Alseenio Asep, seorang pemuda yang malang yang tidak sengaja bertransmigrasi ke dunia paralel dengan latar belakang yang sama.
Bercita-cita memiliki hubungan dengan banyak wanita, dan menjadi seorang playboy.
Namun, dia terikat oleh sistem yang aneh dan juga sedikit brengsek.
Sistem yang memberinya misi tidak masuk akal dan di luar nalar manusia.
Kekonyolan dan kebaikan harus dia lakukan untuk mendapatkan hadiah misi.
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Tolak Wanita Cantik dan Dapatkan +9 Penampilan!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Meminta Foto Wanita Manis dan Dapatkan + 10 Juta Rupiah!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Membeli Pembalut Wanita dan Dapatkan + 10 cm Panjang Joni!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Menampar Wajah Orang yang Tidak Dikenal dan Dapatkan Mobil Hennessey Venom GT!]
Alseenio Asep: "Apa-apaan ini?!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Kebetulan Bertemu
Jari-jari Alseenio bergerak melantunkan nada dari petikan pada gitar yang terdengar bahagia dan romantik.
“Kamu tahu lagu ini, Vani?“ tanya Alseenio dengan tatapan matanya yang memikat melihat wajah Vani di layar telepon.
Vani mendengar pertanyaan Alseenio, mengangguk dan menatap wajah Alseenio dengan malu. “Aku tahu.“
“Bagus. Ini adalah lagu dari penyanyi terkenal Bruno Venus, bukan Bruno Emel pastinya, haha.“ Alseenio tertawa kecil dengan kalimatnya sendiri. “Lagunya berjudul 'Apa adanya dirimu', mungkin penonton di sini sudah banyak yang tahu lagunya.“
Kalimat yang diucapkan Alseenio membuat para penontonnya tertawa, dan banyak penonton suaran langsungnya mengangguk karena tahu lagu yang akan dinyanyikan oleh Alseenio.
“Oh, matanya, matanya membuat bintang tampak bersinar.“
“Rambutnya, rambutnya tergerai sempurna tanpa disengaja.“
“She's so beautiful.“
“Dan kukatakan itu padanya setiap harinya.“
Suara yang indah dengan pengucapan yang bagus keluar dari mulut Alseenio dan itu menyatu dengan iringan petikan gitar.
Di saat Alseenio mengucapkan lirik baris ketiga, senyumannya terlihat berbeda, semua penonton bisa merasakan bahwa senyumannya itu untuk mereka masing-masing, dan mereka yakin dengan itu.
Banyak dari mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak karena senang dan terpesona dengan ketampanan wajah Alseenio, dan tidak sedikit orang-orang terbuai dengan visual Alseenio sedang bernyanyi.
“Aku merasa nyanyian Alseenio lebih bagus dari yang semalam, perasaanku saja atau yang lainnya juga merasakan?“
“Hatiku mlenyot, Mas Nio~”
“Suara ini benar-benar indah dan membuat hatiku terlena!“
“Aku baru sadar, teknik nyanyian Alseenio meningkat dari sebelumnya.“
“Beruntung sekali wanita itu!“
“Apakah dia tersenyum kepadaku barusan?“
Wanita yang beruntung menjadi orang pertama yang dinyanyikan oleh Alseenio kini sedang menatap Alseenio dengan sorot mata yang lemah lembut, ia sangat fokus menyaksikan penampilan nyanyian Alseenio sekarang dan sangat menikmatinya.
Di sebuah rumah kecil dan tua, terdapat seorang wanita dengan wajahnya yang tidak begitu cantik, bahkan bisa dibilang rata-rata dan memakai pakaian lusuh yang warnanya sudah tidak lagi cerah seperti baru. Wanita ini sedang duduk di atas kasur sambil memandangi telepon seluler murahnya yang sedang menampilkan siaran langsung Alseenio.
Wanita ini menonton siaran langsung dengan ekspresinya yang bingung seolah sedang mengingat sesuatu.
“Apakah ini pria yang sedang menjadi buah bibir di tempat kerja? Pria ini memang tampan dan bernyanyi dengan baik, wajar saja banyak orang-orang yang menyukainya,” gumam Wanita tersebut. “Tetapi … namanya mengingatkanku dengan dia.“
“Sudah lama sekali tidak berkunjung ke rumahnya setelah kejadian 'itu'. Aku penasaran dengan keadaannya sekarang, semoga saja dia baik-baik saja.“ Senyum tulus dan samar-samar terlukis kerinduan terbentuk di wajahnya yang tidak cantik.
Tampak jelas sekali wanita ini sedang rindu dengan “dia” yang sudah lama tidak ia temui semenjak kejadian yang membuatnya terpisah.
“Mungkin aku akan ke rumahnya kalau ada waktu, aku harap dia masih tinggal di sana.“
Wanita itu berencana untuk pergi ke seseorang yang ingin sekali ia temui. Kelihatannya wanita ini memang sudah menganggap orang tersebut orang yang begitu diharapkan olehnya.
Setelah memikirkan rencana tersebut dan sudah membulatkan niatnya, wanita itu melanjutkan lagi menikmati pertunjukan nyanyian Alseenio dengan senyum senang di sudut mulutnya.
“Dan ketika kamu tersenyum~”
“Seluruh dunia akan berhenti dan menatap sesaat~”
“Cause, girl, you're amazing~“
“Apa adanya~”
Lagu berakhir dengan apik dan juga teknik nyanyian Alseenio pada lirik-lirik terakhir begitu lembut dan terkontrol bagai sedang menyanyikan lagu untuk seorang buah hati yang sulit tidur.
Keseluruhan nyanyiannya sangat pas, entah itu nada tinggi dan nada rendahnya, penempatan dan rentang nadanya sudah cukup baik.
Dapat dikatakan kemampuan bernyanyi Alseenio itu bagus. Meskipun begitu, bagi para penyanyi dan pelatih vokal menganggap Alseenio adalah pemuda yang bagus untuk ditempa karena teknik-teknik sudah cukup dikuasai.
Begitu mendengar suara Alseenio yang berhenti dan tak terdengar lagi, Vani dengan spontan tepuk tangan untuk nyanyian Alseenio.
“Bagus sekali!“ seru Vani yang tidak bisa lagi menahan kegembiraannya.
Rentetan meledak dan menghujani siaran langsung Alseenio setelah beberapa menit sepi tanpa ada yang mengirim komentar.
“Benar apa kataku, tingkat bernyanyi Nio sudah meningkat!“
“Mendengar lagu ini membuat hatiku berbunga-bunga~”
“Nio, di mana pertanggungjawaban dirimu karena telah membuatku jatuh cinta kepadamu?“
“Sial! Wajah tampannya selalu terbayang-bayang di pikiranku!“
“Kalo aku sih yes!“
Alseenio tersenyum dan menjawab, “Terima kasih.“
Vani merespons jawaban Alseenio dengan anggukan.
“Terima kasih atas kesediaannya dalam berpartisipasi di siaran langsung ini, Vani.“ Alseenio memandang Vani di layar ponselnya.
“Sama-sama~” Vani menjawab dengan senyum di mulutnya. “Terima kasih juga sudah menyanyikan lagu untukku.“
“Sama-sama. Kalau begitu … aku ganti dengan orang yang selanjutnya tidak apa-apa, kan?“ tanya Alseenio dengan ramah.
“Eh, tentu itu bukan masalah, memang sudah giliran yang lain.“
“Baiklah, terima kasih sekali lagi, dadah!“ Alseenio melambaikan tangan tanda perpisahan.
“Tunggu, apa aku boleh menyimpan tangkapan layar?“ Vani menahan Alseenio untuk tidak mematikan hubungan siaran langsung bersama.
Alseenio sekali mengangguk dan membalas, “Boleh.“
“Terima kasih! Dadah, Nio!“ Wajah Vani cerah dan ia melambaikan tangan dengan semangat.
Respons Alseenio hanya lambaian tangan dengan senyumannya yang tak pernah hilang.
Koneksi dengan akun Vani69 terputus, Alseenio kembali sendiri lagi.
“Selanjutnya aku akan memilih lagi secara acak, siap-siap semuanya, aku langsung memilih dalam hitungan mundur.“
“Tiga ….“
“Dua ….“
Jari telunjuk Alseenio sudah berada di depan layar ponsel.
“Satu!“
Sebuah komentar dari akun seseorang berhenti tepat di bawah ujung jari telunjuk Alseenio, dan ia segera mengumumkannya.
“Akun bernama KeysaCosp telah terpilih, aku akan menghubungi sebentar lagi, diharap pemilik akun bersiap-siap,“ kata Alseenio kepada ponselnya.
Setelah mengatakan kalimat itu, Alseenio pergi ke akun yang sudah dipilih dan langsung mengikuti akun tersebut.
Alseenio tidak melihat terlebih dahulu ada apa akun yang yang terpilih itu, dan ia begitu saja mengajaknya bergabung dan saling terhubung dalam siaran langsungnya.
“Halo, Nio~”
Seorang wanita yang berpakaian sedikit aneh terpajang jelas di layar ponsel Alseenio sekarang, Alseenio tertegun sesaat sebelum menjawabnya,
“Halo juga!“
Alseenio seperti biasanya membalas dengan wajah yang ceria dan tampan.
“Kenapa kamu memakai pakaian seperti itu? Apakah kamu sedang berkostum untuk sebuah acara?“ tanya Alseenio yang sangat penasaran dengan wanita cantik yang menjadi target misinya.
Wanita ini cantik, tetapi riasannya menambah kecantikannya yang hampir menyentuh angka 80 poin, jika dikurangi tanpa riasan, wanita ini masih bisa mencapai penilaian penampilan di angka 75.
Inti yang jadi pertanyaan Alseenio adalah pakaian yang dikenakan wanita ini sangat tidak biasa, samar-samar terlihat seperti tokoh atau sosok yang menyeramkan yang sudah menjadi cerita horor legenda di Indonesia, yaitu Kuntilanak.
“Enggak, aku sengaja memakai pakaian ini untuk bersiap-siap apabila terpilih olehmu, aku tidak menyangka akan beneran terpilih!“ Wanita tersebut berkata dengan gembira.
Ternyata wanita ini sudah bersiap berdandan dan menyiapkan pakaiannya ketika dirinya masih bernyanyi atau bahkan ketika mulai siaran langsung.
Alseenio tersenyum melihat reaksi wanita ini, dan ia bertanya, “Itu kostum Kuntilanak, kan?“
“Benar, kostum Kuntilanak,” jawab Wanita pemilik akun KeysaCosp. “Bagaimana? Cocok untukku atau tidak?“
Wanita ini memperlihatkan kostumnya yang mirip dengan sosok kuntilanak, tetapi tidak ada kesan menyeramkan, melainkan kesan yang menambah gairah, sebab pakaiannya samar-samar tampak seksi, ada belahan boba yang sesekali muncul dan menampakkan diri.
Jikalau orang-orang bertemu sosok hantu yang seperti ini, Alseenio yakin mereka tidak akan takut,tetapi kecanduan ingin melihatnya lagi.
Untuk keseluruhan penampilannya sangat bagus, riasannya pun sudah sangat cocok dengan pakaian.
Alseenio memberi dua jempol tangan untuk memuji wanita ini. “Bagus, kostumnya sangat pas untukmu seakan kamu memang terlahir hanya untuk berkostum ini.“
“Terlahir menjadi hantu kuntilanak? Kok, kamu gitu sih~”
“Eh, enggak, bukan begitu maksudku.“ Alseenio menggelengkan kepalanya dengan cepat dan hendak menjelaskan lagi, tetapi Wanita tersebut berbicara lebih dahulu.
“Iya, aku mengerti, kok.“ Wanita itu tersenyum dan tampak sedang menahan tawa.
Mata kanannya yang bisa dilihat itu menyipit ketika tersenyum, dan matanya yang kiri tertutup poni rambut yang panjang, imut saat dilihat.
“Syukurlah, aku tidak bermaksud seperti itu tadi.“ Alseenio mengeluarkan napas panjang. “Kembali ke intinya. Kamu ingin dinyanyikan lagu apa?“
“Sama seperti yang sebelumnya saja, aku terserah kamu. Pada dasarnya, apa yang kamu nyanyikan pasti terdengar enak, hihihi~” Wanita tersebut sedikit menutup mulutnya ketika tertawa.
Alseenio tidak bisa menahan senyumnya. Ternyata wanita juga ternyata bisa merayu dan menggombal pria. “Oke, aku akan mulai bernyanyi, semoga kamu suka, ya.“
Sebuah nada musik lagu dimainkan oleh jari Alseenio dan ia segera membuka mulutnya untuk langsung bernyanyi.
Sebuah lirik yang kebanyakan orang yang sudah tahu dinyanyikan oleh Alseenio dengan baik dan suara yang lembut.
Lagu yang dinyanyikan sebuah lagu yang bertema kesedihan dan penyesalan seseorang.
Wanita yang berakun KeysaCosp ini menyaksikan penampilan Alseenio dengan seksama dan mulai menikmati alunan lagunya.
Para penonton pun sudah jarang mengirim komentar dan rentetan komentar menjadi sepi bahkan terlihat bergulir sangat lambat, hanya ada beberapa komentar baru.
“Maka tataplah mataku, katakan apa yang kamu lihat?“
“Perfect paradise, tearin' at the seems~”
Ketika menyanyikan lirik baris pertama bagian sebelum reff lagu atau utama lagu, mata Alseenio melirik wanita bernama Keysa ini.
Gerakan kecil itu disadari oleh Keysa dan ia tersipu malu hingga dirinya menundukkan pandangannya dari tatapan Alseenio.
Pada bagian Reff Alseenio menyanyikannya dengan suara yang lantang dan penuh penghayatan. Keysa yang menontonnya pun terpana, tidak terkecuali para penontonnya yang saat ini sudah banyak.
“Aku pembohong yang buruk! Pembohong yang buruk!!“
“Sekarang kamu tahu, sekarang kamu tahu.“
“You're free to go~”
Tak lama kemudian lagu berakhir dengan penutupan lagu yang sedih karena wajah Alseenio yang murung dan juga melankolis ketika menyanyikan lirik terakhir.
Keysa bertepuk tangan untuk memberi penghargaan atas penampilan bernyanyinya Alseenio yang dikemas dengan bagus dan luar biasa.
Komentar emoji tepuk tangan dan love warna pink berturut-turut dikirim oleh penonton dan itu meledak hingga guliran komentar bergerak sangat cepat.
“Suaramu indah sekali, Nio. Bagaimana kamu bisa memiliki suara itu? Kamu tidak pernah memakan makanan berminyak seperti gorengan, ya?“ Keysa bertanya dengan wajah yang masih terpesona dan ingin tahu.
“Haha, biasa saja. Aku tetap makan gorengan juga, kalau lagi ingin saja,” jawab Alseenio yang bingung ingin berkata apa. “Omong-omong, apakah kamu suka dengan nyanyianku tadi?“
“Suka! Suka sekali!“ Keysa mengangguk dengan tegas.
“Sebelum pergi, apakah aku boleh foto bersama di sini?“
“Tangkapan layar?“ tanya kembali Alseenio.
Keysa mengangguk. “Ya, tangkapan layar!“
“Boleh,” Alseenio membalas sambil mengangguk.
Keduanya berpose bersama dan Keysa mengambil tangkapan layar, setelahnya mereka berdua saling mengucapkan terima kasih.
“Ternyata itu Keysa si cosplayers kuntilanak cantik, aku baru sadar.“
“Dia cakap merias wajah, dan riasannya cocok di kostum yang ia gunakan, terlebih memang dasarnya wajahnya itu cantik.“
“Dari beberapa menit ini aku bisa melihat sikap Alseenio yang sopan dan enak diajak mengobrol, selain itu juga orangnya cukup humoris, apalagi ia tinggi, lalu tampan, putih bersih, licin ….“
“Sudah mutlak kemampuan Alseenio dalam bernyanyi lebih baik, mamah tahu sendiri!“
Begitu KeysaCosp berakhir, Alseenio segera membaca beberapa komentar yang sempat dilihat dan menjawabnya dengan apa adanya. Ia juga menyempatkan untik melirik jumlah penontonnya, dan itu membuatnya terperangah di dalam hatinya.
Penontonnya saat ini sudah mencapai 800.000 orang yang aktif, dan angka terus melonjak naik walaupun tidak begitu signifikan.
Alseenio menahan ekspresinya yang tenang seakan hal ini adalah biasa, tetapi di dalam hatinya ia sudah gembira kesenangan, sampai hatinya pun melompat-lompat dan berguling.
“Selamat datang semuanya yang baru gabung di siaran langsung ini!“ Alseenio menyapa dengan hangat para penonton yang baru datang.
“Oke, kita akan lanjutkan lagi.“
Alseenio menunjuk layar ponsel untuk ketiga kalinya dan memberhentikan komentar yang bergulir di siaran langsungnya.
Sebuah akun dengan acak berhenti tepat di ujung jari dan Alseenio segera mengumumkannya.
“Selamat untuk akun bernama Niara, kamu bersiap-siap dahulu sebelum aku menghubungi —”
Ketika mengucapkan kalimat itu, Alseenio menunjukkan wajah yang salah.
“Niara?“ ucap Alseenio tanpa sadar.
Segera, ia melihat akun yang terpilih tersebut untuk memastikan dugaannya.
Benar apa yang ia duga, akun tersebut adalah akun milik Niara karena ia sudah mengikutinya.
Tanpa basa basi lagi, Alseenio mengundang Niara untuk bergabung ke ruang siaran langsungnya.
Wajah cantik Niara seketika ditampilkan di layar ponselnya dan ia memiliki ekspresi yang sedang menahan untuk tidak tertawa.
“Benar tebakanku, ternyata itu kamu!“ Alseenio berkata dengan senyum lebar di wajahnya.
“Haha, aku juga tidak menyangka bisa terpilih, padahal aku hanya ingin tahu seperti apa siaran langsungmu dan aku sesekali berkomentar di sini.“ Niara sempat tertawa di awal ucapan.
Hani Kiara mendapatkan notifikasi dari aplikasi bahwa Alseenio sedang bersiaran langsung, tentu saja ia penasaran dan ingin tahu apa isi siaran langsung Alseenio, tidak diduga Alseenio sedang menyanyikan lagu untuk pengikut akunnya.
“Oh, begitu. Kenapa kamu memakai baju rapih seperti itu, kamu ingin pergi?“ Alseenio menatap sosok Niara yang sedang memakai pakaian rapih seperti ingin keluar.
Niara mengangguk, “Ya, aku sebentar lagi ingin berangkat ke kampus untuk kuliah, soalnya hari ini masuk siang.“
Melihat keakraban keduanya yang ditampilkan di siaran langsung, banyak orang-orang yang bertanya tentang hubungan keduanya, dan hampir semua pengikutnya cemburu dengan interaksi keduanya.
“Siapa dia? Kenapa begitu akrab?“
“Tidak! Jangan ambil Nio karena itu jodohku!“
“Wanita ini cantik sekali, aku yang seorang wanita juga merasa rendah karena kecantikannya.“
“Mereka berdoa tampak cocok, apakah mereka ….“
“Tidak-tidak! Nio tidak boleh memiliki pacar!'
Niara sadar dengan ini, dan ia memberi kode kepada Alseenio melalui gerakan matanya.
Mulanya Alseenio tidak mengerti maksud Niara, dan akhirnya ia sadar setelah melihat komentar di ruang siaran langsungnya.
“Kita berdua teman, kebetulan dia terpilih tanpa sengaja.“ Alseenio memasang wajah yang ramah dan juga kesan yang dapat dipercaya.
Komentar-komentar yang curiga dengan keduanya pun surut.
“Kamu ingin dinyanyikan lagu apa?“ tanya Alseenio.
“Emm … lagu Jastin Bibir,” kata Niara. “Judulnya 'Satu Waktu' kamu bisa?“
“Ya, aku bisa.“ Alseenio mengangguk dan mulai mencari kunci gitar di laptopnya.
Niara di dalam layar menunggu Alseenio bernyanyi dengan wajah yang antusias dan tidak sabar.
Pipinya perlahan memerah setelah melihat Alseenio bergerak meletakkan jari-jemarinya di atas senar-senar gitar.
Di detik berikutnya, Alseenio mulai memainkan gitarnya.