NovelToon NovelToon
PRIA 2MILIAR DAN SEBUAH HATI

PRIA 2MILIAR DAN SEBUAH HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Mafia / Balas Dendam / Beda Usia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Little Fox_wdyrskwt

Liam, seorang DJ tampan di sebuah diskotik mewah, terperangkap dalam lingkaran setan. Ia dipaksa menjadi "pria bayaran" oleh Mr. Ricardo, pemilik diskotik yang kejam. Liam terpaksa menerima tip dari para wanita kaya, meski hatinya menolak. Ia berusaha bebas, namun ancaman Mr. Ricardo dan desakan teman-temannya membuatnya terjebak. Suatu malam, Amanda, seorang wanita muda kaya raya yang sering berkunjung ke diskotik tersebut, tertarik pada Liam. Amanda terbiasa mendapatkan apa saja yang diinginkannya dengan uangnya, namun Liam berbeda. Liam tidak tertarik pada uang Amanda, dan ini justru membuat Amanda semakin tertarik padanya. Amanda menawarkan Liam uang sebesar dua miliar rupiah untuk menjadi miliknya. Tawaran ini menjadi titik balik dalam hidup Liam. Apakah Liam akan menerima tawaran Amanda dan bebas dari jeratan Mr. Ricardo? Atau akan ada konflik yang akan terjadi? Akankah cinta mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༺ ༻ BAB 7 ༺ ༻

...✧༺♥༻✧...

Liam berjalan mondar-mandir di kamar sempitnya, gugup. Pikirannya berputar cepat, mencoba merangkai semua kejadian yang telah terjadi.

Ia masih merasa sakit hati diperlakukan seperti mainan, tetapi keraguan itu masih menganjal di benaknya. Ia mencoba mencari celah dalam kesimpulannya sendiri.

Liam, bergumam pelan, masih ragu-ragu. "Hanya kepuasan semata? Tidak mungkin… Ada sesuatu yang lebih dari itu… Tatapannya… cara dia menyentuhku… ada sesuatu yang berbeda… seperti… ada rencana… sesuatu yang lebih besar…"

Ia mengingat kembali tatapan Amanda. Bukan tatapan nafsu biasa, tetapi tatapan yang tajam, memiliki tujuan. Sentuhan Amanda juga tidak hanya sentuhan fisik, tetapi sentuhan yang memiliki kontrol,

seolah-olah ia sedang menilai sesuatu. Dan uang yang diberikan Amanda… dua kali lipat dari yang dijanjikan Mr. Ricardo… itu terlalu berlebihan.

Liam, suaranya semakin keras, kebingungan dan keraguan bercampur "Dua kali lipat… untuk apa? Hanya untuk… tubuhku? Tidak masuk akal… ada yang disembunyikan… ada sesuatu yang ia rencanakan…"

Liam mengeratkan kepalanya. Ia harus mencari tahu. Ia tidak akan membiarkan perasaannya yang terluka membutakan akal sehatnya. Ia harus mencari kebenaran di balik semua ini.

Ia harus tahu apa yang sebenarnya diinginkan Amanda. Ia harus mengetahui rencana Amanda… sebelum terlambat.

Liam menghela nafas panjang, mencoba menenangkan debar jantungnya yang semakin kencang. Ia mencoba untuk memisahkan perasaannya dari logikanya. Ia akui, meski ia merasa diperlakukan seperti mainan, tetapi ada suatu ketertarikan yang kuat pada Amanda. Bukan hanya ketertarikan seksual belaka.

Liam, bergumam lirih, mengakui perasaannya. "Bukan hanya nafsu… ada sesuatu yang lebih… kekuatannya… cara dia mengendalikan segalanya… kepercayaan dirinya… itu… menarik…"

Liam mengingat kembali kekuatan dan kepercayaan diri Amanda. Cara Amanda mengelola segalanya dengan lancar, cara ia berbicara dengan tegas dan percaya diri, cara ia memperlakukan orang lain dengan sikap yang dingin tapi menarik.

Semua itu membuat Liam terpikat. Ia tertarik pada kekuatan yang dimiliki Amanda. Ia tertarik pada cara Amanda mengendalikan segalanya. Ia tertarik pada kepercayaan diri Amanda yang sangat kuat.

Liam, suaranya semakin keras, mengakui ketertarikannya. "Aku… aku tertarik padanya… bukan hanya sebagai sebuah benda… tapi… sebagai seorang wanita…"

Namun, di balik ketertarikan itu, rasa marah dan kecewa masih ada. Ia masih merasa diperlakukan tidak adil. Ia masih merasa dipermainkan. Ia masih merasa sakit hati.

Tetapi, ketertarikan itu sulit ia tolak. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang Amanda. Ia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia ingin mengetahui tujuan Amanda yang sebenarnya.

Liam, bergumam dengan tegas "Aku harus tahu…"

Liam duduk di pinggir ranjangnya, menatap langit-langit kamar. Pikirannya kembali berputar pada pertemuannya dengan Amanda.

Ia masih bingung dengan perilaku Amanda yang aneh. Ia masih merasa terluka karena Amanda memberhentikan ciuman mereka tiba-tiba.

Liam, bergumam sendiri, penuh keraguan dan pertanyaan. "Mengapa Nona Amanda memberhentikan tindakan ciuman saat itu? Apakah aku kurang menarik? Apakah ada hal lain yang direncanakan? Tapi aku penasaran… aku sangat ingin menyentuhnya…"

Ia mencoba mencari alasan lain. Mungkin Amanda memiliki tujuan lain. Mungkin Amanda hanya menguji reaksinya. Mungkin Amanda ingin melihat seberapa jauh ia bisa dipercaya. Mungkin… mungkin Amanda tertarik padanya.

...✧༺♥༻✧...

Liam, bergumam dengan suara semakin keras, mencoba mencari jawaban. "Dia membuatku nyaman… rasa yang tidak pernah kurasakan… katakan… mungkin dia tertarik… karena tubuhku? Apakah dia hanya penasaran denganku? Dia tidak menyewa pria lain…"

Ia mengingat kembali bahwa Amanda tidak pernah mengingatkannya untuk bertemu lagi, ia hanya memberikan tip saja. Itu membuat Liam berpikir bahwa mungkin ia adalah orang pertama yang disewa Amanda.

Liam, suaranya penuh kebingungan dan juga sedikit bangga "Berarti… aku orang pertama yang dia sewa…"

Liam tersenyum kecil. Meskipun ia masih merasa terluka, tetapi rasa bangga itu muncul juga. Ia merasa istimewa. Ia merasa bahwa ia memiliki sesuatu yang lain dari pria lainnya.

Di penthouse mewahnya, Amanda menyesap martini sambil memandang gemerlap kota di malam hari. Ia mengangkat ponselnya, menghubungi Ricardo dengan ekspresi dingin dan penuh perhitungan.

Amanda, suaranya tenang dan tegas. "Ricardo, besok aku akan datang. Kita perlu bicara. Dan pastikan Liam sudah siap. Aku ingin bertemu dengannya besok."

Ricardo, suaranya sedikit gemetar, menunjukkan rasa takut dan hormat "Baik, Nona Alistair. Saya akan memastikan semuanya siap. Apa yang harus saya lakukan, Nona?"

Amanda. "Tidak perlu melakukan apa pun. Cukup pastikan Liam dalam kondisi baik dan siap untuk bertemu denganku. Itu saja."

Amanda menutup telepon, tersenyum sinis. Rencananya mulai berjalan. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu Liam besok. Ia ingin melihat reaksi Liam ketika ia mengungkapkan semua kebenaran.

Ia ingin melihat bagaimana Liam akan bereaksi ketika ia mengetahui tujuan sebenarnya. Dan ia ingin melihat bagaimana Liam akan berperan dalam rencananya untuk menghancurkan Ricardo.

Suasana mencekam terasa di ruangan kecil yang ditempati Liam. Ricardo berdiri di hadapannya, wajahnya menunjukkan campuran ketakutan dan keserakahan. Ia menatap Liam dengan tatapan yang tajam dan mengancam.

Ricardo, suaranya berat dan menekan "Pastikan besok Nona Amanda puas. Dan pastikan dia memberi uang kepadaku. Paham?"

Liam, suaranya gemetar sedikit, tetapi mencoba untuk tetap tenang "Paham, Tuan."

Ricardo, suaranya sedikit melembut, tetapi masih menunjukkan sifat rakusnya. "Untuk beberapa saat ini, aku bersikap baik kepadamu. Karena demi uang yang akan diberikan Amanda kepadaku jika kesehatanmu membaik. Jangan sampai kau mengecewakanku."

Ricardo meninggalkan Liam sendiri dalam keheningan. Liam menatap ke arah pintu, merasakan tekanan yang sangat besar. Ia harus melakukan sesuatu. Ia harus berhati-hati.

Ia tidak boleh mengecewakan Ricardo, tetapi ia juga tidak ingin diperlakukan seperti mainan oleh Amanda. Ia harus mencari cara untuk melindungi dirinya sendiri. Ia harus mencari cara untuk memperoleh kebebasan.

...✧༺♥༻✧...

Lampu diskotik berkedip-kedip, musik berdebar keras menggema di ruangan luas yang penuh sesak. Amanda Valkyrie Alistair melangkah masuk, seakan ratu yang mengunjungi kerajaannya.

Gaun hitam yang ia pakai menunjukkan kesempurnaan tubuhnya, dan langkah kaki yang mantap menunjukkan kepercayaan dirinya yang tak tertandingi.

Rambutnya yang panjang tergerai indah, menarik perhatian semua pria yang berada di sana. Bisikan-bisikan dan tatapan kagum menyertai langkah kaki Amanda. Ia melangkah dengan anggun, mencari sesuatu… atau seseorang.

Sementara itu, di sebuah ruang karaoke VIP yang mewah dan remang-remang, Liam duduk gelisah. Ia memegang gelas minuman yang hampir kosong, tatapannya tertuju pada pintu masuk. Detak jantungnya berdebar kencang.

Ia merasakan campuran perasaan yang rumit: ketakutan, kecemasan, dan sedikit… ketertarikan. Bayangan Amanda terus berputar-putar di pikirannya. Ia masih bingung dengan perilaku Amanda yang aneh di pertemuan mereka yang lalu. Apakah ia hanya sebuah mainan? Ataukah ada sesuatu yang lebih dari itu?

Suara musik yang keras tidak mampu menutupi debaran jantungnya yang semakin kencang ketika ia melihat bayangan Amanda dari balik pintu.

Ia melihat Amanda berjalan dengan anggun menuju ke arahnya, menarik perhatian semua orang di diskotik itu. Liam mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia harus siap. Ia harus tahu apa yang akan dilakukan Amanda.

...✧༺♥༻✧...

...Bersambung......

1
Iris
seruu lanjutkan author !!

terima kasih sudah mampir karyaku yaaa
Little Fox🦊_wdyrskwt
iyaa... padat penduduk disana wkwkwk kumuh bagi mereka yang tinggal disana
lilirina: mangat
total 1 replies
Nysa Yvonne
Ini mah nggak perkampungan kumuh kak, aku aja suka pemandangan nya, wkwkwk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!