Membunuh banyak orang! Keyla Abraham, sang ketua mafia kejam yang meninggal ditangan sahabatnya sendiri.
saat terbangun, ia justru menempati tubuh anak perdana menteri Xia yang lemah dan jelek.
Xia Re, anak perdana menteri Xia Fang. kakak kandungnya begitu membencinya, ayahnya tidak peduli dengannya. selalu ditindas dan difitnah saudara/i tirinya. bahkan sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. ibu dan adiknya dibunuh.
bagaimana cara Keyla membalaskan dendam Xia Re?
dapatkah Keyla mengungkap dalang kematian ibu dan adik Xia Re?
dapatkah ia kembali kezamannya untuk membalas dendam kepada para pengkhianat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.18
sementara, Zhuang justru mundur secara perlahan. "a-apa yang ingin kau lakukan gadis jelek?"
"ber- berhenti, ja-jangan mendekat-- Arrgghh"
'Buggh'
'Buggh'
'Buggh'
"awww... sakit sekali..."
"tuanku sangat kejam."
Xia Re menatap Zhuang dari ujung rambut sampai kaki.
"lukanya kurang banyak!" ucapan Xia Re membuat Zhuang dan Tong Tong membelalakkan mata.
"gadis jelek, apa kau ingin aku mati!"
"tuan, jangan sampai membunuhnya."
Xia Re mendatarkan wajahnya, lalu mengeluarkan sesuatu.
Zhuang memegangi lengan kanannya yang sangat sakit. meski seluruh tubuhnya sakit akibat pukulan demi pukulan dari Xia Re, tapi, bagian yang paling sakit adalah lengan kanannya.
Xia Re mengeluarkan pil dari kantong merahnya. "makanlah pil ini"
"pil apa itu?" tanya Zhuang.
"sebenarnya ini bukan pil tapi, Racun."
"ra-racun? kau ingin aku memakan racun itu!?"
"tentu. ini adalah racun yang kubuat khusus, hanya aku dan tabib istana Barat yang tau cara mengobatinya."
Zhuang dengan ragu mengambilnya.
"kau makanlah. dan ingat, kau harus berpura-pura kerampokan."
"berpura-pura kerampokan?" beo Zhuang.
"benar. kau harus pura-pura kerampokan."
"aku harap ini akan berhasil..." gumam Zhuang penuh harap.
"pasti berhasil. aku akan menemuimu tiga hari lagi." ujar Xia Re sembari melangkah pergi, tapi Zhuang menghalanginya.
"gadis jelek, siapa namamu?" pertanyaan Zhuang benar-benar membuat Xia Re kesal.
bisa-bisanya dia tidak mengenali dirinya. yah, masuk akal juga jika dia tidak mengenali dirinya. karena, dirinya selalu memakai cadar dan merahasiakan identitasnya.
"namaku.... Xia Re" ujar Xia Re lalu pergi.
Zhuang menatap punggung Xia Re yang semakin menajuh. "Xia Re?"
"apa dia anak perdana menteri Xia? tapi, bukankah anak perempuan perdana menteri Xia adalah, Xia Rong dan Xia Rang?" gumam Zhuang bingung.
"atau, jangan-jangan dia adalah anak sah keluarga Xia? apa aku tanya Bibi Me saja?"
paviliun Lavender, kediaman Xia Rong. tampak Xia Rong, Xia Rang dan Gong Rong tengah merayakan sesuatu.
"Hahaha... aku sangat bahagia!" ujar Xia Rang.
"Aku juga, kak. akhirnya rencana kita berhasil." ujar Xia Rong sembari meminum Arak.
"ibu juga. tidak sia-sia kita memfitnah Xia Re."
"tapi, aku sedikit tidak bahagia, Bu." Xia Rang dan Gong Rong menatap Xia Rong bingung.
"kenapa sayang?" tanya Gong Rong.
"aku kesal, Bu. susah-susah kita memfitnah dia, tapi, dia hanya dikurung selama 1 bulan saja!!!!"
"ah, kau benar putriku."
"sudahlah, kita nikmati pesta kita saja. sekaligus kita buat rencana untuk menghancurkan Xia Re." ujar Xia Rang.
"ibu, bukankah sebentar lagi perayaan festival Bunga?"
"ah, iya. kau benar putriku. bagaimana kalau kita membuat pertunjukan yang bagus." ucapan Gong Rong membuat Xia Rong dan Xia Rang tersenyum.
"apa yang ingin ibu lakukan?" tanya Xia Rang.
"tentu saja mempermalukan Xia Re!"
"Hahaha... ibu memang yang terbaik!" ujar Xia Rong.
"mari rencanakan."
Xia Ge, saat ia melewati paviliun kakaknya, ia tidak sengaja mendengar percakapan mereka.
"apa aku beri tahu saja ke kak Xia Re?" gumamnya.
Xia Ge memang anak kandung Gong Rong, terkadang ia bingung. kenapa ibu dan kedua kakaknya sangat membenci Xia Re? sebenarnya Xia Ge tidak membenci Xia Re, hanya saja... ibu dan kedua kakaknya selalu mempengaruhi dirinya untuk membenci Xia Re.
Tapi, suatu hari... hari dimana ia benar-benar menyesal karena selalu berperilaku buruk terhadap Xia Re.
Flashback-
Xia Re, gadis itu tengah berada di rumah makan miliknya, rumah makan KeyTong. didepannya sudah ada Mark.
"jadi, bagaimana laporanmu, Mark!?" tanya Xia Re sembari menghisap rokok nya.
yah, sekarang ia tengah tidak memakai cadarnya. terlihat jelas wajah datar nya masih terlihat cantik, Meski masih ada beberapa jerawat.
"kami sudah mencari tahu, Nona. ada beberapa bangsawan yang bermarga Me, ada juga yang hanya rakyat biasa."
"tidak peduli bangsawan atau bukan, cari informasi tentang mereka, paham!"
"paham, Nona."
Xia Re bangkit dari duduknya, dan memakai kembali cadarnya.
Tap...
Tap...
Tap...
Xia Re keluar dari ruangannya dan rumah makannya itu.
"Hufh..." Mark bernafas lega, benar-benar jantungnya serasa ingin meloncat ketika berhadapan dengan Nona sekaligus tuannya itu.
Xia Re berjalan menghampiri kerumunan, ia penasaran apa yang terjadi.
"apa yang terjadi?" gumamnya.
"wah, tuan. ayo kita lihat!" ujar Tong Tong tiba-tiba muncul.
"Aish, kau ini mengagetkanku saja!" kesal Xia Re, Tong Tong hanya terkekeh.
Xia Re mencoba melihat apa yang terjadi, tapi, kerumunan itu menghalangi nya. Alhasil ia bertanya pada seseorang.
"Nyonya, sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya.
"itu, ada seorang pemuda yang kalah bermain judi. kasihan sekali, karena tidak bisa membayar, ia dipukuli." jelas salah seorang wanita.
"iya, benar. tapi, pemuda itu mengaku-ngaku anak perdana menteri Xia." ujar wanita lainnya.
'apa yang terjadi sebenarnya..!?' batinnya bingung.
Xia Re pun menerobos kerumunan itu.
"Dasar tidak tahu diri!!! cepat bayar hutangmu!!!"
"aku sudah bilang, aku akan membayarnya!"
"Halah, kau selalu berkata seperti itu, tapi mana buktinya!!!!" kesal salah satu laki-laki bertubuh besar sembari melayangkan tangannya memukul pemuda itu.
Buggh
"Ahhhhh! berani sekali kau memukulku! apa kau tidak tahu siapa diriku!? aku adalah, Xia Ge. anak perdana menteri Xia!" ujar pemuda itu yang ternyata adalah Xia Ge.
"hahahaha...." gelak tawa semua orang yang mendengar ucapan Xia Ge.
"jangan mengada-ada kamu! kalo iya kamu adalah anak perdana menteri Xia, mana mungkin tidak sanggup membayar!!!"
"iya, lagipula kenapa anak perdana menteri Xia justru malah bermain judi?"
"hahahaha....".
Xia Re tersenyum kecut dibalik cadarnya, ia berjalan kedepan.
"Yo, siapa ini? oh, adik Ge! kenapa kau ada disini, adik?" ujar Xia Re membuat perhatian semua orang beralih padanya.
"siapa kau!" sarkas salah satu laki-laki.
"Xia Re untuk apa kau disini!" ujar Xia Ge.
"wah, apakah itu Xia Re? anak sah Perdana menteri?"
"benarkah itu, Xia Re? gadis jelek dan tidak berguna?"
"tontonan gratis!" begitulah bisik-bisik orang sekitar, dan masih banyak lagi.
"hey kau!!! apa ini adikmu?" tanya salah satu laki-laki.
"Cih, aku bukan adiknya. aku tidak Sudi mempunyai kakak jelek dan tidak berguna seperti dia!!!"
Xia Re menatap datar Xia Ge.
Tap...
Tap...
Tap...
Xia Re berjalan kearah Xia Ge yang masih terduduk di tanah.
Plakk
sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus pemuda itu.
"beraninya kau menamparku!"
"kenapa aku tidak boleh!? Xia Ge, beginikah ibumu Gong Rong mengajari mu sopan santun? apa ibumu tidak mengajari bagaimana menghormati yang lebih tua?" Xia Re menatap tidak suka Xia Ge. sementara yang ditatap justru tertekan.
"wah, apa itu anak selir Gong?"
"dasar! anak dan ibu sama saja. berani sekali dia bersikap seperti itu dengan yang lebih tua!"
"benar, padahal hanya anak seorang selir."
Xia Ge yang merasa kesal bangkit berdiri dan hendak menampar Xia Re, tapi, dengan cepat Xia Re menangkisnya.
"hey, kalian. kalian bawa saja gadis ini, kalian bisa apakan saja dia!" ujar Xia Ge pada sekelompok laki-laki itu sembari menunjuk Xia Re.
"dasar tidak tahu malu! niat hati ingin membayarkan hutangmu, tapi, begini caramu bersikap padaku!" ujar Xia Re dengan nada meninggi.
"hey, kalian. bawa saja manusia tidak tahu diri ini, aku muak denganmu, Ge!!!" ujar Xia Re sembari berjalan pergi dari Xia Ge.
sekelompok laki-laki itu berjalan kearah Xia Ge, dan mumukul, menendang Xia Ge.
"cepat bayar hutangmu, atau aku akan membunuhmu!" ancam laki-laki bertubuh gempal Yang sepertinya adalah bosnya.
"Argghhh berhenti... a...ku... akan... membayarnya... Arrgghh..."
sungguh Xia Re tidak tega mendengar teriakan kesakitan Xia Ge.
ia berbalik badan dan...
"Berhenti!!!! lepaskan adikku!!!"