Ayunda Maharani seorang Siswi yang baru saja lulus sekolah SMU, telah di jebak oleh Ibu dan juga kakak tirinya, dan Ayunda di paksa menyerahkan malam pertamanya dengan seorang Duda kaya.
Demi membiayai Ayahnya yang terbaring lemah di Rumah Sakit, kini Ayunda terpaksa dan rela melakukan semua itu
Seorang duda yang telah di vonis mandul ini akhirnya nekat mengikuti rencana dari Neneknya. Dengan meminum ramuan dari sahabatnya sang Nenek, akhirnya Leon mencobanya dengan seorang wanita bayaran yang sudah dipersiapkan oleh Neneknya.
Akan kah ramuan tersebut berhasil membuat cucu satu-satunya dari generasi terakhir keluarga Argantara memiliki seorang keturunan? Padahal sebelumnya Leon pernah menikah dengan wanita yang dicintainya selama lima tahun lamanya dan pernikahannya harus kandas karena sang istri telah berselingkuh di belakangnya.
Mampukah Ayunda menjadi obat penawar luka hatinya Leon, dan memberikan kebahagiaan untuknya dan juga keluarga Argantara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku masih normal
Akhirnya Leon memutuskan untuk menghubungi Dokter Arthur, dan sang Dokter yang pada saat itu sedang tertidur lelap, ia di kejutkan dengan panggilan dadakan dari Leon.
Sekitar tiga puluh menit kemudian, akhirnya Dokter Arthur tiba di Hotel dimana tempat Leon dan Ayunda menginap
Dokter Leon sampai menghela napasnya ketika memeriksa kondisi Ayunda
"Hey, kau itu pria macam apa sih? Tubuh istrimu ini kelelahan, ditambah posisinya sedang hamil muda, kau jangan terlalu agresif padanya, bermain lembut lah, Leon! Kau masih saja buas seperti dulu!" omel Dokter Arthur yang tak peduli lagi posisi Leon.
"Dasar Dokter sialan, kau jangan berpikiran kotor dulu, belum juga aku sentuh istriku malam ini, tau-tau dia pingsan!" Leon berusaha menjelaskan dan membela diri.
Dokter Arthur sampai menyipitkan mata, rasanya ia tak percaya atas penjelasan dari Leon, karena ia sudah tahu sepak terjangnya seperti apa dahulunya saat ia masih bersama istrinya yang pertama.
"Kejadian ini malah mengingatkan aku akan masalalu mu pada waktu itu saat bersama dengan f...!" Dokter Arthur langsung diam seketika saat Leon menatap bengis ke arahnya.
"Berani kau menyebut nama wanita biadab itu lagi, aku bersumpah akan ku buat kau tak memiliki lidah lagi!" ancamnya tidak main-main.
Dokter Arthur sampai menelan ludah atas ancaman serius dari Leon.
Leon begitu membenci mantan istrinya sampai mendarah daging, pikirnya jika di negara ini tidak adanya hukum, mungkin sedari dulu sang mantan istri sudah berpindah alam bersama dengan selingkuhannya.
"Ya sudahlah aku minta maaf, untuk sementara waktu, urungkan niatmu itu untuk malam pengantin dengan istri kecilmu ini, mengingat kondisi tubuhnya saat ini sangatlah lemah, ditambah istrimu sedang hamil muda dan tak baik sering-sering melakukan hubungan suami istri, sebaiknya di hindari dulu!" penjelasan dari Dokter Arthur telah membuat Leon sampai menelan saliva nya karena tak percaya.
"Tahan dulu hasrat mu yang sudah bergejolak, aku bisa merasakan posisimu saat ini, memang tidak enak lama-lama menahannya, tapi apa mau dikata, jika kau tidak ingin sampai janin di dalam rahim istrimu kenapa-kenapa, sebaiknya kau ikuti saran dariku!" ucapnya kembali sambil menepuk bahunya Leon.
Tak lama Ayunda tersadar setelah mendapatkan suntikan beberapa obat dan vitamin.
Ayunda sampai memijit pelipisnya karena merasakan pusing. Melihat hal itu, Leon buru-buru membantu tubuh sang Istri untuk bersandar di dashboard tempat tidur.
"Baiklah Tuan Leon, kalau begitu saya permisi! Ingat pesan saya yang tadi, jangan sampai anda melanggarnya!" akhirnya Dokter Arthur bergegas pergi sambil menahan rasa ingin tertawanya karena pada akhirnya Leon masih harus lebih extra lagi menunggu untuk bisa menuntaskan hasratnya.
Keesokan harinya.
Perlahan Ayunda membuka kedua bola matanya, ia menyapu sekitar kamar, dilihatnya sosok pria yang sedang tertidur di ata kursi sofa, tidak lain pria tersebut adalah Leon. Ayunda tersenyum tipis, tadinya ia takut kalau Leon tadi malam akan meminta haknya sebagai suami, itu sebabnya Ayunda sampai kepikiran saat di dalam kamar mandi, namun sialnya ia malah merasakan pusing di kepalanya dan pada akhirnya Ayunda jatuh pingsan.
☘️☘️☘️☘️☘️
Plak!
Plak!
Dua tamparan akhirnya telah di layangkan ke pada Rian, sang ibu yang mendapati putranya berada di kamar Hotel bersama seseorang wanita dan tubuhnya begitu bau alkohol, membuat Joana murka terhadap kelakuan putranya, ia tak menyangka Rian akan menjadi pria liar seperti ini, sedangkan Jenny ia malah menangis atas kejadian memalukan ini, padahal diantara keduanya tak melakukan apapun, Jenny hanya menemani Rian mengobrol sampai larut malam meskipun kondisi Rian pada saat malam tadi mabuk berat dan Jenny bukanlah tipikal wanita rendahan yang memanfaatkan kondisi Rian untuk bisa mendapatkannya.
"Kau jangan buat malu keluarga Argantara, Rian! Kalau sampai Oma mu tahu, tamat sudah riwayatmu!" cerocosnya sampai memijit pelipis.
"Maafkan Aku Mom, aku janji tidak akan mengulangi hal seperti ini lagi!" Rian merasa malu atas kejadian ini, ia pun sampai menundukkan kepala.
Sambil menghela napas panjangnya, akhirnya Joana mengatakan sesuatu yang cukup membuat Rian terkejut.
"Mulai sekarang kau tidak usah kuliah di Paris, Mommy takut kau semakin liar dan juga brutal, sebaiknya kau kuliah saja di sini, nanti Mommy akan meminta tolong Om Leon untuk membantumu mencari universitas terbaik di sini, Mommy tidak punya banyak waktu lagi di sini, Daddy mu harus segera kembali ke Paris karena banyak pekerjaan yang sudah menumpuk disana, faham kamu!" tegasnya
Rian bukannya sedih tapi ia malah tersenyum senang, akhirnya ia di perbolehkan kembali untuk melanjutkan pendidikannya di sini, dan tidak perlu dipaksa lagi kuliah di Paris.
"Dan untuk mu Jenny, tante minta maaf atas kelakuan Rian, maaf ia sudah merepotkan kamu! Tapi kalian semalam tidak melakukan hal itu kan?" selidik Joana sampai menyipitkan mata.
"Tidak mungkinlah Mom, memangnya aku ini Om Leon yang hobby nya tidur dengan wanita bayaran!" sungutnya dengan sengaja menyindir.
Joana yang mendengar putranya berkata seperti itu, ia sempat merasakan kesal.
"Jaga ucapanmu itu Rian, kalau Om Leon mendengarnya, Mommy tidak enak, belajar lah untuk tidak ikut campur urusan om mu itu, faham kamu!" Joana sengaja memberikan peringatan kepada Putranya agar bisa bersikap baik dan tidak seperti barusan.
"Baiklah Mommy, maafkan aku! Jadi Mommy dan Daddy akan segera kembali ke Paris? Dan kalian akan meninggalkan aku disini?" tanyanya kembali.
"Iya Nak, Mommy tidak mau kamu menjadi pria yang nakal dan urakan, mungkin disini kau bisa jauh lebih baik dan bergaul dengan teman temanmu dulu, karena selama kau bersekolah disini, kamu tidak pernah membuat Mommy kecewa, dan Mommy akan menitipkan kamu kepada Om Leon dan juga Oma!" tegasnya mantap.
Rian pun tersenyum renyah atas keputusan Mommy nya yang memang sangat ia harapkan.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Ayunda merasa risih karena Leon tak memperbolehkan dirinya untuk beranjak dari atas tempat tidur.
"T tuan, s saya ingin pergi ke kamar mandi!" Ayunda tak berani menatap Leon yang saat ini berada di sampingnya dan sedang fokus memainkan ponsel canggihnya.
"Kau mau ngapain ke kamar mandi?"
"Aku kebelet, pengen pipis!" jawabnya merasa malu, bahkan wajahnya sampai memerah.
tanpa banyak bicara, leon malah membopong tubuh Ayunda.
"Lepaskan saya Tuan, saya masih mampu jalan sendiri ke kamar mandi!" pintanya memohon
"Tidak bisa, aku tidak akan membiarkan kedua kakimu untuk melangkah, biarkan aku yang menggendong mu, kalau lau menginginkan sesuatu tinggal bilang saja pada ku."
" t tapi..tapi kedua kaki ku masih normal Tuan, aku tidak lumpuh!" jawabnya geram.
"Aku bilang tidak boleh ya tidak! Kau jangan ngeyel! faham kamu." Leon sedikit menyentak, sehingga membuat Ayunda langsung terdiam dan juga pasrah.
Setibanya di dalam kamar mandi, Leon menempatkan bokong Ayunda di atas kloset, kemudian kedua tangannya mulai menyusup masuk kedalam rok miliknya
"Kyaaaaa...apa yang ingin Tuan lakukan?"
Plak!
Secara refleks Ayunda menampar pipi kiri Leon.
"Hey, kenapa kau galak sekali sih? Aku kan hanya ingin membantumu membukakan celana, apa aku salah?" tanyanya tanpa merasa berdosa.
Kepala Ayunda serasa sudah berasap akibat ulah Suaminya yang benar-benar telah membuatnya naik pitan.
"Aku bisa buka sendiri, sebaiknya Tuan keluar, sekarang!" perintahnya sampai membentak.
Leon sendiri bukannya marah, akan tetapi ia malah tersenyum puas.
'Baru juga buka celana, tapi kau sudah segalak ini, gimana kalau aku buka semuanya? Bisa babak belur yang ada, ck...kau galak juga Ayunda!' keluhnya dalam hati.
Bersambung...
🌹🌹🌹🌹🌹
ta patut ta patut
aihhhh i don't like you lah
mereka kan ga jadian kn Thor kenapa kaya di hianati sekali tuh cowok
Rian patah hati