NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIMA BELAS

Setelah beberapa saat pintu kamar mandi terbuka, menampilkan pria berbadan tegap dengan perut kotak-kotak keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di pinggangnya

Asyifa menelan salivanya berat, tak dapat ia pungkiri bahwa pria yang telah resmi menjadi suaminya itu begitu tampan, bahkan sangat jauh dari Prayoga sang mantan

"Emmhh" Asyifa seperti terpaku beberapa saat, namun ia segera mengalihkan pandangan agar rasa gugupnya tak terlihat oleh Kevin

"Ini pak! Bapak pake baju ayah dulu karena nggak mungkin bapak pake baju siang tadi" ujar Asyifa lalu memberikan baju milik sang ayah pada Kevin

"Terima kasih"

"Sama anu, itu, apa" sial kenapa juga ia sampai gugup begini setelah melihat tubuh tegap nan atletis itu

"Itu apa?"

"Itu ibu kasih d*leman punya ayah, tapi masih baru kok. Baru dibeli kemarin pas lebaran belum pernah dipake sama ayah" ucapnya ragu, Asyifa takut jika sang suami tidak menyukai apa yang dirinya berikan mengingat Kevin yang terlihat berkelas

"Ohh, terima kasih" ucap Kevin dan berlalu menuju kamar mereka, ia benar-benar lelah karena kegiatan hari ini begitu menguras tenaganya. Sementara Asyifa masih terpaku menatap punggung sang suami yang begitu memanjakan mata

Ceklek

Pintu kamar terbuka, ragu-ragu Asyifa masuk kedalam ia melihat sang suami tengah duduk bersandar pada sandaran ranjang sembari bermain ponsel

"Bapak belum tidur?"

"Belum, saya belum ngantuk!" Jawabnya tanpa menatap lawan bicaranya. Sebenarnya Asyifa tak masalah dengan sikap dingin Kevin dia juga tak begitu tertarik dengan pria menyebalkan itu

Asyifa berjalan mendekati meja riasnya, handuk yang tadi ia lilit pada rambutnya dilepas hingga rambut panjang berkilaunya tergerai dengan indah wanita itu sengaja membawa pakaian gantinya kekamar mandi karena tidak mungkin baginya mengganti pakaian didepan sang suami

Setelah selesai dengan ritual sebelum tidurnya, ia membuka lemari mengeluarkan sebuah seprei dan selimut baru lalu ia gelar dilantai dekat tempat tidur

"Kamu tidur dibawah?" Tanya Kevin saat Asyifa sibuk meletakkan bantal diatas sprei yang tadi ia gelar

"Iya, bapak tidur di kasur aja biar saya yang tidur dilantai" dikamar ini memang tidak ada sofa hingga solusinya adalah tidur dilantai

"Apa tidak masalah?" Tanya Kevin ragu

"He'em, bapak tidur aja di kasur saya nggak pa-pa kok" jawab Asyifa lalu membaringkan tubuhnya yang sudah sangat terasa pegal

Kevin tak banyak protes, ia juga tidak ingin menjadi pria gentleman dengan menggantikan posisi Asyifa

"Syifa" suara sang suami memaksa Asyifa membuka kembali matanya yang semula suda ia tutup

"Ada apa pak?"

"Calon suami kamu kenapa dia tidak datang?" Sebenarnya Kevin ragu menanyakan hal itu namun dirinya tak dapat menyembunyikan rasa penasaran atas apa yang terjadi

Asyifa menghela nafasnya berat, entah harus memulai dari mana iapun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi

"Saya juga nggak tau pak, semuanya berjalan dengan baik awalnya, kita mempersiapkan pernikahan ini sejak jauh-jauh hari, semuanya juga pilihan berdua" terang Asyifa

"Lalu?"

"Mas Yoga kirim pesan, katanya dia nggak bisa lanjutin pernikahan kita karena dia nggak pantes bersanding dengan aku, dia bukan pria baik katanya" Asyifa berbicara dengan suara yang terdengar bergetar, sepertinya wanita itu mulai menangis

"Klise! Alasan yang selalu orang gunakan untuk lari dari tanggung jawabnya" mendengar penuturan sang istri membuat Kevin kesal sendiri

"Maaf ya pak!"

"Kenapa minta maaf?"

"Karena udah nyeret bapak dalam masalah ini, harusnya bapak nggak perlu terlibat sama pernikahan yang nggak jelas kayak gini" suaranya semakin bergetar namun Kevin juga tak memiliki keberanian untuk sekedar menatapnya, biarlah dia tetap dibawah sana pikirnya

"Sudahlah Syifa, semuanya sudah terjadi percuma untuk disesali tidak akan merubah apapun juga" ucapannya terdengar begitu bijak ditelinga Asyifa, namun membuat rasa bersalah wanita itu semakin besar

"Bapak punya pacar?"

"Kenapa kamu nanya gitu?" Kevin merasa heran mendengar pertanyaan wanita itu

"Ya nggak pa-pa, kalau bapak memang punya pacar saya nggak masalah kalau bapak meninggalkan saya. Saya tidak ingin jadi penyebab hubungan orang lain rusak" jelas Asyifa

"Tidak ada" jawab Kevin singkat

"Bapak beneran nggak punya pacar?" Sebenarnya jawaban itu sedikit sulit untuk Asyifa terima, bagaimana bisa pria yang nyaris sempurna seperti Kevin tidak memiliki kekasih

"Tidak ada Asyifa" ujarnya lagi "Oh ya, saya bisa minta sesuatu sama kamu!"

"Apa pak?"

"Jangan panggil saya bapak! Saya bukan bapak kamu!"

"Terus saya harus panggil apa?"

"Ya apa aja, asal bukan bapak"

"Kalau mas aja gimana?"

"Terserah kamu saja"

"Ya udah deh, mas aja yaa!"

"Hemm" Kevin hanya menjawab dengan bergumam hingga keduanya tak lagi saling bicara, suasana dikamar itu tiba-tiba hening hingga terdengar dengkuran halus dari wanita yang tidur dilantai

"Cepat sekali tidurnya? Apa badannya nggak sakit tidur dilantai gitu" Kevin bermonolog saat melihat wanita yang sudah terlelap dibalik selimut tipis dibawah sana

Hingga tiba-tiba tenggorokannya terasa kering, dan dikamar tidak ada air sama sekali. Dengan sangat terpaksa Kevin keluar kamar untuk mengambil air minum

"Pak Kevin?" Suara pak Widodo mengejutkannya, ia pikir dengan keluar dijam seperti ini maka tak akan bertemu dengan siapapun namun perkiraannya salah karena sang mertua juga ternyata berada disana

"Mau apa?" Tanya pak Widodo saat Kevin lebih dekat

"Saya haus pak, mau ambil minum" jawab Kevin tersenyum kikuk

"Asyifa tidak sediakan air dikamar?"

Kevin menggeleng "Mungkin dia lupa"

"Astaga anak itu, sekarang Syifa dimana?"

"Sudah tidur pak" jawab Kevin seadanya

"Astagfirullah. Maaf ya pak Kevin, nanti biar saya tegur Syifanya biar tidak kurang ajar sama suami seperti ini" ucap pak Widodo tak enak hati

"Tidak masalah pak Widodo, saya juga bisa ambil air sendiri. Lagi pula kasian mungkin Asyifa lelah seharian ini" ucap Kevin lembut sekali

Pak Widodo mengulas senyum "Terima kasih pak Kevin"

"Ah jangan panggil pak, panggil Kevin saja!"

"Kalau begitu, panggil saya ayah jangan pak Widodo lagi" keduanya terkekeh

"Sekali lagi terima kasih nak, kalau bukan karena nak Kevin mungkin saat ini saya dan keluarga sudah jadi cemoohan tetangga" ujar pak Widodo, wajahnya terlihat sendu

"Tidak masalah pak eh maksud saya ayah. Tidak masalah Yah saya juga senang bisa membantu" ucap Kevin tersenyum

"Sebenarnya sejak awal saya tidak setuju sam hubungan Syifa dan Yoga, saya melihat pria itu tidak mencintai anak saya dengan tulus, belum lagi dia yang kerap minta dibelikan macam-macam sama Asyifa" terang pak Widodo sementara Kevin hanya mendengarkan

"Ayah tau alasan kenapa dia membatalkan pernikahan dengan Syifa dihari H?"

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!