NovelToon NovelToon
Hidup Kembali Di Tubuh Anak Kecil

Hidup Kembali Di Tubuh Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti / Menjadi bayi
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Di khianati dan terbunuh oleh orang yang dia cintai, Nada hidup kembali di tubuh seorang gadis kecil yang lemah. Dia terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa?

"Kakak, tolong balaskan dendam ku." Pinta gadis kecil yang namanya hampir sama dengan Nada.

"Hah!! Gimana caranya gue balas dendam? tubuh gue aja lemah kayak gini."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11

Hana menarik tangan Kara, Kara tersenyum tipis dalam hati dia bersorak penuh kebahagiaan.

"Awal yang baik."

"Mommy, aku boleh main gak sama teman baruku?" tanya Hana, dia tak masuk hanya berteriak dari luar pintu.

Tak ada jawaban, pengasuh yang berada di belakang pun menghampiri Hana.

"Non, ayo mungkin Mommy lagi sibuk. Kita mainnya di tempat bermain ya!" kata sang pengasuh.

"Ya sudah, ayo eh ... Aku belum tau nama kamu, aku Hana. Nama kamu, siapa?" tanya Hana, dia mengulurkan tangannya.

Kara menatap sekilas lalu tersenyum pada Hana.

"Namaku Kara." Kara menerima uluran tangan Hana. "Tangan aku kasar, kamu lembut seperti putri. Kamu gak apa-apa main sama, aku?" Kara menatap Hana dengan wajah polos.

"Gak papa, aku suka kamu. Kara, aku bosan main sama Mbak." Cetus Hana, membuat pengasuh tersebut tersenyum.

"Udah ayo." Ajak pengasuh yang bernama Diana, dia membawa kedua gadis tersebut ke taman yang Rowman siapkan untuk sang anak.

"Bahkan anakmu, kamu diberikan fasilitas yang lengkap. Rowman, semua yang kamu pakai adalah uangku!" Batin Nada, dia menatap tempat bermain yang sangat lengkap.

"Kara ayo, kenapa melamun?" ajak Hana.

"Apa boleh, Hana? Nanti Mommy kamu marah." Lirih Kara, dia memainkan perannya.

"Mommy gak akan marah, kalau marah aku aduin ke Daddy." Bisik Hana tertawa.

Kara pun tersenyum lalu mengangguk, tubuh Kara begitu antusias bermain bersama Hana. Dulu saat Nada belum masuk ke tubuh Kara, setiap harinya Kara melakukan pekerjaan rumah. Untuk bermain dia hanya bermain sendiri.

Sementara Evelin sedang menyuapi Alfa, yang kini sudah terbebas dari infus dan siang ini bisa pulang.

"Kamu udah tegur, Kara. Yang?" tanya Alfa.

"Sudah, tapi dia gak sengaja dorong kamu." Balas Evelin.

"Dia bilang gak, sengaja?" pekik Alfa.

"Kamu harus tahu, Evelin. Kara sengaja dorong aku karena gak mau aku suruh bersihin rumah." Ceplos Alfa, membuat Evelin menatap Alfa dengan tak percaya.

"Kamu nyuruh anak aku, membersihkan rumah? Gila kamu ya, Mas. Kenapa harus, Kara? Dia masih kecil. Kenapa gak kamu aja, hah!! Minimal kalo gak mau, kamu kerja biar bisa bayar pembantu." Marah Evelin, dia mengepalkan tangannya. Lalu memberikan mangkuk pada Alfa dan pergi dari ruangan Alfa.

"Evelin sayang, bukan seperti itu. Evelin," teriak Alfa, dia belum menjelaskan karena Evelin sudah lebih dulu menjawab ucapannya.

"Sial!! Kenapa bisa keceplosan segala sih. Aku harus segera buat Evelin patuh."

Evelin berjalan dengan dada penuh emosi, dia bekerja untuk masa depan sang anak. Tapi, di rumah anaknya diperlakukan layaknya pembantu. 

"Maafkan Mama, Kara. Mama bodoh karena gak tau kamu di manfaatkan oleh lelaki itu," lirih Evelin, dia pun terisak kepalanya tertunduk. Namun, sedetik kemudian Evelin teringat jika Kara harus di visum.

"Apa masih, bisa? Jayden tidak memberitahu alasan yang jelas kenapa Kara masuk rumah sakit. Aku harus cari tahu, tapi dari mana?" 

Evelin terus berpikir sampai tak sengaja dia menabrak seseorang.

"Maaf saya tidak sengaja." Evelin mengangkat kepalanya dan menatap wajah mantan suaminya.

"Mas Bagas." Lirih Evelin.

"Eve, kamu gak apa-apa? Siapa yang sakit?" tanya Bagas.

"Bukan siapa-siapa, maaf Mas aku gak sengaja tadi." Balas Evelin, dia pun berlalu dari hadapan Bagas.

"Evelin tunggu."

"Ada apa?" Evelin tidak membalikan tubuhnya, tetap membelakangi Bagas.

"Aku ingin bertemu, Kara." 

Evelin tersenyum sinis, sekian lama mereka berpisah kenapa baru sekarang mantannya ingat anak mereka.

"Kenapa baru sekarang, Mas? Kenapa menanyakan Kara? Kamu sudah bahagia dengan anak perempuanmu, yang lain."

"Evelin aku..."

"Jangan ganggu kami lagi," potong Evelin dengan cepat, dia memutuskan untuk pulang saja karena dia masih cuti bekerja. Beruntung temannya Satria baik, Bagas memandang punggung Evelin yang sudah tak terlihat lagi.

Sebelum itu Evelin sudah berpesan pada perawat untuk mengurus segala kepulangan Alfa, karena dia beralasan harus bekerja.

Bagas menghela nafas dengan pelan, dia harus menemui sang anak langsung kerumah Evelin.

Kembali ke Kara dan Hana, mereka berdua bermain dengan tenang sesekali Kara mengajarkan Hana mengepang rambut boneka barbie.

"Kamu hebat, Kara. Lain kali ajarkan aku yang lain ya!" Pinta Hana.

"Iyaa." Balas Kara singkat, mereka bermain masak-masakan. 

Diana memperhatikan mereka, dia juga sudah melapor pada Rowman.

"Anak-anak, ayo makan buah dulu sebelum makan siang." Kata Diana.

"Ayo Kara." Namun, Kara hanya diam.

"Kenapa Kara, kamu gak suka?" tanya Diana.

"Bukan Mbak, aku suka semangka dan buah-buahan yang lain hanya saja. Apa boleh?" tanya Kara ragu.

"Boleh kok, kamu teman aku Kara." Sela Hana, dijawab anggukan oleh Diana.

Kara pun tersenyum dan makan buah-buahan dengan lahap, dia tahu bahwa semua buah-buahan ini adalah kesukaannya.

"Rowman, ternyata kamu gak bisa move-on dari aku." Kekeh Nada dalam hati.

"Hana, sebelum makan siang aku harus pulang. Nanti Mama nyariin aku," ujar Kara teringat, jika tak boleh lama di rumah Rowman.

"Tapi ..."

"Hana, aku janji besok datang lagi kita main." Dengan cepat Kara membalas dan menggenggam tangan Hana dengan erat.

"Baiklah, tapi janji ya!" Hana menyodorkan jari kelingkingnya dan dibalas oleh Kara, mereka pun tersenyum dan saling memeluk. Kata pun pulang setelah makan buah.

"Hana, Nada. Bahkan nama anakmu saja hanya berbeda huruf saja, Rowman."

Kara tersenyum sinis, dia baru kepikiran bahwa nama Hana dan Nada tidak ada bedanya hanya beda huruf saja. 

Salsa pun baru turun saat Kara pulang, dia langsung melihat Hana sedang menonton.

"Mana teman kamu?" tanya Salsa.

"Udah pulang, Mom. Lagian Mommy susah banget di panggil," balas Hana.

"Mommy sibuk." Jawab Salsa, dia pun ikut duduk dan meminta dibuatkan jus alpukat. Hana tak membalas perkataan Salsa, dia fokus pada acara di depannya.

****

Kara menatap Evelin yang melamun, bahkan saat Kara masuk pun Evelin masih tak menyadarinya.

"Kenapa tuh, Evelin?" gumam Nada, dia mendekat dan duduk disamping Evelin.

"Ma, Mama kenapa?" tanya Kara.

"Kara, kapan kamu pulang?" bukannya menjawab, Evelin malah balik bertanya.

"Barusan, Mama melamun ya? Ada masalah, cerita sama aku."

Evelin tersenyum dan mengusap rambut sang anak.

"Tidak ada, Mama baik-baik saja. Ayo masuk kita masak buat makan siang. Ohh ya, kamu dari mana?" tanya Evelin.

"Dari rumah Hana, Ma. Teman aku," balas Kara.

"Ohh, ayo." Ajak Evelin.

Kara hanya memperhatikan Evelin memasak, tiba-tiba saja dia kepikiran bagaimana caranya mengungkap pembunuhan yang dilakukan oleh Rowman dan Salsa.

"Astaga, kenapa gue gak kepikiran kesana sih." Gumam Nada, dia mengusap wajahnya dengan kasar. 

Sekarang bebannya bertambah, yaitu memikirkan cara mengungkap kejahatan Rowman. Dulu tidak ada bukti yang ditinggalkan oleh Rowman, selain pistol tapi itu sudah sangat lama. Mungkin Rowman membuang pistol tersebut.

"Astaga." Desah Kara.

Bersambung

Maaf typo

Komen, like n share guyss

1
AriNovani
Yang baru baca tolong jangan di skip ya!! soalnya ngaruh ke pendapatan kalo di skip, ya aku gk bayaran 😢
Diah Susanti
kirain udah SMP karena di bab sebelumnya disebut gadis kecil diduga kena pelecehan, ternyata masih balita. miris banget nasibnya, sampai meninggal dianiaya pacar ibunya
Epi Widayanti
lanjut 💪💪💪
Mochi 🐣
Lanjut /Determined//Determined//Determined/
Anonymous
semangat nulis/Determined/
AriNovani: /Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Epi Widayanti
semangat Kara kamu pasti bisa /Determined//Determined/
Epi Widayanti
lanjut /Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart/
AriNovani
luar biasa
Mochi 🐣
lanjut
Margaretha Indrayani
lanjut thor
pecinta dunia fantasi
hai kak,aq pendatang baru 🥰
Epi Widayanti
next
Mochi 🐣
Lanjut /Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart/
Mochi 🐣
Bagus 💙💙💙
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!