Dimas Seorang pekerja supir truk yang gak sengaja menabrak pekerja kantoran, tapi anehnya pandanganya gelap dan dia muncul didunia lain.
Sistem dewa naga terkuat menemani perjalananya menuju puncak kekuatan, dengan berbagai misinya Dimas mendapatkan berbagai harta yang sangat kuat.
Bagaimana perjalanan Dimas, Ikuti kisah keseruanya.
Gas... gua bakal up tiap hari sesuai mood, mungkin 2 chapter sampai 5 chapter perhari, kalau lagi mood bisa lebih.
Maaf jika ada kesalahan pada cerita, karena author hanya manusia, bukan nabi Boy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 - Awal Mula
Di sebuah kota besar yang ramai, hiruk-pikuk kendaraan mewarnai jalanan sepanjang hari. Di sudut kota itu, ada seorang pria bernama Dimas Wijaya. Ia hanyalah seorang supir truk biasa yang setiap hari menjalani hidup sederhana. Dimas dikenal pendiam, jarang berbicara kecuali saat bekerja. Ia bukan orang kaya, tapi cukup bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Pagi itu, seperti biasa, Dimas bangun pukul lima pagi, bersiap mengangkut barang dari gudang ke berbagai toko di pusat kota. Truk tua miliknya sudah menjadi teman setia selama bertahun-tahun. Meskipun sering rewel, Dimas merawatnya dengan baik.
Sementara itu, di sudut lain kota, ada seorang pria bernama Rahmat. Ia adalah seorang pegawai kantoran yang hidupnya penuh tekanan. Rahmat telah berusia 40 tahun, namun hingga detik ini ia belum pernah merasakan cinta. Berkali-kali ia mencoba mendekati wanita, namun selalu ditolak. Kadang karena penampilannya yang biasa saja, kadang karena pekerjaannya yang dianggap tidak menjanjikan. Rahmat sudah mulai kehilangan semangat hidup. Hatinya lelah, pikirannya kacau. Ia merasa dunia sudah tak berpihak padanya.
Hari itu, Rahmat berjalan sendirian di pinggir jalan. Tatapannya kosong. Ia bahkan tak peduli lagi dengan kendaraan yang melintas di depannya. Ia terus melangkah tanpa tujuan, tak menyadari bahwa ia sudah berada di tengah jalan raya yang ramai.
Dimas yang sedang mengemudi dari arah berlawanan tak menyadari kehadiran Rahmat di jalur kendaraan. Ia baru sadar ketika jarak mereka sudah begitu dekat. “Astaga!” seru Dimas panik. Ia segera menginjak rem sekuat tenaga, namun truk tua itu tak bisa berhenti tepat waktu.
Brak!
Suara benturan keras terdengar. Tubuh Rahmat terpental beberapa meter dan tergeletak tak bergerak di aspal. Dimas keluar dari truknya dengan wajah pucat. Ia mendekati Rahmat yang sudah tak sadarkan diri. Orang-orang di sekitar mulai berkerumun, panik dan saling berbisik. Beberapa orang menelepon ambulans, sementara Dimas berjongkok, mencoba memastikan kondisi korban.
Namun, sebelum Dimas bisa melakukan apa-apa, pandangannya tiba-tiba gelap. Seolah dunia di sekitarnya berputar cepat, membuat tubuhnya limbung. Dalam hitungan detik, semua menjadi hening.
Ketika Dimas membuka mata, ia terkejut bukan main. Ia mendapati dirinya bukan lagi di jalanan kota, melainkan di sebuah tempat luas dengan hiruk pikuk yang ramai. Aula besar, dan udaranya jauh lebih segar daripada di kota. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba memastikan apakah ini mimpi. Tapi semua terasa nyata.
Ia segera bangkit berdiri, memperhatikan sekelilingnya. Tak jauh darinya, truk tuanya masih ada. Ia bahkan sempat menepuk bodi truk itu, memastikan benda itu benar-benar ada. “Ini apaan? Kok gue di sini?” gumam Dimas.
Saat itu, suara keras terdengar dari arah lain. Dentuman genderang, sorakan ribuan orang, dan suara musik tradisional yang asing di telinganya. Ia membalikkan badan dan melihat sebuah keramaian besar di kejauhan. Ada tenda besar berwarna merah keemasan, dihiasi kain sutra yang melambai diterpa angin. Bendera-bendera dengan lambang naga dan singa berkibar megah.
Dimas mengernyitkan dahi, mencoba memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. “Ini... pernikahan?” pikirnya. Ia memperhatikan kerumunan itu dengan seksama. Tampak seorang wanita cantik dengan pakaian serba putih berdiri di tengah altar, wajahnya tertutup kerudung tipis, tapi aura bangsawan jelas terasa darinya. Di samping wanita itu, ada seorang pria yang tampaknya adalah pangeran dari negeri ini. Pakaian mewah, mahkota emas, dan pedang panjang di pinggangnya menandakan statusnya.
Namun anehnya, meskipun semua itu tampak seperti adegan dari film kolosal atau dongeng, Dimas merasa semua ini benar-benar nyata.
Beberapa penjaga tiba-tiba memperhatikan keberadaan Dimas dan truknya. Mereka tampak panik dan mulai berteriak. “Ada monster besi muncul dari langit!” teriak salah satu penjaga. Yang lain segera bersiap dengan tombak dan pedang, mengepung Dimas dan truk tuanya.
Dimas mundur beberapa langkah, panik. “Eh, eh! Gak salah paham! Gue cuma supir truk!” serunya, mencoba menjelaskan, meski tahu mereka pasti tak mengerti bahasa yang ia gunakan.
Beberapa prajurit melangkah lebih dekat, siap menyerang. Namun, sebelum ada yang bisa bertindak, tiba-tiba sebuah cahaya merah menyala dari langit. Cahaya itu membentuk sebuah lingkaran sihir raksasa di atas kepala mereka. Dari dalam lingkaran itu, muncul suara berat dan tegas.
“Pemegang Sistem Dewa Naga Terkuat telah terpilih.”
Dimas melongo, bingung. “Sistem apa? Dewa naga? Gue cuma mau kerja, bro!” katanya pada dirinya sendiri, bingung dengan semua yang terjadi.
Tiba-tiba sebuah panel transparan muncul di depan matanya, seperti hologram dari film-film fiksi ilmiah yang sering ia tonton. Di sana tertulis:
> Sistem Dewa Naga Terkuat Aktif!
Selamat, Dimas Wijaya! Anda telah menjadi pengguna sistem ini.
Tujuan: Menjadi Raja Naga Terkuat di Dunia Aetherion!
Dimas hanya bisa terdiam. Ia menatap layar itu dengan mata membelalak, kemudian menghela napas panjang. “Kayaknya gue beneran kena batunya nih...”
Sementara itu, para penjaga yang tadi hendak menyerangnya, kini tampak kebingungan melihat cahaya yang muncul dari tubuh Dimas. Mereka ragu, saling pandang, hingga salah satu dari mereka berkata pelan, “Apa dia... sang utusan naga yang diramalkan?”
Dimas masih berdiri kaku, sementara pikirannya berputar cepat. Ia mencoba menyusun apa yang sebenarnya terjadi, namun yang pasti—hidupnya tak akan pernah sama lagi mulai dari hari itu.
......
Jangan Lupa Like ya gaes, supaya saya semangat terus updatenya
Bersambungg