NovelToon NovelToon
Identitas Pengganti Nona Pertama

Identitas Pengganti Nona Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Panglima perang Lei Guiying menyusun rencana menyusup menjadi pengantin wanita agar dapat melumpuhkan musuhnya. Namun siapa sangka aliansi pernikahan yang seharusnya menuju negara Menghua. Justru tertukar dan harus menikah di negara Dingxi sebagai Nona Muda pertama dari kediaman Menteri yang ada di negara Menghua.

Lei Guiying menikah menjadi selir pangeran kesembilan. Begitu banyak intrik dan sekema besar terus terikat. Membuat gadis itu harus terus bertahan menjadi seorang pengantin aliansi dari negara lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kediaman Adipati Zhu

"Tabib, saya sudah mencoba mencari semua tabib di Ibu Kota bahkan di luar Ibu kota. Tapi tetap saja tidak ada perubahan," ujar wanita muda itu yang merupakan Nyonya muda Wang. Gadis yang harus di nikahkan paksa kedua orangtuanya karena kesetaraan status sosial. "Tabib, apa anda bisa menyembuhkan putraku?"

Saat Lei Guangyi dan Wakil Heng Liang mendekat. Bau busuk dan anyir tercium semakin kuat. Pemuda itu menyatukan keningnya, mengetahui ada yang tidak beres dia langsung duduk di atas tempat tidur tepat di samping anak kecil itu. "Bantu aku mengambil botol obat berwarna merah."

Wakil Heng Liang mengambil botol obat sesuai perintah.

Lei Guangyi mengangkat lengan baju juga pada bagian kaki. Terlihat jelas koreng sudah menusuk memenuhi kedua tangan juga kedua kaki. "Heng Liang, ambilkan pisau kecil." Menatap Nyonya muda di depannya. "Nyonya tolong siapkan air hangat juga kain bersih. Akan lebih baik jika kain berwarna putih. Saya membutuhkannya."

"Baik." Nyonya muda Wang langsung berlari keluar kamar menyiapkan air hangat. Tidak selang lama baskom berisi air hangat di bawa masuk ke dalam kamar bersama kain putih. "Tabib."

Setelah mendapatkan semua yang di perlukan untuk penanganan. Lei Guangyi langsung mulai memberikan penanganan utama. Membersihkan nanah pada setiap luka. Selama dua jam dia harus mengangkat perlahan setiap nanah sedikit demi sedikit. Anak kecil yang telah dalam keadaan setengah sadar itu bahkan sesekali menjerit kesakitan dan menangis. Meksipun begitu Lei Guangyi tidak bisa berhenti. Wakil Heng Liang mengusap perlahan keringat yang telah membasahi leher juga kening Tuan mudanya.

Lebih dari dua jam pada akhirnya semua luka telah berhasil di obati dan di perban. Lei Guangyi bangkit dari tempat tidur. Dia menatap kearah anak kecil yang kembali tertidur lagi setelah di berikan satu butir obat. Dia mendekat kearah Nyonya muda Wang. "Nyonya, putra anda terkena racun yang dapat membuat pembusukan pada tubuh secara perlahan. Seperti halnya mayat. Jika tidak segera di tangani dua minggu lagi bahkan dewa tidak bisa menyelamatkannya."

Nyonya muda Wang terkejut mendengar penjelasan dari tabib muda di depannya. Pada awalnya dia cukup tidak yakin saat melihat tabib yang ia cari adalah seorang pemuda. Bahkan umurnya jauh lebih muda di bawahnya. Tapi setelah semua pengobatan dan penanganan yang tabib itu berikan pada putranya. Kini dia menjadi yakin jika tabib di depannya memiliki kemampuan melebihi tabib-tabib yang ia undang. "Racun?" Menatap kearah putranya. Hatinya terasa sesak mengingat makanan terakhir yang di berikan mertuanya kepada putranya sebelum jatuh sakit.

Air mata wanita muda itu menetes. "Tega sekali Ibu mertua melakukan semua ini kepada putraku."

"Berikan obat ini satu kali setiap hari. Pastikan obat masuk ke dalam tubuhnya agar racun bisa segera menghilang. Jika habis anda bisa datang untuk mengambil obat di toko obat. Saya harus kembali sekarang tidak bisa terlalu lama. Di tambah ini sudah memasuki tengah malam," ujar Lei Guangyi dengan sopan.

"Tentu. Terima kasih tabib sudah bersedia memberikan pengobatan kepada putraku." Nyonya muda Wang terlihat lega juga ada kebahagiaan di wajahnya.

"Sudah seharusnya," saut Lei Guangyi sembari menata peralatannya kembali.

Nyonya muda Wang memberikan kotak tidak terlalu besar namun saat di buka ada batangan emas di dalamnya. "Tabib, sebagai tanda terima kasih."

Lei Guangyi tersenyum hangat. "Ini sudah cukup." Dia mengambil satu batang emas lalu berjalan keluar dari kamar. Tapi dia harus menghentikan langkahnya di saat sudah ada banyak orang menghadang di depan.

Pria usia empat puluh tahunan mendekat. Dia Adipati Zhu Fang yang baru saja datang dari rapat darurat di istana. "Kamu bahkan memasukkan laki-laki lain dan berbuat tidak pantas di saat putra kita sakit. Wang er, kamu sangat keterlaluan." Teriakan itu terdengar cukup kuat.

Lei Guangyi hanya menatap tenang. Dia masih mencoba untuk menekan semua emosi di dalam dirinya.

Nyonya muda Wang keluar dari kamar. Ada tatapan kemarahan dari pandangan matanya. "Sekarang, apa lagi yang bisa aku katakan. Di saat kamu lebih mempercayai orang lain dari pada percaya dengan istri mu sendiri."

Srreeenggg...

Pedang di hadangkan tepat di hadapan Lei Guangyi. Hal ini tentu langsung membuat Wakil Heng Liang waspada.

"Selama putraku sakit. Apa kamu pernah memperhatikannya? Membantuku menjaganya? Atau hanya sekedar menyapa agar dia bahagia. Tapi kami tidak melakukannya. Zhu Fang, dia juga darah daging mu. Namun karena dia sakit-sakitan bahkan memiliki penyakit yang selalu kamu anggap menjijikkan begitu juga semua orang di kediaman ini. Tidak ada sedikit saja kepedulian yang kamu berikan." Mengeluarkan surat dari lipatan bajunya. "Sekarang aku mohon bebaskan kami dari kediaman yang penuh rasa sakit ini." Nyonya muda Wang berlutut di hadapan suaminya. "Aku mohon Adipati memberikan kesempatan kami untuk hidup lebih baik." Bersujud.

Lei Guangyi menghindar begitu juga pengawalnya.

Pranggg...

Adipati Zhu Fang melepaskan pedang yang ada di genggaman tangannya. Dia berlutut mencoba membantu istrinya untuk bangkit. Namun wanita muda itu masih bersikeras untuk tetap bersujud. "Wang er, aku tidak bermaksud mengindari putra kita. Ada begitu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Dengar, aku tidak akan mempermasalahkannya lagi. Tapi aku mohon jangan pergi meninggalkan ku."

"Jika anda tidak menyetujuinya. Saya akan tetap bersujud," jelas Nyonya muda Wang. "Saya mohon Adipati memberikan jalan kami untuk bahagia."

"Tuan, saya hanya tabib yang membantu kesembuhan putra anda. Tidak memiliki niat buruk atau pun mencoba menodai nama baik Nyonya muda." Lei Guangyi mencoba menjelaskan. "Tapi, semua tergantung anda. Ingin percaya dengan siapa."

Pria itu hanya bisa menekan perasaan bersalahnya. Dia sendiri tahu bagaimana tersiksanya istrinya juga putranya selama berada di kediaman. Tapi dia tetap diam. Adipati Zhu terduduk lemas menatap istrinya, "Baik. Aku akan menceraikan mu."

Nyonya muda Wang bangkit dari tanah. Dia menatap tidak peduli kearah suaminya. Dan di saat dia melihat kearah tabib dia berkata, "Tabib, maaf atas kesalahpahaman malam ini." Membungkukkan tubuhnya memberikan ketulusan. "Terima kasih sudah bersedia menyelamatkan putraku. Saya akan mengantar anda untuk keluar dari kediaman ini."

Lei Guangyi mengangguk setuju.

Nyonya muda Wang menunjukkan jalan hingga sampai di depan pintu masuk kediaman Adipati. "Sekali lagi. Saya mohon maaf."

Lei Guangyi langsung masuk kedalam kereta.

"Ciahhh..." Wakil Heng Liang menghentakkan kekang kuda cukup kuat. Membuat kereta dapat melaju perlahan menembus keheningan malam di tengah Ibu Kota.

Nyonya muda Wang berjalan masuk ke halaman kediamannya. Di saat melewati suaminya dia hanya diam menatap dingin. Pintu kamar di tutup dengan kunci di sematkan pada dua bagian daun pintu yang di satukan.

Dari arah pintu masuk halaman, wanita paruh baya dengan gaun berwarna hijau tua masuk bersama para pelayan wanita. Di sampingnya gadis muda berusia tujuh belas tahunan merangkul lenggannya manja. "Istri tidak tahu diri. Berani-beraninya membuat kegaduhan di kediaman Adipati. Jika tidak di berikan pengajaran yang benar. Dia pasti akan semakin melunjak di masa depan. Seret dia keluar dari kamarnya," teriak Nyonya besar Zhu.

"Berhenti." Adipati Zhu Fang membalikkan tubuhnya. "Ibu, sudah cukup. Aku juga sudah lelah. Dia istriku bukan budak yang selalu ibu rendahkan. Dia istriku."

Nyonya beser Zhu menahan amarahnya. "Putraku, dia sudah melahirkan putra pembawa sial untuk keluarga ini. Bagaimana bisa kamu membiarkannya begitu saja?" Menepuk lembut tangan halus yang masih menggenggam lengannya. "Ibu sudah mencocokkan tanggal lahir kalian berdua. Peramal bilang kecocokan kalian akan membawa banyak keberuntungan."

Adipati Zhu Fang mendekat. "Ibu yang telah memaksaku menikahinya. Menjadikan dia istriku sehingga aku harus memutuskan hubungan dengan wanita yang aku cintai. Sekarang setelah aku mulai mencintai istriku. Ibu justru membuat berbagi macam cara agar aku menceraikannya. Dan kini ibu membawa gadis lain, memutuskan kembali siapa yang harus aku nikahi atau tinggalkan. Hahhhaaa... semua orang hanya ingin sebuah keuntungan dari ku. Bahkan ibuku juga melakukan hal yang sama." Tatapannya menajam menahan rasa sakit di hatinya. "Sekalipun aku harus bercerai. Dia," menunjuk kearah gadis di depannya. "Tidak akan pernah menjadi Nyonya muda di kediaman ini." Melangkah pergi. Tepat di ambang pintu halaman kediaman Adipati Zhu berkata, "Siapapun yang mencoba menyakiti istriku. Kematian akan menjadi akhir baginya."

Semua orang hanya diam tidak berani lagi melangkah maju. Nyonya besar Zhu bersama keponakannya juga pergi dengan perasaan kesal. Di dalam ruangan kamar Nyonya muda Wang menatap lembut kearah putranya yang saat ini terlihat sedikit lebih baik.

1
Andi Ilma Apriani
nda sabar rasax saat panheran sembilan mengetahui identitas asli istrix
dafa ramadhan
keren
Santy Susanti
Hahahaha pangeran ke9 minum Cuka gegara mayat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
hahahaha kocaaak pegang bayi kaya pegang apaan aja sampe kaku gitu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Suci Muji Asih
okey, gaskeun...sruh ngaku, biar istri ny tdk berkeliarn🤣🤣
Santy Susanti
jatuh Cinta kan kau akhirnya tau rasa🤭🤭🤭🤭 kulkas mulai angeet daaah aah bocoor... bocoor.. bocoor🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
kulkas 9 pintu lg minum cuka 2 galoooooon🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
Hshshsha pangeran ke sembilan Cemburuuuuuuu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
pangeran kutub sdh mulai bucin akut nihh 🤣🤣🤣makin bertambah kebaikan yg dibuat istri nya makin dalam cinta nya sulit untuk dilepaskan 🤣tp istri nya ga sadar euy... mudah2an cinta mu tdk bertepuk sebelah tangan ya pangeran 🤣kasian..
Suci Muji Asih
ke arh detektf ini😍😍
sahabat pena
pangeran kulkas yg posesif 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Suci Muji Asih
kurang nihhh😍😍
Andi Ilma Apriani
lanjuutt thoorr
Santy Susanti
smoga Adipati Zhu bisa brbaikan lg sm istrinya kasian anaknya dan ibu nya adipati biar di hukun terus di pisah rumah nya atuh 🥺🥺🥺🥺🥺
Santy Susanti
sehat2 Othoooor saranghaeeee❤❤❤❤❤❤
Santy Susanti: ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sri wulandari: Siap kk.😊❤️
total 2 replies
Arix Zhufa
semangat ya thor...semoga keponakan nya lekas sembuh 🙏
Sri wulandari: Siap kk. 😊❤️
total 1 replies
Raudah Anis
gapapaa thor, kamu selesai kan semua urusan mu dulu. utamakan kesehatan dan dunia nyata mu dulu ya
Sri wulandari: Siap kk. 😊❤️
total 1 replies
Santy Susanti
Hadeuuuh The begining of conflict niiih 🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Santy Susanti
waah.. waah.. bener nih si kulkas dah mulai khawatir ma istrinya walaupun masih ada Curiga😜🤭🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!