NovelToon NovelToon
PUTRI ASLI KELUARGA CEO

PUTRI ASLI KELUARGA CEO

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia / Roh Supernatural / Putri asli/palsu / Tamat
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Leona tiba-tiba diculik dan dibunuh oleh orang yang tidak ia kenal. Namun ketika berada di pintu kematian, seorang anak kecil datang dan mengatakan bahwa ia dapat membantu Leona kembali. Akan tetapi ada syarat yang harus Leona lakukan, yaitu menyelamatkan ibu dari sang anak tersebut.

Leona kembali hidup, namun ia harus bersembunyi dari orang-orang yang membunuhnya. Ia menyamarkan diri menjadi seorang pria dan harus berhubungan dengan pria bernama Louis Anderson, pria berbahaya yang terobsesi dengan kemampuan Leona.

Akan tetapi siapa sangka, takdir membawa Leona ke sebuah kenyataan tidak pernah ia sangka. Dimana Leona merupakan puteri asli dari keluarga kaya raya, namun posisinya diambil alih oleh yang palsu. Terlebih Leona menemukan fakta bahwa yang membunuhnya ada hubungan dengan si puteri palsu tersebut.

Bagaimana cara Leona dapat masuk ke dalam keluarganya dan mengambil kembali posisinya sebagai putri asli? Bagaimana jika Louis justru ada hubungannya dengan pembunuhan Leona?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. KABAR BURUK

Leona menatap gedung besar dan tinggi di hadapannya, menganga seperti orang bodoh saat ia untuk pertama kali melihat perusahaan yang dikelola oleh Kanna, sang ibu, dan Herry, kakak sulung Leona.

Gadis itu menghembuskan napas panjang untuk menyadarkan diri dari keterkejutannya, lalu berjalan masuk ke dalam perusahaan tersebut. Ia merapikan topi yang dikenakan dan juga tas selempang berisi berkas tertinggal milik sang ibu.

"Permisi?" Leona mendekati salah satu keamanan di dekat pintu. Seorang pria berusia sekitar empat puluh tahunan dengan seragam yang memberitahu dengan jelas kalau pria itu adalah security di tempat itu.

"Ya, ada apa?" sahut sang penjaga dan tersenyum ramah saat melihat Leona.

"Aku ke sini untuk atas perintah dari Nyonya Kanna. Ada berkas yang harus diberikan langsung kepadanya. Bagaimana aku bisa bertemu dengannya?" tanya Leona dengan sopan.

Untuk beberapa saat penjaga tersebut melihat ke arah Leona dari atas dan bawah untuk menilai gadis tersebut. Setelah yakin kalau tidak ada indikasi membahayakan, penjaga itu mengajak Leona menghampiri meja resepsionis dan berbaik hati memberitahukan niat kedatangan Leona ke sini.

"Miss?" panggil penjaga seraya berjalan mendekati Leona yang berdiri seraya melihat sekitar.

"Ya? Jadi, apa aku bisa bertemu dengan Nyonya Kanna?" tanya Leona kembali.

"Beliau sedang ada pertemuan bersama klien dari Chicago, mungkin harus menunggu dulu. Tidak masalah?" beritahu penjaga tersebut.

"Oh, baiklah. Dimana kita-kira aku bisa menunggu?" tanya Leona.

"Anda bisa menunggu di sebelah sana. Saya akan panggilkan jika pertemuan sudah selesai," kata penjaga tersebut seraya menunggu tempat tunggu dekat meja resepsionis.

"Terima kasih. Ah, tolong beritahukan kepada resepsionis untuk menyampaikan kepada Nyonya Kanna kalau aku membawa berkas untuk pertemuan siang ini dengan Mr. Ruppert dari London," pinta Leona kepada sang penjaga.

Penjaga mengangguk dan kembali menuju ke meja resepsionis untuk menyampaikan pesan dari Leona.

Setelah mendapatkan konfirmasi, Leona duduk di area tunggu. Ia melihat berbagai orang berlalu lalang dengan segala aktivitas mereka di perusahaan ini. Terlihat sekali kalau orang-orang itu adalah adalah para profesional di bidangnya masing-masing. Yang lebih menyenangkan adalah ketika Leona tidak mendapati kalau yang bekerja di sini memiliki niat jahat. Tampak jelas di mata Leona kalau para karyawan di perusahaan ibunya ini adalah orang-orang yang memang mencintai pekerjaan mereka.

Tatapan Leona kembali jatuh pada penjaga ramah dan bersahabat kepada Leona tadi. Kini penjaga yang tadi Leona lihat dari nametag di dadanya bernama Jerold, sedang bicara dengan seorang pria tinggi berpakaian hitam dan mengenakan topi, serta membawa ransel.

Dahi gadis itu berkerut ketika ia melihat ada hal lain yang ia tangkap dari pria berpakaian hitam itu. Hingga akhirnya netra gadis itu melebar ketika melihat sesuatu yang mengejutkan dari pria tersebut. Buru-buru Leona berjalan menuju ke penjaga dan pria tersebut.

"Ada apa, Mr. Jerold?" tanya Leona dengan wajah tersenyum ramah, tidak ingin terlihat mencurigakan.

"Oh, Miss. Bukan apa-apa, pria ini berkata kalau dia ada urusan dengan Nyonya Kanna. Bilang kalau dia adalah kenalan dari Beliau dan disuruh datang ke sini," beritahu penjaga tersebut, yang terlihat sepertinya tidak yakin dengan kehadiran pria tersebut.

"Oh, benarkah. Kalau begitu bisa tunggu di sini sebentar, akan saya sampaikan kepada Nyonya Kanna melalui resepsionis," kata Leona tanpa memudarkan senyumnya, menatap pria tersebut seraya menahan diri untuk tidak muntah.

"Baik. Kalau bisa secepatnya," kata pria berpakaian hitam tersebut.

"Baik, sebentar. Sekalian saya juga ada keperluan dengan penjaga ini. Mr. Jerold, kebetulan aku juga ingin membicarakan perihal penjaga baru yang kemarin dipekerjakan sepertinya 'ada masalah dengan orang ini', jadi bisa ikut sebentar dan panggil penjaga di sebelah sana untuk menjaga di sini sementara," kata Leona yang jelas itu membingungkan sang penjaga.

Penjaga tersebut melihat ke arah Leona yang terus menatapnya agar mau ikut dengannya. "Baik, Miss," katanya.

"Anda bisa tunggu sebentar di sini, kan. Saya sekalian panggilkan Nyonya Kanna di meja resepsionis, karena saya dengar Beliau ada pertemuan sekarang," kata Leona kepada pria berpakaian hitam itu.

"Oke," setuju sang pria.

Leona berjalan ke arah meja resepsionis bersama Jerold setelah pria itu memanggilkan rekan penjaganya untuk mengambil alih posisi jaga Jerold sebentar.

"Miss, aku tahu kalau kau berbohong. Jadi kenapa membawa saya," tanya penjaga tersebut ketika mereka berjalan ke arah resepsionis.

"Syukurlah Anda mau ikut tanpa bertanya panjang lebar dan tidak membeberkan tentang kebohongan saya di depan pria itu. Sekarang panggil semua penjaga di perusahaan ini dan tangkap pria itu. Dia membawa sesuatu yang berbahaya pada dirinya. Dan dia bukan kenalan dari Nyonya Kanna. Percayalah dia lebih berbahaya dibandingkan yang terlihat dan kalian harus hati-hati ketika menangkapnya. Aku yakin kalau ada senjata tajam yang dia sembunyikan," jelas Leona.

Mendengar hal itu Jerold langsung waspada. "Kau yakin?"

"Sangat yakin. Dan segera panggil polisi ketika sudah menangkap pria itu. Lebih baik segera lakukan sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi," kata Leona.

Jerold dapat melihat kalau tidak ada kebohongan yang terlihat pada diri Leona, dan langsung mengangkat HT miliknya, masuk ke dalam chanel para penjaga, dan memberitahu tentang pria berpakaian hitam di pintu masuk.

Leona juga memberitahukan resepsionis tentang pria berpakaian hitam itu dan juga situasi yang ada. Leganya adalah para penjaga dan resepsionis langsung bergerak dan tidak meremehkan ucapan Leona. Mereka langsung bergerak dan melaporkan ke pihak atas tentang yang terjadi.

Dan dapat Leona lihat sekarang kalau sekitar lebih dari enam penjaga mendekati pria itu bahkan dari pintu luar agar tidak dapat melarikan diri. Mereka bertanya sesaat dan meminta pria itu menyerahkan tasnya untuk diperiksa. Namun jelas terlihat kalau pria berpakaian hitam itu tidak mau bekerjasama dan terlihat waspada dengan para penjaga yang mengukungnya.

Semua orang yang ada di sana terkejut dan beberapa berteriak saat melihat pria berpakaian hitam itu menghajar para penjaga satu per satu. Setelah menendang salah satu penjaga lainnya, pria tersebut berlari ke arah meja resepsionis dan dalam hitungan detik pria itu mendapatkan Leona dalam cengkeraman tangannya.

Pria itu menyandera Leona. Lebih buruknya pisau yang kini melintang di leher sang gadis.

"Menjauh dan jangan melakukan apa pun atau gadis ini akan kubunuh!" seru pria tersebut, nanar dan panik ketika melihat para penjaga kembali berkerumun di sekitarnya. "Panggil pimpinan perusahaan ini sekarang!"

Dua wanita yang berjaga di meja resepsionis langsung ketakutan setengah mati ketika melihat kejadian menegangkan ini di depan mereka. Dengan cepat mereka langsung memberitahu pihak di lantai atas kalau ada penyanderaan di pintu masuk.

"Mundur," pinta Kanna kepada para penjaga, meringis ketika ia merasakan ujung pisau di tangan pria tersebut menggores leher sang gadis.

Mau tidak mau para penjaga mengikuti ucapan Leona, mereka mundur perlahan tapi tetap dalam posisi siaga dan masih cukup dekat jika sesuatu terjadi. Tapi saat ini mereka tidak ingin sampai gadis yang menjadi sandera sampai terluka apalagi sampai terancam nyawanya.

"Kau siapa dan mau apa ke sini sebenarnya?" tanya Leona tenang.

"Bukan urusanmu! Urusanku dengan pimpinan perusahaan ini! Jika aku tidak melakukan perintah perempuan gila itu, aku akan dibunuh olehnya!" jawab pria itu yang jelas sudah diliputi kepanikan karena secara tidak langsung menjawab pertanyaan dari Leona.

"Hmm ... jadi ingin menyakiti ibuku, huh," gumam Leona tidak senang mendengar pernyataan pria itu.

"Apa katamu?" Pria itu merasa janggal dengan ucapan dari Leona barusan.

Dengan gerakan cepat, Leona memutar tubuhnya ke samping, menghantamkan sikunya ke rusuk samping pria itu, lalu memelintir tangan sang pria hingga pisau terjatuh ke lantai. Seperti gerakan yang dipercepat, Leona menendang pergelangan kaki pria itu hingga tersungkur jatuh ke depan dan memukul tengkuk pria tersebut dengan siku Leona. Dalam sekejap pria itu telah terkapar di lantai, menjerit kesakitan ketika Leona memiting tangan pria itu dan menariknya ke belakang punggung seraya Leona menginjak pinggang sang pria agar tidak dapat bergerak.

Semua orang di sana khususnya para penjaga seolah terhipnotis oleh gerakan Leona yang luar biasa cepat dalam melumpuhkan pria tersebut hanya dalam hitungan detik.

Penjaga yang akhirnya sadar langsung bergerak dan mengamankan pria itu, mengambil ransel milik sang pria sebelum akhirnya memborgol kedua tangan pria tersebut.

"Leona?!"

Gadis itu menoleh ketika melihat ibunya dan juga Herry berlari ke arah dirinya dengan wajah panik. Dengan cepat Kanna memeluk Leona erat begitu berada di depan gadis itu.

"Baby, kau baik-baik saja. Aku mendapat laporan kalau kau ada yang mencariku dan terjadi penyanderaan di sini. Jangan katakan kalau yang disandera itu adalah dirimu," tanya Kanna penuh kekhawatiran.

"Aku baik-baik saja, Mom," jawab Leona sambil merekahkan senyum untuk meyakinkan sang ibu kalau dirinya baik-baik saja.

"Kau sungguh baik-baik saja, kan? Kita akan pulang setelah ini," kata Herry yang sama khawatirnya dengan Kanna.

"Aku baik-baik saja. Tapi sebelum itu aku ingin bicara sebentar dengan pria itu, tunggu!" kata Leona, memanggil penjaga yang membawa pria tadi.

Penjaga tersebut berhenti dan melihat ke arah Leona. Terkejut ketika mendapati Leona berlari ke arah pria tersebut dan merengkuh kerah pakaian sang pria.

"Katakan padaku siapa yang menyuruhmu?" tuntut Leona kepada pria yang menyerangnya tadi.

Pria itu langsung ketakutan dan panik saat Leona bertanya tentang orang yang menyuruhnya untuk menghabisi ibu kandung Leona itu.

"Katakan! Atau aku yang akan menghabisimu di sini sekarang juga," kata Leona tegas.

"Dia orang yang pernah tidur denganku beberapa bulan lalu. Namanya Luna, gadis berambut pirang dan bermata biru. Dia gila!" jawab pria tersebut.

Satu nama itu membuat Leona membelalak. Tidak menyangka kalau satu nama itu justru yang terlontar dan menjadi dalang dalam percobaan pembunuhan ibu Leona.

Kanna dan Herry yang mendengar hal itu sama terkejutnya, mereka saling tatap sesaat untuk memastikan kalau yang mereka dengar itu benar. Bahwa yang menyuruh pria itu menghabisi Kanna adalah Luna yang tumbuh bersama mereka.

"Bagaimana dia menyuruhmu? Bukankah dia di penjara? Kau mengunjunginya?" tanya Leona.

"Penjara? Bagaimana orang yang di penjara justru mendatangiku semalam dan mengancamku dengan pisau di tangannya," jawab pria itu, ketakutan luar biasa yang dimungkinkan karena Luna dan segala ancamannya.

Semalam?

Leona tidak menyangka kalau ia akan mendengar kabar buruk. Bagaimana mungkin perempuan yang seharusnya mendekam di penjara justru bisa mendatangi orang lain. Yang mana artinya kalau gadis itu bebas. Dan ini gawat.

1
Santhi Agung
beneran tamat nih.. bapaknya Louis gimana kabarnya, ceritanya sangat bagus tidak bertele-tele
Yhunie Arthi: Iya sudah tamat, kak. Kalau ramai saya buatin seasson 2 /Slight/
total 1 replies
Santhi Agung
iya bener tapi masih sepi yg like
ros
ceritanya menarik 👍
Dia Fitri
/Good/
Yuyun suseni
semakin tegang....
banyakin donk kak..bikin. tema cerita seperti ini .mengacu adrenalin...
Yhunie Arthi: Siap, stand by terus ya dan bisa cek profil untuk cerita-cerita terbarunya /CoolGuy/
total 1 replies
Yuyun suseni
haloo kak...aku suka sekali cerita ceritanya ....semoga karyanya semakin banyak. Yach... 😍
Yhunie Arthi: Aamiin. terima kasih udah baca ceritanya, semoga menghibur waktu senggangnya ya /Smile/
total 1 replies
Linda Wati
next 🌹🌹🌹♥️♥️♥️
Ana Rusliana
Luar biasa
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
dan rion lah yang menghancurkannya
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
apa ini walikota yang mo bunuh si liliana y?? yang akhirnya diringkus si rion dan klan mafia nya?
Yhunie Arthi: kurang lebih lima sampai enam tahun sebelum Rion ketemu Lili
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@: berarti msh jauh dnk ini ceritanya y. kan di liliana, bpknya udh jd walkot. disini msh calon
total 3 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
kirain flashback nya ada hubungannya ama kejadian skr thor
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
berarti ini kejadiannya sebelum pembasmian red dog oleh rion y?
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
lah musuhnya si rion juga
endah retno adi
keren
Anhy Xmj
ck pake flashback segala...
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
ga ngeh sama leona. lupa
Aldiza azahra
jangn2 ayh angkt leona ayah luna yg sebenary...
Yhunie Arthi: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Anhy Xmj
aih... si lupis... 😁😁😁
Anhy Xmj
bagus bgt..
Anhy Xmj
tambah menarik ini... banyak musuhnya
Yhunie Arthi: Semoga menghibur waktu luangnya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!