit tidak nyaman. Sintia langsung memulai percakapan dengan Amarta , sementara yoga hanya duduk diam tanpa banyak bicara. Sambil bergelayut manja di tangan yoga .

Yoga mencoba untuk melepaskan pegangan tangan Sintia dari dari lengan nya dengan hati-hati tapi Sintia tidak mau melepaskan nya .Sintia malah semakin mempererat pegangan nya, seolah-olah ingin menunjukan bahwa ia adalah wanita yang paling di cintai yoga dan ia merasa menang dari Amarta karna telah memiliki yoga seutuhnya.

lalu mereka membuka buku menu dan mulai memilih hidangan yang mereka ingin pesan.sintia memesan nasi goreng telur mata sapi dan jus jeruk, cumi asam manis serta iga bakar madu kesukaan nya tidak lupa iam memesan dessert berupa brownies berbentuk lucu. Sementara yoga hanya memesan roti bakar dan kopi hitam saja.

Amarta, yang sudah selesai makan, ia segera beranjak dari duduknya tapi di cegah oleh Sintia . "Amarta, kamu mau kemana?" tanya Sintia . Aku sudah selesai makan jadi aku akan kembali lebih dulu , karna sebentar lagi jam masuk kantor .

Apa tidak sebaiknya kamu menemani kami makan terlebih dulu , nanti kita masuk kantor bersama, "bukankah sudah lama kita tidak makan bersama seperti ini. Lalu amarta berpikir sejenak , baiklah , lalu ia kembali duduk di kursinya.

Amarta memesan secangkir kopi hangat dan menatap mereka berdua dengan tersenyum samar. Kamu sepertinya ingin bermain-main denganku , baiklah akan aku layani . Tapi jangan salahkan aku jika pada akhirnya kalian yang menangis , gumam Amarta dalam hatinya .