Alan ... menikahlah dengan Delila, ku mohon! Aku sangat mencintai anakku Delila, aku paling tidak bisa terima bila dia di permalukan. Nelson Jocelyn
Saya tidak mau karena saya tidak mencintainya. Alan Hendra Winata
Maaf, maafkan aku telah menyeretmu ke dalam masalah besar ini. Delila Jocelyn
Pernikahan yang tak di inginkan itu apakah tumbuh benih-benih cinta atau hanya akan ada rasa sakit yang menjalar di antara keduanya?
Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Memikirkannya
"Kita bisa terus berteman, bukan?"
"Ten- tentu saja kita akan tetap berteman," jawab Alan terbata dengan sedikit senyuman di wajahnya.
"Delila, maafkan sikap ku kemarin. Aku benar-benar tertekan, tidak tahu harus bersikap seperti apa. Semua terjadi secara tiba-tiba tanpa jeda sama sekali. Dan tak siap dalam menghadapi ini semua. Sekali lagi aku minta maaf Delila," ucap Alan penuh penyesalan.
"Tak apa, aku mengerti," balas Delila dengan senyum tenangnya. Senyum yang kini menular pada wajah suaminya.
🌷🌷🌷
Di belahan bumi lain, tepatnya di sebuah villa mewah seorang wanita terbangun dengan tubuhnya yang terasa luluh lantah.
Luna ingat betul bagaimana Lucas yang menggeluti tubuhnya tanpa ampun semalaman. Terlihat jelas tanda kemerahan banyak menghiasi tubuhnya. Luna mengais bajunya yang tercecer di lantai dengan kaki dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hal pertama yang di lakukan Luna setelah membersihkan diri yaitu menyalakan televisi. Dia ingin melihat kabar perihal sahabatnya itu menanggung malu karena telah di tinggalkan oleh calon suaminya.
Luna duduk di sofa dengan minuman dingin di tangannya. Jemari tangannya mengotak-atik remote mencari channel tv yang mengabarkan perihal kegagalan pernikahan sahabatnya itu. Hingga akhirnya berhenti di salah satu channel tv sesuai yang dia inginkan.
"Putri konglomerat Nelson Jocelyn baru saja menikahi seorang manager muda yang bernama Alan Hendra Winata yang sedang naik daun di laman sosmed karena bakat dan ketampanannya. Pengikut manager ganteng ini sudah hampir 15 juta akun loh. Dan manager muda tersebut merupakan bagian di perusahaan milik sang konglomerat," ucap salah satu host acara gosip di televisi.
"Cukup mengejutkan publik ya karena selama ini Delila Jocelyn di kabarkan dekat dengan Lucas Wiratama dalam waktu yang cukup lama. Tapi ... ya kembali lagi, namanya jodoh itu urusan Tuhan," timpal host yang lain.
"Menurut gosip sih ... katanya ... Lucas Wiratama itu ada ... anu ... mmm ... kepincut gadis lain," ucap host gosip itu dengan nada ucapan yang di buat-buat.
Luna yang menonton itu merasa geram sontak dia melempar botol minuman ke atas lantai. Hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring.
"Sial, sial!" teriak Luna dengan dada yang bergemuruh hebat. Dia tak menyangka bahwa Delila akan menikah dan menjadi istri dari seseorang yang dia cintai.
Teriakan Luna berhasil membangunkan Lucas yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Ada apa sih ribut banget? Berisik tahu nggak!" bentak Lucas dengan kepala berdenyut karena pengaruh minuman beralkohol.
Luna hanya diam tak menjawab. Dia masih sakit hati karena Alan, lelaki yang sangat di cintainya menikahi Delila
'Si cacat itu selalu saja mendapatkan apa yang aku inginkan. Bahkan lelaki yang aku cintai pun dia dapatkan.'
Merasa tak di tanggapi, Lucas pun segera beranjak dari atas ranjang berjalan menghampiri Luna yang tak jauh dari tempatnya.
"Kamu tuli kah? Aku nanya sama kamu, ada apa?" tanya Lucas kembali dengan sorot tajam menatap Luna.
"Kamu ini kenapa sih? Ganggu orang aja! Nggak lihat aku sedang nonton, hah?" hardik Luna dengan nada yang meninggi karena masih dalam gelombang emosi.
Detik itu juga Lucas pun tersulut emosi. Dia menatap wajah Luna dengan gusar.
"Ingat Luna, aku paling nggak suka cewek yang kasar. Kamu nggak boleh ngomong dengan nada tinggi sama aku, kamu ngerti nggak?" ucap Lucas sembari mencengkeram kuat pipi Luna dengan sebelah tangannya kemudian menghempaskannya secara kasar.
Luna tersentak kaget dengan perbuatan Lucas, sungguh lelaki di depannya ini terlihat berbeda ketika bersamanya. Tidak seperti ketika bersama Delila lelaki itu begitu lemah lembut.
"Asal kamu tahu, nggak ada seorang pun yang berani ngomong kasar sama aku. Ngerti kamu?" Lucas menatap Luna dengan mata elangnya.
"I- iya Lucas, aku mengerti. Maaf ...," jawab Luna terbata.
Lucas pun berjalan ke kamar mandi. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendengar suara televisi yang memberitakan perihal pernikahan Delila. Lucas membalikkan tubuhnya dan menonton berita itu dengan seksama. Sorot matanya menatap tajam pada televisi, ada kilatan amarah yang tersirat didalam sana. Mendadak dadanya bergemuruh hebat, rahangnya mengeras, dan kedua tangannya pun mengepal.
"Jadi Delila menikah dengan Alan?" gumam Lucas dengan senyuman sinis di raut wajahnya.
Luna bisa melihat dengan jelas mimik wajah Lucas yang tidak suka Delila menikah dengan Alan.
'Tak hanya kamu yang tak rela. Aku pun juga sama ... aku tak rela Alanku menikahi si cacat itu.'
Dalam hitungan detik, Luna beranjak dari duduknya berjalan menghampiri Lucas yang masih berdiri di tempatnya.
"Jangan khawatir, sayang. Sekarang kamu memilikiku," ucap Luna sembari memeluk erat tubuh Lucas. Bukan Luna namanya bila tak jago drama dan memasang wajah melas di hadapan lelaki itu. Namun Lucas sama sekali tak membalas pelukan itu, justru sebaliknya lelaki itu dengan cepat melepaskan belitan tangan Luna di tubuhnya tanpa berkata apapun dan berlalu meninggalkan Luna begitu saja.
"Kalau bukan karena uangmu, aku tak sudi melakukan ini semua." Luna mendengus kesal ketika Lucas meninggalkannya.
Disinilah Lucas berada, setelah membersihkan diri dia melihat pantulan dirinya yang berada di dalam cermin. Lucas masih ingat betul dimana dia yang baru saja meninggalkan kekasihnya yang telah lama menemaninya demi perempuan yang jauh lebih sempurna dari segi fisik. Sungguh sangat luar biasa godaan Luna yang memiliki tubuh sintal dan penuh sensasi. Hingga akhirnya Lucas lebih memilih meninggalkan Delila. Namun ada suatu rasa dalam relung hatinya yang tak terima melihat Delila menikah dengan Alan sahabatnya.
"What the F*ck Lucas!" Lucas memukul kaca di hadapannya.
Darah segar keluar mengalir deras membanjiri telapak tangannya. Hatinya begitu sakit mengetahui fakta bahwa Delila menikah dengan Alan yang merupakan sahabatnya. Hingga akhirnya dia melampiaskan kekesalannya pada cermin.
"Ingat Lucas, kamu udah milih Luna. ngapain harus mikirin perempuan itu lagi," gumam Lucas.
Lucas dengan keyakinan tinggi bahwa cepat atau lambat bayangan Delila pasti hilang dari kepalanya.
🌷Hotel🌷
"Delila ... ayo bangun. Ini minum obat dulu, kamu demam," ucap Alan sembari membangunkan Delila dengan lembut.
Tampak wajah Delila memerah dengan nafasnya terengah, dan beberapa kali Delila mengigau menyebut nama Lucas dengan lirih.
Dengan penuh keberanian yang tinggi, Alan menyentuh dahi Delila yang ternyata terasa panas sesuai dengan tebakannya.
"Delila ...." Alan kembali berusaha membangunkan istrinya itu.
Perlahan kelopak mata Delila yang berhiaskan bulu mata yang begitu lentik terbuka dengan perlahan.
"Ayo minum obat dulu, kamu demam." Alan menyodorkan segelas air putih dan sebutir obat penurun panas yang sengaja dia beli.
Dengan perlahan Delila bangkit untuk meminumnya dan Alan pun ikut membantu.
"Kamu jangan terlalu memikirkannya, aku nggak mau kamu sakit. Kita harus kuat."
.
.
.
🌷Bersambung🌷
yah dah di pastikan ini mah novel sering tahan nafas 😁😁😁😁
pantes kalau Lucas sma Luna