Sumpah Wanita Tersakiti

Sedangkan mama Dania dan tuan Arkan sedang berdebat diruangan keluarga disaksikan oleh nenek Lucy .

"apa maksud Zeline tadi pa, uang papa habis dengan siapa pa, dan apa Tini pergi dari kediaman ini juga rencana papa agar bisa bebas bertemu diluar sana?" tuding Dania dengan wajah merah padam menahan marah.

"kamu bicara apa Dania, jangan ditelan mentah mentah apa yang dikatakan oleh Zeline, dia memang sengaja membuat kisruh rumah tangga kita"

"papa jadi ingat sumpah yang diucapkan oleh Hanum saat keluar dari kediaman ini, kalau anak yang dia kandung akan membalaskan sakit hatinya karena perlakuan kita kepada Hanum, apa mama ingat semua itu" jelas Arkan sambil menatap kearah Dania

Dania terlihat termenung sejenak lalu menarik nafas panjang sebelum menjawab apa yang dikatakan Arkan tadi.

"iya mama ingat semuanya pa, tapi semua yang terjadi ini tidak semua karena ucapan Hanum, mama mulai percaya pasti ada lagi perbuatan papa diluar sana yang membuat keadaan kita jadi berantakan begini"

"tunggu saatnya pa semua pasti akan terbongkar, dan mama juga percaya kalau Zeline banyak tau tentang rahasia papa"

"Zeline tidak akan berani bicara sembarangan pa kalau tidak ada bukti, seperti masalah Clara mama rasa ada benang merahnya dengan saat mama melahirkan putri kita dulu, kalau papa punya rahasia mengenai itu bicaralah yang jujur pa" tegas Dania

"rahasia apa ma, tidak ada rahasia apapun dengan semua ini, Zeline hanya sedang marah dan kesal karena disuruh menikah dengan cucu nyonya amanda, yang semua orang tau keadaan nya, makanya Zeline melawan dengan cara seperti itu, mama pahamkan apa yang papa katakan" jelas Arkan

"mama tidak tau percaya sama siapa sekarang, semuanya terlihat benar dan salah dua duanya" balas Dania

"ya sudah persiapkan acara besok siang, semua tergantung nyonya Amanda, papa harap jangan ada satupun yang membuat masalah besok hari yang akan membatalkan rencana papa" tegas Arkan

Lalu dia berjalan masuk keruang kerjanya dia mau istirahat disana badannya sungguh capek sekali saat ini, apalagi sikap Zeline yang makin membuat kepala Arkan ingin meledak.

Sedangkan Dania hanya duduk termenung melihat Arkan yang sudah masuk kedalam ruang kerjanya, begitupun dengan nenek Lucy dia hanya duduk diam tanpa bisa bicara apa apa.

"apa mama sudah tau rahasia mengenai Clara ma, Dania curiga kenapa Daniel sangat tidak suka Clara padahal kan ponakan Daniel satu satunya, dan kalau disambung kan dengan sikap mas Arkan saat Dania melahirkan sepertinya ada keterkaitan dengan apa yang Zeline katakan" terang Dania

"mama tidak tau apa apa Dania, bahkan mama kaget mendengar apa yang Zeline katakan itu" balas nenek Lucy dengan cepat karena memang tidak tau sama sekali.

"ya sudah ma, Dania mau masuk kekemar dulu, hari ini sangat melelahkan dan menguras energi, kita lihat besok apa yang akan terjadi" ucap Dania

"iya nak, mama juga mau istirahat" balas nyonya Lucy dan setelah itu merekapun berjalan meninggalkan ruang keluarga berjalan masuk kedalam kamar masing masing.

Sesampai dikamar nenek lucy duduk diranjangnya sambil menatap keluar lewat jendela yang ada dikamarnya.

"banyak sekali rahasia dalam keluarga ini yang diketahui oleh Zeline terlebih masalah Arkan, mengenai Clara kalau boleh jujur memang tidak ada mirip sama sekali Dania, aku rasa apa yang dikatakan oleh Zeline masuk akal, rahasia apa yang disimpan Arkan selama ini"

"kenapa Arkan bisa bersikap seperti itu padahal dia selalu menurut apa yang aku perintahkan dan tidak pernah membantah nya, Arkan anak yang sangat patuh padaku aku sebagai mamanya"

"apa benar yang dikatakan mas Wira, kalau Arkan selama ini sangat tertekan dengan sikap ku yang selalu memaksakan apa yang aku inginkan pada Arkan, padahal aku hanya ingin melihat hidup Arkan bahagia lalu salahku dimana?" ucap nenek Lucy sambil berdiri lalu berjalan dan membuka lemari yang didalam nya masih banyak barang barang peninggalan suaminya.

Sedangkan Dania sesampai dikamar dia langsung menelpon Daniel, dia mau bertanya soal Clara.

"Daniel apa kamu tau sesuatu tentang Clara, kakak curiga dengan sikap kamu yang tidak pernah baik sama ponakan kamu sendiri" sapa Dania dia bertanya langsung mengenai Clara

[ada apa kak, kok tiba tiba menanya kan hal ini, apa kakak sedang ada masalah dengan suami kakak]

"ya kakak sedang ada masalah dengan mas Arkan, kakak curiga kalau Clara bukan anak kandung kakak"

Deg

Jantung Daniel seketika berdetak sangat kencang setelah membaca pesan dari kakaknya barusan, tapi Daniel berusaha bersikap tenang agar kakaknya jangan curiga,

Daniel harus tau dulu masalah apa yang dihadapi kakaknya itu saat ini, makanya Daniel masih belum menceritakan yang sebenar nya pada Dania, karena takut nanti kakaknya akan sakit.

[kenapa kakak sampai berpikir hal semacam itu kak, apa yang kakak ketahui sampai kakak curiga kalau Clara bukan anak kandung kakak]

"Zeline yang awal nya bilang kalau wajah kakak sama Clara beda, sudah dua kali Zeline mengatakan hal itu setelah kakak perhatikan memang benar kalau wajah kakak dan Clara itu beda, makanya kakak telpon kamu karena kamu selama ini tidak pernah dekat dengan Clara kamu menjaga jarak dengan Clara, apa kamu tau sesuatu Daniel?" cerita Dania

[kalau masalah sikap Daniel sama Clara memang Daniel nggak pernah suka melihat tingkahnya yang sombong dan angkuh, Zeline lebih sopan dan punya etika dari pada Clara]

[nanti coba Daniel selidiki kak, tapi Daniel harap kakak jangan kaget kalau mendengar berita yang buruk, mudah mudahan tidak terjadi hal yang membuat kakak sedih dan marah]

"kakak juga mulai curiga kalau mas Arkan banyak menyimpan rahasia pada kakak, banyak hal yang membuat kakak jadi meminta bantuan kamu Daniel, kakak juga ingin tes dna dengan Clara, agar hati kakak tenang" jelas Dania

[oke kak, Daniel akan bantu kakak dalam hal ini, ya sudah kakak tenang saja jaga kesehatan kakak, nanti kalau Daniel sudan mendapatkan informasinya segera Daniel kasih tau kakak, besok Daniel akan ambil barang yang diperlukan untuk tes dna, kakak kabarkan saja]

"terima kasih Daniel nanti kakak kasih kabar, ya sudah kakak tutup telponnya ya" balas Dania

"iya kak" sahut Daniel lalu mereka pun mematikan sambungan telpon itu.

"kakak sudah mulai curiga dengan situasi yang ada, mudah mudahan kakak kuat menerima semuanya, kakak terlalu keras kepala dan sangat mencintai suaminya, aku jadi susah untuk membuat kakak sadar akan situasi rumah tangganya" ucap Daniel sambil mengetatkan rahang nya karena dia sangat benci dan marah dengan Arkan

Daniel sangat tidak setuju saat kakaknya dijodohkan dengan Arkan tapi Dania tetap ngotot ingin menikah dengan Arkan laki laki yang sangat dia cintai, walaupun Daniel sudah memberitahukan kelakuan Arkan pada Dania.

Tapi Dania tidak percaya apa yang dikatakan Daniel, karena sikap Arkan yang sangat baik dan mengikuti semua keinginan nya Dania mersa sangat dicintai oleh Arkan, makanya dia mengabaikan berita tentang Arkan.