Takdir 3 siswa SMA yang berubah karena tidak sengaja melakukan perjalanan waktu ke zaman Dinasti Jepang. Mereka bertugas membantu Kaisar dalam memberantas makhluk kutukan yang membuat hidup masyarakat dalam belenggu kesengsaraan.
follow my account Ig : @bellafrr_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyc_ibell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Jinsei berkata "Asal dia tidak membahayakan Yukie itu tidak masalah". Tuan Yamato menatap heran Jinsei. Tuan Yamato berkata di dalam hatinya "Yukie lagi... cinta memang buta, dasar anak ini". Tuan Yamato berkata "Master juga sudah memberitahu Kazura untuk tidak menyakiti Yukie, entah kenapa". Jinsei terheran mendengar itu. Dia berkata di dalam hatinya "Hah?? apa aku tidak salah dengar? tapi itu lebih baik".
Di sisi lain, Ryujin berhasil mendekati orang itu. Ryujin berkata "Tunjukkan wajahmu!". Orang itu justru tertawa dan berkata "Kau sangat pemberani". Dengan secepat kilat, orang itu menghunuskan katananya. Untungnya Ryujin dapat menghindarinya. Pertarungan terjadi. Dengan sekuat tenaga, Ryujin mencoba merobek penutup wajah orang itu. Dia juga merasa kagum karena kekuatan orang itu sangat hebat. Dirinya sampai kewalahan. Ironisnya, tangan kiri Ryujin terkena tebasan katana. Namun, Ryujin tidak menyerah. Dia mengeluarkan api biru dan menyerang orang itu.
Orang itu berkata "Menyerahlah anak muda". Ryujin berkata "Tidak! sebelum kau mati!!". Orang itu menjawab "Baiklah kalau begitu... terima ini!!". Orang itu mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan katananya bersinar terang dialiri kekuatan magicnya.
Dengan secepat kilat, orang itu berusaha menebas Ryujin. Alhasil, tangan kiri Ryujin terluka, dia menjadi tidak leluasa bergerak untuk menghindari serangannya. Alhasil, katana Ryujin terlepas dari genggamannya. Haru melihat Ryujin sedang bertarung melawan seseorang. Dia melihat Ryujin terpojok. Haru dengan sigap menolongnya.
Melihat adanya kesempatan, orang itu mengucapkan mantra. Asap hitam menyelimuti katananya. Dengan secepat sekejap mata, orang itu menusukkan katananya pada perut Ryujin.
Namun, sayangnya Haru lah yang tertusuk. Karena melindungi Ryujin. Ryujin tertegun melihat Haru mengorbankan dirinya. Orang itu mencabut katananya dengan berkata "Kau sangat pemberani". Dengan kekuatannya, sebuah cahaya besar menutupi orang itu lalu menghilang bagaikan angin.
Haru terjatuh, namun Ryujin berhasil menangkapnya. Dia membawa Haru turun ke istana. Master Seijun dan Yukie terkejut melihat kondisi mereka. Dengan cemas, Yukie berkata "Haru... kenapa bisa seperti ini?? Haru buka matamu...". Master Seijun berkata "Cepat kita bawa ke Yokaido...". Mereka bergegas menuju Yokaido. Saat mereka tiba, mereka mendapati Makhluk Kutukan sudah tidak ada.
Namun, tidak ada waktu untuk memikirkan Makhluk Kutukan. Mereka fokus pada Haru. Master Seijun memeriksa keadaan Haru. Master Seijun berkata "Racun ini? tidak mungkin..". Yukie dan Ryujin menatap cemas Master. Dengan meneteskan air mata, Yukie bertanya "Racun apa Master? selamatkan Haru Master...". Master Seijun menyuruh Yukie untuk memanggil tabib istana. Yukie segera pergi menemui tabib.
Saat di perjalanan, Yukie berpapasan dengan Kazura. Melihat wajah Yukie yang sedih membuat Kazura penasaran. Dia bertanya kepada Yukie "Ada apa denganmu? Kau baik-baik saja?". Dengan terbata-bata, Yukie berkata "Ha..Haru, aku harus memanggil tabib". Yukie pergi meninggalkan Kazura. Kazura terdiam mendengar itu, lalu dia pergi melihat keadaan Haru. Saat Kazura sampai di Yokaido, dari kejauhan dia melihat Haru terbaring dengan luka tusukan. Kazura hanya terdiam melihatnya. Melihat Haru yang sangat baik kepadanya. Kazura hanya bisa terdiam sambil melihatnya dari jauh.
Setelah Yukie bertemu tabib di sana, dia langsung membawa tabib itu ke Yokaido. Setelah mereka tiba, tabib langsung melakukan tindakan medis kepada Haru. Di samping itu, Master Seijun berusaha mengeluarkan racun pada tubuh Haru dengan kekuatannya.
Ryjin menatap Yukie yang sangat panik akan keadaan Haru. Ryujin juga merasa bersalah atas keadaan haru. karenanya, Haru terluka. Ryujin keluar ruangan dan melihat Kazura sedang duduk diam di depan. Ryujin menghampirinya dan duduk di sebelahnya. Ryujin berkata "Kau pasti kaget dengan semua ini". Dengan senyum tipis, Kazura berkata "Mau bagaimana lagi...". Tidak sengaja, Kazura melihat luka sayatan di tangan kiri Ryujin. Dengan cemas, Kazura berkata "Tanganmu... kau terluka". Ryujin menjawab "Tidak apa-apa... ini tidak sebanding dengan Haru". Kazura berkata "Sebentar, akan ku ambilkan obat". Kazura berdiri dan pergi mengambilkan obat. Ryujin hanya diam melihat Kazura peduli kepadanya.
Kazura datang membawa obat dan langsung mengobati luka Ryujin. Kazura berkata "Permisi, maaf ya". Kazura sangat telaten mengobatinya. Ryujin menatap Kazura sambil berkata di dalam hatinya "Aku berharap Yukie lah yang mengobatiku sekarang". Sambil mengobati luka, Kazura berkata "Menjadi pemburu berarti siap mati kapan saja". Ryujin tertegun mendengar itu. Kazura berkata "Sudah selesai, untungnya lukamu tidak terlalu dalam, jadi akan cepat sembuh". Ryujin menjawab "Terimakasih". Kazura mengangguk sambil tersenyum.
Ryujin berkata "Oh iya, kau tadi pergi ke mana?". Kazura berpikir mencari alasan. Dia menjawab "Aku tadi membantu orang-orang yang terkena anak panah". Ryujin berkata "Berarti kau tidak di sini tadi". Kazura menjawab "Tidak". Ryujin berkata "Makhluk Kutukannya menghilang". Kazura berpura-pura kaget lalu berkata "Benarkah? bagaimana bisa??". "Kurasa ini semua ada hubungannya dengan serangan ini", ucap Ryujin. Kazura berkata "Apa maksudmu?".
Dengan raut wajah serius, Ryujin berkata "Mungkinkah ada orang lain? lihatlah, tiba-tiba ada serangan di istana lalu Makhluk Kutukan hilang... bukankah ini mencurigakan? seolah ada seseorang yang mencegah kita menginterogasi makhluk itu". Kazura tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam menatap Ryujin.
Di sisi lain, Master Seijun berhasil mengeluarkan racun pada tubuh Haru. lalu, tabib istaana segera mengambil tindakan medis kepadanya. Yukie dan Master Seijun pergi meninggalkan ruangan.
Melihat mereka keluar ruangan, Kazura dan Ryujin menghampiri mereka. Dengan raut wajah panik, Kazura berkata "Bagaimana keadaan haru?". Master Seijun menjawab "Dia masih dalam penanganan, racunnya sudah berhasil dikeluarkan, kita doakan saja supaya semuanya berjalan lancar".
Tidak sengaja, pandangan Yukie teralih pada tangan kiri Ryujin yang telah diperban. Yukie berkata "Ada apa dengan tanganmu Ryujin?". Dengan senyum tipis, Ryujin menjawab "Tidak apa-apa, ini hanya luka kecil". Yukie berkata "Kau juga terluka... maaf aku tidak bisa menolong kalian". Ryujin berkata "Ini bukan kesalahanmu, kita akan mencari tahu siapa pelaku di balik semua ini nanti". Master Seijun berkata "Benar, sebaiknya kita kembali dan beristirahat dulu, terlebih dirimu Ryujin. Istirahatlah sembari menunggu keadaan Haru".
Mereka pun pergi ke kediaman mereka masing-masing. Sementara Master Seijun diutus untuk menemui Kaisar. Namun, Yukie tidak beranjak dari tempat, dia ingin disana untuk menunggu Haru. Ryujin yang melihatnya pun menghampirinya dengan berkata Ayo Yukie... mengapa kau tetap di sini?". Dengan senyum tipis, Yukie menjawab "Tidak apa... kau pergilah, aku ingin di sini dulu sebentar". Tapi Ryujin juga tidak bisa memaksa, ia pun mengiyakannya. Ryujin pergi meninggalkan Yukie. Ryujin menoleh ke belakang dan masih melihat Yukie di sana. Dia pun melanjutkan langkahnya.
Yukie duduk diam di depan sambil menunggu kabar Haru. Yukie meneteskan air mata dengan berkata "Bagaimana jika aku kehilangan temanku? Apa yang bisa kulakukan?? andai saja kami tidak terbawa portal sialan itu, bagaimana caranya kembali???".
Hai saya ibell
saya akan membuat kalian terpatri dan terpaku atas karya-karya saya. Semoga karya-karya saya dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran kalian akan saya jadikan sebagi pembelajaran/pembaharuan untuk karya yang lebih baik lagi. Ada kesannya bisa disampaikan agar menambah imajinasi saya dalam novel-novel ini
Mohon bimbingan kalian semua
Terimakasih atas kerjasama teman-teman ╮(^▽^)╭