Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama yg Tertunda (VIP ONLY)
🍒
•Sreekkkkk
Semuanya terkejut ketika dengan tiba tiba raya mengeluarkan pisa* dari tasnya dan hendak menyerang Alena.
Tapi untungnya seokjin berhasil menahannya, meski pada akhirnya tangan seokjin terkena goresan pisau itu cukup dalam.
Plaakkkkkkkk
Saat raya masih mencerna keadaan karena dia telah melukai tangan seokjin, wanita itu langsung terjatuh ketika seokjin menamparnya dengan keras. .
"Raya." Leo langsung menahan tubuh wanita itu.
"Raya, kamu nggak apa apa?." Leo memeriksa wajah raya.
Dan Alena langsung menghampiri seokjin untuk melihat kondisi tangannya.
"Kenapa kamu bodo*h banget sih? Kenapa langsung maju buat melindungi ku? Aku tentu bisa melindungi diriku sendiri." Ucap Alena khawatir
"Aku nggak papa." Balas seokjin
"Kamu tidak boleh terluka sedikitpun jika aku berada di sisimu," seokjin mengusap lembut tangan Alena.
"Mana mungkin nggak papa, lihat tangan kamu berdarah loh ini." Alena mulai panik seperti akan menangis.
"Kepala pelayan, cepat panggilkan dokter." Teriak Alena
"Baik nyonya, akan aku panggilkan sekarang." Kepala pelayan itu langsung berlari pergi.
"Om seokjin, tindakanmu yang seperti pahlawan ini benar benar keren." Irene berbicara pelan di belakang sambil menunjukan jempolnya.
Setelah itu seokjin kembali menatap tajam ke arah raya, kali ini benar benar dia sudah dipuncak emosinya.
"Raya, kamu nggak papa?." Leo terus memeriksa wanita itu, tapi raya menolak untuk di sentuh.
"Beri tahu keluarga Sanjaya, dendam ini akan selalu diingat oleh keluarga Kim!." Tegas seokjin
Lalu karena sudah merasa tersudut, Leo langsung membawa raya keluar dari rumah itu.
"Aku tidak percaya ini, dia bahkan mau membunuh di depan banyak orang. Tapi kenapa kamu malah membiarkannya pergi sekarang?" Ucap Alena.
"Tapi aku tau sih, pasti karena dia adalah mantanmu. Makanya kamu bisa membiarkannya pergi tanpa memberi pelajaran padanya." Cetus Alena dengan kesal.
"Kamu cemburu?" Seokjin mengangkat satu alisnya sambil tersenyum menggoda gadis itu.
"Hish nggak." Sanggah Alena
Tapi gerakan tangannya langsung mengenai tangan seokjin yang terluka.
"Ssshhhhh." Seokjin kesakitan.
"Eh eh maaf maaf." Ucap Alena
Seokjin lalu menarik tangan Alena dan menaruhnya diatas kedua pundaknya, mereka bertatapan lama seperti sebuah adegan film.
"Aku hanya menyukaimu, cuma kamu." Ucap seokjin lembut sambil merangkul pinggangnya.
Irene ikut tersenyum dan bertepuk tangan kecil dengan girang.
"Serius?." Tanya Alena sambil mengerucutkan bibirnya
"Hmm." Seokjin mengangguk pasti.
"Akhirnya, dua orang yang saling mencintai sudah di pertemukan oleh takdir. Aku sudah bisa pergi sekarang." Ucap Irene senang sambil meninggalkan mereka berdua.
Sedangkan kedua pasangan itu terlihat bahagia, setelah saling mengetahui isi hati satu sama lain.
//
//
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, di kamar seokjin sudah ada dokter yang sedang mengobatinya.
Alena dan kepala pelayan juga ada disana untuk membantu.
"Dokter, bagaimana lukanya? Apakah terlalu parah atau tidak?."tanya Alena khawatir
Dokter yang sekaligus teman dari seokjin pun menatap seokjin sebentar sebelum menjawab, dan seokjin memberi kode untuk mengatakan kalau ini sangat parah.
"Eeeee, haihhh. Lukanya lumayan parah dan juga cukup dalam. Ditambah dengan cuaca panas sekarang, itu akan mudah membuat lukanya radang. Apalagi yang terluka adalah tangan kanan, takutnya ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan sendiri. " Dokter itu mencoba melebih lebihkan.
"Biar aku saja yang merawatnya." Sahut kepala pelayan cepat
"Khmmmmm." Seokjin langsung berdekhem keras memberi kode pada kepala pelayan.
Untungnya dia langsung tanggap, dan diapun langsung mengikuti akting seokjin dan dokter itu.
"Emm nyonya, mungkin beberapa hari ini akan merepotkan anda. Karena saya masih memiliki banyak pekerjaan lain." Ucap kepala pelayan itu
"Ini memang sudah seharusnya tugasku, lagipula tuan terluka gara gara aku. " Balas Alena
Seokjin lalu memberi kode lagi kepada dokter dan kepala pelayan untuk cepat pergi dari kamarnya.
Alena lalu mulai mendekati pria itu dikasurnya, dia ingin memberikan sebuah sup obat.
"Kamu belum makan apa apa hari ini, ayo makan sedikit dulu. Ini sup obat yang sangat baik untuk kesehatan." Alena menyodorkan mangkuk kecil berisi sup itu ke hadapan seokjin.
"Suapin aku, aaaaaa."seokjin membuka mulutnya gemas.
Alena pun tidak ada pilihan lain selain menyuapi pria itu, karena jika dilihat lihat bukankah seokjin memang tidak bisa melakukannya sendiri?
Dengan lembut dan telaten, Alena terus menyuapinya sampai dia kenyang. Dia meniup pelan sup itu karena terlihat panas.
Saat sudah beberapa suapan, seokjin lalu menggelengkan kepalanya.
"Sudah kenyang?." Tanya Alena
Seokjin hanya mengangguk.
"Istirahatlah lebih awal hari ini, aku akan kembali ke kamar dulu." Alena hendak berdiri untuk pergi.
Tapi tiba tiba seokjin langsung menarik tangannya, sehingga tubuhnya terjatuh tepat di dada bidang milik pria itu.
Seokjin langsung mendekatkan bibirnya, tapi Alena dengan cepat menghindar.
"Ayo lanjutkan, yang belum selesai tadi malam." Ucap seokjin
"Tidak bisa, kamu baru saja terluka. Bahkan lukanya lumayan parah, tidak boleh dulu melakukan hal seperti itu." Alena terus menolak
"Melakukan hal itu, hanya satu tangan saja sudah cukup." Seokjin mengelus pipi Alena dengan lembut.
Lalu mereka mulai berci*man dengan intens dan....
Darr derrr dorrrrrrrrr
Ini kan yang kalian tungguuuuuuuu
Pecah telor di VVIIIIPPPP! VIP! VIP!
MUNGKIN AKAN UP DI TELE AGAK MALAM, TAPI LANGSUNG DUA SAMA MALAM PERTAMA YESY TAEHYUNG.
BELUM MASUK YA? BURUAN DM AKU DI IG @ mutiaaaaa_1 BIAR GAK KETINGGALAN MOMENT INII😤
AUTHOR TUNGGU KALIAN DI VIP!!
Keesokan paginya, dokter kembali memeriksa kondisi tangan seokjin dirumahnya.
Alena juga disana menemani. Tiba tiba dokter terkejut ketika melihat semua perban yang sudah dia pasang rapih tadi malam rusak semua.
"Bukankah tadi malam perbannya sudah di pasang dengan kuat? Kenapa lukanya bisa terbuka lagi?." Tanyanya heran
Seokjin hanya menutup bibirnya menahan senyum sambil menatap Alena yang terlihat malu.
"Lain kali harus lebih berhati hati, jangan mengangkat barang berat dulu." Setelah mengatakan itu, dokter itu baru terfikir satu hal.
Dia lalu melihat kearah Alena yang masih tertunduk malu.
"Nyonya, kamu juga harus bisa menjaga tuan seokjin dengan baik." Dokter itu seperti ingin menjahili mereka berdua
"Ee iya." Alena hanya mengangguk
"Baiklah, kamu boleh pulang." Ucap seokjin pada teman dokternya itu.
"Oke oke, aku akan pergi. Aku nggak akan ganggu bulan madu kalian lagi." Balas dokter itu bercanda.
Alena dan seokjin hanya bisa tersenyum malu malu. Tapi ternyata dokter itu malah kembali lagi.
"Eh iya tuan seokjin, sebelum lukanya sembuh. Tolong jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan." Dokter itu memberi kode dengan menaikan alisnya
"Haishh cepat pergilah!." Titah seokjin
Dokter itu langsung ngibrit berlari pergi dari sana.
Saat mereka sudah tinggal berdua saja, mereka benar benar terlihat seperti pengantin baru.
Saling melempar senyum seperti orang jatuh cinta pertama kali, seokjin lalu ingin kembali memeluk Alena tapi langsung ditahan olehnya.
"Eeehhhh, dokter sudah bilang. Kamu harus banyak beristirahat sekarang, nggak boleh sentuh aku dulu." Sanggah Alena
"Peluk saja nggak apa apa kan?." Tanya seokjin
"No no, lukanya akan terbuka lagi nanti. Bisakah kamu diam dan tidak banyak bergerak lagi?." Alena terus melarang
"Huftt baiklah." Seokjin hanya bisa pasrah
Hallo
VIP tele malem ini, tapi bakal up larut banget. Jangan ditungguin wkwkwkwk