Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permohonan maaf
Setelah beberapa hari bekerja Alia sudah kembali ceria, masalah kemarin yang hampir menghancurkan pondasi pertahanannya sudah kembali pulih, namun selama kembali bekerja tak pernah dilihatnya lagi sosok Arga.
hati kecilnya pun bertanya, dimana dan apa yang sebenarnya terjadi, bukankah siapa pelaku kejadian itu hanya dirinya dan Susi yang tau, pak sanupun tidak diberi tahunya, apa ada orang lain yang menyaksikan kejadian itu dan melaporkannya pada om sanu, batin Alia.
setelah mengisi perut dikantin dia duduk santai dibawah pohon mangga, semilir angin membuat gerahnya hilang, lalu datang Dewi teman satu bagian nya.
"Al, kamu tahu kabarnya kak Arga nggak, sahut Dewi karena dia sering melihat Alya ngobrol dengan lelaki itu.
"iya akhir akhir ini aku gak liat dia lagi, emangnya kenapa wi?, tanya Alia agak penasaran.
"Al, Arga itu kata ibunya sudah tiga hari tidak pulang, padahal dia tulang punggung keluarganya, bapaknya sudah meninggal ibunya sakit sakitan, dan dia punya empat orang adik yang harus dibiayai, kebayang kan bagaimana tanggungjawabnya.
"kamu tahu dari mana wi.
"kami tetangga, saya masuk sini juga atas bantuan kak Arga, kak Arga itu anak yang baik Al, dia sangat perhatian pada keluarganya, sekarang ibunya sangat kuatir akan keadaan anaknya.
Alia mendesah, mengapa kini hatinya malah menjadi iba, sakit yang dirasakannya tiba tiba menghilang, tapi apa yang bisa dilakukannya, kemana lelaki itupun dia tak tahu.
Tepat pukul 3 lewat 30 menit bel tanda pulang berbunyi, para karyawan menghentikan aktivitas nya, membersihkan diri lalu pulang ke rumah masing-masing, Alia dan Susi berjalan pulang, untungnya jarak rumah kepabrik tidak terlalu jauh, jadi mereka jalan jalan santai saja.
setiba di rumah Alia dan Susi langsung naik kelantai dua kamar mereka merebahkan tubuh sejenak, sebelum kedapur membuat makanan.
belum lama mereka rebahan, ibu kost mengetuk pintu kamar.
"Nak Alia ada tamu di bawah, katanya mau ketemu sama nak Alia.
"siapa Bu, tanya Alia.
"teman kerjanya mungkin, lalu ibu kost pun pergi meninggalkan mereka.
Alia hanya mengganti bajunya, lalu turun ke bawah menemui tamunya, entah siapa.
ruang tamu masih tertutup, tamunya masih diluar, Alia pun membuka pintu perlahan tapi ketika pintu terbuka, dadanya kembali berdegup kencang, teringat kembali kejadian beberapa hari lalu.
"Alia,...Alia tolong tolong jangan tutup pintunya saya mau bicara, maafkan saya, ucapnya mencoba menahan pintu yang akan di tutup, Alia tidak sanggup melihat wajah Arga yang hampir menorehkan trauma.
hati Alia melemah melihat Arga berlutut dihadapan nya.
"sudah kak, jangan seperti itu ayo bangunlah, kita bicara diluar saja, Alia lalu berjalan keluar duduk di kursi teras.
"aku tahu pasti kamu marah, dan dosaku teramat besar tapi, setelah itu terjadi, aku merasa di kejar kejar dosa, selalu dihantui mimpi buruk dan rasa bersalah, kumohon Al, maafkan aku, ayo kalau mau tampar mau pukul, ayo Al lakukan saja asal ku mau memaafkan aku.
Aliah mendesah memandangi lelaki dihadapannya, ada yang berbeda, penampilannya tidak seperti biasa, rambutnya lebih panjang dan tidak terurus bajunya dekil seperti belum dicuci dan baru beberapa hari tidak melihatnya tubuhnya terlihat lebih kurus.
"Al aku akan bersumpah atas nama Tuhan, tidak akan pernah lagi melakukan itu tapi tolong beri aku maaf, ucapnya memelas.
Alia terdiam memandangi lelaki dihadapannya entah mengapa ada rasa iba seketika menyergap dalam dadanya, kebencian, amarah, sakit hati tiba tiba hilang begitu saja berganti rasa iba dan kasihan.
Alia tiba tiba teringat ucapan Dewi tadi siang, dia merasa kasihan membayangkan adik adik Arga, keluarganya dan juga masa depannya, semua itu dia dapat rasakan, bagaimana berjuang demi sesuap nasi pernah juga keluarganya alami.
"Al, sebenarnya tak pernah terbersit sedikit pun aku akan berbuat itu padamu, tapi entah setan apa yang merasukiku, melihat mu tertidur aku melihat wajah Dian, gadis yang dulu sangat aku cintai tapi menghianatiku, karena tau aku miskin, lalu aku merasa marah dan ingin memberikan pelajaran.
Alia memandangi mata cowok didepannya, yah..., ada kejujuran disana, walau berat Alia berusaha untuk memaafkannya mengingat nasib adik adiknya.
"baiklah kak aku akan memaafkanmu, dan berusaha melupakan apa yang telah terjadi, mungkin ini salahku juga karena lalai, lupa mengunci pintu saat aku terlelap.
"tapi kak, kalau boleh nanya, kenapa kak Arga tidak pernah terlihat di area pabrik?, tanya alia lagi.
"pak bos meminta aku mengundurkan diri, sebenarnya aku mau di PHK saja, tapi tidak ada alasan untuk itu, karena aku orangnya rajin, hasil kerjaku bagus, jarang bolos, jadi dia ingin aku mengundurkan diri.
"kenapa mau, tanya Alia penasaran.
"Karena kalau tidak, aku akan masuk penjara.
"kenapa.
"apanya yang kenapa, apa yang sudah aku lakukan harus ada konsekwensinya, dari pada dipenjara lebih baik mengundurkan diri.
"tapi aku tidak memberi tahu om sanu, lalu bagaimana dia tahu.
"om sanu?, om kamu?, Al asal kamu tahu di tempat kita bekerja, Tembok dan dinding pun bisa melihat , apa lagi hal sebesar itu.
"lalu sekarang kak Arga kerja di mana?.
"sekarang apa aja aku kerjakan, jadi tukang parkir dekat pasar, mengatur kendaraan di perempatan, kadang ngamen dilampu merah.
Alia miris mendengar penuturan Arga, tapi satu hal yang tidak dimengerti siapa yang sudah membuatnya keluar dari perusahaan bukankah pak sanu tidak tau siapa pelaku sebenarnya dan Susi pun tidak pernah buka suara akan hal itu.
"kata Dewi sudah tiga hari kak Arga tidak pulang, kenapa?.
"aku takut kalau ibu tahu aku berhenti kerja pasti hatinya hancur, aku tidak bisa berbohong, makanya aku menghindar saja, setidaknya aku masih berusaha mencari uang untuk menyambung hidup kami.
"lalu kuliah kakak, sekarang bagaimana?,
"ya cuti dulu lah Al, aku sekarang sedang menunggu pesangon cair, rencananya akan ku buat modal usaha.
"usaha apa.
"entah, mungkin jualan gorengan, berdagang sayur mungkin, tapi sebenarnya aku lebih suka kerja dipabrik, selama ini kebutuhan keluargaku terpenuhi, ongkos kuliah ada, buat adik adik juga cukup, tapi ya mau gimana lagi semua karena salahku sendiri dan sekarang semua nasi sudah jadi bubur.
"Maafin aku kak, ucap Alia mendengar penuturan Arga.
"astaga Al, kenapa jadi kamu yang minta maaf, ini real salahku, dosaku, di sini kamu yang jadi korban, kok malah minta maaf, ternyata hatimu seputih kapas Al, aku benar benar menyesal.
"tapi andai kak Arga tidak jadi dikeluarkan apa Masih mau kerja di pabrik lagi.
"tentu saja, siapa yang akan nolak, tapi itu bagai mimpi disiang bolong, mustahil jadi kenyataan, Sekarang yang kupikirkan bagaimana melanjutkan hidup, dan membahagiakan ibu dan adik adikku saja
sungguh Alia sangat tersentuh mendengar penuturan Arga, sementara itu dari balik gorden, Susi memperhatikan setiap gerak gerik Arga, dia tidak percaya sepenuhnya kata kata lelaki itu.
"Rasain kamu sekarang.., umpatnya dalam hati.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al