Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi
"Otakmu dimana hah???!!".....
Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......
Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya
"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"
"Tidak bisa......"
"Kamu tidak mengerti....."
Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update
note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah sakit?
"Abang, aku akan bantu kamu" Suaranya yang kecil tidak di dengar oleh Kensano dia hanya menatap kosong tanpa menatap apapun yang menjadi objeknya
"Abang harus kuat kita akan pergi ke rumah sakit" Ayase membantu Zidan mengangkat tubuh kurus Kensano
Kensano tetap terdiam melamun
"Jangan pingsan lagi bang" pekik Ayase
"Ya Allah kuatkan hambamu ini, maafkan kesalahannya dan ampunilah dosanya ya Allah" doa Ayase saat membantu Zidan membawa Kensano
"Ya Allah dia adalah sahabatku, jangan siksa dia lagi, dia adalah sahabatku satu satunya jangan buat dia seperti ini lagi, aku kasihan dengannya" doa Zidan rupanya di dengar oleh Kensano
Kensano tersenyum kecil mendengarnya
Tak lama mereka akhrinya sampai di rumah sakit karena jarak rumah sakit dengan rumahnya hanya 7 menit saja
"Dokter" Ayase berteriak kuat, Lalu Dokter menghampiri mereka dengan sebuah brankar dan mengejar agar dapat di tangani dengan cepat
"Baiklah kalian tunggu disini kami akan mengurusnya kalian semua silahkan menunggu di luar" Beruntung Dokter sangat sigap membantu Kensano yang mengalami gawat darurat
"Ya Allah lindungi dia Ya Allah" di saat Zidan dengan Ayase khawatir, Kania langsung pergi menuju ruang administrasi untuk mendaftarkan Kensano sebagai seorang pasien baru di rumah sakit itu
Dengan sabar dan tenang Kania menunggu gilirannya untuk mendaftarkan Kensano
"Permisi" Sapa Kania
"Eh ibu yang kemarin, apakah ibu ada jadwal kontrol?" Tanya sang administrasi
"Oh bukan, ini orang berbeda " administrasi hanya menganggukan kepalanya
"atas nama pasien siapa bu?"
"Namanya sebentar, Oh Kensano Nur Ashakura, nah itu namanya"
"Aduh namanya sulit sekali, nama anak ibu yang kemarin juga sulit, eh sekarang nama anak ibu lebih sulit aduh, bagaimana jika Ken apa tadi?"
"Kensano "
"Oh iya K-e-n-s-a-n-o" sang administrasi menulis di sebuah kertas dan di berikan kepada Kania
"Apakah benar?" Tanyanya
"Betul"
"Baiklah bu, dia berada di ruang gawat darurat ya?" tebak sang administrasi
"Betul bu, dia adalah pasien baru"
"Oh iya ini kertasnya untuk pembayaran bisa di atur menggunakan apa bu?" Tanya administrasi
"Ini saja" akhirnya Kania menggunakan kartunya lagi untuk pembayaran obat obatan yang di butuhkan oleh Kensano
Setelah pembayaran Kania menuju ke ruang sebelumnya. Setelah sampai dia melihat putrinya sangat khawatir terhadap kesehatan Kensano
"Kau khawatir sekali?" Tanya Kania dengan sedikit sedikit mengejek putrinya
"Ih ibu jangan bercanda, Aya lagi khawatir" Wajahnya begitu sedih mendengar Kensano belum ada kabar padahal sudah hampir setengah jam dia masuk ke dalam ruangan
"Hahahaha Baiklah aku melihat putriku begitu mengkhawatirkannya padahal baru bertemu beberapa kali" ujarnya
"Wajar bu jika aku khawatir karena dia jugalah yaang menyelamatkan aku dan ibu bukan?" tutur Ayase
"Betul nak, tetapi aku tidak secemas dirimu, percaya kepada Allah" senyum manis menghiasi wajah Kania
"Ayo berdoa" mereka berdua berdoa masing masing agar lebih khusyu
Tak lama akhirnya dokter keluar
"Alhamdulillah putra ibu begitu hebat, dia memiliki banyak luka, bahkan sampai ada yang mendekati telinganya , tetapi dia masih bisa mendengar dengan baik, mungkin akan sering berdenging, untuk jenguk bisa sebentar lagi"
"Apakah harus di rawat dok?" Tanya Kania
"Tidak harus rawat inap, tetapi sore nanti sudah di perbolehkan pulang, atau jika ingin rawat inap juga tidak apa apa itu lebih baik" rasa syukur dari mereka membuat mereka saling melempar senyum
Tak lama mereka saling menjenguk namun berbeda waktu hingga akhirnya Kania pulang ke rumahnya terlebih dahulu
"Zidan, bisakah kau membelikan kita beberapa camilan?, entah mengapa aku begitu lapar" Ayase langsung lapar kembali entah apa yang ada di pikirannya itu yang terpenting dia berkata bahwa dia begitu lapar
"Lohh mbak? bukankah mbak baru makan sekitar 2 jam yang lalu?" Zidan heran dengan Ayase tiba tiba saja dia lapar
Setelah berkata seperti itu dia melihat Ayase seperti merajuk
"Baiklah saya akan membelikannya, apa yang ingin kamu beli?" tanya Zidan
"Entahlah kau belikan saja "
"Baiklah "
"Oh iya ini uangnya" Ayase memberikan uang 50 ribu rupiah kepada Zidan
Zidan
"Aku bingung apa yang harus di beli dia itu kenapa tiba tiba saja lapar? bukankah dia baru makan sarapannya 2 jam yang lalu?" Zidan bingung dengan perut Ayase mengapa begitu mudah lapar.
Namun setelah itu dia tidak memusingkannya dan membeli camilan yang menurutnya cocok untuk Ayase
Ayase
Rupanya setelah 5 menit Zidan pergi Kensano sadar
Ayase memanggil dokter
"Alhamdulillah perkembangannya begitu pesat, semoga selalu berkembang dengan baik, jaga dirimu baik baik" ucap dokter
"Kau kenapa berada di sini?" tanya Kensano dengan pelan
"Bang izinkan aku menjagamu" ujar Ayase
"Tidak perlu, dimana Zidan?"
"Abang tidak mau aku disini?" Tanya Ayase
"Bukan tidak mau, tetapi kamu bisa menjadi fitnah, jika kita berdua seperti ini"
"Bang Zidan sedang membeli camilan, ibu sudah pulang karena harus menatap semua belanjaan ke dalam kulkas"
"Maafkan aku, harusnya kita mulai berjualan hari ini, sayangnya aku ini tidak berguna justru malah membuat kalian merasa kerepotan"
"Tidak masalah bang, kau sembuhkan dahulu badanmu baru jika kamu mau bekerja ayolah bekerja, " Ayase gitu ingin sekali menjadi sahabat Kensano, namun Ayase sadar bahwa dia adalah perempuan tidaak seharusnya dia bersama menjadi sahabat apalagi suatu saat nanti mereka menikah, pasti akan membuat orang lain salah mengira
Atau bahkan orang lain akan mengatakan keburukan mereka karena telah berteman berlawan jenis walaupun hanya sekedar berteman baik
"Bang?" Panggil Ayase
"Iya ada apa?" sahutnya
"Apakah kita bertiga bisa berteman?, Aku kesepian " Ayase menundukan kepalanya
"Boleh" tanpa berfikir panjang Kensano memperbolehkannya
"Mengapa kamu memperbolehkan? Bukankah Kita lawan jenis?" Tanya Ayase
"Berteman dengan lawan jenis memang seharusnya tidak, tetapi apa bedanya dengan kesepian, kamu akan menjadi teman kami berdua, jangan merasa kesepian lagi, ibumu adalah ibu kami juga, jangan merasa sendiri....
"Tetap semangat, selamat kamu telah menjadi sahabat kita berdua "
"Kalau merasa tidak memiliki teman berbincang bisa bersama kami" Senyum manis kecil menghiasi wajah Tampan Kensano
"Eh iya, Zidan lama sekali" Tanya Kensano menyadari mereka terus terusan berdua
Dia hanya khawatir jika menjadi fitnah walau mereka berada di rumah sakit
"Mungkin sebentar lagi, abang ingin minum?" Tanya Ayase
"Boleh" Ayase mengambilkan air putih untuk Kensano beruntung di sediakan sedotan sehingga tidak harus duduk dengan sempurna agar dapat minum
"Eh iya maafkan aku " Ayase tidak sengaja menyentuh tangannya
"Emm" Mereka begitu cangung karena jarang sekali bertemu di dunia nyata mereka mereka terbiasa berbicara di dunia mimpi.
Tak lama akhirnya Zidan datang
"Mengapa kau lama sekali?" Ujar Kensano
"Maafkan aku, tadi dia menyuruh aku membeli ini, aku tidak tahu apa yang dia suka"
"Aku mengetahui apa yang dia sukai, tetapi dia menyuruhku untuk membelikan makanan untuknya, huh" keluh Zidan membuat Ayase terkekeh
"Maafkan aku bang, tetapi aku kan manusia tidak mungkin memakan kamu dengan batu" ucap Ayase
"Aduh aku tadi beli batu pula, harus di makan tapi" Canda Zidan
"Aduhh abang, aku teh bukan emot batu, mengapa di kasih batu?" protes yang berniat bercanda 1 sama lain
Akhirnya mereka tertawa kecil bersama karena kelakuan mereka yang mereka rasa begitu lucu
"Eh kalian tahu tidak, aku sebenarnya punya sepeda juga, tetapi aku jarang sekali menggunakannya bagaimana jika suatu saat nanti kita bersama sama berjalan jalan keliling kota menggunakan sepeda?" Tawar Aliza
"Boleh tetapi tidak bisa dalam waktu dekat ini, kitakan akan bekerja bukan? Aku harap kamu mengerti " pengertian Kensano
"Aku mengerti bang, lagipun aku akan membantu kalian nanti kok" ucap Ayase
"Loh kenapa?"mereka cemas jika Ayase harus bekerja keras nantinya
"He'em mungkin aku akan menjadi kasir saja, gimana kalau nanti kita membeli kursi untuk kasir.... Aku merasa kasihan dengan ibu berjuang sendiri Sedangkan aku? aku tidak bisa apa apa karena ibu selalu menolak jika aku bantu