Ye Tianming, seorang pemuda biasa, secara tidak sengaja membangkitkan Jiwa Heavenly Demon yang tersembunyi dalam plakat kayu pengganjal pot bunga. 500 tahun yang lalu, Heavenly Demon pernah menjadi musuh terbesar umat manusia dan dihancurkan oleh Aliansi Beladiri, yang memaksa pengikutnya untuk meninggalkan seni beladiri yang ia wariskan. Kini, dengan kekuatan jiwa tersebut, Ye Tianming menjadi penerus Heavenly Demon dan memulai perjalanan yang mengguncang dunia seni beladiri. Namun, dengan kekuatan baru yang dimilikinya, apakah Ye Tianming akan mengulang tragedi kelam yang telah dihapus dari sejarah dunia tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergerakan Mencurigakan Aula Penegak Hukum
Ye Sanlang dan Xiao Xuan merekrut 15 Pendekar Ranah Inti Emas Tingkat Satu hingga Tingkat Tiga dari Keempat Klan Kota Bulan Angin.
Setengah dari rekrutan baru itu berasal dari Klan Xiao dan Klan Chu.
Pendekar Klan Xiao yang bergabung ke Kelompok Iblis Bayangan adalah pengikut setia Xiao Xuan, sementara dari Klan Chu berasal dari keluarga ibu Ye Tianming. Sisanya tertarik bergabung karena diiming-imingi makan gratis di Restoran Teratai Emas dan mendapatkan Ramuan Spritual rutin setiap selesai menjalankan misi.
Lima hari kemudian, Tabib Klan Ye memperbolehkan Ye Tianming pulang. Dia langsung menuju Restoran Teratai Emas bersama Xiao Lian. Akan tetapi saat sampai di gerbang Klan Ye, Ye Sanlang memanggilnya.
“Bos, ikut aku sebentar. Ada informasi rahasia yang ingin kuberitahukan,” bisik Ye Sanlang.
Ye Tianming mengangguk setuju, ia kemudian mengedipkan mata pada Xiao Lian.
“Aku akan berjaga di sini, Bos!” sahut Xiao Lian dengan ekspresi wajah serius.
Ye Sanlang membawa Ye Tianming berjalan menuju bawah Pohon Persik. Sebelum berbicara, ia lebih dulu memperhatikan sekitarnya apakah ada yang mengawasi mereka.
“Bos, aku merasa gerak-gerik Aula Penegak Hukum sangat aneh. Sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu,” bisik Ye Sanlang.
Ye Tianming tentu terkejut mendengarnya, “Aku juga merasakan hal yang sama. Aneh sekali, setiap hari Ye Jing selalu datang menjengukku dan menanyakan hal-hal tak masuk akal.”
“Bos ingatkan dengan Tiga Pendekar misterius yang menemani Ye Jing saat di Restoran Teratai Emas. Ternyata ketiganya berasal dari Kelompok Pedagang Phoenix dan mereka sering keluar masuk ke Aula Penegak Hukum.” Ye Sanlang diam-diam mengikuti ketiganya, ternyata mereka selalu pulang ke Paviliun Kelompok Pedagang Phoenix.
Ye Tianming mengerutkan kening, dan berpikir apa yang akan dilakukan oleh Kelompok Pedagang Phoenix dan Tetua Kedua.
“Sebenarnya aku ingin menyelidiki pergerakan mereka lebih dalam, tetapi Aula Penegak Hukum dijaga sangat ketat. Bahkan anggota Aula Penegak Hukum memarahiku saat aku mencoba menyuap mereka agar membocorkan sedikit informasi apa yang terjadi di dalam Aula Penegak Hukum.” Ye Sanlang tersenyum masam mengingat kejadian memalukan itu, bahkan ia hampir ditangkap——untung saja ia berkilah bahwa ia hanya bercanda saja.
“Apa pendapat Leluhur Xiu tentang kejadian ini?” Walaupun sudah berpikir panjang, Ye Tianming masih tidak bisa menduga apa yang sedang direncanakan oleh Tetua Kedua.
“Cih, dulu kau mengaku paling pintar di Klan Ye. Hal seremeh ini saja tak bisa kau tebak!” cibir Leluhur Ye Xiu.
Ye Tianming tersenyum masam mendengar cibiran Leluhurnya itu.
“Kelompok Pedagang Phoenix sepertinya sudah menentukan siapa kaki tangannya di Klan Ye dan memutuskan menyingkirkan semua yang tak patuh termasuk dirimu yang sudah melenyapkan Assassin mereka. Ini juga akan menjadi ajang balas dendam mereka padamu, bersiap-siaplah nutrisi barumu akan segera tiba. Doakan saja si tua Ranah Inti Emas Tingkat Sembilan itu ikut turun tangan, dia makanan empuk yang akan membawamu ke Ranah Inti Emas Tingkat Delapan,” sahut Leluhur Ye Xiu.
Kening Ye Tianming berkerut mendengar penjelasan panjang Leluhurnya itu. “Nomor Tiga, suruh semua anggota Kelompok Iblis Bayangan bersiaga di Restoran Teratai Emas!”
Ye Sanlang tentu memahami maksud ucapan Bosnya itu. Kelompok Iblis Bayangan akan bertarung melawan Tetua Kedua dan Kelompok Pedagang Phoenix.
“Baik Bos,” sahut Ye Sanlang langsung menghilang dari pandangan Ye Tianming.
“Lian‘er, untuk beberapa hari kedepan tinggalah di Restoran Teratai Emas. Ye Sanlang akan menjelaskan apa alasannya, sekarang aku kembali dulu ke rumah,” kata Ye Tianming.
Xiao Lian mengangguk setuju dan langsung keluar dari Klan Ye walaupun ia khawatir dengan keadaan Ye Tianming, karena bosnya baru saja pulih dari cedera dan akan segera bertarung kembali.
Namun, alih-alih pergi ke kediamannya, Ye Tianming justru berkunjung ke Aula Penegak Hukum.
“Anda mau ke mana, tuan muda Tianming?” Seorang Pria berbadan besar menghadang Ye Tianming di pintu masuk Aula Penegak Hukum sembari menangkupkan tinju sebagai tanda hormat.
“Menyingkirlah!” seru Ye Tianming dengan suara tinggi. “Sejak kapan memasuki Aula Penegak Hukum penjaga pintunya harus mengetahui apa tujuan pengunjung?” cibirnya menatap tajam Pria berbadan besar itu.
Tubuh pria berbadan besar itu gemetar karena samar-samar ia merasakan niat membunuh dari tatapan mata tajam Ye Tianming. Seolah-olah ia sedang melihat Iblis di kedalaman Neraka.
Dia menundukkan kepalanya dan tetap menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Maaf tuan muda Tianming, Tetua Kedua sedang menjamu tamu dan tidak memperbolehkan siapapun memasuki Aula Penegak Hukum untuk sementara. Bagaimana kalau tuan muda datang kembali sore nanti saja?”
Ye Tianming berbalik badan sembari mendengus dingin. Dia sudah merasakan aura beberapa Ranah Inti Emas Tingkat Tujuh di lantai atas Aula Penegak Hukum.
“Apa yang dikatakan oleh Sanlang memang benar, Tetua Kedua pasti sedang merencanakan sesuatu dengan Kelompok Pedagang Phoenix.” Ye Tianming menduga-duga.
...***...
“Jadi, dialah Ye Tianming putra satu-satunya Ye Guang.” Pendekar Ranah Inti Emas Tingkat Tujuh menatap Ye Tianming dari jendela lantai atas Aula Penegak Hukum.
Dia tidak menyangka Seratus Assassin berpengalaman Kelompok Pedagang Phoenix akan menggunakan Pil Ledakan hanya melawan Ye Tianming saja.
“Aku akan membalaskan dendammu, Zhuo Qian. Seandainya saat itu aku tidak menjalankan misi, maka kau tak akan menuju dunia bawah lebih dulu,” gumamnya sambil menenggak teh.
“Kali ini dia pasti mati tuan Shan, kami sudah memastikan guru Ye Tianming tidak ikut ke Kota Awan Biru. Malam ini akan menjadi hari terakhir ia melihat bulan Purnama,” kata Ye Jing sembari menyeringai lebar. Niat membunuh samar-samar merembes keluar dari tubuhnya.
Lu Shan melirik Ye Jing sembari mengerutkan kening. Dia tidak menyukai sifat Ye Jing yang terlihat seperti bandit di luar sana. Kalau Kelompok Pedagang Phoenix tidak bekerjasama dengan Aula Penegak Hukum, maka ia sudah menaruh racun di minuman Ye Jing agar Pemuda menyebalkan itu hilang dari pandangannya.
“Kalian hanya perlu mengawasi gerak-geriknya. Jangan sentuh dia untuk sementara, pengawas dari pusat baru saja sampai. Dia akan melihat apakah Ye Tianming menyembunyikan seni beladiri terlarang itu,” kata Li Shan.
Kalau bukan karena menunggu kedatangan pengawas itu, maka ia sudah menyerang Klan Ye setelah mendengar kematian Zhuo Qian. Namun, ia harus menahan diri, karena kepentingan Kelompok Pedagang Phoenix harus diutamakan lebih dulu.
Ye Jing masih menyeringai lebar dan berkata, “Tenang saja tuan Shan, kami akan mengawasi pergerakan si bodoh itu dan mencegahnya kabur dari Kota Bulan Angin.”
Li Shan tak menanggapi lagi perkataan Ye Jing. Dia duduk di samping Tetua Kedua mendiskusikan tentang siapa-siapa Tetua Klan Ye yang harus disingkirkan dan siapa yang dipertahankan.