Oh My Dosen...
Jadi suamiku dong!!?
Abila Jasmine adalah seorang mahasiswa yang cantik dan ceria, Abila bukanya kuliah dengan benar tetapi malah mengejar dosen ganteng di kampusnya...Sosoknya yang cantik, ceria serta supel yang menjadi incaran banyak cowok tapi malah mengejar cinta Fachri Abraham sang dosen ganteng dan cool.
Fachri Abraham adalah seorang dosen ganteng serta cool yang selalu menjadi incaran mahasiswa
yukkk ikuti kisah Oh My Dosen..
Apakah Abila mampu menaklukkan sang dosen dingin...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Daisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 +
Pagi yang cerah hari ini, adalah hari pernikahan Fachri dan Abila. Meskipun mereka berdua memilih acara tertutup hanya untuk keluarga,tapi tidak mengurangi kemeriahan.
Seorang gadis cantik yang sebentar lagi akan sah menjadi istri seorang pria tampan.
Abila menuruni tangga rumahnya dengan digandeng sang mama dan sahabatnya Karin.Menggunakan kebaya berwarna putih, berkerah Sabrina dengan rambut yang disanggul sederhana membiat kecantikan Abila lebih memancar.
Di meja ijab kabul, sudah menunggu sang mempelai pria, papa Indra serta penghulu beserta para saksi.
Fachri terpana melihat kecantikan sang calon istri.Melihat Abila yang cantik berjalan ke arahnya Fachri langsung merasakan gugup luarbiasa. keringat tipis mulai membasahi pelipisnya.
"Tenang Fachri, jangan gugup! Om Haryo nemenin kamu disini." Fachri mulai merasakan sedikit ketenangan setelah sang om memberikan menemani dirinya.
"Berhubung mempelai wanita susah disini, apa bisa kita mulai sekarang pak Fachri?" penghulu bertanya pada Fachri.
"Iyaa pak, bisa kita mulai sekarang."
"Baiklah mari kita mulai."
Bismillahirrahmanirrahim....
"Saya nikahkan Engkau Fachri Abraham bim almarhum Wigung Abraham dengan Abila Jasmine Wiyata bin Indra Wiyata dengan mas kawin logam mulia seberat 100 gram dibayar tunai!"
"Saya terima nikah dan kawinnya Abila Jasmine Wiyata dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
Sah!!!
Alhamdulillah....
Suasana haru menyelimuti pernikahan Fachri dan Abila. Mama Iren dan Mama Indah menangis bahagia melihat anak-anak mereka akhirnya sak menjadi suami istri.
Para mama saling memeluk menyalurkan kebahagiaan mereka.Setelah seluruh prosesi ijab kabul selesai, mereka mengabadikan setiap moment pernikahan dengan befoto.
Sebagiam para tamu dan keluarga ada yang menikmati hidangan dan ada yang berfoto dengan pengantin.
"Oh besti selamat ya! Karin menghampiri Abila dan langsung memeluknya."Nggak nyangka sekarang kamu udah jadi istri."
"Makasih ya Rin, eh!! tapi bentar deh kok curiga nih ya aku!" Kalian berdua pacaran ya? kok couple gitu bajunya."
Karin hanya tersenyum malu saat Abila mengetahui jika dirinya mempunyai pacar.
"Doain gue juga cepet-cepet nyusul elo Bil! Arjun berbisik dengan Abila.
Ehem...Fachri berdehem karena cemburu melihat Arjun membisikki Abila.
" Ya Allah pak Fachri saya nggak bakal berani macam-macam pak!"Tapi selamat ya pak Fachri, sudah sah nih pak sudah halal, goda Arjun."
"Terimakasih Arjun, berani sekali lagi kamu goda saya, nggak saya kasih nilai untuk mata pelajaran saya!"
"Ampun pak!" Kita turun dulu ya pak! Mau nyicipin makanan nih, sekali lagi selamat pak."
Setelah acara pagi selesai, semua orang beristirahat untuk sebentar sebelum melanjutkan acara resepsi malam nanti.Fachri menggandeng Abila menaiki tangga menuju kamar.Mereka akan beristirahat sebentar dan ganti baju.
"Pak saya mandi dulu ya? gerah banget ini." Abila pamit untuk mandi terlebih dahulu.
Ceklek...Abila memasuki kamar mandi, menikmati dinginnya air. Setelah 30 menit berlalu Abila selesai mandi.
"Aduh lupa nggak bawa bathrobe, gimana nih!"Kalau pake handuk aja kan malu."Abila membuka sedikit pintu kamar mandi,mengeluarkan kepala melihat keadaan kamar.Setelah dirasa tidak ada sang suami Abila keluar dari kamar mandi.
Abila berjal
Ceklek...Abila keluar dari kamar mandi berjalan menuju sebuah ruangan yang memang khusus menyimpan pakaian dan aksesoris saja.
Fachri yang saat itu melihat sang istri hanya menggunakan handuk kecil merasakan panas ditubuhnya.
Greppp....didekapnya tubuh sang istri dari belakang.
"Sayang..." Suara Fachri mulai serak.
Jantung Abila berdegup kencang.Malu dan gugup Abila bingung harus apa."
"Pa..Pak Fachri, aku mau pake baju dulu.
"Sebentar aja sayang," Fachri mengecupi tengkuk Abila,dibaliknya tubuh sang istri menghadap dirinya.Fachri melumat lembut bibir Abila."Boleh ya yang? pengen banget."
"Ini kan bentar lagi ada acara lagi pak! nanti kalau ada yang dateng juga gimana?"
"Sebentar aja yang boleh ya!" Pliss yang!"
Abila hanya bisa mengangguk pasrah.Sebenarnya Abila malu dan gugup, tapi mengingat dirinya sekarang seorang istri, dia mencoba memberanikan diri.
Fachri melepaskan handuk yang menutupi tubuh mungil Abila, tubuh mereka kini begitu dekat, Abila sangat gugup dengan apa yang dilakukan Fachri.
Abila merasakan detak jantungnya semakin cepat, matanya terpejam saat Fachri mengelus punggungnya dengan tangannya yang besar.
Kecupan-kecupan kecil Fachri berikan di seluruh wajah sang istri, dari mata, hidung terakhir bibir, awalnya kecupan-kecupan kecil kini menjadi lumatan yang menggebu.
Mmhhh....mmhhh....... Fachri memperdalam ciumannya, seakan ingin melahap bibir mungil istrinya.
Kringg...kringg...
"Sial...,"Fachri mengumpat karena bunyi handphonenya.
" Pak diangkat dulu, siapa tau penting."
"Biarin aja yang, Fachri menuntun sang istri duduk dipangkuannya. kembali Fachri menciumi bibir hingga leher sang istri.
Kringg...kringg...
Baru Fachri ingin melahap sesuatu hapenya kembali berbunyi." Sial...siapa sih yang! ganggu aja!"
Fachri merogoh saku celana bahannya, mengambil hapenya yang masih berbunyi.Dilihatnya layar hapenya tertulis "Papa mertua." Fachri segera mengangkat panggilan dari papa mertuanya.
"Halo pa! kenapa pa?
"Fachri, kamu itu dimana? dari tadi pintu kamar di ketuk kok ngga dibuka, ngga ada jawaban."
"Ah ini pa..Fachri tadi baru mandi, Abila tadi mungkin ketiduran pa. Ada apa pa?
"Cepetan turun, kita makan dulu, kasian istri kamu dari pagi belum sarapan."
"Iyaa pa, sebentar lagi Fachri turun pa, ini baru mau ganti baju dulu."
"Ya udah cepetan, ini udah pada nunggu dimeja makan semua."
"Yang kamu ganti baju ya!Aku mandi sebentar, kita udah ditunggu dimeja makan yang."
Fachri segera berdiri dari duduknya, mengambil handuk dan segera berjalan menuju kamar mandi.
Setelah 15 menit menunggu, akhirnya pengantin baru itu terlihat menuruni tangga.Sampai dimeja makan, Fachri menggeser kursi untuk diduduki Abila.Tanpa disadarinya perlakuan manis kepada istrinya itu membuat sang mertua semakin tambah yakin jika Fachri adalah yang terbaik untuk putrinya.
"Nah ini yang dari tadi kita tunggu, mentang-mentang pengantin baru, sampe pintu digedor-gedor aja nggak denger." ledek papa Indra.
Mama Iren segera menabok lengan sang suami."Papa itu lho kayak nggak pernah jadi pengantin baru aja!"
"Maklumin aja ya jeng Iren, Fachri sudah nahan 35 tahun itu jeng, makanya nggak sabaran." Kino gantian mama Indah yang meledek.
Semua yang mendengar pun tertawa, melihat pengantin baru yang menjadi bahan ledekan orang tua mereka sendiri.
"Ini yang, kami suka udang asam manis kan?"Fachri mengambilkan makanan untuk Abila.
" Ayo nak Fachri juga makan, jangan cuma ngambilin Abila terus."Ini buat kamu, cobain juga ini udang asam manis favoritnya istri kamu."
"Iya maa, terimakasih!"
Sore itu semua makan bersama dengan riuh suasana yang hangat dan bahagia.Setelah itu mereka bersiap-siap untuk acara resepsi malam harinya.
Keknya seru,Semoga babnya gak panjang sampai Ratusan bab.. Alurnya juga jangan berat-berat amat ya thor,Karena hidup ku di dunia nyata udah berat heeee...