Hasrat Satu Malam With Hot Daddy

Daniash merangkul gadis nya, kedua nya sedang menonton sebuah film action, Maura begitu fokus menatap layar televisi. Sesekali mulut nya akan terbuka saat melihat adegan-adegan tembak menembak, beberapa kali juga dia menyembunyikan wajah nya di dada bidang Daniash untuk menghindari adegan di depan nya.

"Daddy, ihh ganti film nya. Ngeri, masa orang gak salah di tembak gitu sih." 

"Baby, bahkan orang yang tak bersalah pun harus di hukum." 

"Lho, kenapa? Kan dia punya salah, dad." Tanya Maura, wajahnya mendongak menatap wajah tampan Daniash. 

"Daddy misalnya, di hukum atas kesalahan papa sendiri." 

"Maksud, Daddy?" Tanya Maura lagi. 

"Kamu kenal nama Danish Kim?" 

"Enggak, tapi Papa mungkin mengenalnya, kenapa?"

"Beberapa tahun lalu, dia mabuk karena bertengkar hebat dengan Mama, saat itu Daddy masih kuliah di Amerika, dia mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, dan kamu pasti tau apa yang terjadi selanjutnya." Ucap Daniash, tatapan nya lurus menerawang ke depan.

"Papa mertua menabrak seseorang, Dad?" Tanya Maura, Daniash menunduk lalu mengecup kening gadisnya.

"Benar, dan yang dia tabrak adalah seorang ayah dari wanita yang saat ini berstatus istri Daddy." Jelas Daniash membuat Maura melepaskan pelukan nya lalu menatap wajah sang Daddy. Mencari kebohongan dari sorot matanya, namun nihil. Dia tak menemukan apapun kecuali kejujuran. 

"J-adi?"

"Sebelum beliau meninggal, beliau berpesan pada papa agar menikahi putri semata wayang nya. Papa tak bisa menolak karena rasa bersalah, namun posisi nya dia juga tak mungkin menikahi putri pria itu kan? Karena papa punya Mama."

"Satu bulan setelahnya, Daddy pulang setelah menyelesaikan pendidikan Daddy di luar negeri, hanya berjarak satu minggu saja setelah Daddy sampai di rumah dan pernikahan itu terjadi, Bby." Jelas Daniash lagi, pria itu beberapa kali menghembuskan nafas nya dengan kasar.

"Tanpa meminta persetujuan Daddy, Papa hanya mengatakan bahwa Daddy harus menikahi seorang perempuan, putri dari pria yang papa tabrak satu bulan lalu dan saat itu keadaan nya kritis." 

Maura kembali menatap wajah Daddy nya, terlihat sendu. Seolah menceritakan hal ini adalah beban yang sangat berat baginya. 

"Lalu, Daddy menikah dengan perempuan itu?"

Pria tampan nan dewasa itu mengangguk pelan, raut wajah nya terlihat sangat menyedihkan. Maura memeluk Daniash, menyandarkan kepala pria itu di dada nya. 

"Harusnya Daddy menolak perjodohan itu, tapi papa tak suka di bantah, jadi Daddy takut dan akhirnya memilih menurut saja. Meski Daddy tak pernah mengenal siapa perempuan yang harus Daddy nikahi." 

"Dan ini akibatnya, tak ada sama sekali kebahagiaan dalam hidup Daddy setelah 3 tahun menikah dengan nya. Jangan kan menyentuh, bertegur sapa pun hanya seperlu nya. Jadi, jangan salahkan Daddy kalau akhirnya Daddy menyerah dengan pernikahan ini." 

"Daddy.." Panggil Maura lirih, dalam hatinya ada rasa senang dan sedih. Rasa senang karena Daniash seperti nya akan menyerah dengan rumah tangga nya, tapi dia juga merasa sedih, kenapa harus Daniash? Pria sebaik dan sepengertian seperti Daniash harus di sia-siakan? Hanya wanita bodoh yang menyia-nyiakan pria nyaris sempurna seperti Daniash. 

"Daddy lelah, Bby." 

"Mau tidur?"

"Daddy lelah dengan hubungan Daddy, ingin mengakhiri nya. Namun Daddy tak ingin mengecewakan orang tua, Daddy." Lirih Daniash. 

"Apa Dady sudah mencoba bicara dengan papa atau mama, tentang hubungan Daddy sama istri Daddy?" Tanya Maura sambil terus mengusap kepala sang pria yang berada di dada nya.

"Takkan ada guna nya, Bby. Papa berwatak keras dan tak suka di bantah." 

"Jangan menyerah sebelum mencoba nya, sayang." 

"Entahlah, Bby." 

"Jangan menyiksa diri sendiri demi menyenangkan orang lain, Dad." 

Daniash mendongak menatap wajah gadis cantiknya. Bibir mungil kemerahan itu melengkungkan senyuman manis yang membuat hati Daniash tenang seketika. 

"Daddy berhak bahagia dengan pilihan Daddy, jika pun itu bukan aku, aku pasti akan selalu mendukung Daddy." Lirih Maura, tangan lentik nya mengusap rahang tegas sang pria. 

"Bisakah kamu membantu Daddy?" 

"Membantu apa Dad? Kalau aku bisa, pasti aku akan membantu." Jawab Maura, masih dengan senyum manis di bibir nya.

"Bantu Daddy melupakan semua nya, Daddy ingin memulai semuanya dari awal, dengan mu." 

Deg.. 

Jantung gadis itu terasa berhenti berdetak seketika, hati nya berdebar tak karuan saat mendengar ucapan Daniash yang terlihat sangat serius. 

"M-aksud Daddy?"

"Mari kita menjalin hubungan yang lebih dari sekedar saling membutuhkan, Daddy ingin status kita lebih dari sekedar Daddy dan baby." 

"Kekasih?" Tanya Maura. 

"Ya, seperti itu." Jawab Daniash sambil menangkup wajah cantik gadisnya.

"T-api, Daddy kan masih punya istri. Aku tak mau disebut pelakor, Dad." 

"Bukankah dengan hubungan kita ini, kamu sudah merebut suami orang, sayang?" Goda Daniash membuat wajah Maura memerah seketika.

"Isshh, kalau dari awal aku tau Daddy itu pria beristri, mungkin aku gak mau jadi sugar baby nya Daddy." Jawab Maura membuat Daniash terkekeh.

"Jadi, kita sepasang kekasih sekarang?"

"Eemmm, huum Dad." Jawab Maura malu-malu, dia langsung menduselkan wajah nya di dada bidang sang pria, membuat pria itu tergelak keras. 

"Tolong tunggu sebentar lagi, sayang." Lirih Daniash.

"Ya, Maura akan menunggu sampai keadaan nya membaik." Jawab Maura, dia mengeratkan pelukan di tubuh Daniash, begitu pun sebaliknya. 

Sedangkan di rumah, Herra berjalan gontai masuk ke kamar nya. Dia di sambut hangat oleh maid-maid yang sedang bekerja, tapi tak sepatah kata pun dia bicara. Mood nya sangat buruk hari ini, apalagi setelah dia tak berhasil bertemu dengan kekasihnya, entah kemana pria itu pergi. 

Apartemen nya kosong, nomor ponsel nya tak bisa di hubungi, baru kali ini Nick seperti ini. Menghilang tanpa kabar dan jejak, apa dia punya wanita lain? Aahh tidak, tidak mungkin. 

Herra dan Nick sudah lama menjalin hubungan, bahkan di malam pertama setelah Herra menikah dengan Daniash, pria itu yang merenggut kesucian Herra. Sebelum di jodohkan, Herra dan Nick menjalin hubungan sehat, hanya sebatas pelukan, atau ciuman saja. Tak pernah melakukan hubungan badan, tapi malam itu Herra datang dan meminta Nick untuk menyetubuhii nya. 

Awalnya Nick heran karena itu adalah malam pertama Herra dan Daniash, tapi wanita itu malah datang padanya meminta kepuasan, tentu saja dengan senang hati Nick melakukan permintaan Herra. Mana ada kucing yang menolak saat di tawari ikan, begitu juga Nick.

"Daniash, Nick, kalian membuat aku pusing. Aargghh.." Herra mengerang lalu menjambak rambutnya sendiri, dia menyapu make up mahal nya yang semula berbaris rapi di depan meja rias kini berserakan di lantai, beberapa di antaranya pecah dan mengotori lantai marmer kamar nya. 

Wanita itu tak mau kehilangan salah satunya, Daniash dengan harta nya dan Nick dengan kepuasaan yang selalu bisa dia dapatkan dari pria itu setiap waktu. Dia tak bisa kehilangan keduanya, atau harus memilih satu di antara dua hal itu.

"Apa aku harus berpura-pura baik pada Daniash? Agar dia tak berpaling?" Gumam Herra. 

Bodooh, padahal Daniash sudah punya gadis lain yang lebih cantik dari nya. Andai saja dia tau kalau Daniash sudah berpaling ke lain hati, pasti Herra akan sangat murka.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻