NovelToon NovelToon
Kembali Hidup Untuknya

Kembali Hidup Untuknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Rebirth For Love / Chicklit
Popularitas:83.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: FT.Zira

Ariana Lyra Aurelia tidak pernah menyangka cinta tulusnya dibalas dengan pengkhianatan kejam dari sang kekasih yang tega menghabisi nyawanya.

Di ujung napas yang masih bisa Ia pertahankan, Kael Ethan Thomson, pria yang dijodohkan oleh ayahnya datang. Memeluk tubuh Ariana dengan air mata membasahi pipi pria itu. Pria yang selama ia abaikan karena perjodohan justru menjadi pria yang sangat tulus mencintainya dan selalu ada untuknya, bahkan ada disaat terakhirnya.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua, aku akan mencintaimu setulus hatiku..."

Apa yang akan Ariana lakukan ketika kehidupan kedua benar-benar diberikan untuknya?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31.

Ariana terpaku saat netranya menatap layar ponsel yang masih berdering, beralih pandang pada Kael selama beberapa saat, lalu menarik pemuda itu untuk mengikutinya menuju ruang perpustakaan dan mengunci pintu sebelum menggeser layar untuk menerima panggilan, memastikan Lila yang menjadi pelayan pribadinya tidak masuk.

"Siapa?" tanya Kael memelankan suaranya.

Ariana tidak menjawab, namun memberi isyarat pada Kael untuk mendekatkan telinganya ke ponsel yang memungkinkan bagi Kael untuk turut mendengar siapa yang menghubungi Ariana tanpa menghidupkan pengeras suara.

"Ya?" sambut Ariana.

"Apakah kau bisa datang ke casino malam ini, Cantik?"

Kael mendengus, segera mengenali suara siapa yang menghubungi Ariana. Tuan Aaric Valter.

"Tentu, Tuan. Saya memang berencana untuk datang malam ini," jawab Ariana.

"Kau yakin?" sahut Tuan Aaric. "Pikirkanlah sekali lagi! Aku akan memberimu keringanan untuk menarik kembali ucapanmu tempo hari,"

"Saya sudah menjanjikannya kepada Anda, pantang bagi saya mengingkari janji yang sudah saya buat," jawab Ariana.

"Kelihatannya, generasi Aurelia selanjutnya tidak berubah sama sekali," pujinya. "Kau sama persis dengan Henry. Mengesankan,"

Ariana tersenyum tipis.

"Pastikan kau tidak datang bersama bocah itu!" ucap Tuan Aaric.

"Siapa yang kau sebut bocah?" sahut Kael tidak terima.

"Tak kusangka, kekasihmu bahkan sudah bersamamu saat ini. Apakah dia tinggal di kediaman Aurelia?" tanya Tuan Aaric.

"Saya rasa, itu bukan pertanyaan yang seharusnya saya jawab," sambut Ariana.

"Apakah Anda menghubungi saya hanya untuk menanyakan itu saja, Tuan?" imbuhnya bertanya.

"Apakah kau tidak memiliki pekerjaan lain selain mengusik gadis yang lebih pantas menjadi putrimu?" Kael menimpali.

"Ish... Jangan bicara begitu!" tegur Ariana sembari mendaratkan pukulan pelan di bahu Kael.

"Tapi dia..."

"Akan kuanggap aku tidak mendengar apapun," potong Tuan Aaric setengah mendengus.

"Aku hanya ingin memastikan kau tidak menarik kembali apa yang sudah kau ucapkan,"

"Anda tidak perlu meragukan saya, Tuan," jawab Ariana.

"Apakah aku akan meragukanmu atau tidak, akan terjawab nanti. Sampai bertemu lagi," ucap Tuan Aaric.

Ariana dan Kael saling pandang sejenak setelah panggilan berakhir, menatap layar ponsel selama beberapa saat dan kembali bertemu pandangan.

"Apakah dia benar-benar Tuan Aaric Valter?" tanya Ariana setengah bergumam.

"Dia hanya seorang Paman Mesum bagiku," sahut Kael memasang wajah masam.

"Kenapa dia harus menghubungimu hanya untuk pertanyaan konyol?" imbuhnya.

Ariana tergelak, memberikan sentilan pelan di dahi Kael sebelum berkata,

"Kenapa kamu sebegitu tidak menyukai Tuan Aaric?" tanya Ariana.

"Bukankah itu sudah jelas? Karena dia mesum," jawab Kael.

"Mesum?" ulang Ariana dengan kening berkerut.

#Flashback...#

Ingatan Ariana seketika kembali ke saat di mana dirinya bersama Kael menemui Tuan Aaric untuk pertama kali. Begitu mereka berdua mencapai lantai lima dari casino yang mereka datangi, apa yang mereka lihat setelah pintu lift terbuka membuat keduanya tercengang.

Lorong panjang dengan pecahayaan redup, namun tidak menutupi keindahan dari lorong itu yang memiliki berbagai hiasan dinding serta lukisan yag mereka ketahui memiliki harga bernilai tinggi. Keduanya saling pandang sejenak sebelum membawa langkah mereka menuju pintu yang berada di ujung lorong, lalu mengetuknya.

"Masuk,"

Kael membuka pintu dengan gerakan lambat, satu tangannya menggenggam tangan Ariana saat ia masuk lebih dulu hingga mereka melihat seorang pria paruh baya duduk tenang menyambut kedatangan keduanya dengan wajah datar.

Pria yang Arina perkirakan memiliki usia sebaya ayahnya duduk di kursi kebesaran pria itu dengan meja besar di depan Tuan Aaric lengkap dengan komputer super canggih serta botol minuman dan gelas yang masih menyisakan sedikit minuman.

"Aku ingat keluarga Aurelia hanya memiliki satu putri," Tuan Aaric berucap dingin, memberikan sorot tajam pada Kael yang belum melepaskan genggaman tangannya pada Ariana.

"Lalu, ada urusan apa keluarga Thomson masuk ke dalam wilayahku?" tanyanya kemudian.

"Bukan hal salah jika aku menemani kekasihku bukan?" jawab Kael santai.

Namun, tanpa Tuan Aaric sadari, Kael mengeratkan genggaman tangannya pada Ariana sebagai isyarat agar Ariana tidak mengatakan yang sebenarnya sekaligus mengikuti alur permainan yang Kael buat.

"Kekasih?" ulang Tuan Aaric.

Pria itu tersenyum samar, menggeleng singkat, lalu menegak minuman yang masih tersisa di gelasnya sebelum mengisinya lagi.

"Sepasang kekasih? Atau itu hanya alasan agar kau bisa masuk bersamanya?" tanya Tuan Aaric sembari menunjuk Ariana menggunakan dagunya.

"Saya-lah yang meminta dia untuk menemani saya kemari," kata Ariana.

Pandangan Tuan Aaric beralih pada Ariana, tersenyum sembari mengangkat satu tangannya sekaligus memberi isyarat pada Ariana untuk mendekat.

"Duduklah, Cantik. Tidak baik gadis manis sepertimu berdiri seperti itu," ucap Tuan Aaric.

Kael menyipitkan mata, memberikan tatapan tidak senang atas perubahan sikap Tuan Aaric di depannya.

"Terima kasih," jawab Ariana.

"Setidaknya kau lebih sopan dari bocah ini," ucap Tuan Aaric sembari menatap Kael sekilas dan kembali mengarahkan pandangan pada Ariana.

Ariana duduk di salah satu kursi bersama Kael yang tetap berada di samping Ariana tanpa menurunkan kewaspadaannya terhadap pria paruh baya di depannya.

"Ada urusan apa gadis cantik sepertimu menemuiku?" tanya Tuan Aaric.

"Aku lebih penasaran mengapa kamu bersedia menerimanya langsung bahkan memberikan kartu akses khusus tanpa kesulitan untuk menemuimu," Kael menyela.

"Begitukah caramu berbicara dengan orang yang lebih tua darimu?" sahut Tuan Aaric.

"Senang mendengarnya jika kamu sadar akan usiamu," jawab Kael.

"Kael, diamlah!" tegur Ariana.

"Tolong maafkan dia," lanjutnya beralih pada Tuan Aaric.

Tuan Aaric mendengus pelan.

"Baiklah, sekarang katakan! Ada urusan apa keluarga Aurelia menemuiku?"

"Sebelumnya, saya minta maaf jika apa yang akan saya katakan terdengar tidak masuk akal," Ariana memulai.

"Jika saya mengatakan beberapa anak buah Anda melanggar aturan yang Anda buat, apa yang akan Anda lakukan?"

"Orang-orangku? Melanggar aturan? Apakah kau sedang membuat keluhan sekarang?" tanya Tuan Aaric menyipitkan mata, jelas tidak senang dengan apa yang Ariana sampaikan.

"Mereka belum melakukannya, tapi akan melakukannya," jawab Ariana.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Tuan Aaric lagi.

"Tentang bagaimana saya mengetahui ini, saya tidak bisa mengatakannya. Tapi, saya yakin mereka akan melakukannya," jawab Ariana.

"Apa yang kau inginkan dariku?" Tuan Aaric kembali bertanya.

"Mencegah mereka menjalankan rencana mereka," jawab Ariana.

"Dan kamu ingin aku percaya dengan omong kosongmu?" sambut Tuan Aaric.

"Gedung yang sudah Anda incar sejak lama untuk membuka casino baru, tapi Anda kesulitan mendapatkannya karena kekurangan koneksi," ucap Ariana.

Apa yang baru saja Ariana ucapkan menghentikan gerakan tangan Tuan Aaric yang akan menyesap minuman dari gelasnya.

"Saya akan memberikan itu sebagai balasan jika Anda melakukan apa yang saya minta," lanjut Ariana tanpa ragu.

Keheningan menyelimuti udara selama beberapa saat sampai suara tawa keras Tuan Aaric memecah keheningan. Pandangan Tuan Aaric terkunci pada Ariana, melihat kesungguhan dalam diri Ariana yang sulit untuk ia tolak hingga ia melakukan hal di luar kebiasaan untuk pertama kalinya.

"Kau sungguh berani, Cantik. Aku menyukainya," jawab Tuan Aaric.

"Berapa orang yang kau curigai akan membelot dariku?"

"Enam orang. Salah satunya, dia ada bersama Oliver saat mereka menagih hutang Paman Marius. Sedangkan sisanya, saya perlu melihat wajah orang-orang Anda yang malam ini tidak bekerja," jawab Ariana.

"Tunggu sebentar..."

Pandangan Tuan Aaric beralih ke ponsel, menggulirnya selama beberapa saat dan memberikannya pada Ariana hingga gadis itu bisa melihat foto orang-orang yang bekerja pada Tuan Aaric.

"Tandai orang-orang yang kau kenali!" titah Tuan Aaric.

Ariana mengangguk, menandai wajah-wajah yang tidak asing baginya dan mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.

"Lalu, siapa yang kamu curigai sebagai dalang?" tanya Tuan Aaric.

Ariana memberikan jawaban bersamaan dengan Tuan Aaric menerima ponsel yang disodorkan Ariana hingga tangan mereka bersentuhan lebih lama dari yang seharusnya.

"Dia adalah, ..."

. . . .

. . . .

To be continued...

1
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
nah loh
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
aku berharap kamu yg akan dilecehkan biar kamu tahu rasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kapok lu. usah gak bisa tenang lagi kan. siapa suruh cari gara²🤣
Elisabeth Ratna Susanti
akhirnya bisa daratkan kopi lagi untk karya keren ini 🥰🤗
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 🥰
🌞MentariSenja🌞
ariana bukan siena ya, jd jgn pukul rata...
🌞MentariSenja🌞
mainmu kurang jauh le, lha wong ariana sm kael punya darah yg sama
🌞MentariSenja🌞
lha ponakannya ya pasti dibantulah, teman aja dibantu apalagi masih ada hubungan darah
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
golbok. mau2nya diperbudak
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
kan bener
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
rider itu pasti
Cindy
lanjut kak
Umi Umi
Luar biasa
Umi Umi
Lumayan
Lesmana
aih aih udah anak supir , bloon , mokondo eh mau tabok anak majikan.. ckckck.. paket kampretnya lengkap bnr../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zenun
Oalaaah begindang rupanya
〈⎳ FT. Zira: heumm../Proud/
total 1 replies
Zenun
ini perkataan ayahnya bukan? Kalau iya, aneh juga kalau dijodohinnya sama Aric, kan mereka gak saling mengcintai
Zenun: ternyata eh ternyata
〈⎳ FT. Zira: hayolooo🤭
total 2 replies
Zenun
waah, bahayul ni
Zenun
tuh kan si Rye dalangnya
〈⎳ FT. Zira: tebakan ka Zenun kan ini/Proud//Proud/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
jangan kebablasan ya🤭🤭
〈⎳ FT. Zira: kalo tahann yaa/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!