Level Up Milenial mengisahkan Arka, seorang guru muda berusia 25 tahun yang ditugaskan mengajar di SMA Harapan Nusantara, sekolah dengan reputasi terburuk di kota, dijuluki SMA Gila karena kelakuan para muridnya yang konyol dan tak terduga. Dengan hanya satu kelas terakhir yang tersisa, 3A, dan rencana penutupan sekolah dalam waktu setahun, Arka menghadapi tantangan besar.
Namun, di balik kekacauan, Arka menemukan potensi tersembunyi para muridnya. Ia menciptakan program kreatif bernama Level Up Milenial, yang memberi murid kebebasan untuk berkembang sesuai minat mereka. Dari kekonyolan lahir kreativitas, dari kegilaan tumbuh harapan.
Sebuah kisah lucu, hangat, dan inspiratif tentang dunia pendidikan, generasi muda, dan bagaimana seorang guru bisa mengubah masa depan dengan pendekatan yang tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Andi Dan Aksi Kimia
Setelah berminggu-minggu belajar, Andi siap mengikuti olimpiade tingkat kecamatan, Andi secara otomatis terpilih mewakili sekolah Kali ini, tekanan lebih besar. Lawan-lawan dari sekolah unggulan, semuanya serius, pakai jas lab rapi dan muka penuh kalkulasi.
Andi? Masih setia dengan gaya khasnya: jas lab kebesaran, sepatu kanan dan kiri beda warna, serta topi bertuliskan "ATOM BOY".
"Lo yakin siap?" tanya Reza sambil bantu beresin alat kamera.
"Gue lahir siap. Kalau kalah, minimal gue bikin semua orang ketawa duluan," jawab Andi dengan gaya sok gagah.
Arka bergegas pergi bersama Reza dan Jaka."untuk sementara, Toni kau menjadi ketua kelas sehari."
"siap pak." ucap Toni mengenakan jas hitam.
"semua, doakan kelancaran untuk Andi, semoga bisa membawa nama harum sekolah kita." ucap Arka.
Mereka menunduk dan mengadakan tanganya dan Selesai berdoa."Andi, kau harus semangat ! Kalau kau kalah aku akan merias wajahmu menjadi perempuan." ucap cindi.
"tolong usahakan semaksimal mungkin teman." ucap Deri.
"jika aku menang, aku akan menyuntik kalian semua." ucap Andi.
Mereka berkumpul di halaman parkir sekolah dan melambaikan tangan. Kepada pak Arka, Andi,Reza dan Jaka.
Perlombaan itu di adakan di sekolah SMA 2 Negri Nusantara beberapa kilometer dari sekolah mereka. Semua peserta berkumpul di lapangan sekolah.
Andi dengan percaya diri berjalan berbadan tegap menggunakan jas ala dokter yang kebesaran, beberapa siswa menatap aneh." bukankah itu murid dari sekolah yang payah ? Kenapa mereka bisa daftar mengikuti lomba olimpiade ?" tanya para murid lain.
Arka tak memperdulikan cemoohan mereka."kau harus santai dan Jagan dengarkan tanggalan negatif dari orang lain." ucap Arka.
Saat bel berbunyi, para juri mempersilahkan mereka untuk memasuki aula untuk mengikuti perlombaan olimpiade kimia, namun Andi berjalan tak memperhatikan ruang, ia memasuki ruang yang salah.
Reza menyiapkan camera dan memvideo.
"Andi..! Kau salah ruangan." teriak Arka.
Andi duduk dengan santai di dalam ruangan tersebut, ia melihat di sekelilingnya semua terdiam dan membatu. "kau siapa ?" tanya guru yang sedang mengetik tugas di samping nya.
"maaf pak, aku salah ruangan." ucap Andi berdiri dan membalikan badanya.
Arka, Reza dan Jaka menepuk jidat bersama yang lainya dan memalingkan muka.
Babak pertama adalah ujian tertulis dengan soal super rumit. Andi sempat panik ketika melihat reaksi redoks campuran yang kayak mantra penyihir.
"Gue kayak lagi baca naskah Harry Potter versi kimia," bisiknya.
Tapi setelah ngebaca pelan-pelan, ia menemukan cara unik: menjawab soal sambil bikin singkatan aneh supaya gampang diingat.
Contohnya:
SO4 jadi “Sakit Otak 4x”
H2SO4 \= “Hati-Hati Sama Oksigen 4 Kali”
Hasilnya? Nilainya justru tertinggi di babak itu. Juri sampai mengulang penilaian karena tak percaya.
Babak kedua: eksperimen.
Andi kebagian eksperimen mengukur kadar vitamin C dalam minuman kemasan.
Peserta lain serius mencatat, menakar, menghitung. Andi? Ia malah membuat parodi acara masak.
"Halo semua! Kembali lagi di Chem-MasterChef! Hari ini kita akan memasak... eh, menakar vitamin C dari minuman favorit remaja!"
Ia bahkan sempat pura-pura mewawancarai botol reagen:
"Bagaimana perasaanmu hari ini?"
"Aku... asam. Tapi manis kalau di hati yang tepat."
Peserta lain tertawa, juri mengernyit, tapi lagi-lagi... hasil eksperimennya paling akurat.
Babak final adalah presentasi proyek ilmiah. Andi memilih topik: Kimia di Dapur. Ia mendemokan bagaimana reaksi Maillard memengaruhi warna dan aroma pada nasi goreng.
Tapi bukan Andi namanya kalau tampil biasa. Ia datang dengan wajan, celemek bertuliskan “Saintis Dadakan”, dan... topi koki.
"Reaksi Maillard ini seperti jatuh cinta. Kalau suhunya nggak tepat, gosong. Kalau pas, harum dan bikin nagih."
Ia bahkan menutup presentasi dengan membagi hasil nasi goreng ke para juri.
Saat pengumuman, juri membuka amplop perlahan. Semua peserta tegang. Andi malah asyik main sulap pakai kertas lakmus.
"Juara 1 Olimpiade Kimia Provinsi tahun ini adalah… Andi dari SMA Harapan Nusantara!"
Penonton terpaku. Suara tawa dan tepuk tangan menyusul. Tak ada yang menyangka si 'badut lab' itu bisa juara.
"apa ! Yang benar saja, anak itu yang salah ruangan tadi kan ?" ucap para guru SMA Negeri 2 Nusantara.
Pak Arka yang ikut mendampingi nyengir lebar. "Kita gak cuma kirim ilmuwan. Kita kirim seniman kimia."
Andi naik podium, angkat piala tinggi-tinggi.
"Ilmu itu serius. Tapi belajar harus bahagia. Kalau bisa bikin senyum sambil paham... itu baru ilmu beneran."
Sekembalinya ke sekolah, seluruh murid menyambut dengan spanduk: “Selamat, Andi! Ilmuwan Paling Kocak se-kecamatan!”
Andi hanya ketawa. "Gue gak kocak. Gue cuma pake ilmu kayak ngelawak... Biar nyantol!"
Dan entah bagaimana, sekolah kembali jadi viral. Kali ini, bukan karena masalah… tapi karena juara olimpiade yang bawa wajan ke panggung sains.
...----------------...
"Brak..Dasar tidak becus." ucap pak Darman marah menghentakkan meja.
"lagi-lagi sekolah itu !" ucap siswa SMA 2 Negri Nusantara.
"kami sudah semaksimal mungkin untuk belajar pak." ucap siswa SMA 2 Nusantara.
"bagaimana bisa ?" tanya pak Yono kepala sekolah SMA 2 Negeri Nusantara.
"aku yakin, ini pasti ada kecurangan." gumam pak Yono.
"pak, aku tak terima. aku harus bertindak, lambat Laun, mereka mengambil nama baik sekolah kita." ucap siswa ber prestasi di SMA 2 Negeri Nusantara.
"kalau begitu, aku serahkan kepada kalian, lagian aku juga memiliki dendam kepada Darman." ucap pak Yono.
pak Yono mengingat masa lalunya, pak Darman adalah Rival abadinya, ia merebut semua yang aku miliki, termasuk meri. Pak Darman dan pak Yono dulu adalah siswa berprestasi di sekolah.
cinta merubah segalanya ketika pak Darman menikah dengan Meri, wanita paling cantik di sekolah SMA harapan Nusantara. Pak Yono diam-diam berniat menghancurkan nama baik sekolah itu menebarkan fitnah dan menjadi kan murid-murid yang berprestasi menjadi berandalan.
"tunggu aku Darman, aku tak membiarkan jika sekolah itu akan hancur." gumam pak Yono.
...----------------...
Arka, Andi, Reza dan Jaka. Kembali ke sekolah dan membawa piala, semua bersorak atas kemenangan Andi. "aku akan menyuntik kalian semua atas janjiku." ucap Andi.
Andi Tiba-tiba tak tahan, ia mengantuk akibat kelelahan mengerjakan soal-soal olimpiade kimia tersebut.
"sepertinya dia belajar begadang." ucap Reza sambil membopong Andi.
"tugasmu selesai, kau sudah bertempur habis-habisan an." ucap Jaka.
"letakan dia di bangku." ucap Arkan.
"team level up milenial. Semua Ayo kumpul !" teriak Arkan.
"katakan cezz..." teriak Reza.
Mereka berfoto bersuka ria dan memeluk Andi. menyambut kemenangan Reza dan Lia. "foto ini akan aku cetak dan aku pasang di dinding sekolah ini." ucap Reza.
"Di sini, kalian bukan sekedar teman, kita adalah saudara, susah senang berjanjilah kalian selalu saling bahu membahu." ucap Arkan tersenyum.