NovelToon NovelToon
Loud But Loved

Loud But Loved

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Addinia

Alena adalah seorang gadis ceria yang selalu berbicara keras dan mencari cinta di setiap sudut kehidupan. Dia tidak memiliki teman di sekolah karena semua orang menganggapnya berisik. Alena bertekad untuk menemukan cinta sejati, meski sering kali menjadi sasaran cemoohan karena sering terlibat dalam hubungan singkat dengan pacar orang lain.

Kael adalah ketua geng yang dikenal badboy. Tapi siapa sangka pentolan sekolah ini termasuk dari jajaran orang terpintar disekolah. Kael adalah tipe orang yang jarang menunjukkan perasaan, bahkan kepada mereka yang dekat dengannya. Dia selalu berpura-pura tidak peduli dan terlihat tidak tertarik pada masalah orang lain. Namun, dalam hati, Kael sebenarnya sangat melindungi orang yang dia pedulikan, termasuk gadis itu.

Pertemuan tak terduga itu membuatnya penasaran dengan gadis berisik yang hampir dia tabrak itu.

"cewek imut kayak lo, ga cocok marah-marah."

"minggir lo!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addinia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar bareng lagi

Ghost Riders sudah duduk santai di meja besar di sudut kafe di bawah pohon besar, bercanda satu sama lain sambil menunggu seseorang datang.

Luka mengaduk kopinya. "Menurut lo pada, Alena bakal telat nggak, kata gue dia bakal telat." Ucapnya dengan nada santai.

"Apa dia bareng Kael?" Sahut Bayu.

"Emang Kael dateng? dia kan lagi jagain nyokapnya." Jawab Leo.

Ezra menyandarkan tubuhnya di kursi. "Kalo Alena nggak dateng sekarang, gue bakal pesen makan duluan."

"Dia pasti dateng." Ucap Ronan.

Pintu kafe tiba-tiba terbuka dengan suara nyaring. Semua kepala menoleh ke arah pintu. Alena masuk dengan napas terengah-engah, wajahnya agak memerah, jelas habis berlari. Dia langsung menghampiri meja Ghost Riders.

Luka berdiri, menyuruh pegawainya untuk membuatkan minuman. "Tolong bikini satu minuman."

Bayu mengangkat alisnya. "Lo ngapain lari-lari? di kejar anjing?"

Ronan tertawa. "Apa di kejar angsa?"

Alena mengatur napasnya. "Gue cuma nggak mau telat." Jawabnya santai.

Ronan menepuk kursi di sebelahnya, menyuruh Alena duduk. "Yaudah, duduk dulu. napas lo ngos-ngosan gitu."

Alena duduk sambil masih sedikit terengah-engah. Tak lama, seorang pelayan datang membawa minuman untuknya. Luka menyuruh Alena meminum itu.

"Minum dulu, lo keliatan kayak abis maraton."

"Makasih, Luk."

Alena mengambil minuman, menyeruput sedikit sambil menatap mereka satu per satu.

"Dia mana?"

"Siapa?" Goda Bayu.

"Kael!" Jawab Alena.

Semua terdiam sebentar. Ronan dan Luka saling bertukar pandang, bersiap menjawab, tapi sebelum sempat mengatakan apa-apa, pintu kafe kembali terbuka. Kael masuk dengan gaya santai khasnya, tangan di saku jaket, senyum kecil menghiasi wajahnya.

Kael melirik Alena sambil berjalan mendekat. "Sori, gue telat."

Ada kilatan lega di wajah Alena saat melihat Kael. Tapi perasaan itu segera dia tutupi dengan ekspresi dinginnya yang biasa. Kael duduk di kursi kosong, langsung menyadari kalau Alena memperhatikannya.

"Gue tau gue ganteng, Alena."

Alena berdecak kesal, "Nggak usah kepedean!"

Ghost Riders tertawa kecil mendengar interaksi mereka. Alena berpaling sambil menyeruput minumannya lagi, mencoba mengalihkan fokus dari Kael. Tapi di hatinya, rasa lega itu tetap bertahan, meski ia enggan mengakuinya.

Ezra menepuk pundak Kael. "Alena nyariin lo tadi."

Kael tertawa kecil. "Dia nggak bisa, nggak liat gue sehari. Gue kan ngangenin."

Alena melotot ke arah Ezra dan Kael. "Gue denger, ya!"

Tawa kecil kembali memenuhi kafe, mencairkan ketegangan. Mereka pun memulai pembelajaran. Buku-buku Fisika, catatan, dan beberapa lembar soal tersebar di atas meja. Alena duduk di tengah-tengah mereka, mencoba fokus pada materi, tetapi wajahnya tampak sedikit lelah.

Luka membuka buku catatan. "Di kelas 12 itu kita pasti fokus ke materi kayak medan listrik, induksi magnetik, sama hukum Gauss. Bu Merah biasanya mulai dengan teori, dan yang lo harus tau bu Merah suka tiba-tiba ngasih ulangan mendadak buat nguji pemahaman kita.”

Ronan menyandarkan tubuhnya ke kursi. " Makanya lo harus belajar terus. Bu Merah nggak main-main soal nilai."

Bayu tertawa kecil sambil menunjuk ke arah Alena. "Tapi lo tenang aja, Len. Ada kita di sini buat bantu lo."

Alena menghela napas panjang, membuka buku. "Gue udah di panggil Bu Merah gara-gara nilai gue paling kecil di kelas."

"Ya, Bu merah emang suka manggil mereka yang dapet nilai kecil. Tapi yang jelas bukan buat dimarahin, tapi buat di arahin." Jelas Leo.

Alena menghela napas panjang, membuka buku. "Sekarang gue yakin kalo otak gue nggak akan sanggup."

Kael tersenyum tipis, menatap Alena. "Jangan pesimis, dulu."

Mereka mulai membahas materi Fisika dengan serius. Luka menjelaskan konsep medan listrik, Ronan dan Bayu mencontohkan soal-soal, sementara Kael sesekali membantu Alena yang tampak kesulitan. Tapi, semakin lama belajar, Alena mulai frustrasi.

Alena menyandarkan tubuh ke kursi, mengusap wajahnya. "Kenapa susah banget? perasaan yang kalian jelasin minggu lalu nggak sesusah ini?!"

"Ya karena kemaren baru awal." Ungkap Ronan.

"Gue emang nggak pantes di kelas unggulan."

Kael menyodorkan botol air kepada Alena. "Nggak ada yang akan ngerti kalo cuma sekali baca. Ini proses, Ale."

Alena menghela napas dalam, lalu berbicara pelan. "Gue sebenernya nggak pantas ada di kelas unggulan. Gue masuk ke sini karena..."

Semua berhenti bicara, menatap Alena dengan penasaran. Alena menunduk, suara perlahan keluar dari bibirnya.

"Karena gue beli kunci jawaban waktu ujian kenaikan kelas."

Suasana berubah hening. Ghost Riders saling menatap, jelas kaget. Luka menutup bukunya perlahan, sementara Ronan mengusap dagunya, berpikir.

Sementara Kael tertawa. "Gue juga pernah." Bohongnya.

Mereka semua terkejut. Apalagi teman-teman Kael, yang sudah lama mengenal Pria itu.

"Ya, tapi lo tetap aja pinter. Nggak kayak gue." Ucap Alena.

Luka menggeleng. "Kecerdasan itu nggak melulu soal nilai, Len. Lo cuma perlu belajar, dengan belajar lo bisa kejer semuanya. itu pun asal lo mau, asal ada niat di dalam diri lo."

Ezra mencondongkan tubuhnya, menatap Alena serius. "Gue percaya lo bisa bertahan di kelas unggulan tanpa itu semua."

"lo harus buktiin ke diri lo sendiri kalau lo emang pantes di sini." Ucap Kael. Pria itu menatap Alena dengan lembut.

Alena tersenyum tipis. "Thanks, gue bakal berusaha."

Ronan tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana. "Lo baru aja ceritain kebohongan lo. Itu artinya lo nyaman sama kita."

Kael tertawa. "Selamat datang nona Alena, kamu telah menjadi bagian dari ghost riders."

Alena melotot. "Ogah!"

"Ini bakal jadi penyesalan gue seumur hidup."

Mereka semua tertawa.

...----------------...

Setelah sesi belajar Fisika selesai, kini suasananya menjadi lebih santai. Buku-buku sudah ditutup, dan sisa-sisa minuman menghiasi meja. Ghost Riders kini duduk bersandar, menatap Alena yang berdiri di depan meja, tangan bersilang di dada, memasang ekspresi serius.

Alena berdeham. "Oke. karena kalian semua katanya jago di banyak hal, tapi nggak paham gimana nge-treat cewek dengan baik, gue yang bakal ngajarin kalian."

Bayu tertawa kecil, menyenggol Ronan. "Kita bakal belajar jadi gentleman sejati."

Ronan mengangkat tangan, pura-pura serius. "Gue siap belajar, Bu Guru."

Alena melotot kecil, lalu mulai menjelaskan. "Pertama, cewek itu nggak suka diperlakuin asal. Kalo kalian mau cewek nyaman, hal pertama yang harus kalian kuasai adalah... dengan cara dengerin. Jangan cuma denger buat ngejawab, tapi denger buat ngerti.”

Ezra menyandarkan tubuh, " kalo itu mah, gue udah jago."

Alena menatap Ezra tajam. "Dengerin, bukan pura-pura denger sambil main hp."

Semua tertawa, termasuk Ezra yang mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

Luka mengangguk kecil, mencoba serius. "Terus, apa lagi?"

Alena berjalan perlahan, menatap mereka. "Kedua, jangan pelit perhatian. Cewek suka hal-hal kecil. Misalnya, inget makanan favorit dia, atau hal-hal yang dia ceritain. Itu bikin cewek ngerasa dihargai."

Kael menyeringai kecil, menatap Alena.

"Jadi, kalo gue inget lo suka duduk dekat jendela biar tenang, itu termasuk perhatian kecil, kan?"

Alena terdiam sebentar, melirik Kael dengan ekspresi datar, mencoba menyembunyikan rasa canggung.

"Benar... tapi jangan bikin itu terdengar kayak lo pamer."

Bayu tertawa keras. "Lo dicoret langsung sama guru cinta kita, El."

Alena berjalan ke sisi meja, menunjuk ke arah Kael. "Dan satu hal lagi, Kael. Jangan kepedean. Cewek nggak suka cowok yang terlalu sok tahu soal dirinya."

Kael tertawa pelan. "Oke, Bu Guru."

Alena kembali duduk, mengambil secarik kertas dan spidol. Ia mulai menuliskan poin-poin di atas kertas besar.

"Terakhir, kalo kalian benar-benar suka sama seseorang, jangan takut buat tunjukin. Tapi, jangan juga maksa. Hargai perasaan orang lain. Kalau dia nggak suka, ya, udah. Jangan jadi nyebelin."

Ronan menghela napas panjang. "Cinta serumit itu ternyata."

"Nggak rumit kalau lo nggak bikin masalah." Ucap Ezra.

Alena mengangguk kecil. "Betul. Jadi, sekarang gue mau tau. Coba satu-satu, gimana kalian bakal ngetreat cewek dengan baik?"

Ghost Riders mulai bergantian menjawab, sebagian serius, sebagian bercanda. Luka bicara soal perhatian kecil, Bayu menyebut humor sebagai kunci, Ronan lebih ke gaya santai, dan Ezra mencoba gaya gentle. Ketika giliran Kael, semua langsung menatapnya dengan penuh harap.

Kael menatap Alena sambil menyeringai kecil. "Gue? Gue bakal belajar dari ahlinya."

Semua menatap Kael bingung. Alena mengerutkan kening.

"Ahli siapa?"

1
Muhammad Rizkan
lanjut thorr
Fatimah Imah
semangat y kkk
Fatimah Imah
ok.q suka m alur cerita anak remaja yg seru dan keren
Addinia Azzahra: terima kasih banyak ya kak 💗✨
total 1 replies
IamEsthe
'sorry' ganti ke font italic atau pakai kata serapan jadi 'sori'
Addinia Azzahra: baik kakkk.. terima kasih yaaa 💗💗
total 1 replies
IamEsthe
Kata 'Menuding' karena bukan awal kalimat jadi 'menuding' dan 'riko' jika dia mengarah pada nama seseorang harusnya diawali huruf kapital. 'Riko'
yanah~
mampir kak 🤗 semangat 💪
Yoona
mampir
🍒⃞⃟🦅♕⃟ Ƙҽƚυα MTᴺᵀ【﷽】
Semangat ya, Jan kayak gua yang malas nulis /Determined/
Addinia Azzahra: hihihi okeeeyyy, kamu juga semangatttt
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ Ƙҽƚυα MTᴺᵀ【﷽】
mampir
Yoona
semangat💞💞
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!