"Di balik tirai kesedihan dan kehilangan, seorang wanita muda bernama luna menemukan kekuatan untuk meninggalkan masa lalunya dan memulai perjalanan baru. Dengan hati yang terluka namun penuh harapan, Luna menapaki jalan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Apakah dia akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian di ujung perjalanan ini, ataukah dia akan terus di kejar oleh bayang-bayangan masa lalu? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Apa kasih" ucap Luna yang langsung berbalik ke arah kasih.
"Lo lihat lusi nggak , soalnya dari tadi gue nggak lihat"Ucap kasih
"Gue nggal lihat" atau dia belum datang kali, "ucap Luna.
" Nggak Lun, dia nggak biasanya begini dari kemarin pas pulang dari gunung Bromo, gue telfon dia ngak aktif"Ucap kasih yang khawatir keberadaan nya lusi.
"Oke lo tenang dulu, habis dari sini kita ke rumah nya lo tau kan rumah nya" Ucap Luna
"Iya gue tau" balas kasih yang merasa tenang sekarang.
"Sudah yu kita masuk habis dari sini kita langsung ke rumah nya" ucap yuna meyakinkan kasih dan sambil berjalan menuju kelas.
"Lo tenang, jangan khawatir lusi pasti baik-baik saja, " ucap Luna sambil mengenggam tangan kasih .
Se habis kelas selesai Luna dan kasih langsung ke rumah lusi ingin memastikan apakah lusi baik-baik saja atau tidak, bukan hanya kasih Luna juga merasa khawatir dengan ke adaan lusi. Ia tidak tau apa yang terjadi dengan lusi dan mengapa lusi tidak ada kabar.
"Ini rumah lusi? " ucap Luna dengan mata terbelalak tidak menyangka bahwa lusi tinggal di rumah sebesar dan se indah ini.
"Iya, emang kenapa" balas kasih
"Tidak kok, ayo kita langsung masuk. " Balas Luna kepada kasih yang tidak mau kasih curiga bahwa dia sangat mengagumi rumah lusi.
Sambil menekan tombol bel, kasih berharap ada yang keluar dari rumah lusi entah itu orang tua lusi atau pembantu lusi . sambil tetap menekan bel kasih menanti dengan sabar berharap pintu akan segera di buka dan mereka bisa mengetahui kabar tentang lusi saat ini.
"Sabar kasih, lo harus tetap tenang" ucap Luna yang merasa pusing melihat kasih
"Bagaimana gue tenang, lo nggak tau lusi bagaimana" teriak kasih emosi
"Oke fine gue ngerti, terus sekarang kita harus bagaimana apa kita akan memanjat tembok ,untuk memastikan lusi di dalam atau nggak ada,sebentar kita di sangka maling" ucap Luna
Sambil mereka berdiri di depan gerbang rumah lusi tiba-tiba ada bapak-bapak yang lewat ternyata dia tukang kebun lusi.
"Kalian lagi cari siapa? "Tanya Pak andi
"Oh, maaf Pak kami lagi mencari yang punya rumah ini, "Ucap Luna " Namanya lusi pa"lanjut kasih cepat.
"Ohh kalian teman non lusi, saya tukang kebun di sini panggil saja Pak handi" ucap pa handi
"Oh iya Pak handi, kalo boleh tau lusi ke mana Pak" ucap kasih yang dengan nada yang merasa lelah.
"Non lusi tidak tinggal di sini lagi, mereka sudah lama pindah, " Ucap Pak handi
"Pindah, pak kok gue baru tau lusi pindah, lusi juga ngak bilang apa-apa ke gue" ucap kasih yang merasa frustasi."Kalau boleh tau lusi pindah ke mana Pak "Lanjut Luna yang sambil memenangkan kasih.
"Nggak tau juga, tapi terakhir ayah lusi pernah bilang bahwa mereka akan pindah ke area depok, tapi bapak nggak tau depok bagian mana" ucap pa handi kepada Luna dan kasih "Dan bapak juga dengar kalo ayah lusi akan ke luar negeri melanjutkan bisnis mereka di sana" Sambung Pak handi lagi"jadi bapak belum tau mana yang benar "ucap Pak handi lagi.
"Makasih yah Pak atas informasinya" ucap Luna dan langsung membawa kasih pergi.